Kelas : 3C
Kelompok : 3 (Bintang)
PUASA
A. Pengertian Puasa
menahan diri dari sesuatu dalam pengertian tidak terbatas. Arti ini sesuai dengan
“sesungguhnya aku bernazar shaum ( bernazar menahan diri dan berbiacara ).”
Menurut istilah agama Islam yaitu “menahan diri dari sesuatu yang
membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam
Menahan diri dari berbicara dahulu disyariatkan dalam agama Bani Israil.
Menurut Syara’ (istilah agama Islam) arti puasa adalah sebagaimana tersebut
“Menahan diri dari makan, minum, jima’ (hubungan seksual) dan lain-lain yang
diperintahkan sepanjang hari menurut cara yang disyariatkan, dan disertai pula
menahan diri dari perkataan sia-sia, perkataan yang diharamkan pada waktu-waktu
Puasa Ramadhan adalah salah satu dari rukun Islam yang diwajibkan
kepada tiap mukmin. Sebagai dalil atau dasar yang menyatakan bahwa puasa
Ramadhan itu ibadat yang diwajibkan Allah kepada tiap mukmin, umat
“Didirikan Islam atas lima sendi: mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan
atas umat Islam sebagaimana diwajibkan atas umat yang terdahulu. Ayat itu
waktu bulan Ramadhan, wajib dia berpuasa. Seluruh Ulama Islam sepakat
menetapkan bahwasanya puasa, salah satu rukun Islam yang lima, karena itu
Yang diwajibkan berpuasa itu adalah orang yang beriman (muslim) baik laki-
laki maupun perempuan (untuk perempuan suci dari haid dan nifas), berakal,
baligh (dewasa), tidak dalam musafir (perjalanan) dan sanggup berpuasa. Orang
yang tidak beriman ada pula yang mengerjakan puasa sekarang dalam rangka
Kecuali itu dalam ilmu kesehatan ada orang yang berpuasa untuk
ajaran Islam, namun mereka puasanya tanpa niat ibadah kepada Allah yaitu
dengan niat berpuasa esok hari karena Allah dan mengharapkan ridho-Nya, maka
puasanya adalah puasa sekuler. Orang ini mendapat manfaat jasmaniah, tetapi
Sya’ban.
َ َاخل
ق للاُ ذ ِلكَ ِإ ََّّل َ َم٬اب
َ سَ السنِ ْينَ َوا ْل ِح َ س ِضيَا ًء َوا ْلقَ َم َر نُ ْو ًرا َوقَد ََّرهُ َمنَ ِاز َل ِلتَ ْعلَ ُم ْوا
ِ ع َد َد َّ ه َُو الَّذِي َجعَ َل ال
َ ش ْم
dan hitungan (hisabnya). Tuhan tidak menjadikan semuanya itu kecuali dengan
علَ ْي ُك ْم
َ غ َّم ْ َ إِذَا َرأَ ْيت ُ ُم ْوهُ ف٬ص ْو ُم ْوا
ُ فَ ِإ ْن۰اف ِط ُر ْوا ُ َ إِذَا َرأَ ْيت ُ ُم ْوهُ ف:َسلَّ َم قَال
َ علَ ْي ِه َو
َ ُصلَّي للا
َ للا ُ ع َم َر ع َْن َر
ِ س ْو ِل ُ ع َْن اب ِْن
Artinya: “Dari ‘Umar ra., Rasulullah Saw., bersabda : Apabila kamu melihat bulan
hendaklah kamu berbuka. Maka jika tidak tampak olehmu, maka hendaklah kamu
perhitungkanlah jumlahnya hari dalam satu bulan”. (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i
D. Syarat Puasa
a. Islam
d. Kuasa (ada kekuatan). Kuasa disini artinya, tidak sakit dan bukan yang
sudah tua. Orang sakit dan orang tua, mereka ini boleh tidak berpuasa,
a. Islam
b. Tamyiz
c. Suci dari haid dan nifas. Wanita yang sedang haid dan nifas tidak sah jika
mereka berpuasa, tetapi wajib qadha pada waktu lain, sebanyak bilangan
d. Tidak di dalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa, yaitu diluar bulan
Ramadhan[8] ; seperti puasa pada hari Raya Idul Fitri ( 1 Syawal), Idul Adha
(10 Zulhijjah), tiga hari tasyrik, yakni hari 11, 12 dan 13 Zulhijjah, hari syak,
yakni hari 30 Sya’ban yang tidak terlihat bulan (hilal) pada malamnya.
E. Rukun Puasa
sebelum fajar shadiq. Artinya pada malam harinya, dalam hati telah tergerak
2. Meninggalkan segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga
terbenam matahari.
hingga nyata garis putih dan garis hitam berupa fajar, kemudian
Yang dimaksud dengan garis putih dan garis hitam ialah terangnya siang
dan gelapnya malam. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim bahwa ‘Adi bin Hatim bercerita : “Tatkala turun ayat yang artinya : “hingga
nyata benang putih dari benang hitam berupa fajar” saya ambillah seutas tali
hitam dan seutas tali putih, lalu saya taruh dibawah bantal dan saya amat-amati di
waktu malam dan ternyata tidak dapat saya bedakan. Maka pagi-pagi saya
datang menemui Rasulullah Saw dan saya ceritakan padanya hal itu. Sabda Nabi
Saw :
ِ اض النَّه
َار ُ َس َوا ُد اللَّ ْي ِل َوبَي
َ َإِنَّ َما ذ ِلك
hidung hingga melewati pangkal hidungnya. Tetapi jika karena lupa, tiadalah
3. Haid dan nifas; wanita yang haid dan nifas haram mengerjakan puasa, tetapi
wajib mengqodha sebanyak hari yang ditinggalkan waktu haid dan nifas.
Perlu diterangkan disini tentang sangsi orang yang jima’ (bercampur) pada
kelamin) pada siang hari bulan Ramadhan, puasanya batal. Selain itu ia wajib
.) (رواه مسلم.س ِك ْينًا ِ فَأ َ ْط ِع ْم. ََّل:َشه َْري ِْن؟ قَال
ْ ستِ ْينَ ِم ْ َ َو َه ْل ت. ََّل:َ َه ْل ت َ ِج ُد َرقَبَةً ؟ قَال:َفَقَال
َ ستَ ِط ْي ُع ِصيَا َم
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya seorang laki-laki pernah bercampur
dengan istrinya siang hari pada bulan Ramadhan, lalu ia minta fatwa kepada Nabi
Nabi berkata lagi : “Kuatkah engkau puasa dua bulan berturut-turut ?”. Ia
menjawab : Tidak. Sabda Nabi lagi : “Kalau engkau tidak berpuasa, maka berilah
1. Menyegrakan berbuka puasa apabila telah nyata dan yakin bahwa matahari
sudah terbenam.
6. Puasa tiga hari pada tiap bulan ; dalam hubungan ini berpuasa pada tanggal
7. Puasa Sya’ban.
Nama : Ayu Hartanti
Kelas : 3C
Kelompok : 3 (Bintang)
SHALAT
A. Pengertian Shalat
shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada
ialah” berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut
kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan
kedua-duanya.
1. Syarat-syarat Shalat
Syarat-syarat Shalat adalah sesuatu hal yang harus di penuhi sebelum kita
nego-nego lagi. Seperti Islam, berakal dan tamziz atau baligh. suci dari haid
b. Suci dari najis yang berada pada pakaian, tubuh, dan tempat shalat.
c. Menutup aurot
d. Aurat laki-laki yaitu baina surroh wa rukbah( antara pusar sampai lutut),
kaffaien (semua anggota tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan).
e. Menghadap kiblat
g. Tidak meyakini salah satu fardu dari beberapa fardu shalat sebagaisuatu
sunnah.
2. Rukun Shalat
hakikat shalat tersebut tidak mungkin tercapai dan shalat itu pun dianggap tidak
a. Niat.
صلَوة ََويُؤْ تُواالزَ كَوة ََوذَلِكَ ِد ْينُ القَ اِي َم ِة ِ َو َماا ُ ْو ِم ُرواا اِّلَ ِليُ ْعبُدُوهللاا ُم ْخ ِل
َّ صيْنَ لَهُ ال ِ اديْنَ ُخنَفَآ َء َويُ ِق ْي ُمواال
b. Takbiratul Ihram.
) وتحليلها التسليم (رواه الدارم، وتحريمها التكبير، مفتاح الصالة الطهور:عن علي أن النبي صلى هللاا عليه وسلم قال
Artinya: Dari Ali RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, kunci shalat bersuci,
(H.R. Ad-Darimi).
Takbiratul ihram ini hanya dapat dilakukan dengan membaca lafadz Allahu
Akbar.
Hukum berdiri ketika mengerjakan shalat fardhu adalah wajib. Hal ini
Artinya: Dari Imran bin Husain RA berkata, aku menderita penyakit ambien,
lalu aku bertanya kepada Nabi SAW mengenai cara mengerjakan shalat
yang harus aku lakukan, Nabi SAW bersabda, “Shalatlah dalam keadaan
berdiri, jika engkau tidak mampu, maka laksanakan dalam keadaan duduk,
d. Membaca al-Fatihah.
Ada beberapa hadits shahih yang menyatakan kewajiban membaca surat al-
Fatihah pada setiap rakaat, baik pada saat mengerjakan shalat fardhu
)عن عبادة بن الصامت يبلغ به النبي صلى هللاا عليه وسلم ّل صالة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب (رواه مسلم
Artinya: Dari Ubadah bin Shamit RA, Nabi SAW bersabda, “Tidak sah shalat
Dalam Mazhab Syafi`i, basmallah merupakan satu ayat dari pada surah al-
e. Ruku’.
tubuh, dimana kedua tangan dapat mencapai dan memegang kedua lutut.
l. Memberi salam
m. Tertib.
C. Macam-macam Pelaksanaan Shalat
1. Macam-macam shalat
dua, yaitu shalat fardu dan shalat sunnah. Selanjutnya shalat fardu juga di bagi
menjadi dua, yaitu fardu ain dan fardu kifayah. Demikian pula shalat sunah,
juga di bagi menjadi dua, yaitu sunnah muakkad dan ghoiru muakkad.
Shalat fardu
Shalat fardu adalah shalat yang hukumnya wajib, dan apabila di kerjakan
lima wakktu, shalat jenazah dan shalat nadzar. Shalat fardu ada 2 yaitu:
Fardu Ain adalah shalat yang wajib di lakukan setiap manusia. shalat ini di
laksanakan sehari semalam dalam lima waktu (isya’, subuh, dhuhur, asar,
Fardu kifayah adalah shalat yang di wajibkan pada sekelompok muslim, dan
apabila salah satu dari mereka sudah ada yang mengerjakan maka gugurlah
Shalat fardu karena nadzar adalah shalat yang di wajibkan kepada orang-
orang yang berjanji kepada Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur kita kepada
Allah atas segala nikmat yang telah di terimanya. Contoh : Ahmad akan
ketika saya sukses mengerjakan ujian dan lulus saya akan melakukan shalat
Shalat nadzar.
Shalat Sunnah
dan apabila tidak di kerjakan tidak mendapatkan dosa. Shalat sunah di sebut
juga dengan Shalat tatawu’, nawafil, manduh, dan mandzubat, yaitu shalat
sangat dianjurkan dan di tekankan separti solat witir, solat hari raya dan lain-
lain.
kerjakan sholat.
keridhoan atau pahala dari Alloh swt. Namun shalat sunat jika dilihat dari
dua macam, yaitu: shalat sunat yang bersebab dan shalat sunat yang tidak
bersebab.
Shalat sunat yang bersebab, yaitu shalat sunat yang dilakukan karena
Shalat sunat yang tek bersebab, yaitu shalat sunat yang dilakukan
tidak karena ada sebab-sebab tertentu. Sebagai contoh : shalat witir, shalat
Shalat tidak boleh dilaksanak di sembarang waktu. Allah SWT. Dan Rasulullah
syariat islam. Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur’an surat An- Nisa ayat 103
sebagai berikut:
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah
shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman”.
waktu yang telah ditetapkan. Shalat yang lima waktu, memiliki lima waktu yang
tertentu. Dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 114 menegaskan sebagai berikut:
“Dan Dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan
Zuhur, shalat zuhur waktunya mulai matahari condong ke arah barat dan
berakhir sampai baying-bayang suatu benda sama panjang atau lebih sedikit
dari benda tersebut. Hal in idapat dilihat kepada seseorang atau sebuah
Asar, shalat asar waktunya mulai dari baying-bayang suatu benda lebih
Isya, shalat isya waktunya mulai hilangnya cahaya awan merah dan berakhir
Subuh, shalat subuh, waktunya dari mulai terbit fajar shadiq hingga terbit
matahari.