PROGRAM PASCASARJANA
MAKASSAR
2019
PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN (POACE)
I. Pendahuluan
Rumah sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai
fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif
maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumah. Rumah
sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga kesehatan dan penelitian biologi, psikologi,
sosial ekonomi dan budaya. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit menyebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawatjalan, dan gawat darurat.
Fomularium obat adalah daftar obat yang digunakan di rumah sakit yang telah
ditetapkan jumlah item nama/jenis obat dalam hal ini meliputi obat paten dan obat generiK.
Komite Farmasi dan Terapi menyusun formularium rumah sakit. Kemudian mengacu pada
formularium nasional. Dan komite farmasi dan terapi mengesahkan formularium rumah sakit
untuk 1 tahun berlaku dan di revisi setiap 6 bulan. Melalui rapat rutin bulanan komite farmasi
dan terapi. Formularium Rumah Sakit (FRS) adalah suatu daftar obat baku
besertaperaturannya yang digunakan sebagai pedoman dalam pemakaian obat di suatu
rumah sakit yang dipilih secara rasional, berdasarkan informasi obat yang sah dan
kebutuhan pasien di rumah sakit. Ketersediaan obat harus sesuai dengan formularium RS
yang berlaku.
II. TUJUAN
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Islam Faisal
2. Menjamin ketersediaan obat di Rumah Sakit Islam Faisal
3. Menjamin mutu obat di Rumah Sakit Islam Faisal
V. ACTUATING (Sasaran)
a. Penilaian kinerja terhadap tim pejabat pembuat komitmen oleh komite farmasi dan
terapi.
b. Monitoring dan pelaporan dilakukan oleh komite farmasi dan terapi.
c. Peningkatan Mutu layanan farmasi yaitu unit farmasi
VII. EVALUASI(PencatatandanPelaporan)
1. Melakukan supervise oleh komite farmasi dan terapi.
2. Mengumpulkan laporan supervise.
3. Membahas dan menganalisa hasil laporan supervise.
4. Mengadakan tindakan intervensi apabila ditemukan masalah.
5. Komite farmasi dan terapi melaporkan kepada direktur Rumah Sakit tentang capaian
hasil kerja Tim.
6. Melakukan tindak lanjut hasil supervisi