Oleh :
Khoirunnisa
ABSTRAK
Sampelnya
A. PENDAHULUAN
Secara garis besar, setiap instansi menginginkan para individu/karywawan yang terlibat
dalam aktivitas operasional mampu mendorong serta mendukung pencapaian visi-misi
sebuah institusi. Dalam pencapaian visi misi diperlukan sebuah perencanaan (planning) yang
terencana dan berorientasi kepada tujuan instansi. Hal ini ditujukan agar setiap instansi
mempunyai jalur yang menggiring para pihak yang terlibat untuk mencapai visi misi tersebut.
Selain itu, diperlukan pula durasi waktu yang cukup untuk membuat sistem kebijakan dan
pengendalian yang cocok agar manajer saling berkolaborasi dengan karyawan/individu yang
terlibat.
Dari hal ini, manajer akan mempertimbangaan cara yang realistis agar karyawan/individu
mampu berkomitmen atas kinerja dan tanggung jawab yang dilimpahkan. Selanjutnya,
manajer perlu menarik simpati individu untuk bersikap loyal dan reliabilitas terhadap
intansi/perusahaan serta memberikan stimulus seperti insentif tambahan sebagai upaya agar
adanya motivasi dalam peningkatan kinerja.Adapun faktor yang mempengarui peningkatan
2
kinerja meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi
kinerja adalah kesadaran diri sendiri, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja
adalah kebijakan instansi, penerapan penilaian indeks pencapaian kinerja dan insentif.
Perubahan pada aspek perilaku individu yang menyangkut persepsi, motivasi, ekspektasi
dan keterampilan individu memberikan outcome yang sejalan dengan perubahan suatu
institusi dari masa ke masa agar menjadi lebih baik. Namun, penilaian kinerja
individu/karyawan tetap dibangun dengan aspek humanitis tanpa mengurangi kesejahteraan.
Penilaian kinerja individu merupakan salah satu bentuk pengendalian atas pencapaian sasaran
dari rencana yang telah ditentukan sehingga diperlukan evaluasi untuk mengetahui sejauh
mana hal tersebut telah direalisasi. Salah satu garis besar indeks kinerja yang sering
diterapkan adalah key performance indicator (KPI) yang merupakan indikator subjektif dan
3
objektif untuk mengukur dan membandingkan kinerja setiap periode sebagai tolak ukur
pencapaian sasaran sebuah institusi (Albert, 2004).1
KPI dapat direvisi setiap tahun agar terdapat gambaran terkait posisi dan kinerja kantor
selama satu tahun penuh yang harus dicapai bagi pihak yang terkait untuk memudahkan
evaluasi dan monitoing. Menurut Farzana Asad (2014), KPI menerapkan sistem manajemen
yang formal/resmi untuk mengembangkan, mengelola dan memperbarui indeks yang
berdampak langsung terhadap kinerja dan efisiensi.2 Namun pada umumnya, sebagian besar
institusi hanya menggunakan laporan keuangan atau realisasi anggaran sebagai tolak ukur
kinerja pegawainya tanpa melihat output pengukuran kinerjanya.
1
Albert P.C. Chan. An International Journal : Key Performance Indicator for Measuring Construction
Succes. 2004. Emeral Insight Vol. 11 No.2.
2
Farzana Asad.2014. Linking Project Management Performance and Project Succes. International
Journal of Project Management.32:2,202-217.
4
BUAT KERANGKapemikiran
3
Scott.W.R.2001. Institution and Organizations.2nd ed. Sage Publications, Thousand Oaks.
4
Dimaggio, P.1988. Interest and Agency in Institutional Theory.Ballinger, Cambridge.
5
Martin.R.W.2017. Management Accounting as a Political Resource for Enabling Embedded
Agency.Article Management Accounting Research.
6
Moeheriono.2012.Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
7
Werther, Davis.1992.Personel Management and Human Resourches.New York:McGraw-Hill.
5
1. Performance improvment
2. Compensation adjustment
3. Placement decision
7. Feedback
8. External challenges
8
Wibowo.2007. Manajemen Kinerja. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
6
3. MOTIVASI INSENTIF
4. PENGARUH KPI TERHADAP KINERJA
5. PENGARUH MOTIBBASI DAN INSENTIF TEHADAP KINERJA
H1 DAN H3
9
Battilana.2009.Institutional Work and The Paradox of Emmbeded Agency.Cambridge University
Press : Cambridge, New York.
7
8
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif yang dikemukakan oleh
Warwick dan Lininger sebagai model penelitian yang menggunakan elemen yang
saling terhubung dan berkesinambungan satu sama lain dengan istilah forward
and backard linkage. Penelitian kuantitatif berorientasi pada hipotesis penelitian,
sampel, instrumen dan alat analisis yang digunakan. Tuckman menyatakan bahwa
proses penelitian kuantitaif memiliki langkah sebagai berikut10:
a. Identifikasi masalah
b. Penyusunan hipotesis
c. Penyusunan definisi operasional
d. Penentuan variabel kontol yang dimanipulasi
e. Penyusunan rancangan penelitian
f. Identifikasi dan penyusunan alat untuk observasi dan pengukuran
g. Penyusunan kuesioner dan rancangan interviu
h. Menentukan teknik analisis atau analisis statistik yang dipakai
i. Penggunaan komputer untuk data analisis
j. Penulisan laporan
B. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. H0 : tidak ada pengaruh signifikan antara penerapan Key Performance
Indicator terhadap perubahan kinerja pegawai Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Yogyakarta
10
Prof. Dr. A. Muri Yusuf M.Pd. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan.2017. Kencana : Jakarta.
10
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah para nasrasumber yang memberikan informasi terkait
data yang relevan dalam penelitian11. Subjek penelitian yang terlibat dalam
penelitian ini adalah para pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Yogyakarta.
D. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Objek Penelitian yang terlibat dalam penelitian ini adalah
pengaruh penerapan Key Performance Indicator terhadap perubahan kinerja.
11
Burhan Bungun. 2007. Penelitian Kualitatif. Kencana Media Grup : Jakarta.
12
Ari Setiawan.2010. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S! dan S2. Yogyakarta: Nuha
Medika.
11
Y= a + bX
Keterangan :
b : Koefisien regresi
Pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan SPSS yang
ditujukan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel independen dan dependen.
Selain itu, uji t dalam penelitian ini digunakan untuk membandingkan antara T hitung dan T
tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 atau 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Albert P.C. Chan. An International Journal : Key Performance Indicator for Measuring
Construction Succes. 2004. Emeral Insight Vol. 11 No.2.