PEMBAHASAN
Seseorang dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam bekerja bergantung pada
kemampuan dan kecakapannya. Setiap pekerjaan menuntut pengetahuan, kecakapan dan
ketrampilan. Jika seseorang memiliki pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan hal itu
menentukan kesiapan untuk suatu pekerjaan dan biasanya itu semua diperoleh dari
pendidikan maupun pelatihan yang telah diterima. Orang yang diterima di suatu pekerjaan
akan dijelaskan peran apa yang dituntut perusaahaan. Kejelasan tentang peran ialah seorang
tenaga kerja menyetujui apa yang diharapkan, merupakan salah satu faktor yang menentukan
produktivitas kerjanya. Jika tidak ada kesesuaian pendapat antara tenaga kerja dan pimpinan
mengenai peran tersebut, maka produktivitas yang tinggi dalam bekerja akan sulit dicapai.
Disamping itu produktivitas kerja juga dipengaruhi oleh sikap dan etika kerja, yaitu
norma kerja yang disadari pleh pandangan seseorang terhadap sistem nilai. Sikap dan etika
kerja bergantung pada ciri dan kepribadian seseorang, demikian pula motivasi dan kejelasan
peran, serta kepenatan, menentukan produktivitas kerja.
Motivasi dapat diterangkan sebagai suatu daya pendorong yang menyebabkan orang
berbuat sesuatu atau yang diperbuat karena takut akan sesuatu. Seperti dalam hal seorang
ingin naik pangkat, atau naik gaji, maka perbuatannya akan menunjang pencapaian keinginan
tersebut. Yang menjadi motif dan pendorong dalam hal ini antara lain adalah kebutuhan.
Dalam hal takut yang menjadi motif atau motivatornya adalah perasaan takut itu sendiri.
Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seorang pekerja, diantaranya adalah :
Atasan
Rekan
Sarana fisik
Kebijaksanaan dan peraturan perusahaan
Imbalan jasa, berupa uang dan non uang
Jenis pekerjaan dan tantangan
2.1.2 Kepribadian
Pribadi yang produktif adalah seseorang yang mengembangkan dan menerapkan apa
yang terbaik dari pribadinya. Seseorang harus mengetahui dengan baik bagaimana
memelihara kesehatan, melatih kerja otak agar produktif. Untuk mencapai itu semua
seseorang perlu mngenali dirinya sendiri secara utuh seperti memperbaiki diri yang kurang,
menguraangi atau menghilangkan faktor yang negatif, serta berusaha selalu melatih diri
untuk menjadi manusia yang produktif.
Ingatan yang baik juga merupakan hal penting bagi pribadi yang produktif, karena
kemampuan berkonsentrasi, memusatkan perhatian pada subyek tertentu akan mendukung
kreativitas. Orang yang produktif umumnya cukup kreatif, memiliki daya ingat yang cukup
baik, serta cekatan dalam berpikir maupun bertindak.
Selanjutnya kesadaran akan nilai dan tujuan juga penting karena kesadaran akan
tujuan adalah mengetahui kemana arah langkah kita, dan mengetahui tanggung jawab
perbuatan kita terhadap lingkungan.
Menurut Goepper dan Urancek, dalam buku 13 langkah menuju kepribadian yang
dinamis, mengutarakan 13 langkah untuk menambah daya kreasi dan mengembangkan
kepribadian yang dinamis, sehingga mencapai potensi maksimal. 13 langkah tersebut adalah :
Pelatihan adalah salah satu bentuk peningkatan produktifitas kerja yang dpat
dilakukan didalam maupun diluar perusahaan. Pelatihan biasanya mempertimbangkan
bebrapa aspek, diantaranya :
1. Pengalaman kerja
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Kondisi kesehatan dan psikis
Merinci secara tepat penggunaan waktu, kemampuan mengatur waktu dan mengetahui
secara tepat bagaimana memanfaatkan waktu sebaik-baiknya merupakan kunci keberhasilan
seseorang. Manajemen waktu adalah upaya menyeimbangkan segala sesuatu.
1. Efisiensi menunggu
2. Efisiensi mencatat
3. Efisiensi memutuskan
4. Efisiensi surat menyurat
5. Efisiensi menulis
6. Efisiensi menelepon
7. Efisiensi rapat
8. Efisiensi penyimpanan, dan lain-lain.
Apabila tenaga kerja tidak mendapat perhatian secara wajar maka akan mengakibatkan
timbulnya masalah yang mengarah pada penurunan produktivitas kerja. Masalah tersebut
antara lain :
Ketegangan psikis
Kejenuhan
Ketidakpuasan kerja
Kegelisahan dan lain-lain.
Manusia sebagai tenaga kerja, baik secara individual maupun kelompok. Manusia
sebagai tenaga kerja agar produktif harus mampu mendayagunakan lima sumber kerja.
Kelima sumber kerja tersebut adalah :
1. Penggunaan pikiran
2. Penggunaan tenaga jasmani/fisik
3. Penggunaan waktu
4. Penggunaan ruangan
5. Penggunaan material/bahan dan uang
Daya guna dalam bekerja yang berarti produktivitas kerja tinggi menngandung
indikator sebagai berikut :
1. Metode atau cara bekerja yang dipergunakan merupakan cara yang terbaik dan paling
tepat untuuk mencapai hasil yang maksimum.
2. Peralatan yang digunakan merupakan yang terbaik atau yang paling tepat atau paling
serasi dengan metode/cara kerja yang dipilih.
3. Penggunaan metode/cara bekerja dan alat telah memperkecil atau menindak hambatan
kerja sehingga hasil maksimum dapat diwujudkan.
4. Penggunaan metode/cara bekerja dan alat tidak mengandung resiko yang merugikan
proses kerja dan hasilnya.
5. Pegawai memiliki kreativitas, inisiatif dan sikap bekerja yang tepat, terutama
bilamana mengahadapi hambatan yang timbul selama bekerja.
Pimpinan tidak hanya berperan sebagai manajer tetapi juga berperan sebagai pembina
kepribadian. Dalam perannya sebagai pembina maka para pimpinan diharapkan mampu
untuk :
KESIMPULAN
Bahwasannya dalam bekerja dibutuhkan motivasi kerja dan kepribadian yang baik
untuk mencapai produktivitas kerja. Seorang tenaga kerja juga harus memiliki pribadi yang
produktif, hal tersebut bisa didapat dari pendidikan dan pelatihan supaya bisa mendapatkan
imbalan yang sesuai. Tenaga kerja juga perlu mengasah bakat dan intelegensi yang mereka
miliki, hal ini dikarenakan bakat dan juga intelegensi juga mempengaruhi tingkat
produktivitas kerja seseorang. Kecepatan bekerja dan ketepatan waktu merupakan kunci
keberhasilan seseorang. Serta sumber produktivitas harus didaya gunakan dengan baik,
terutama berkenaan dengan peningkatan kualitas dalam melaksanakan kegiatannya.
Produktivitas daya guna dalam bekerja ditekankan pada daya guna melaksanakan
pekerjaan yang menyentuh aspek ketepatan, kecermatan dan sikap terhadap pekerjaan. Tidak
hanya itu tetapi juga perlu mewujudkan profesionalisme, dimana seseorang mampu memikul
dan melaksanakan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya baik berupa tanggung
jawab pribadi, sosial, intelektual maupun moral dan spiritual. Peran pimpinan juga sangat
penting dalam pembinaan kepribadian pegawai, dimana pimpinan yang berperan sebagai
pembina harus bisa mengenal, memahami, memberi informasi, memberi kesempatan yang
positif, membantu, dan menilai keberhasilan. Karena sebuah organisasi akan berjalan baik
jika dipimpin dengan baik pula.