Anda di halaman 1dari 8

Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja Karyawan

Mata kuliah : Manajemen SDM


Semester 2

Disusun oleh :
1. Meinisya Putri Adrina // 221010505859
2. Abila Nur Hidayat // 221010504530
3. Dimas Ari Pratama // 221010503130
4. Aghits Nida Ankhofiya //221010504406

Dosen :
Dr. Endang Sugiarti S.E.,M.M.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2022/2023
Kata pengantar

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Disiplin Kerja dan
Produktivitas Kerja Karyawan“ dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen SDM.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang kepuasan kerja seseorang
terhadap pekerjaannya serta kompensasi yang diberikan terhadap pemimpin kepada karyawan
bagi pembaca dan bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu DR. Endang Sugiarti S.E.,M.M. selaku
dosen mata kuliah Manajemen SDM yang telah memberikan kesempatan kepada kelompok kami
membahas materi ini.
Kelompok kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan berupaya untuk mendapatkan karyawan yang dapat memberikan prestasi kerja
dalam bentuk produktivitas kerja setinggi mungkin untuk mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas
diantaranya jumlah jam kerja, mutu pekerjaan, semangat kerja, Disiplin kerja, efisiensi dan
efektivitas pekerjaan dan lain-lain. Maka dari itu untuk mencapai produktivitas yang tinggi
pimpinan perusahaan hendaknya harus memperhatikan salah satu faktor yang mempengaruhinya
antara lain adalah semangat kerja yaitu sikap mental yang mampu memberikan dorongan bagi
seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat, dan baik.
Faktor lain yang menentukan produktivitas adalah disiplin kerja. Hilangnya disiplin akan
berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas tugas pekerjaan. Dengan adanya kedisiplinan
diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin. Bilamana kedisiplinan tidak dapat
ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Badan usaha milik negara sebagai salah satu pelaku ekonomi di Indonesia ikut serta berperan
aktif dalam pembangunan Nasional khususnya dalam sektor Asuransi. Salah satu badan usaha
tersebut adalah PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Utara.. Dalam hal ini perusahaan
juga harus bisa meningkatkan kualitas perusahaan misalnya dari segi intern perusahaan itu
sendiri antara lain peningkatan kualitas karyawan. Kualitas karyawan dapat dilihat dari semangat
dan disiplin kerja yang dilakukan sehari-hari. Dengan adanya semangat dan disiplin kerja yang
tinggi diharapkan dapat meningkatkan input perusahaan yang mendatangkan profit.Hampir
semuakegiatan produksinya menggunakan tenaga kerja manusia, sehingga dalam proses produksi
memerlukan keterampilan tenaga kerja manusia yang handal yang nantinya akan dapat
meningkatkan produktifitas yang telah ditentukan oleh perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan disiplin kerja karyawan?
b. Apa yang dimaksud dengan produktivitas kerja karyawan?

1.3 Tujuan
Dalam membahas materi ini tujuan yang dapat diambil yaitu :
a. Untuk mengetahui pengertian tentang disiplin kerja karyawan
b. Untuk mengetahui pegertian tentang produktivitas kerja karyawan

1.4 Manfaat
a. Agar kita dapat memahami pengertian disiplin kerja karyawan
b. Agar kita dapat memahami pengertian produktivitas kerja karyawan
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Tinjauan Pustaka

(Elqadri, Wardoyo, 2015) mendefinisikan Disiplin sebagai pengendalian diri,


implementasi karyawan reguler dan menunjukkan tingkat keseriusan dalam tim kerja dalam
suatu organisasi. Tindakan disipliner menuntut hukuman terhadap karyawan yang gagal
memenuhi standar yang ditetapkan. Tindakan disipliner yang efektif berpusat pada perilaku
karyawan.
(Tohardi Sutrisno 2016:100) mendefinisikan Produktivitas kerja sebagai sikap mental
yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa
seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini dari pada hari kemarin dan esok
lebih baik hari ing salah, bukan pada karyawan sebagai pribadi.

2.1.1 Disiplin Kerja Karyawan

a. Pengertian

Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai. patuh dan taat terhadap
peraturan yang berlaku serta sebagai pelatihan pengendalian diri untuk bekerja efektif, efisien
dan produktif agar memenuhi standar perusahaan serta sanggup menjalankan sanksi apabila
melanggar tugas dan wewenang. Pengukuran variabel disiplin kerja dalam penelitian ini
menggunakan dimensi ketaatan waktu dan tanggung jawab kerja dengan indikator yang
digunakan masuk kerja tepat waktu, penggunaan waktu secara efektif, tidak pernah
mangkir/tidak kerja, mematuhi semua peraturan organisasi atau perusahaan dan target pekerjaan.

Menurut Singodimenjo dalam Siagian (2021) mendefinisikan bahwa disiplin merupakan


sikap kepatuhan karyawan terhadap peraturan dan norma yang berlaku dengan atau tanpa adanya
pengawasan dari atasan.
Menurut Sinambela (2018) adalah kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaannya
dengan teratur dan seusai norma perusahaan.
Menurut Prawironegoro (2016: 116) adalah alat yang dimiliki manajemen yang digunakan
untuk mengubah perilaku karyawan menjadi perilaku standar perusahaan. Disiplin dapat juga
diartikan sebagai proses latihan pengendalian diri untuk bekerja efektif, efisien dan produktif.
Menurut Sastrohadiwiryo dan Syuhada Asrie (2019: 333) definisi disiplin kerja dapat diartikan
sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan peraturan yang
berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak
mengelak untuk menerima sanksisanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya.
Menurut Afandi (2016:1) mengatakan disiplin kerja adalah suatu tata tertih atau peraturan
yang dibuat oleh manajemen suatu organisasi, disahkan oleh dewan komisaris atau pemilik
modal, disepakati oleh serikat pekerja dan diketahui oleh Dinas Tenaga Kerja dan seterusnya
orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada tata tertib yang ada dengan rasa
senang hati, sehingga tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban.
Menurut Umi Farida dan Sri Hartono (2022) disiplin kerja dapat diukur absensi tenanga
kerja, Adanya keterlambatan kerja, Seringnya terjadi kesalahan.

b. Indikator

Menurut Farida dan Hartono (2016) disiplin kerja dapat diukur dengan indikator sebagai
berikut:
1. Absensi tenanga kerja: Salah satu alat ukur yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengetahui tingkat disiplin setiap karyawan
2. Keterlambatan kerja: Output yang dihasilkan melewati batas waktu yang ditentukan.
3. Sering terjadi kesalahan: Kecenderungan untuk menciptakan sesuatu yang dapat
menyebabkan konflik dan kesalahpahaman

Menurut Hartatik (2014-200) Indikator disiplin kerja, sebagai berikut:


a. Tujuan dan kemampuan
b. Keteladanan pimpinan.
c. Keadilan.
d. Pengawasan Melekat.
e. Sanksi hukum
f. Ketegasan.
g. Hubungan kemanusiaan

Menurut Sastrohadiwiryo (2013:291) adalah suatu sikap patuh, taat,


menghormati dan mampu menghargai setiap peraturan yang berlaku, baik secara tertulis maupun
tidak tertulis serta tidak menghindar dan menerima sanksi jika terjadi pelanggaran dalam
menjalankan tugas.
Adapun indikator disiplin kerja menurut Sastrohadiwiryo (2013:291) yaitu :
1) Frekuensi kehadiran
2) Tingkat kewaspadaan
3) Ketaatan pada standar kerja
4) Ketaatan pada peraturan kerja
5) Etika kerja.

Menurut Mangkunegara dan Octorent (2015) disiplin kerja dapat diukur dengan indikator
sebagai berikut:
1) Ketepatan waktu datang ke tempat kerja.
2) Ketepatan jam pulang ke rumah.
3) Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
4) Penggunaan seragam kerja yang telah ditentukan.
5) Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
6) Melaksanakan tugas-tugas kerja sampai selesai setiap harinya.

Menurut Hasibuan (2017:115) adalah sebagai berikut:


(1) Sikap yaitu mental dan perilaku karyawan yang berasal dari kesadaran atau kerelaan dirinya
sendiri dalam melaksanakan tugas dan peraturan perusahaan berupa kehadiran berkaitan dengan
keberadaan karyawan ditempat kerja untuk bekerja, kemampuan memanfaatkan dan
menggunakan perlengkapan dengan baik.
(2)Norma yaitu peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para
karyawan selama dalam peraturan dan sebagai acuan dalam bersikap berupa mematuhi peraturan
merupakan karyawan secara sadar mematuhi peraturan yang ditentukan perusahaan dan
mengikuti cara kerja yang ditentukan perusahaan.
(3) Tanggungjawab merupakan kemampuan dalam menjalankan tugas dan peraturan dalam
perusahaan.
2.1.2 Produktivitas Kerja Karyawan

a. Pengertian

produktivitas kerja adalah hubungan ukuran antara output dan input yang digunakan dalam
memproduksi atau menghasilkan barang pada periode tertentu. Pengukuran variabel
produktivitas kerja dalam penelitian ini menggunakan dimensi sikap kerja, tingkat keterampilan
dan manajemen produktivitas dengan indikator sikap dalam melayani, sikap dalam
melaksanakan pekerjaan, sikap melakukan inisiatif kerja, keterampilan pencapaian tugas,
keterampilan melaksanakan program, koordinasi pekerjaan dan tanggung jawab pekerjaan.

Menurut Lestari (2020) menyatakan bahwa produktivitas kerja karyawan adalah pemanfaatan
dan penggunaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien. Produktivitas yang tinggi
merupakan cerminan karyawan merasa puas dengan pekerjaannya dan memenuhi semua
kewajibannya sebagai karyawan.
Menurut Natsir (2018) Produktivitas dapat diartikan sebagai penyatuan nilai keluaran dalam
interaksinya dan keterkaitannya dengan nilai keluaran, dan produktivitas kerja seorang karyawan
biasanya dinyatakan sebagai keseimbangan hasil rata-rata yang dicapai oleh angkatan kerja
selama jam kerja yang tersedia dalam proses produksi.
Menurut Prawironegoro et al. (2016: 152) produktivitas merupakan ukuran antara input
(tenaga kerja, modal, sumber daya alam, energi dan lain lain) dengan kualitas dan kuantitas
output (barang dan jasa).
Menurut Wibowo (2017: 93) produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil
organisasi dengan masukan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan membagi
keluaran dengan masukan.
Menurut Rachman (2016: 57) produktivitas ialah rasio antara apa yang dihasilkan (output)
terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan (input).

b. Indikator
Menurut Sutrisno (2016:102) mengemukakan bahwa Produktivitas kerja adalah rasio dari
keseluruhan hasil kerja yang telah ditentukan untuk menghasilkan suatu produk dari tenaga
kerja.
Untuk mengukur suatu produktivitas kerja karyawan, diperlukan suatu indikator menurut
Sutrisno (2016:104-105) sebagai berikut :
1) Kemampuan
Kemampuan karyawan menjadi profesionalime dalam bekerja. Karyawan dibekali
keterampilan untuk menjadi daya dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
2) Meningkatkan hasil yang dicapai
Bertekad meningkatkan hasil yang dicapai. Upaya ini berguna untuk meningkatkan
produktiviytas kerja perusahaan dan menambah kuantitas hasil dalam bekerja.
3) Semangat kerja
Berusaha untuk lebih baik dari kemarin dan meningkatkan kinerja kerja. Semangat mampu
membuat karyawan untuk mengevaluasi dari hari sebelumnya.
4) Pengembangan diri
Pengembangan diri senantiasa dilakukan untuk meningkatkan hasil kerja dengan kemampuan
diri yang dimiliki. Melalui langkah pengembangan diri seorang karyawan akan menemukan
tantangan dan harapan. Tantangan yang terjadi setiap karyawan akan membuat sebuah
motivasi untuk bersaing secara sehat. Begitu harapan akan berdampak untuk memiliki
keinginan seorang karyawan meningkatkan kemampuan.
5) Mutu
Berusaha meningkatkan mutu yang baik dan berkualitas dari yang sebelumnya.
Meningkatkan mutu bermanfaat untuk meningkatkan hasil yang terbaik bagi perusahaan dan
pengaruhnya produktivitas perusahaan meningkat.
6) Efisiensi
Membandingkan sumber daya yang digunakan dengan apa yang dicapainya selama
berlangsungnya proses kerja.

Anda mungkin juga menyukai