Anda di halaman 1dari 19

Seminar Proposal Thesis

KAJIAN PERILAKU GENERASI MUDA PEDESAAN


INTERVENSI PROGRAM YOUTH ENTERPRENEUR AND
EMPLOYMENT SUPPORT SERVICES (YESS) DALAM
BERWIRAUSAHA PADA SEKTOR PERTANIAN
DI KALIMANTAN SELATAN

MOCH ALFINO RIDHO KUNCORO


20/471753/PMU/10700
Program Studi
Magister Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana – Universitas Gadjah Mada

Pembimbing Utama: Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, M.S


Pembimbing Pendamping: Prof. (ret) Krishna Agung Santosa, Ph. D.

October 2022
OUTLINE
METODE PENELITIAN
• Metode Dasar Penelitian
PENDAHULUAN TINJAUAN & TELAAH • Metode Pengambilan Sampel
• Latar Belakang • Metode Pengumpulan Data
PUSTAKA
• Rumusan Masalah Penelitian • Jenis Data
• Tinjauan Pustaka
• Tujuan Penelitian • Definisi Opersional dan
• Landasan Teori
• Manfaat Penelitian Pengukuran Variabel
• Kerangka Berfikir
• Keaslian Penelitian • Metode Analisis Data
PENDAHULUAN
• Latar Belakang

BAB 1 •


Rumusan Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
• Keaslian Penelitian
LATARBELAKANG
SEKTOR PERTANIAN
OUTLINE • Sektor Ekonomi Utama
• Sektor Penyangga Ketahanan Pangan
• Sektor Penyeran Tenaga Kerja

PARTISIPASI PERTANIAN
• Populasi Penduduk Indonesia 261 Juta Jiwa
• 26% / 65 juta jiwa beusia rata – rata 28 tahun
• Tingkat partisipasi penduduk usia muda rendah
• Terbatasnya akses Keuangan dan Lahan

PROGRAM YESS
• Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS)
• Kolaborasi IFAD dan Kementerian Pertanian (2019 – 2025)
• Kaum muda dipedesaan terlibat dalam sektor berbasis pertanian melalui menciptakan peluang bagi
pemuda perdesaan untuk membangun mata pencaharian ekonomi melalui kewirausahaan atau
pekerjaan yang menguntungkan sehingga dapat meningkatkan kontribusi terhadap transformasi
perdesaan yang berkelanjutan dan inklusif.
• Belum ada kajian mengenai evaluasi Program YESS dilihat dari Intervensi Pelatihan BMP dan Start-Up
RUMUSAN MASALAH TUJUAN
1. Bagaimana keberhasilan Program YESS di Kalimantan 1. Untuk mengkaji keberhasilan program YESS dilihat
Selatan dilihat setelah intervensi pelatihan Bussiness setelah intervensi pelatihan Bussiness Motivation
Motivation Pathway dan Start-Up ? Pathway dan Start-Up di Kalimantan Selatan.
2. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi 2. Untuk mengkaji faktor – faktor yang
keberhasilan program YESS ditinjau dari perilaku mempengaruhi keberhasilan program YESS ditinjau
generasi muda dalam berwirausaha pada sektor dari perilaku generasi muda dalam berwirausaha
pertanian setelah intervensi program di Kalimantan pada sektor pertanian setelah intervensi program
Selatan? di Kalimantan Selatan.
MANFAAT
1. PPIU Kalimantan Selatan. Hasil penelitian ini dapat
KEASLIAN PENELITIAN
memberikan kajian yang komprehensif, sehingga dapat 1. Iskandar & Sri Mulyati, 2018: Perilaku Kewirausahaan Mahasiswa
menjadi rujukan untuk membuat kebijakan-kebijakan pada (Survey terhadap Mahasiswa Wirausaha pada Universitas
program YESS di PPIU Kalimantan Selatan; Kuningan).
2. Ilmuan dan mahasiswa. Penelitian ini diharapakan dapat 2. Rahmadi Nur A Et Al., 2016 Analisis Faktor-Faktor Yang
dijadikan bahan informasi untuk penelitian- penelitian Mempengaruhi Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program
selanjutnya, terutama yang terkait dengan kewirausahaan Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kadiri.
pemuda pedesaan; dan 3. Mochlasin & Wahyu K, 2016: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
3. Pengembangan ilmu penyuluhan dan komunikasi Perilaku Kewirausahaan Enterpreneur Muslim Salatiga
pembangunan khususnya dalam memperkaya 4. Komsi Koranti, 2013: Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan
pengembangan konsep teoritis mengenai minat Internal terhadap Minat Berwirausaha
berwirausaha generasi muda. 5. Puspitasari et all, 2018 : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Terhadap Perilaku Kewirausahaan dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Usaha Petani Anggrek (Effect of Internal and External
Factors Towards the Enterpreneurial Behavior of Orchid Growers)
TINJAUAN & TELAAH PUSTAKA

BAB 2 •


Tinjauan Pustaka
Landasan Teori
Kerangka Berfikir
• Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA

Kewirausahaan atau entrepreneurship adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk
menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan
kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain. (Alma Buchori, 2001)

Perilaku Berwirausaha adalah tindakan yang merupakan respons terhadap stimulus yang diterimanya.
Menurut McClelland (1967) dalam Iskandar et all (2018) menyatakan bahwa terdapat beberapa ciri
– ciri penting dari perilaku kerwirausahaan yaitu: (1) Berani mengambil resiko secara moderat atas
dasar keterampilan dan bukan karena kebetulan belaka; (2) Enerjik terutama dalam hubungannya
dengan berbagai kegiatan inovatif; (3) Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi; (4) Mengetahui
hasil dari keputusan - keputusan yang diambilnya; dan (5) Mampu mengantisipasi kemungkinan-
kemungkinan yang bakal muncul pada masa yang akan datang.

Generasi muda pada sektor pertanian adalah pemuda yang berusia antara 17 – 39 tahun yang
berdomisili tetap dibuktikan dengan NIK di 4 Provinsi Lokasi Program YESS yaitu Jawa Barat, Jawa
Timur, Kalimantan Selatan dan Sulwesi Selatan (IFAD, Physician’s Desk Reference YESS Programme,
2017)
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku kewirausahaan petani dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari petani. Faktor internal
merupakan atribut yang melekat pada sifat, sikap, dan kualitas pribadi atau personal yang diperlihatkan
dalam menjalankan usahanya yang meliputi beberapa indikator seperti skala usaha, motivasi berprestasi,
persepsi terhadap usaha, dan keinginan/intensi berusaha tani. Dan faktor eksternal adalah faktor
penyebab perilaku yang berasal dari lingkungan atau situasi yaitu berupa dukungan sosial (Mustafa,
2011).

Dukungan Sosial derajat dukungan yang diberikan kepada individu khususnya sewaktu dibutuhkan oleh
orang – orang yang memiliki hubungan emosional yang dekat dengan orang tersebut, dukungan sosial
dapat merujuk pada kenyamanan, kepedulian, harga diri atau segala bentuk bantuan yang diterima
individu dari orang lain atau kelompok. Adapun aspek dukungan sosial terdiri dari (1) dukungan emosional,
(2) dukungan penghargaan, (3) dukungan instrumental, (4) dukungan informatif (House dalam Smet, 2014).

Program YESS merupakan suatu program hasil Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan
International Fund for Agricultural Development (IFAD) dengan tujuan pengembangan kaum muda di
pedesaan terlibat dalam sektor berbasis pertanian melalui pekerjaan dan kewirausahaan ((IFAD, Physician’s
Desk Reference YESS Programme, 2017)
LANDASAN TEORI
Teori Medan oleh Lewin yang menyatakan bahwan perilaku manusia merupakan suatu keadaan
seimbang antara driving forces (kekuatan-kekuatan pendorong) dan restrining forces (kekuatan-kekuatan
Teori penahan). Salah satu teorinya adalah B = F(P,E). B adalah Behaviour atau perilaku sama dengan fungsi P
(Person) dan E (Environment atau lingkungan).
Perilaku

Teori Existence, Relatedness, & Growth (ERG) oleh Aldefer yang menklasifikasikan kebutuhan menjadi 3
yaitu kebutuhan keberadaan/ eksistensi, menjalin relasi/ berhubungan dengan pihak lain dan
Teori mengembangkan diri/ pertembuhan.
Motivasi

Teori Tindakan Berencana (Theory of Planned Behaviour) oleh Ajzen dan Fishben (1998) menyempurnakan
Theory of Reasoned Action (TRA). Terdapat 3 Faktor Pembentuk minat, diantaranya (1) Sikap terhadap
perilaku mengacu pada sejauh mana seseorang memiliki evaluasi atau penilaian yang menguntungkan
atau tidak menguntungkan dari perilaku yang bersangkutan. (2) Faktor sosial yang disebut norma
Teori subjektif, mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku.
Sikap (3) Kontrol perilaku, mengacu pada kemudahan atau kesulitan yang dirasakan dari melakukan perilaku
dan diasumsikan mencerminkan pengalaman masa lalu.
KERANGKA BERPIKIR
Intervensi Program YESS berupa Pelatihan Kewirausahaan HIPOTESIS PENELITIAN
(Bussiness Motivation Pathway (BMP) dan Start-Up Training) pada Tahun 2022
meliputi (Bangun Jiwa Kewirausahaan, Pencarian dan Validasi Ide, Rancangan Model Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan kerangka berpikir
Bisnis, Manajaemen dan Produksi, Pemasaran dan Pelanggan,
serta Pengembangan Bisnis) penelitian maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
Faktor Eksternal
a) Diduga motivasi, sikap, dukungan keluarga, dukungan
a. Dukungan Keluarga (dukungan dinas pertanian, dukungan PPIU dan pelatihan BMP dan
emosional, instrumental, dan
Faktor Internal informasional, dan penilaian/ Start-Up berpengaruh secara langsung dalam perilaku
a. Motivasi generasi muda terhadap
berwirausaha b.
penghargaan)
Dukungan Dinas Pertanian
berwirausaha generasi muda pada sektor pertanian di
b. Sikap generasi muda terhadap (instrumental, informasional, dan Kalimantan Selatan.
berwirausaha penilaian/ penghargaan)
c. Dukungan Project Provincial b) Diduga sikap bepengaruh langsung dan tidak langsung
Implementation Unit (PPIU)
(instrumental, informasional, dan
dalam perilaku berwirausaha generasi muda pada sektor
penilaian/ penghargaan) pertanian di Kalimantan Selatan.
c) Diduga dari berbagai faktor yang mempengaruhi
Perilaku Berwirausaha setelah Pelatihan
(Bussiness Motivation Pathway (BMP) dan Start-Up Training) perilaku berwirausaha generasi muda pada sektor
pada Tahun 2022 meliputi (Bangun Jiwa Kewirausahaan, pertanian di Kalimantan Selatan, faktor motivasi
Pencarian dan Validasi Ide, Rancangan Model Bisnis,
Manajaemen dan Produksi, Pemasaran dan Pelanggan, merupakan faktor yang paling bepengaruh.
serta Pengembangan Bisnis) d) Diduga keberhasilan program YESS dilihat dari setelah
intervensi pelatihan BMP dan Start-Up di Kalimantan
Selatan dengan kategori sedang.
METODE PENELITIAN
• Metode Dasar Penelitian
• Metode Pengambilan Sampel

BAB 3
• Metode Pengumpulan Data
• Jenis Data
• Definisi Opersional dan
Pengukuran Variabel
• Metode Analisis Data
METODE DASAR PENELITIAN
• Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2. Teknik pengambilan sampel kajian ini dilakukan
metode deskriptif analisis melalui pendekatan dengan ketentuan sebagai berikut :
kuantitatif. Neuman (2013), menyatakan bahwa a. Pemilihan Provinsi Kalimantan Selatan secara
penelitian kuantitatif cenderung berupa prediksi purposive, karena merupakan Provinsi yang
terhadap variabel-variabel penelitian. berbatasan langsung dengan Calon Ibu Kota
• Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian Negara (IKN) sehingga nantinya dapat menjadi
ini adalah survey. Teknik survey merupakan pengembangan daerah penyangga pangan IKN.
penelitian dengan cara mengumpulkan informasi b. Pemilihan Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Tanah
yang merupakan opini dari beberapa orang Bumbu secara purposive, karena merupakan
terhadap suatu topik atau isu-isu tertentu. Kabupaten wilayah lokasi YESS di Provinsi
Kalimatan Selatan.
METODE PENGAMBILAN SAMPEL c. Penentuan subjek penelitian yaitu dengan
menggunakan teknik purposive dilakukan dengan
1. Penelitian akan dilaksanakan di Provincial Project cara mengambil subjek bukan didasarkan atas
Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan yang strata, random, atau daerah tapi didasarkan
merupakan salah satu lokasi pelaksanaan program tujuan tertentu. Teknik ini diambil peneliti karena
YESS. Dalam Program YESS PPIU Kalimantan dianggap sesuai dengan jenis penelitian yang
Selatan terdiri atas 3 (tiga) Kabupaten yaitu Kab. akan dilakukan.
Banjar, Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Tanah Laut. Sampel….
3. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). DEFINISIOPERASIONAL
Penentuan ukuran sampel dilakukan dengan metode
Propotional Random Sampling. Dengan jumlah v Generasi muda pada sektor pertanian adalah pemuda
keseluruhan sampel yaitu sejumlah 120 sampel. Terbagi yang berusia antara 17 – 39 tahun yang berdomisili tetap
menjadi masing – masing 40 Generasi Muda di Banjar, dibuktikan dengan NIK di 4 Provinsi Lokasi Program YESS
yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan
Tanah Laut dan Tanah Bumbu.
Sulwesi Selatan. IFAD, Physician’s Desk Reference YESS
Programme (2017). Disesuaikan yaitu intervensi program
METODE PENGUMPULANDATA YESS yaitu peserta pelatihan Bussiness Motivation Pathway
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (BMP) dan Startup;
terstruktur, obeservasi, pencatatan, dan kepustakaan. v Sikap adalah respons terhadap stimulus yang
mengandung komponen kognitif (pemikiran), afektif
(perasaan) dan konatif (tendesi perilaku/ kecenderungan
JENIS DATA untuk bertindak). Pengukuran variabel sikap menggunakan
1. Data Primer (wawancara dengan menggunakan Skala Likert;
kuesioner tertutup atau pertanyaan terstruktur). v Motivasi adalah dorongan untuk melakukan sesuatu
2. Data Sekunder (data yang diperoleh dari teknik karena keinginan untuk memenuhi kebutuhan. Dalam
penelitian ini menggunkan teori motivasi dari Alderfer
kepustakaan atau dari PPIU, Dinas Pertanian dan
yang menyatakan bahwa ada tiga kelompok utama
Kementerian Pertanian).
kebutuhan yaitu existence, relatedness dan growth.
Sampel….
v Perilaku adalah tindakan yang merupakan respons
terhadap stimulus yang diterimanya. Dalam hal ini perilaku
setelah pelatihan adalah tindakan yang dilakukan peserta v Dukungan PPIU adalah sebuah bentuk dukungan/ bantuan
pelatihan program YESS sesuai dengan tujuan pelatihan. yang dapat diberikan PPIU kepada generasi muda pada
Pengukuran variabel perilaku setelah pelatihan diukur sektor pertanian. Dalam penelitian ini dukungan PPIU
menggunakan Skala Likert; terbagi menjadi 3 macam yaitu dukungan instrumental,
v Dukungan Keluarga adalah sebuah bentuk dukungan/ informasional, dan penilaian/ penghargaan. Pengukuran
bantuan yang dapat diberikan kepada anggota keluarga variabel dukungan dinas pertanian menggunakan Skala
lain. Dalam penelitian ini dukungan keluarga terbagi Likert.
menjadi 4 macam yaitu dukungan emosional, instrumental, v Program YESS merupakan suatu program hasil Kerjasama
informasional, dan penilaian/ penghargaan. Pengukuran antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund
variabel dukungan keluarga menggunakan Skala Likert. for Agricultural Development (IFAD) dengan tujuan
v Dukungan dinas pertanian adalah sebuah bentuk pengembangan kaum muda di pedesaan terlibat dalam
dukungan/ bantuan yang dapat diberikan dinas pertanian sektor berbasis pertanian melalui pekerjaan dan
kepada generasi muda pada sektor pertanian. Dalam kewirausahaan. (IFAD, Physician’s Desk Reference YESS
penelitian ini dukungan dinas terbagi menjadi 3 macam Programme (2017). Disesuaikan yaitu Projek Kolabari
yaitu dukungan instrumental, informasional, dan penilaian/ IFAD dan Kementan RI yaitu YESS Programme Wilayah
penghargaan. Pengukuran variabel dukungan dinas PPIU Kalimantan Selatan.
pertanian menggunakan Skala Likert.
• Uji Validitas
Validitas adalah tingkat perbedaan dalam skor pada
suatu instrument (item – item dan kategori respons yang diberikan • Uji Normalitas
kepada satu variabel khusus) mencerminkan kebenaran Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
perbedaan antar individu – individu, kelompok – kelompok, atau distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.
situasi – situasi dalam karakteristik (variabel) yang diketemukan Untuk menguji normalitas data, penelitian ini menggunakan
untuk ukuran (Silalahi, 2010). Dalam penelitian ini program AMOS 21 dengan aturan pengujiannya adalah jika
menggunakan validitas korelasi product moment nilai multivariate cr < 2,58, data tersebut dapat dikatakan
menggunakan aplikasi SPSS. terdistribusi normal dan jika nilai multivariate cr > 2,58, data
tidak terdistribusi normal. Angka multivariate cr dapat dilihat
• Uji Reliabilitas melalui assessment of normality pada output AMOS 21.
Realibilitas adalah keandalan atau keterpercayaan
(dependability), stabilitas atau kemantapan (stability), konsistensi
(consistency), prediktabilitas (predictability), dan ketepatan atau
akurasi (accurracy) dari suatu ukuran (Silalahi, 2010). Dalam
penelitian ini, pengujian reliabilitas dengan mencari nilai
cronbach alpha dilakukan dengan menggunakan software
SPSS. Alat ukur kemudian dapat dikatakan reliabel apabila
didapatkan nilai cronbach alpha > 0,7.
PENGUJIAN
HIPOTESIS

Hipotesis 1, 2, dan 3 diuji


dengan menggunakan
path analysis/ analisis
jalur melalui program
AMOS 21. Sedangkan
Hipotesis 4 diuji dengan
Uji Proporsi.

Gambar 3.1 Model Hipotetis Analisis Jalur


METODE ANALISISDATA
• Kegiatan dalam analisis data adalah Rumus penghitungan tingkat capaian variabel :
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
variabel dari seluruh responden, menyajikan data Ket =
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan Nilai Maksmimal = 5 (asumsi 100%)
untuk rumusan masalah, dan melakukan perhitungan Nilai Minimal = 1 (asumsi 20%)
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Jumlah Kelas =5
• Data kuantitatif yang akan dianalisis merupakan No.No
Capaian Kategori Tingkat Capaian Variabel (%)
Variabel 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
data yang didapatkan dari hasil wawancara Sangat Tidak Tidak Sangat
1. Motivasi Ragu - Ragu Ingin
terstruktur dengan kuesioner, data tersebut masih Ingin Ingin Ingin
Sangat Tidak Tidak Sangat
merupakan data dengan skala ordinal. Untuk dapat 2. Sikap
Setuju Setuju
Ragu - Ragu Setuju
Setuju
Dukungan Sangat
dianalisis menggunakan statistik parametrik, maka 3.
Keluarga
Tidak Pernah Jarang Kadang - Kadang Sering
Sering
data tersebut harus diubah ke skala interval dengan 4.
Dukungan Dinas
Tidak Pernah Jarang Kadang - Kadang Sering
Sangat
Pertanian Sering
menggunakan penghitungan Skala Likert. 5. Dukungan PPIU Tidak Pernah Jarang Kadang - Kadang Sering
Sangat
Sering
Perilaku setelah Sangat
6. Tidak Pernah Jarang Kadang - Kadang Sering
Pelatihan Sering

Anda mungkin juga menyukai