Secara prinsipil, sasaran promosi kesehatan adalah masyarakat. Masyarakat dapat dilihat dalam
konteks komunitas, keluarga maupun individu. Sasaran promosi kesehatan juga dapat
dikelompokkan menurut ruang lingkupnya, yakni tatanan rumah tangga, tatanan sekolah, tatanan
tempat kerja, tatanan tempat-tempat umum, dan institusi pelayanan kesehatan.
Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai
perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan)
dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.
Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu:
where we live),
where we learn,
where we work,
Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilandasi oleh
kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling memberi manfaat (mutual benefit).
Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta dan
Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan lintas sektor.
Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya, dengan
tanpa mengecilkan arti hasil apalagi dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat susah untuk
mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku individu dan masyarakat.
Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah mutu dan frekwensi kegiatan seperti: advokasi, bina
suasana, gerakan sehat masyarakat, dll.