Anda di halaman 1dari 1

Pandanganmu mengenai Quarter Life Crisis dalam Mendorong Diri Membangun Jiwa

Kepemimpinan

Fenomena quarterlife crisis merupakan sebuah fenomena psikososial pada rentang usia yang
sama dengan emerging adulthood yakni antara 18 sampai 29 tahun yang ditandai dengan
munculnya reaksi-reaksi emosi seperti stress, frustasi, panik, tidak berdaya, khawatir akan masa
depan, tidak memiliki tujuan dan sebagainya. Salah satu quarterlife crisis yang kebanyakan
terjadi sekarang adalah kurangnya jiwa kemimpinan pada diri seseorang. Salah satu masalah
yang dihadapi organisasi, perusahaan, lembaga maupun komunitas atau kelompok adalah
masalah kemimpinan (leadership). Hal ini terjadi dalam tingkat paling kecil, seperti keluarga
hingga tingkat paling besar, seperti negara. Sering kali kemimpinan dijalankan secara buruk
karena kesalahan pemimpinnya sendiri. Ada orang yang dikaruniai talenta sebagai pemimpin. Ia
membawa bakat tersebut sejak lahir. Namun, pemimpin seperti ini sangat terbatas jumlahnya.
Oleh karena itu, kita membutuhkan para pemimpin yang lahir dari sebuah proses belajar dan
latihan. Saat ini, kita memperlukan kemampuan memimpin oleh orang-orang yang mampu
memimpin dengan baik. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, Terus belajar menjadi
kunci dari seorang pemimpin. Biasakan diri untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar
setiap harinya, sehingga pengalaman yang didapatkan pun akan semakin banyak. Melihat jauh
kedepan, seorang pemimpin yang baik harus bisa mengatasi segala perubahan tak terduga. Anda
harus punya rencana cadangan untuk menghadapi semua kemungkinan yang terjadi di masa
depan serta melihat potensi masalah sebelum benar-benar terjadi. Ini merupakan sesuatu yang
sangat penting dimiliki oleh pemimpin. tindakan harus lebih diutamakan dibandingkan hanya
sekedar kata-kata. Pemimpin mampu memotivasi para pengikutnya, namun dalam waktu
bersamaan harus mau keluar dari zona nyaman dan mempersatukan setiap orang untuk
bekerjasama menjadi satu tim. Ia juga mau membantu para pengikut atau anggotanya untuk terus
tumbuh, baik itu secara personal maupun profesional. Secara bersamaan, pemimpin juga bisa
menyadari pentingnya memberikan dukungan secara emosional pada waktu yang tepat.
Meskipun seseorang memiliki kemampuan memimpin yang baik namun tidak disertai dengan
kemampuan berkomunikasi yang sama baiknya, ia akan mengalami kesulitan. Mampu
berkomunikasi dengan baik bukan hanya seorang pembicara yang baik, namun juga pendengar
yang baik. Sehingga tidak akan ada kesalahpahaman antar anggota tim.

https://www.simulasikredit.com/cara-mengembangkan-skill-kepemimpinan/

Anda mungkin juga menyukai