Oleh:
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas proposal promosi Kesehatan yang berjudul bahaya
penggunaan plastik pada makanan kepada ibu rumah tangga ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari proposal ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah komunikasi farmasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bahaya penggunaan plastik pada makanan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sari Wahyuli Narulita, MM., Apt selaku
dosen mata kuliah komunikasi farmasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini.
Saya menyadari, proposal yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan proposal ini.
. Bandung , Desember2020
Penyusun
I. LATAR BELAKANG
Bahan kemasan plastik tersusun dari polimer-polimer, berasal dari bahan mentah
berupa monomer, selain itu juga mengandung bahan aditif yang diperlukan untuk
memperbaiki sifat fisiko kimia plastik tersebut, dan disebut komponen non plastik.
Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan karena sifatnya yang kuat, tetapi ringan,
inert, tidak berkarat. dan bersifat termoplastik (heat seal) serta dapat diberi warna. Aspek
negatif kemasan plastik adalah bila monomer-monomer bermigrasi ke dalam bahan
makanan yang dikemas, yang merupakan bagian yang berbahaya bagi manusia karena
bersifat karsinogenik, sehingga makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kaidah
keamanan pangan atau Food Safety.
Jenis plastik tertentu (misalnya PE, PP, PVC) tidak tahan panas, berpotensi
melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari polimer sehingga
merupakan kelemahan dalam pemilihan kemasan plastik apabila tidak dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek keamanan pangan, dan plastik merupakan bahan yang sulit
terbiodegradasi sehingga dapat mencemari lingkungan.
Bagi yang suka memanaskan makanan dengan microwave, wadah plastik untuk
memanaskan lauk, apabila tidak memenuhi syarat food grade, maka monomer-monomer
plastik akan bermigrasi danikut bercampur dengan makanan dan memberikan efek
karsinogenik.
Dari dua tujuan yang diambil diatas akan terlihat bagaima suatu proses
adopsi dapat terlaksana atau tidak, hal ini sesuai dengan teori adopsi yaitu proses
yang dialami seseorang dari mulai ia berkenalan dengan suatu inovasi hingga yang
bersangkutan menerima (adoption) atau menolak inovasi tersebut.
1) Awarness/Tahu
Pada tahap ini individu berkenalan dengan suatu inovasi/ suatu penyuluhan
dimana penyuluhan ini mengenai bahaya plastik sebgai pembungkus
makanan. Pada taha ini individu belum cukup memperoleh informasi
tentang bahaya dari penggunaan plastik pada makanan, pada tahap ini
individu mulai tau namun belum merasa tergugah untuk mencari informasi
bahaya plastik lebih lanjut.
2) Interest/Tertarik
Pada tahap ini individu sudah menegtahui informasi tentang bahaya
penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan, sehingga individu mulai
tergugah untuk memperoleh informasi lebih banyak.
3) Evaluation/Penilaian
Pada tahap ini individu melakukan sebuah penilaian apakah promosi
kesehatan mengenai bahaya plastik sebagi pembungkus makanan ini cocok
bagai situasi dirinya sendiri ataupun di masa datang.
4) Trial/Percobaan
Pada tahap ini individu mulai menerapkan inovasi yaitu seperti mulai
meninggalkan penggunaan pembungkus makanan dari plastik. Dari hasil
trial inilah yang akan menentukan individu tersebut mau menerima atau
menolak promosi kesehatan yang telah dilakukan.
5) Adops/Menerima
Pada tahap ini individu sudah memutuskan akan terus menerima dan
melaksanakan inovasi dari promosi kesehatan yang telah dilakukan.
Adapun bagan sumber komunikasi dalam teori adopsi adalah sebagai berikut :
SUMBER KOMUNIKASI
B. Sasaran
Sasaran primer pada umumnya menjadi sasaran langsung promosi kesehatan.
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka sasaran primernya adalah konsumen yang
lebi mengarah pada Ibu Rumah Tangga.
Sasaran sekunder seperti Tokoh masyarakat yang dapat menjadi acuan untuk
mengubah perilaku masyarakat tersebut adalah pihak kesehatan.
Secara spesifik sasaran yang kami bidik adalah :
Secara keseluhuran sasaran yang kami bidik adalah semua konsumen pangan.
Strategi yang digunakan dalam promosi kesehatan ini adalah Strategi Global yang
meliputi :
1. Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang lain terse but
membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan.
Strategi dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial
melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun
informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat, sebagai
jembatan antara sektor kesehatan sebagai (pelaksana program kesehatan) dengan
masyarakat (penerima program) kesehatan.
B. Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti telah disebutkan diatas.
Dalam rencana promosi kesehatan ini kami menilai perubahan perilaku
yang akan diberikan oleh koresponden yang mengikuti promosi kesehatan adalah
perubahan perilaku yang sesuai dengan Teori Fungsi, yaitu :
Berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung
kepada keutuhan. Berarti bahwa stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan
perilaku seseorang adalah apabila stimulus tersebut dapat dimengerti dalam
konteks kebutuhan orang tersebut. Katz (1960) mengatakan bahwa perilaku
dilatarbelakangi oleh kebutuhan individu yang bersangkutan. Asumsinya bahwa :
C. Isi
a) Mengenal Masalah, Masyarakat dan Wilayah
Masalah yang akan kami angkat dalam Perencanaan Promosi
Kesehatan kali ini adalah Bahaya Plastik sebagai Pembungkus Makanan.
Dimana seperti telah dijabarkan diatas bahwa plastik merupakan
agen/perkusor pembawa kanker jika di gunakan untuk makanan karena
senyawa dalam polimer plastik akan menjadi radikal jika terkena panas.
D. Metode
Adapun metode yang digunakan dalam promosi kesehatan ini adalah Metode
Kelompok Besar dengan metode Ceramah yang dimodifikasi. Yaitu ceramah yang
dilakukan pada awal dan diskusi terbuka setelah ceramah serta di dukung dengan
alat bantu berupa flip chart dan leaflet yang akan dibagi pada pertengahan
ceramah.
E. Alat Peraga
Alat peraga yang kami gunakan adalah flip chart yang akan saya
presentasikan, leaflet yang kami bagikan di pertengahan ceramah dan contoh
makanan dalam plastik.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Promosi Kesehatan ini dilakukan untuk konsumen pangan dengan sasaran
utama adalah ibu rumah tangga.
3. Saat dilakukan Promosi Kesehatan di gunakan alat bantu peraga flip chart
yang akan kami presentasikan, leaflet yang kami bagikan di pertengahan
ceramah dan contoh makanan dalam plastik.
B. Saran