Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MANAJEMEN RISIKO

UNIVERSITAS INDONESIA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko dan Tata Kelola
kelas B

Disusun Oleh:

1. Alifa Nurfauziandari 1606866890


2. Putika Dwi Syabrina 1606866820
3. Putu Artayunida Larasati D 1606922310
4. Salma Azia 1606922323
5. Tasyavia 160692
6. Tommi Pangestu 1606922405

HALAMAN JUDUL

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI


UNIVERITAS INDONESIA
SEPTEMBER 2018

i
ii

STATEMENT OF AUTHORSHIP

“Saya/kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir


adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain
yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah digunakan sebagai bahan untuk tugas pada mata ajaran lain
kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan telah
menggunakannya.

Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat


diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiarisme.”

Nama : Alifa Nurfauziandari

NPM : 1606866890

Tanda tangan :

Nama : Putika Dwi Syabrina

NPM : 1606866820

Tanda tangan :

Nama : Putu Artayunida Larasati Dewi

NPM : 1606992310

Tanda tangan :

ii
iii

Nama : Salma Azia

NPM : 1606922323

Tanda tangan :

Nama : Tommi Pangestu

NPM : 1606922405

Tanda tangan :

Nama : Tasyavia

NPM :

Tanda tangan :

Mata Kuliah : Manajemen Risiko dan Tata Kelola

Judul Makalah : Manajemen Risiko

Tanggal : 14 September 2018

Dosen : Muhamad Ali Fitran S.H., M.A

iii
iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-NYA kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Risiko ini
ditujukan untuk untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen risiko dan
tata kelola.

Dalam menyusun makalah ini penulis telah mengarahkan segala


kemampuan yang dimiliki agar bermutu. Dalam penyusunan makalah ini,
penulis mendapatkan informasi dari buku maupun berita. Oleh karena itu,
dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan
kepada penulis selama proses belajar dan penyelesaian tugas ini.
2. Bapak Muhamad Ali Fitran S.H., M.A. selaku dosen mata Kuliah
Manajemen Risiko dan Tata Kelola yang telah memberikan pelajaran
kepada penulis.
3. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang
telah berkontribusi membantu, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Dan kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Depok, 15 September 2018

Tim Penyusun

iv
v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


STATEMENT OF AUTHORSHIP ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 6
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 6
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 6
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................... 7
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................................ 8
2.1 Pengertian Risiko ................................................................................................ 8
2.2 Jenis-Jenis Risiko ................................................................................................ 9
2.3 Klasifikasi Risiko Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (Nomor 18
/POJK.03/2016) ............................................................................................................ 12
2.4 Pengertian Manajemen Risiko .......................................................................... 14
2.5 Manfaat Manajemen Risiko .............................................................................. 15
2.6 Mitigasi Risiko .................................................................................................. 15
BAB 3 STUDI KASUS ................................................................................................ 17
3.1 Kasus ................................................................................................................. 17
3.2 Identifikasi Kasus.............................................................................................. 17
3.3 Faktor Penyebab Risiko Kasus ......................................................................... 18
3.4 Cara Pengendalian Risiko ................................................................................. 18
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 19
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 19
4.2 Saran ................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 20

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh aktivitas yang dilakukan manusia akan menimbulkan risiko. Karena


dalam kehidupan ini tidak semuanya pasti. Kita akan menghadapi berbagai
ketidakpastian. Karena sering kali apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang
kita harapkan. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian yang terjadi karena tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa akan yang terjadi. Sesuatu yang tidak pasti
ini dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Menurut Wideman,
ketidakpastian yang menghasilkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan
peluang (opportunity). Sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan
merugikan disebut risiko (risk).

Risiko merupakan segala sesuatu yang berdampak negatif terhadap pencapaian


tujuan yang diukur berdasarkan kemungkinan dan dampaknya. Dalam menjalankan
bisnis, risiko pun tak akan pernah lepas dari tindakan yang dilakukan dalam
berbisnis. Karena semakin berkembangnya perusahaan maka risiko yang akan
mereka hadapi akan semakin besar atau kompleks.

Dalam berbisnis, berbagai risiko itu harus dihadapi dengan berbagai macam
cara dan strategi. Strategi untuk mengelola risiko itu disebut Manajemen Risiko.
Risiko yang besar dapat diminimalisir dengan Manajemen Risiko. Manajemen
Risiko ini diharapkan dapat mengantisipasi risiko yang sangat besar yang dapat
merugikan perusahaan. Maka dari itu manajemen risiko sangat penting bagi
kelangsungan suatu usaha atau kegiatan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah


sebagai berikut.

1. Apa definisi risiko dan manajemen risiko?


2. Apa saja jenis-jenis risiko?

6
7

3. Bagaimana klasifikasi risiko berdasarkan Peraturan OJK?


4. Apa saja manfaat dari manajemen risiko?
5. Bagaimana proses mitigasi risiko?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah risiko dan tata kelola.


2. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dari risiko dan manajemen risiko.
3. Untuk menjelaskan mengenai jenis-jenis maupun klasifikasi risiko
berdasarkan peraturan OJK.
4. Untuk menjabarkan apa saja manfaat dari manajemen risiko.
5. Untuk menjabarkan bagaimana proses mitigasi risiko.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Risiko

Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang


dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Vaughan
(1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:

a. Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).


Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure
(keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu
statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat
probabilitas akan munculnya situasi tertentu.

b. Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan


kerugian).
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa
berada diantara nol dan satu.

c. Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).


Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective
uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko
yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang
bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua
definisi risiko berikut.

d. Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko


merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan).
Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat
penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di
sekitar titik rata-rata.

8
9

e. Risk is the probability of any outcome different from the one


expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcomeberbeda
dengan outcome yang diharapkan).

Dari berbagai definisi diatas, risiko dihubungkan dengan


kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau
tidak terduga. Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan
adanya ketidakpastian.

Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen


risiko. Peran dari manajemen risiko diharapkan dapat mengantisipasi
lingkungan cepat berubah, mengoptimalkan penyusunan strategic
management, mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki
organisasi, dan mengurangi reactive decision making dari manajemen
puncak.

2.2 Jenis-Jenis Risiko

Risiko dibagi menjadi dua yaitu.

1. Systematic Risk (Risiko sistematis)


Risiko sistematis merupakan risiko yang sifatnya umum
dimana dapat mempengaruhi secara menyeluruh. Yang
termasuk dalam risiko sistematis yaitu.
10

a. Risiko suku bunga


Naik turunnya suku bunga perbankan akan
mempengaruhi keputusan publik dalam menetapkan
keputusannya. Jika suku bunga naik maka publik akan
menyimpan dananya di bank seperti dalam bentuk
deposito, namun jika turun maka publik akan
menggunakan dananya untuk membeli saham.
b. Risiko pasar
Kondisi risiko pasar dapat dilihat pada saat fluktuasi
pasar, krisis moneter, dan resesi ekonomi.
c. Risiko Inflasi.
Saat inflasi daya beli masyarakat turun, sedangkan saat
normal daya beli masyarakat naik.

2. Unsystematic Risk (Risiko tidak sistematis)


Risiko tidak sistematis disebut juga dengan risiko spefisik
dimana hanya membawa dampak pada hal yang terkait saja.
a. Risiko Likuiditas
Risiko yang ada karena ketidakpastian atau
kemungkinan perusahan tidak dapat memenuhi
kewajiban jangka pendek atau pengeluaran tak terduga.
b. Risiko Kredit
Risiko kredit atau sering pula disebut dengan default
risk merupakan suatu risiko akibat kegagalan atau
ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah
pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya
dengan sesuai jangka waktu yang telah ditentukan.
c. Risiko operasional
Risiko yang muncul karena tidak memadainya proses
internal, manusia dan sistem.

Adapun jenis-jenis risiko dikemukakan oleh Pramana. Berikut ini


uraiannya:
11

a. Risiko berdasarkan sifat.


Risiko ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1) Risiko Spekulatif (Speculative Risk), ini adalah risiko yang
memang sengaja diadakan agar di lain pihak dapat
diharapkan hal-hal yang menguntungkan.
2) Risiko Murni (Pure Risk) merupakanrisiko yang tidak di
sengaja, yang jika terjadi dapat menimbulkan kerugian
secara tiba- tiba.
b. Risiko berdasarkan kemungkinannya untuk dialihkan
1) Risiko yang dapat dialihkan, ini adalah risiko yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagai obyek yang terkena risiko
kepada perusahaan.
2) Risiko yang tidak dapat dialihkan, ini adalah semua risiko
yang termasuk dalam risiko spekulatif (keuntungan) yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan pada perusahaan.
c. Risiko berdasarkan kemunculannya
1) Risiko internal yaitu risiko yang berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri. Misalnya risiko kerusakan peralatan
kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko
kecelakaan kerja, dan lain sebagainya.
2) Risiko eksternal yaitu risiko yang berasal dari luar
perusahaan, misalnya risiko pencurian, penipuan, perubahan
kebijakan dan lain sebagainya.

Jenis risiko tersebut juga sejalan dengan pendapat Sopuntan (2014)


yang mengatakan bahwa menurut sumber atau penyebab timbulnya, risiko
dapat dibedakan ke dalam :

a. Risiko intern, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan


itu sendiri, seperti: kerusakan aktiva karena ulah karyawannya
sendiri, kecelakaan kerja, miss manajemen dan sebagainya.
12

b. Risiko ekstern, yaitu risiko yang berasal luar perusahaan, seperti


risiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga,
perubahan policy pemerintah dan sebagainya.

2.3 Klasifikasi Risiko Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (Nomor


18 /POJK.03/2016)

a. Risiko Kredit
Dimana risiko yang timbul akibat kegagalan dari pihak lain
(nasabah/debitur/mudharib) dalam memenuhi kewajibannya.
Resiko kredit biasanya terjadi pada aktivitas: Pembiayaan, Treasury
dan Investasi, pembiayaan dan perdagangan.
b. Risiko Pasar
Risiko yang timbul akibat adanya perubahan variabel pasar,
seperti suku bunga, nilai tukar, harga equity dan harga komoditas
sehingga nilai portofolio/asset yang dimiliki bank menurun.
c. Risiko Likuiditas
Resiko likuiditas pasar dimana resiko yang timbul karena bank
tidak mampu melakukan off setting tertentu dengan harga karena
kondisi likuditas pasar yang tidak memadai atau terjadi gangguan
dipasar. Resiko likuiditas pendanaan dimana resiko yang timbul
karena bank tidak mampu mencairkan assetnya atau memperoleh
pendanaan dari sumber dana lain.
Peristiwa resiko likuiditas antara lain:
1) Tingkat dimana dibutuhkan penambahan dana dengan
biaya tinggi dan atau menjual aset dengan harga
discount.
2) Ketidaksesuaian jatuh tempo (maturing mismatch)
anntara earning assets dan pendanaan.
3) Pinjaman jangka pendek (borrow short) dan pembiayaan
jangka panjang (lend long) dengan spread yang lebar.
Faktor yang meningkatkan resiko likuiditas
1) Penurunan kepercayaan terhadap sistem perbankan.
13

2) Penurunan kepercayaan terhadap suatu bank.


3) Berlebihnya dana jangka pendek atau long term asset.
d. Risiko Operasional
Resiko yang timbul akibat tidak berfungsinya:
1) Proses Internal
Pelanggaran prosedur dan ketentuan, pelanggran
kontrol (proses review produk baru, berkaitan dengan
desain dan implementasi produk baru, kontrol terhadap
pelaksanaan produk jasa yang sudah ada
2) Kesalahan manusia
Hubungan antar pegawai (Diskriminasi, pelecehan
seksual), kesalahan pegawai, penyimpangan pegawai,
tidak terpenuhinya jumlah pegawai
3) Kegagalan Sistem
Contohnya kegagalan hardware, kegagalan software,
konfigurasi lemah (tanpa perlindungan virus),
komunikasi (saluran telepon tidak berfungsi, kapasitas
jaringan tidak mendukung).
4) Problem Eksternal
Kejahatan eksternal (pencurian, penipuan, pemalsuan),
Bencana faktor alam (gempa Bumi, banjir, topan,
tsunami), Faktor manusia (perang, terorisme,
perampokan), penerobasan sistem teknologi (hacker).
e. Risiko Legal
Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis,
yang antara lain disebabkan oleh adanya tuntutan hokum, ketiadaan
peraturan perundang-undangan yang mendukung contohnya tidak
dipenuhi syarat sah kontrak dan pengikatan agunan yang tidak
sempurna.
f. Risiko Reputasi
Risiko ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal yaitu,
14

1) Publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha


bank terutama dengan pemberitaaan di media masa.
2) Persepsi negatif oleh customer terhadap bank sehingga
hilangnya kepercayaan dari costumer, counterpart atau
regulator.
g. Risiko Strategi
Risiko yang disebabkan oleh:
1) Adanya penetapan strategi dan/atau pelaksanaan
strategi bank yang tidak tepat
2) Pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat
3) Kurangnya responsif bank terhadap perubahan
eksternal
h. Risiko Kepatuhan
Risiko yang disebabkan bank tidak memenuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku. Pada prakteknya resiko yang terkait dengan regulasi
pemerintah.

2.4 Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan yang terstuktur dalam mengelola


ketidakpastian yang berasal dari ancaman. Dalam manajemen resiko, strategi yang
dapat diambil untuk mengatasi masalah ini antara lain dengan memindahkan resiko
kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu.

Berikut beberapa pengertian manajemen risiko menurut para ahli:

a. Menurut Djohanputro (2008) Manajemen resiko merupakan


proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi,
mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan
resiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan resiko.
b. Menurut Fahmi (2010) Manajemen resiko adalah suatu bidang
ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi
15

menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan


yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen
secara komprehensif dan sistematis.

2.5 Manfaat Manajemen Risiko

Pengelolaan resiko bagi perusahaan sangatlah penting karena hal ini dapat
mempersiapkan perusahan untuk menghadapi kondisi tertentu yang menyebabkan
kerugian bagi perusahaan. Manfaat manajemen risiko bagi perusahaan antara lain:

1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari


kegagalan sehingga manajemen risiko dapat menunjang secara
langsung peningkatan laba dan memberikan laba secara tidak
langsung
2. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan
karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan
yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan
public image.
3. Mampu memberikan informasi dan persektif kepada manajemen
tentang semua profil resiko, perubahan mendasar mengenai produk
dan pasar, lingkungan bisnis dan perubahan yang diperlukan dalam
proses manajemen resiko

2.6 Mitigasi Risiko

Mitigasi Risiko atau Pemilahan risiko menurut KBBI adalah upaya untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya risiko dan dampak risiko. Berikut langkah-
langkah mitigasi risiko:

1. Menghindari Risiko

Bagaimana sebuah perusahaan bisa menghindari risiko adalah


dengan mengidentifikasi kemungkinan risiko yang dapat terjadi pada
organisasi atau perusahaan. Ini bertujuan untuk mengetahui keadaan
yang akan dihadapi oleh organisasi atau perusahaan tersebut dalam
16

berbagai aspek seperti sosial, hukum, ekonomi, produk/jasa, pasar,


dan teknologi yang ada. Risiko dari setiap aspek akan
diklasifikasikan menurut kategorinya masing – masing agar
mempermudah proses selanjutnya. Setelah risiko telah diidentifikasi
pada perusahaan atau organisasi tersebut, selanjutnya akan dinilai
potensi keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya. Dalam hal
ini, diperlukan kemampuan individu disetiap bidangnya untuk
memberikan penilaian terhadap risiko – risiko yang telah
diidentifikasi. Tujuannya adalah agar setiap risiko berada pada
prioritas yang tepat.

2. Mengurangi Risiko

Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampak


atau keduanya, biasanya melalui pengandalian di bagian internal
perusahaan/organisasi

3. Memindahkan Risiko

Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko melalui


asuransi, outsourcing atau hedging.

4. Mengendalikan Risiko
BAB 3
STUDI KASUS

3.1 Kasus

Seorang nasabah PT Bank Mandiri Tbk dan Bank Syariah Bukopin mengadu
ke Bank Indonesia (BI) karena mengaku jadi korban pembobolan dana di kedua
bank tersebut dengan nilai miliaran rupiah. Nasabah bernama Anang Syaifudin
selaku Direktur Utama PT Medixie Sekawan Utama mengatakan dana
perusahaannya tersebut dibobol manajer keuangannya.

Anang mengatakan, kasus pembobolan ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian


terlebih dahulu, namun sampai sekarang belum ada kejelasan dari pihak Mabes
Polri.

Ia pun menceritakan kronologis kasusnya. Pada 5 Mei 2010, Yekti sebagai


manajer keuangan PT Medixie Sekawan melakukan pencairan cek ilegal di Bank
Mandiri senilai Rp 720 juta. Cek tersebut hanya ditandatangi oleh satu orang dan
diduga dipalsukan, stempelnya pun palsu dan berbeda dengan specimen yang ada
di bank. Kasus ini sudah dilaporkan juga ke kantor Polisi Bekasi Timur dan Bank
Mandiri hanya mengaku khilaf mencairkan cek tersebut.

Lalu kasus kedua adalah di Bank Syariah Bukopin cabang Melawai Jakarta
Selatan. Yekti mencairkan rekening tabungan bisnis perusahaan senilai Rp 7 miliar.
Penarikan dilakukan dalam waktu singkat dari 27 Januari sampai 22 Maret 2010.

Kasus ketiga adalah pencairan rekening bisnis perusahaan Rp 13,5 miliar oleh
Yekti di Bank Mandiri KCP Rawa Lumbu pada 7 Januari sampai 26 April 2010.
Yang melibatkan Iis Widiarti Kepala Kantor Cabang Bank Mandiri Rawa Lumbu.

3.2 Identifikasi Kasus

Pada kasus Bank Mandiri ada beberapa kerugian yang dialami oleh Bank
Mandiri. Yang pertama adalah kerugian finansial dalam jumlah yang sangat besar
dan resiko hilangnya reputasi yang dapat mengancam keberlangsungan perusahaan

17
18

ke depannya. Risiko finansial tersebut dapat berujung pada resiko likuiditas yang
mengakibatkan suatu perbankan mengalami kegagalan untuk membayar hutang
jangka pendeknya. Selain itu adanya kasus tersebut dapat menimbulkan
ketidakpercayaan masyarakat dari pada nasabag terhadap sistem manajemen dan
sekuritas finansial dari bank tersebut. Kerugian lainnya adalah kerugian yang
ditimbulkan oleh resiko kepatuhan pegawai yang merusak keseluruhan sistem
kerja.

3.3 Faktor Penyebab Risiko Kasus

Faktor penyebab terjadinya resiko adalah berasal dari moral para pegawai KCP
Bank Mandiri. Masalah kepatuhan juga merupakan risiko yang harus ditanggung
Bank Mandiri pada kasus pencairan cek illegal tersebut. Pegawai seharusnya
menjadi pihak yang taat dan patuh terhadap peraturan perusahaan dan menjunjung
tinggi integritas dan nama baik perusahaan, bukan malah melanggar peraturan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan itu.

3.4 Cara Pengendalian Risiko

Dalam kasus ini Bank Mandiri menerapkan beberapa cara dalam manajemen
resiko perusahaannya.

1. Bank Mandiri menyusun profil resiko dalam suatu Laporan Profil


Resiko, dan digunakan sebagai laporan pada Bank Indonesia. Dengan
demikian, bank dapat memusatkan perhatiannya pada jenis-jenis resiko
yang memiliki tendensi memburuk atau melebihi kebijakan toleransi
bank pada resiko tertentu.
2. Studi kasus juga mengungkapkan bahwa Bank Mandiri telah
mempersiapkan tenaga profesionalnya di bidang resiko. Sekaligus juga
begaimana Bank Mandiri melakukan persiapan untuk
mengimplementasikan Basel II Accord yang menjadi penanggung
jawab dari seluruh inisiatif strategis bank terkait kepatuhan pegawai.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dalam kehidupan ini tidak semuanya pasti dan sering kali apa yang terjadi tidak
sesuai dengan apa yang kita harapkan tentunya hal ini akan menimbulkan resiko.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian, sesuatu yang tidak pasti dapat
menghasilkan keuntungan atau merugikan. Ketidakpastian yang menghasilkan
sebuah keuntungan disebut dengan peluang.

Dalam menjalankan bisnis, risiko pun tak akan pernah lepas dari tindakan
apapun yang dilakukan dalam perusahaan dan semakin berkembangnya perusahaan
maka berkembang juga resiko yang akan di hadapi dalam berbisnis. Karena itulah
diperlukan strategi dalam berbisnis dan strategi ini disebut dengan Management
Resiko.

4.2 Saran

Dalam mengurangi resiko yang akan dihadapi kita harus menyiapkan beberapa
strategi dalam menghadapi masalah yang mungkin akan terjadi dimasa depan dan
cara membuat strategi ini adalah dengan mengetahui dan mengikuti langkah –
langkah yang ada dalam Manajemen Risiko.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2006). Manajemen Risiko Strategi Perbankan dan Dunia Usaha


Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Choi Federick D.S, G. K. (2005). Akuntansi Internasional Edisi Kelima. Jakarta:
Salemba Empat.
Djohanputro, B. (2008). Manajemen Risiko Korporat. Jakarta: Pendidikan dan
Pembinaan Manajemen.

Fahmi, Irham. (2014). Pengantar Manajemen Keuangan: Teori dan Soal Jawab.
Bandung: Alfabeta.

Project, N. P. (2010). Developing a Risk Management Plan. Boston: John


Snow,Inc.
Vaughan, E. &. (1978). Fundamentals of Risk and Insurance. New York,
Chichester, Brisbane, Toronto: John Wiley & Sons Inc.
PERATURAN
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18 /POJK.03/2016.

20

Anda mungkin juga menyukai