Anda di halaman 1dari 6

shaking table

1. Pengertian shaking table


Proses pemisahan dengan methode konsentrasi gravitasi merupakan salah proses
pemisahan partikel yang menggunakan perbedaan dari berat jenisnya untuk dapat
meningkatkan kadar dan recoverynya dengan memanfaatkan teknologi yang
berdasarkan kepada sifat-sifat fisik mineral tertentu .
shaking table merupakan salah satu teknologi pemisahan material yang
didasarkan atas metode konsentrasi gravitasi yang dimana prinsip kerjanya
berdasarkan atas berat jenis partikel/mineral tersebut. Alat ini berfungsi akibat
adanya perbedaan berat jenis antar partikel/mineral didalam lapisan tipis pada suatu
fluida di atas deck yang relatif datar. shaking table umumnya juga dikenal sebagai
meja basah, dimana dalam menggetarkan sepanjang meja tersebut, digunakan
penggerak berupa suatu motor atau mesin

Gambar 1. shaking table

Gambar 2. Bagian-bagian shaking table


2. Spesifikasi Alat
Kapasitas = 0.1-2 ton per jam
Kapasitas loading = 19.6 kN
Feeding size = 0.1-2 mm
Excitation direction = Horizonta-Vertical
Maximum amplitude of displacement = Horizontal (80 kN), Vertical (40 kN)
Frekuensi = 0.1 - 50 Hz

3. Prinsip Kerja Alat shaking table


Prinsip Kerja shaking table adalah sesuai dengan metode pemisahan konstrasi
gravitasi dimana berdasarkan perbedaan spesific gravity dan ukuran partikel terhadap
gaya gesek akibat adanya aliran air yang tipis. Partikel yang memiliki diameter yang
sama tentu akan mendapatkan gaya dorong yang sama besar. Akan tetapi dengan
memiliki specific Gravity atau berat yang berbeda maka gaya gesek yang terjadi pada
partikel yang lebih berat tetntunya akan lebih besar. Sehingga dengan pengaruh gaya
dari aliran, maka partikel ringan akan terdorong / terbawa lebih cepat dari partikel
berat searah aliran.
Gerakan relative Horizontal yang berasal dari motor akan membuat partikel yang
lebih berat akan bergerak lebih cepat dengan arah gerak horizontal. Oleh sebab itu
perlu dipasang riffle atau penghalang dengan tujuan membentuk turbulensi dalam
aliran sehingga memberi kesempatan partikel yang lebih ringan untuk berada diatas
dan partikel yang lebih berat relative dibawah.
Gaya-gaya yang terjadi dalam shaking table antara lain :
1. Gaya gesek yang terjadi antara partikel dengan dek, khususnya partikel yang
lebih berat.
2. Gaya dorong air (khusus untuk partikel yang lebih ringan). diman Gaya ini
merupakan fungsi kecepatan relative antara aliran air dan partikel.dimana
partikel bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi oleh kedalaman air.
3. Gaya gravitasi
Mekanisme Kerja shaking table dapat dilihat melalui gambar berikut:
Gambar 3. Mekanisme Kerja shaking table

Faktor yang mempengaruhi produk shaking table , antara lain :


a. Kemiringan dek
Dek yang terlalu miring akan menigkatkan kecepatan alir air sehingga
menyebakan semua partikel ringan akan terbawa air dan hanya menyisakan
mineral berat. Tentu produk yang dihasilkan berkadar tinggi namun dengan
kapasitas yang sedikit. Begitu juga sebaliknya
b. Kecepatan feeding dan kemiringan
pengumpananya yang terlalu dengan dek yang kemiringannya kecil,
akan menyebabkan proses berjalan tidak efektif dimana terdapat umpan yang
menumpuk dan masuk ke konsentrat
c. Persen solid
Semakin kental kondisi feed yang digunakan makan akan menyebabkan
semua partikel masuk ke konsentrat dan tentunya produk yang dihasilkan
tidak efektif.
d. jumlah dan panjang stroke
stroke yang panjang umumnya digunakan pada partikel kasar sedangkan
stroke kecil biasanya digunakan pada partikel yang halus.
3. Jenis-Jenis shaking table
Jenis shaking table berdasarkan pada ukuran partikel yang akan dipisahkan
dibedakan menjadi dua yaitu Slime Table dan Sand Table. Perbedaan pada kedua alat
ini terletak pada :
1. Jumlah Riffle,
Jumlah riffle Sand Table lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah riffle pada
Slime table
2. Jarak antar riffle
Umumnya jarak antar riffle pada Sand Table sebesar ¼ - 1 ¼ inch, sedangkan
pada Slime Table jarak antar riffle Lebih besar untuk mengendapkan padatan

Selain itu, shaking table juga memiliki beberapa macam, antara lain:
a. Wilfley Table
jenis shaking table yang umum dan banyak digunakan. Wilfley table mulai
diperkenalkan pada tahun 1895-1896, keunikan dari wilfley table adalah
diperkenalkannya riffle dan head motion. Riffle memiliki fungsi meningkatkan
kapasitas dan membantu dalam pemisahan mineral kasar. Sementara head
motion memberikan gerakan bolak-balik dek saat proses pemisahan
berlangsung sehingga prosesnya berlangsung secara efektif (Gaudin,1939).
b. Garfield Table
Berbeda dengan wilfley table dalam hal penempatan riffle. Garfield table
memiliki riffle yang panjangnya yang sama dengan panjang dek. Proses
flowing film concentration tidak mengalami perubahan karena tidak terdapat
perubahan permukaan dek. Garfield table banyak digunakan untuk operasi
tabling umpan yang kasar dengan kapasitas partikel yang dioperasikan lebih
besar (Gaudin,1939).
c. Butchart Table
Perbedaan shaking table jenis ini dengan wilfley table terletak pada head
motion dan riffle. Butchart table mempunyai riffle yang bengkok ke arah
permukaan table yang lebih tinggi. Riffle memiliki panjang beberapa inchi,
sepanjang diagonal dek dari kotak umpan. Riffle ini memaksa partikel- partikel
untuk terdorong agar bergerak jauh ke arah permukaan dek yang lebih tinggi
sebelum masuk dalam konsentrat. Butchart table hanya berfungsi untuk
pemisahan partikel kasar (roughing) (Gaudin,1939).
d. Card Table
Perbedaan jenis ini dibandingkan dengan wilfley table terletak pada riffle.
Pada card table riffle yang terpotong masuk ke dalam linolium kemudian
mengarah ke bagian segitiga lebih panjang daripada yang terdapat dalam
linolium dalam bagian segi empat. Head motion pun mempunyai perbedaan
sedikit dengan wilfley table walaupun masih menggunakan prinsip toggle dan
pitman (Gaudin,1939).
e. Plat-O Table
shaking table jenis ini mempunyai dua atau lebih bidang permukaan.
Ketinggian riffle dibuat tetap kecuali pada titik dimana permukaan dek menaik
untuk bertemu dengan bidang yang akan dibentuk oleh bagian atas riffle
(Gaudin,1939).

4. Penggunaan Alat shaking table


shaking table biasanya digunakan dalam untuk pemisahan antara tailing dan
konsentrat, dimana umumnya dipakai dalam pemisahan hasil tambang seperti Emas,
Timah, Chrome, Tantalum-niobium, Tungsten, Besi, Mangan, Bijih logam
nonferrous, dan sebagainya, selain itu alat ini digunakan untuk mengklasifikasi bijih
besi dan batubara.2-0,22 millimeter adalah Ukuran material yang efektif dalam pada
alat ini.
5. Kelebihan dan Kekurangan shaking table
Kelebihan dari shaking table antara lain : memiliki selektivitas yang tinggi
dengan upgrading ratio yang tinggi juga apabila digunakan dengan tepat, serta kita
dapat melihat proses pemisahan dan melakuan penyesuaian. Kelemehan dari alat ini
antara lain memiliki kapasitas yang cukup rendah, serta membutuhkan area yang
luas. Sering membutuhkan perhatian operator baik dalam hal checking atau pun
melakukan penyesuaian. Dan yang terakhir ialah feed yang harus dalam bentuk
terukur

Sitasi :
Gaudin, A.M. 1939, Principles of mineral dressing, McGrawHill Book Co., Inc.,
New York, New York.

Anda mungkin juga menyukai