Anda di halaman 1dari 18

Praktikum Operasi Teknik Kimia 1

Semester IV 2021 / 2022

LAPORAN PRAKTIKUM
FILTER TESTING UNIT

Pembimbing : Tri Hartono LRSC, M.Chem


Nama Kelompok : Mifthahul Janna (43120005)
Rida Afrija (43120010)
Nayla (43120011)
Aisyah (43120015)
Muhammad Ainur Afdal (43120018)
Rezky Ananda (43120005)
Kelompok : 2 (Dua)
Tanggal Praktikum : 23 Mei 2022
Kelas : 2A D4 Teknologi Rekayasa Kimia Berkelanjutan

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2021-2022
FILTER TESTING UNIT

I. TUJUAN
• Mengetahui prinsip kerja alat Filter Testing Unit
• Melakukan proses filtrasi pada tekanan tetap
• Menghitung tahanan cake, tebal ekivalen, dan porositas cake

II. PERINCIA KERJA


• Pemeriksaan alat
• Mengamati tekanan tetap dalam keadaan konstan
• Membuat kurva waktu versus volume

III. DASAR TEORI


Pada filtrasi kue (cake filtration) suspensi dialirkan melalui suatu
media filter sehingga partikel-partikel padat yang terkandung di dalamnya
masuk ke dalam pori-pori media filter dan membentuk suatu lapisan tipis,
yang mana secara berangsur-angsur akan mengambil alih proses filatrasi
yang sebelumnya dilakukan oleh media filter.
Partikel-partikel yang terperangkap pada pori-pori media filter dari waktu
ke waktu menjadi makin banyak sampai akhirnya proses filtrasi menjadi
terganggu karenanya, misalnya terjadi penurunan tekanan yang sangat
besar sehingga tidak ada lagi suspensi yang dapat melewati media filter.
Keadaan ini digambarkan dengan suatu istilah choking atau blocking.
Dalam keadaan ini, hasil “tangkapan” atau kemudian disebut sebagai filter
cake, yang terkumpul di atas media filter harus dikeluarkan dan proses
filtrasi untuk sementara dihentikan.
Sejalan dengan semakin banyaknya partikel-partikel yang
terperangkap pada media filter dan membentuk filter cake, maka akan
terjadi penurunan tekanan, yang mana bersama-sama dengan berat cake itu
sendiri akan menyebabkan gaya yang menekan pada bidang media filter. Untuk
menahan gaya ini, maka secara umum diperlukan suatu pendukung filter (filter
support) yang dapat diletakkan di bawah media filter.

Filtrasi dari suspensi yang partikel-partikel padatnya dapat menyebabkan


kemacetan, maka perlu ditambahkan filter aids. Akibatnya cake yang terbentuk
nantinya selain dari zat padat yang memang dikehendaki juga akan mengandung
bahan filter aids. Jadi dengan segala cara keduanya harus dipisahkan kembali.

Penurunan Rumus Filtrasi Kue (Cake Filtration)


Secara umum aliran di dalam pori-pori filter cake adalah laminer. Untuk
suspensi dengan ukuran zat padat sama besar dan seragam, maka zat-zat padat
hanya akan tertimbun di permukaan filter cake. Tetapi jika distribusi ukuran
partikelnya begitu lebar, maka partikel-partikel terkecfil akan dapat meyusup ke
dalam ruang kosong antara partikel-partikel terbesar. Keadaan ini biasanya
dijumpai pada dep-bed filtration. Karena itu perlu diandaikan bahwa porositas
filter cake selama proses filtrasi tidak berubah.

Pressure drop Pc saat cake memiliki ketebalan l dapat ditentukan berdasarkan
persamaan Carman-Kozeny (Coulson & Richardson, 1978) dengan asumsi bahwa
aliran di dalam pori-pori cake tetap laminer dan porositas cake konstan.

l dV
Pc = rc .. . (1)
A dt

dengan Pc : pressure drop yang disebabkan cake setebal l [Pa]


rc : specific cake resiatance [m-2]
 : viskositas dinamik dari filtrat [ Pa.s]
l : tebal filter cake [m]
A : luas penampang cake [m2]
dV
: laju alir filtrat [m3s-1]
dt
Konstanta rc adalah konstanta yang menyatakan besarnya tahanan filtrasi yang
disebabkan oleh cake setebal l. Nilai rc dapat dengan mudah ditentukan melalui
suatu percobaan di laboratorium seperti akan terlihat pada pembahasan lebih
lanjut.
Jika aliran di dalam media filter juga laminer, maka analog seperti pada filter
cake, pressure drop pada media filter tentunya juga dapat ditentukan berdasarkan
persamaan Carman-Kozeny di atas. Dalam hal ini pengaruh media filter dapat
dinyatakan sebagai suatu filter medium resistance rF dan analog dengan (1),
pressure drop ini dapat diberikan dalam bentuk:

l dV
PF = rF .. . (2)
A dt

Jika pengaruh media filter ekivalen dengan pengaruh cake setebal L, maka sesuai
persamaan (1) di atas, maka pressure drop PF ini juga dapat dinyatakan seperti
berikut.

L dV
PF = rF .. . (3)
A dt

Dengan demikian dari persamaan (2) dan (3) didapat hubungan:

rF = rc .L (4)

Laju alir volume filtrat dengan nilai pressure drop P dan tebal cake l diketahui,
dapat dijabarkan sebagai berikut.

P = Pc + PF (5)

Suspensi

Media Filter
PC Cake
PF

Filter Support

Filtrate

Gambar 1: Prinsip cake filtration


Dengan mensubstitusikan rumus (1), (2), (3), dan (4) akan diperoleh rumus laju
alir volume filtrat seperti berikut.

dV A.P A.P
= = (6)
dt .(rc .l + rF ) .rc (1 + L)

Persamaan (6) memberikan 2 alternatif pengkondisian proses filtrasi, yakni


kondisi operasi dengan pressure drop P konstan dan dengan laju alir volume
konstan. Dua kondisi tersebut akan menentukan rumus-rumus filtrasi yang
berbeda seperti terlihat berikut ini.

1) Filtrasi Kue pada Kondisi P Konstan


Volume filtrat V dan tebal cake l pada persamaan (6) adalah dua variabel
yang saling berhubungan sehingga persamaan tersebut tidak boleh secara
langsung dideferensialkan. Kedua variabel tersebut harus saling mewakili, jadi
dalam hal ini V harus dinyatakan dalam l atau sebaliknya l dinyatakan dalam V.
Untuk itu didefinisikan suatu konstanta proporsional k yang merupakan hasil
perbandingan volume cake Vc dan volume filtrat V. dalam pengertian ini,
konstanta proporsional k adalah volume cake yang terbentuk secara linier untuk
setiap satuan volume filtrat V, sehingga berlaku:

VC A.l
k= = (7)
V V

A k
dan akhirnya didapat V = l atau l = V (8)
k A

Pada kondisi pressure drop P konstan, maka persamaan (6) berubah menjadi:

dV A.P A.P  A2 .P


dt = .rC (l + L) = .r .V + L = .r .kV + L.A 
k (9)
C  C  
A   k 

Persamaan (9) ini didefinisikan dengan metode pemisahan variabel dengan batas
integrasi V0 sampai V dan dari t0 sampai t sehingga didapatkan:
V
 L.A  t A2 .P

V + k .dV =  .r .k .dt (10)


V 
0
 t C 0

Hasil integrasi di atas adalah:


1
( 2
− 2
)+ L.A ( − )= A2 .P
( − )

V V0 V V0 0 (11)
2 k .rC .k t t

Persamaan (11) dapat dibawa dalam bentuk sebagai berikut:

t − t0 = 1 (V + V .rC .k L.A .rC .k


). 2 + . 2 (12)
V − V0 2 0
A .P k A .P

Dengan substitusi V + V0 = V – V0 + 2V0, maka persamaan (12) berubah menjadi:

t − t0 = (V − V ). .rC .k .r .L .r .k (13)


+ C + 2 C .V0
V − V0 0 2
2.A .P A.P A .P

Jika pada saat t0 = 0 nilai volume filtrat V0 = 0, persamaan (13) menjadi:

t .rC .k .rC .L
= 2
V+ (14)
V 2 A .P A.P

Persamaan (14) adalah persamaan linier antara variabel V dan t/V, sehingga jika
digambarkan hubungan variabel V dan t/V tersebut pada suatu sistem koordinat
akan dihasilkan suatu garis lurus yang disebut garis filtrasi. Jika slope dan
intercept dari garis filtrasi diketahui, nilai rc dan L dapat dihitung.

Untuk menentukan rc dan L secara percobaan, maka harus diplotkan data


percobaan t/V dan V untuk setiap interval waktu tertentu selama proses filtrasi
pada kondisi pressure drop konstan, kemudian dengan metode analisis regresi
linier dihitung slope dan intercept dari garis filtrasi yang terjadi, sehingga nilai rc
dan L dapat dihitung. Dengan dua data tersebut, rF dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (4).
2) Filtrasi Kue pada Kondisi Laju Alir V olume Konstan
Pada kondisi laju alir volume konstan, maka dV/dt pada persamaan (6)
berubah menjadi V/t. Dengan demikian persamaan (6) atau (9) dapat secara
langsung disselesaikan tanpa melalui integral dan menghasilkan:

L.A A2 t
V2 + V = (15)
k .rC .k

Parameter Filter Cake


Parameter cake yang terpenting adalah porositas cake  dan specific cake
resistance rc. untuk membahas parameter filter cake ini, maka pertama-tama
didefinisikan suatu rasio masa zat padat di dalam suspensi sebagai berikut.

M solid
X = (16)
M fluida

Rasio masa X adalah perbandingan antara zat padat (solid) dan masa fluida murni.
Misalnya untuk X = 0,1 berarti di dalam 1,1 kg suspensi terdapat 0,1 kg zat padat
dan 0,1 kg cairan.

Jika rasio suspensi diketahui, masa zat padat di dalam cake dapat dihitung dengan
memperhitungkan porositas dan tingkat kebasahan cake. Sesuai dengan definisi
porositas, maka masa zat padat Mp di dalam cake dengan volume Vc dapat
ditentukan sebagai berikut.

VRK
=  VRK = .VC (17)
VC

M P=  P .VP =  P .(VC −VRK ) =  P .(1−  ).VC (18)

Disini VRK adalah volume ruang kosong antar partikel padat pada filater cake
yang terisi oleh fluida cair, sedangkan VP adalah volume zat padat di dalam cake

Sejumlah masa zat padat MP ini tertahan dan membentuk cake. Dengan
memperhitungkan cairan yang mengisi rongga-rongga di dalam cake, volume
filtrat dan rasio masa X dari suspensi, maka MP dapat juga dihitung sebagai
berikut.

( P
)M
fluida
= filtrat
X .M = XRK.
M +M
M P = X . fluida (M filtrat M RK ) = X . fluida (V + .VC ) (19)
+

Persamaan (18) dan (19) adalah identik sehingga dari keduanya didapat hubungan
berikut.

M P =  P (1−  ).VC = X . Fluida (V +  .VC ) (20)

Jika k adalah volume cake Vc yang terbentuk secara linier untuk setiap satuan
volume filtrat V sesuai persamaan (7) dan sg adalah perbandingan antara masa
jenis zat padat dan fluida serta telah terjadi filtrasisempurna, maka persamaan
(3.20) dapat disajikan dalam bentuk:

( −) s −
X
1 gC . 1 − atau  = g C
k (21)
k = X s gC + X

Kecepatan perubahan volume (masa) filtrat dapat ditentukan dengan mengukur


(menimbang) filtrat yang terkumpul di dalam tangki penampung filtrat. Dalam
percobaan ini tentu saja harus dijaga sedemikian rupa sehingga kandungan masa
zat padat di dalam suspensi tetap konstan, jadi suspensi harus homogen.

3) Kompresibilitas Filter Cake


Jika berlaku asumsi-asumsi yang dibuat sebelumnya, bahwa:
- aliran di dalam filter cake dan di dalam media filter adalah aliran laminar, dan
- porositas dari filter cake konstan (penimbunan zat-zat padat hanya terjadi di
permukaan cake, yang berarti juga
- spesific cake resistancekonstan
maka filter cake yang terbentuk disebut incompressible cake.
Pada umumnya filter cake adalah compressible cake. Ini berarti persamaan-
persamaan yang diturunkan dengan menggunakan asumsi bahwa porositas cake
selama proses filtrasi tidak berubah. Batas kompresibilitas dari cake sendiri dapat
ditentukan dengan melakukan proses filtrasi dengan beberapa tekanan operasi
yang makin lama makin besar sampai didapatkan nilai specific cake resistance rc
dan porositas cake  yang tidak lagi konstan.

Penentuan Porositas Filter Cake

Penentuan porositas cake secara tidak langsung berdasarkan persamaan


(20) banyak mengandung kesalahan karena konsentrasi suspensi selama proses
filtrasi sulit dipertahankan konstan akibat terjadinya proses sedimentasi pada
suspensi tersebut. Untuk tujuan-tujuan tertentu penentuan porositas dari cake
dapat juga dilakukan secara langsung melalui pemanasan.

Sesuai definisi porositas, maka dibutuhkan data tentang volume ruang kosong VRK
dan volume sampel cake VS. Volume ruang kosong pada sampel cake dapat
ditentukan dengan memanaskan sampel cake sampai beratnya konstan. Ruang
kosong sampel cake berisi fluida, sehingga didapatkan hubungan:

M1 − M 2
VRK = 
fluida

dengan M1 dan M2 berturut-turut adalah berat sampel cake sebelum dan sesudah
dikeringkan.

Untuk menentukan volume sampel cake dengan masa M1, asumsikan bahwa cake
yang terbentuk memiliki densitas yang merata pada semua bagian cake, sehingga
berlaku:

M C M1
=  V = M1 V
S C
VC VS MC
dengan demikian prositas cake  adalah:\

M1 − M 2
=
VRK
=
 fluida
=
(M 1 − M 2 )
(22)
 Fluida . 1 Mc .VC
VS M1 M
VC
MC  

IV. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


• Alat:
• Filter Testing Unit
• Bahan:
• Kapur
• Air bersih

V. GAMBAR RANGKAIAN ALAT

Slurry

Pompa vacum

cake

Filter support

Filtrat

Gambar 2: Rangkaian alat Filtrasi Testing Unit


VI. LANGKAH KERJA
• Persiapan
• Kapur yang akan digunakan diayak.
• Dibuat slurry dari kapur yang dilarutkan dalam air ± 5 kg
• Filtrasi terhadap suspensi
• Ditetapkan tekanan pompa vakum pada kondisi tekanan 0,2 bar.
• Dipasang filter medium dan menyelesaikan instalasi FTU.
Semua katup dalam posisi tertutup.
• Diisi tangki penyimpanan suspensi dengan suspensi sampai
pada ketinggian yang telah ditetapkan.
• Dibuka katup tangki sehingga suspensi mengalir ke bawah.
Bersamaan dengan itu, tuas katup tekanan diatur agar
diperolehtekanan vakum yang konstan.
• Dijalankan stopwatch pada saat filtrate menetes untuk yang
pertama kalinya.
• Dicatat waktu setiap kali level filtrate mencapai strip volume
filtrate yang dibuat sebelumnya.
• Diukur tebal cake yang telah kering dengan menggunakan
jangka sorong.

VII. KESELAMATAN KERJA


Bekerjalah dengan menggunakan sarung tangan, karena dalam percobaan
ini menggunakan asam semut pekat untuk merendam support filter agar pori-
porinya tidak tersumbat. Selain itu harus menggunakan masker agar debu
kapur tidak terhirup.
VIII. DATA PERCOBAAN
Diameter filter = 20 cm
Waktu (s)
No. Volume (m3)
ΔP= 0,12 bar ΔP= 0,2 bar
1. 0 0 0
2. 0,5 21,52 11,96
3. 1 25,09 21,50
4. 1,5 41,21 34,90
5. 2 90,33 55,66
6. 2,5 123,46 65,75
7. 3 170,18 90,40
8. 3,5 195,94 95,23
9. 4 286,24 107,57
L(rata-rata) cake 1 11,86 mm
L(rata-rata) cake 2 16,275 mm

IX. PERHITUNGAN

• Perhitungan ∆𝑃 = 0,12 𝑏𝑎𝑟


1. Menghitung luas permukaan (A)
1
A = 4 𝜋 𝑑2
1
A = 4 3,14 . 0,22
A = 0,0314 𝑚2
2. Menghitung nilai Vc
Vc = 𝐴 × 𝐿
Vc = 0,0314 𝑚2 × 0,01186 𝑚
Vc = 3,724.10−4 𝑚3
3. Menghitung nilai k
𝑉𝑐
k = 𝑉𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
3,724.10−4 𝑚3
k= 0,004 𝑚3

k = 0,0931
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑠)
Tabel hubungan volume (m3) dengan 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚3) Dp = 0,12 bar

No Volume (m3) waktu (s) t/v


1 0 0 #DIV/0!
2 0,0005 21,52 43040
3 0,001 25,09 25090
4 0,0015 41,21 27473,3333
5 0,002 90,33 45165
6 0,0025 123,46 49384
7 0,003 170,18 56726,6667
8 0,0035 195,94 55982,8571
9 0,004 286,24 71560

t/v(s/m3) Vs V(m3)
80000
70000
60000 y = 13.675.086x + 14.252
R² = 1
50000
40000
30000
20000
10000
0
0 0,0005 0,001 0,0015 0,002 0,0025 0,003 0,0035 0,004 0,0045

t/v Linear (t/v)

Grafik t/v(s/m3) Vs V(m3)


4. Menghitung nilai rc
Y = 13.675.086x + 14.252
Slope = 13.675.086
Intercept = 14.252
slope × 2𝐴2 × ∆𝑃
rc =
𝜇 ×𝑘
𝑠
13.675.086 × 2(0,0314 𝑚2 )2 × 12000 𝑝𝑎
𝑚6
rc =
0,001 𝑝𝑎.𝑠 × 0,0931
323594107 𝑝𝑎.𝑠/𝑚2
rc =
9,31.10−5 𝑝𝑎.𝑠

rc = 3,475.1012 𝑚−2
5. Menghitung nilai L
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 × 𝐴 × ∆𝑃
L=
𝜇 × 𝑟𝑐
14.252 × 0,0314 𝑚2 × 12000 𝑝𝑎
L=
0,001 𝑝𝑎.𝑠 × 3,475.1012 𝑚−2
5370153,6
L=
3,475.109

L = 0,001545 m
L = 1,545 mm

• Perhitungan ∆𝑃 = 0,2 𝑏𝑎𝑟


1. Menghitung luas permukaan (A)
1
A = 4 𝜋 𝑑2
1
A = 4 3,14 . 0,22
A = 0,0314 𝑚2
2. Menghitung nilai Vc
Vc = 𝐴 × 𝐿
Vc = 0,0314 𝑚2 × 0,016275 𝑚
Vc = 5,11035.10−4 𝑚3
3. Menghitung nilai k
𝑉𝑐
k = 𝑉𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
5,11035.10−4 𝑚3
k= 0,004 𝑚3

k = 0,128

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑠)
tabel hubungan volume (m3) dengan 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚3) dp = 0,2 bar

Volume
No waktu (s) t/v
(m3)
1 0 0 #DIV/0!
2 0,0005 11,96 23920
3 0,001 21,5 21500
4 0,0015 34,9 23266,667
5 0,002 55,66 27830
6 0,0025 65,75 26300
7 0,003 90,4 30133,333
8 0,0035 95,23 27208,571
9 0,004 107,57 26892,5
t/v vs volume
35000

30000

25000

20000

15000
y = 4.591.190x + 13.823
10000 R² = 0

5000

0
0 0,0005 0,001 0,0015 0,002 0,0025 0,003 0,0035 0,004 0,0045

t/v Linear (t/v)

Grafik t/v(s/m3) Vs V(m3)


4. Menghitung nilai rc
y = 4.591.190x + 13.823
slope = 4.591.190
intercept = 13.823
slope × 2𝐴2 × ∆𝑃
rc =
𝜇 ×𝑘
4.591.190 × 2(0,0314 𝑚2 )2 × 20000 𝑝𝑎
rc =
0,001 𝑝𝑎.𝑠 × 0,128
181069187,7 𝑝𝑎.𝑠/𝑚2
rc =
1,28.10−4 𝑝𝑎.𝑠

rc = 1,415.1012 𝑚−2
5. Menghitung nilai L
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 × 𝐴 × ∆𝑃
L= 𝜇 × 𝑟𝑐
13.823 × 0,0314 𝑚2 × 20000 𝑝𝑎
L= 0,001 𝑝𝑎.𝑠 × 1,415.1012 𝑚−2
8680844
L= 1,415.109

L = 0,0061348 m
L = 6,1347 mm
X. PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Coulson, J.M., and Richardson, J.F. 1993. “Chemical Engineering”, 4thed. Vol. 1,
2, dan 3. Oxford : Pergamon Press Ltd.
Treybal, R.E. 1981. “Mass-Transfer Operations”. 3th. Ed. Singapore :McGraw
Hill Book Co.

Anda mungkin juga menyukai