OLEH :
NAMA : ABDUL DAUD
NIM : 03012681419015
JURUSAN : BKU TEKNOLOGI PETROKIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2014/2015
1
TUGAS BAB I
Problem :
1. Jelaskan asumsi yang digunakan dalam penurunan persamaan desain untuk
(a) Reaktor Batch
(b) CSTR
(c) Reaktor Plug Flow
2. Reaksi order satu A B berlangsung dalam reaktor CSTR dengan volumetric flow rate
konstan. Tentukan volume reaktor untuk mereduksi konsentrasi yang keluar 10 %
konsentrasi masuk. Volumetric flow rate = 10 dm3/min dan k = 0.23/menit.
3. Tulis Persamaan desain Reaktor Backmix tanpa pengadukan sempurna sehingga laju reaksi
bervariasi dalam volume reactor.
4. Jelaskan uraian proses pembuatan asam sulfat dan lengkapi dengan flow sheet. Jenis reaktor
(converter) apa yang digunakan dalam proses tersebut.
5. Berapa kondisi operasi (temperatur dan tekanan) dari catalytic cracking reactor yang
digunakan dalam pengilangan minyak bumi (petroleum refinery).
7. Jelaskan uraian proses pembuatan ammonia dan urea dengan flow sheet. Jenis reaktor
(converter) apa yang digunakan dalam proses tersebut
Solution :
1. a. Asumsi yang digunakan pada persamaan desain untuk Reaktor Batch
Pada reaktor batch, semakin lama reaktan dalam reaktor, semakin banyak reaktan terkonversi
menjadi produk sampai keseimbangan terjadi atau reaktan habis. sehingga
Fj0 = Fj = 0.
mole A yang bereaksi
Mole A yang bereaksi = (mole A yang diumpankan).
mole A yang diumpankan
= N A .x
Mole A sisa pada waktu t adalah mol A yang diumpankan ke reaktor pada t = 0 dikurang
mol A yang bereaksi
N A N Ao N Ao x N Ao (1 x) (1)
Dimana:
NA = Jumlah mole A yang tertinggal dalam reaktor setelah waktu t
N A =Jumlah mole A mula-mula yang diumpan kedalam reaktor pada t = 0
N A x=Jumlah mole A yang terkonsumsi oleh reaksi kimia
Jika campuran reaksi tercampur sempurna oleh pengadukan didalam reaktor batch, laju
reaksi sama didalam volume reaktor:
dN A
rA V (2)
dt
2
Pers (1) dapat digunakan untuk volume reaktor konstan atau bervariasi. Dari Persamaa (2):
N A N A0 N A0 x
dN A dx dx
0 N Ao N AO (3)
dt dt dt
Substitusi Persamaan (3) ke Persamaan (2) diperoleh persamaan desain untuk sistem batch.
dx
N A0 rA V
dt
dx
N AO rA V
dt
b. Asumsi yang digunakan pada persamaan desain Reaktor Continous Stirred Tank
Reactor (CSTR)
Konsentrasi dan temperatur didalam reaktor sama dengan yang keluar dari reaktor.
Pada sistem aliran, konversi meningkat dengan kenaikan waktu tinggal reaktan dalam reaktor
karena semakin banyak reaktan menjadi produk. Waktu tinggal reaktan meningkat jika
volume reaktor meningkat. Dengan demikian konversi merupakan fungsi volume reaktor.
FA FA0 FA0 x (7)
Dimana :
FA = molar flowrate A meninggalkan sistem
FAO = molar flowrate A diumpankan sistem
FAO .x = molar flowrate A dikonsumsi sistem
FA FA0 (1 x) (8)
CSTR atau Backmix Reactor
Reaksi 1 mole A:
b c d
A B C D
a a a
Neraca mol untuk CSTR:
FA0 FA rAV (9)
Dengan menggabung Persamaan (7) dan (9) dihasilkan:
FA0 x
V
rA exit (10)
Pada reaktor, CSTR konversi dan laju reaksi didalam reaktor sama dengan konversi dan laju
reaksi yang keluar reaktor.
3
c. Asumsi yang digunakan pada persamaan desain Plug Flow Reactor (PFR)
Reaktan berkurang sepanjang tubular reactor sehingga konsentrasi bervariasi secara
kontinyu dalam arah axial, sehingga laju reaksi bervariasi pada arah axial kecuali untuk
reaksi order nol.
Neraca mol sistem secara keseluruhan dinyatakan dengan:
Neraca mol:
dF
A rA (11)
dV
FA FA0 FA0 x
(12)
x dx
V FA0 (15)
o rA
Laju reaksi merupakan fungsi konsentrasi dan konsentrasi merupakan fungsi konversi sehingga
laju reaksi merupakan fungsi konversi
2. Diketahui : Reaksi Orde satu A B berlangsung dalam Reaktor CSTR dengan volumetric
flow rate konstan.
Konsentrasi masuk : 10 %
Volumetric Flow Rate : 10 dm3/min
k : 0,23/min
Penyelesaian :
dFA
rA (a)
dV
rA kCA (b)
dFA d (C A vo ) dC A
vo rA (c)
dV dV dV
Dengan mensubstitusi Persamaan (b) kedalam persamaan (c):
CA v
vo dC A
k CA0 C A 0
dV (d)
v C
V o ln A0 (e)
k CA
Basis Konsentrasi masuk (CAO: 1 mol/liter)
10 dm 3 / min C A0 10 dm 3
V ln ln 10 100 dm 3
0,23 / min 0,1 C A0 0,23
V (43,478)(2,3026) 100,112 dm3
3. Persamaan desain Reaktor Backmix tanpa pengadukan sempurna sehingga laju reaksi
bervariasi dalam volume reactor
N A N Ao N Ao x N Ao (1 x) (1)
4
Dimana:
NA = Jumlah mole A yang tertinggal dalam reaktor setelah waktu t
N A = Jumlah mole A mula-mula yang diumpan kedalam reaktor pada t = 0
N A x= Jumlah mole A yang terkonsumsi oleh reaksi kimia
Jika campuran reaksi tercampur tidak sempurna tanpa pengadukan didalam reaktor Backmix,
laju reaksi bervariasi didalam volume reaktor:
dFA
rA V (2)
dt
Pers (2) dapat digunakan untuk volume reaktor konstan atau bervariasi. Dari Persamaan (1):
FA FA0 FA0 x
dFA dx dx
0 FAo FAO (3)
dt dt dt
Substitusi Persamaan (3) ke Persamaan (2) diperoleh persamaan desain untuk sistem
Backmix.
dx
FA0 rA V
dt
dx
FAO rA V
dt
4. Uraian proses pembuatan asam sulfat dan lengkapi dengan flow sheet.
5
mengcoating dari Filter. Sulfur cair dari Filter di tampung dalam Storage Tank yang
dilengkapi dengan Steam Coil (4 kgf / cm2) untuk mempertahankan suhu 130-140oC.
Gas panas yang dihasilkan 10,5 % volume SO2 temperatur 1042oC dan dimanfaatkan
untuk Steam Superheater. Gas keluar dari Steam Superheater temperatur menjadi 430oC.
- Pengubah SO2
Peralatan utamanya Converter yang terdiri dari 4 Bed dengan fungsi mengkonversi SO 2
menjadi SO3 dengan bantuan katalis Vanadium Pentaoksida dengan reaksi sebagai
berikut :
SO2 +1/2O2 SO3 + Energi
Konversi yang terjadi pada bed 1 s/d 3 adalah 94% dengan temperatur 450 oC dan
didinginkan pada Economizer sampai 220 oC yang selanjutnya dimasukkan kedalam
menara Absorber. Sisa-sisa gas gabungan dari Heat Exchanger masuk bed 4 dengan
temperatur 420 oC dan terjadi konversi sekitar 99,73% dan keluar bed 4 masukke
Economizer untuk didinginkan sampai 190 oC kemudian masuk menara Absorber.
Asam Sulfat dari Drying Tower dan Absorber Tower ditampung dalam Tanki
penampung, apabila konsentrasi Asam Sulfat masih terlalu tinggi maka ditambah air
sehingga diperoleh konsentrasi H2SO4 98,5%.
Jenis reaktor (converter) yang digunakan dalam proses tersebut yaitu Reaktor Fixed Bed
(Packed-Bed) Reactor.
5. Kondisi operasi (temperatur dan tekanan) dari catalytic cracking reactor yang digunakan
dalam pengilangan minyak bumi (petroleum refinery) yaitu temperatur 5000C ( 9300 F ) Dan
Tekanan 1 atm.
6. Jenis reaktor yang digunakan untuk catalytic reforming hidrokarbon yaitu Fluidized-Bed
Reactor.
7. Uraian proses pembuatan ammonia dan urea dengan flow sheet. Jenis reaktor (converter) apa
yang digunakan dalam proses tersebut.
PROSES PEMBUATAN UREA
Bahan baku : Gas CO2 dan Liquid NH3 yang di supply dari Pabrik Amoniak
Proses pembuatan Urea di bagi menjadi 6 Unit yaitu :
6
1. Sintesa Unit
2. Purifikasi Unit
3. Kristaliser Unit
4. Prilling Unit
5. Recovery Unit
6. Proses Kondensat Treatment Unit
Reaktor yang digunakan adalah Reaktor Jenis Plug Flow Reaktor/Tubular Reaktor.
7
8. Diket. : Kapasitas 1000 MW listerik menggunakan fluidized bed combustor.
Umpan 240 ton batubara/jam (90 % C, 10 % H2).
50 % umpan dibakar didalam suatu battery fluidized bed.
Battery memiliki 10 fluidized bed combustor: panjang=20 m dan lebar=1 m.
Ditanya : Tentukan laju reaksi didalam bed berdasarkan oksigen yang digunakan?
8
TUGAS BAB II
1. Reaksi dekomposisi gas Isotermal A 3B. Reaktor dioperasikan pada 300 0F (1490C),
dan tekanan 10 atau (1013 kPA). Umpan awal berupa ekimolar campuran A dan inert.
Jika konversi intermediate 30 % dan konversi overall 80 % dan laju alir molar 52
mol/menit, berapa volume total reaktor untuk konfigurasi berikut:
a. CSTR CSTR
b. PFR - PFR
c. PFR CSTR
d. CSTR PFR
2) Space time 5 jam dibutuhkan untuk mencapai 80 % dalam CSTR. Tentukan volume
reaktor untuk memproses 2 ft3/menit.
Berapa space velocity system.
W berat katalis
(a) Tentukan volume Plug flow reactor yang dibutuhkan untuk mencapai konversi 60 %
dengan laju alir volumetric 2 m3/menit
(b) Tentukan volume reaktor CSTR untuk mencapai konversi 60 % dengan laju alir volumetric
2 m3/menit
Solution :
1. Diketahui : dekomposisi gas Isotermal A 3B.
Treaktor : 300 0F (1490C) = 422,2 OK
Preaktor : 10 atm atau (1013 kPA).
X1 : 30 %
X2 : 80 %
FAO : 52 mol/menit = 0,867 mol/detik
Ditanya : berapa volume total reaktor untuk konfigurasi berikut?
a. CSTR CSTR
b. PFR PFR
c. PFR CSTR
d. CSTR PFR
9
Data Laju Reaksi :
X 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.85
-rA (mol/dm3.det) 0.0053 0.0052 0.0050 0.0045 0.0040 0.0033 0.0025 0.0018 0.00125 0.0010
Jawab :
a. CSTR-CSTR
FA0 x1
V1 (0.867)( 222,2)(0.3) 57.8 dm3
rA1
F (x x )
V2 A0 2 1 (0.867)(800)(0.8 0.3) 346.8 dm3
rA 2
V = V1 + V2 = 404,6 dm3 405 dm3.
FA0 x
V (0.867)(800)(0.8) 555 dm 3
rA
b. PFR PFR
V V1 V2 232,61 dm3
c. PFR CSTR
Plug Flow :
dx
FAO rA
dV
0.3 dx x 1 4 1
V1 FAO FAO
0 rA 3 rA ( 0 ) rA ( 0.15) rA ( 0.3)
0.15
(0.867) 188,68 4(238,1) 222,2
3
59.1 dm 3
10
CSTR
F (x x )
V2 A0 2 1 (0.867)(800)(0.8 0.3) 346.8 dm3
rA 2
d. CSTR PFR
CSTR :
x1
V1 FAO (0.867)(0.3)( 222,2) 57.8 dm 3
rA1
PFR :
x 1 1 1
V2 FAO 4
3 rA( 0.3) rA( 0.55) rA( 0.8)
0.25
(0.867) 222,2 4(344,83) 800
3
173,51 dm3
xn1
Vn1 FAO
rA n1
1 + 2 + +
= =
=1
1 2 1 3 2 1
= ( + + + + )
1 1 1
x xn1
Vn FAO n
rA n
Xn-1 : konversi keluar reaktor n-1
Xn : konversi keluar reaktor n
jenis reaktor apabila volume setiap reaktor manjadi, Vi 0 dan jumlah CSTR menjadi
besar, n
11
4. Turunan Persamaan :
x dx
W FAO
0 r
A
W berat katalis
Mole Balance : Laju Aliran A Kedalam sistem + Laju Pembentukan A oleh reaksi kimia di
dalam sistem Laju Aliran A keluar sistem = Laju Akumulasi A di dalam sistem.
1.
Mole Balance secara sitematis dinyatakan dengan persamaan ;
FAO + (-rA) FA =
0 + (-rA) 0 =
(-rA) = pers (1)
FA = FAO (1-XA)
dF dxA
A FA0 , subtitusi pers.(1)
dW dW
dxA
(-rA) = FA0
dW
rA dW FA0 dxA
dxA
dW FA0
rA
W x dx
o dW FA0 o rA
x dx
W FA0
o rA
5. Diketahui : A + 2BC
Komposisi umpan = 40 % A dan 60 % B
Treaktor : 227oC + 273,2 = 500,2 oK
Preaktor : 10 atm (1013 kPa)
R : 0,082 dm3 atm / moloK
Data Lab :
-rA(mole/dm3.s)x108 0.010 0.005 0.002 0.001
X 0.10 0.2 0.4 0.6
Catatan : beberapa data untuk X menggunakan metode interpolasi.
Ditanya : - Volume PFR yang dibutuhkan untuk mencapai X = 60% dengan laju alir Volumetrik
2 m3/min = 0.0333 m3/det.
- Volume CSTR yang dibutuhkan untuk mencapai X = 60% dengan laju alir
Volumetrik 2 m3/min = 0.0333 m3/det.
Penyelesaian :
PA0 y P
C A0 A0 0
RT0 RT0
(0.4)(10) atm
C A0 0.097 mol / dm 3 0.097 mol / liter
(0.082 dm .atm / mol.K )(500.2 K )
3
12
a. PFR
dx x 1 4 1
V FAO
0.6
FAO
0 ,1 rA 3 rA ( 0.1) rA ( 0.35) rA ( 0.6 )
0.25
(0.0323) (100 1454,5 1000)
3
6,876 dm 3
b. CSTR
x1
V FAO (0.0323)(0.6)(1000) 19,38 dm 3
rA1
13
TUGAS BAB III
Soal
1) Tentukan energi aktivitas dan faktor frekuensi dari data berikut :
k(min-1) T(0C)
0,001 0,050
00,0 100,0
3
2) Reaksi Fasa gas homogen : CH 4 O2 HCOOH H 2 O
2
r k C
a b
A A B C
Jika A sebagai basis :
b c d
A B C D
a a a
Apakah laju reaksi :
a
rA k C A CB b
?
+ H2O CH2 OH
CH2 CH2 OH
CH2
Konsentrasi awal ethyline oksida = 1 lb mol/ft3 dan air =3,47 mol/ftCH
3
2 OH
3
(62,41 lb/ft : 18)
Solution :
1. Tentukan energi aktivitas dan faktor frekuensi dari data berikut :
k(min-1) T(0C) T(0K)
0,001 0,050 3,66
00,0 100,0 2,69
o
R = 8,314 J/mol K
Decade Method (2 point)
E 1
log k1 log A
2,3R T1
E 1
log k2 log A
2,3 T2
k2 E 1 1
log
k1 2,3R T2 T1
14
2,3R log k2
E k1
1 1
T2 T1
1 1
Pilih & sehingga k2 0.1k1
T1 T2
k
log 2 1
k1
1
k1 0.01 ; = 0,00366
1
k2 0.001 ; 0.00269
T2
E
2.3038.314 J / mol.K 19.147 20 kJ 4,78 kcal
0.00269 0.00366 / K 0.00097 mol mol
3
2. Reaksi Fasa gas homogen : CH 4 O2 HCOOH H 2 O
2
aA + bB cC + dD
3
CH 4 O2 HCOOH H 2O
b
2
A + c + d
B C D
a a a
rA N AO X
N A N AO N AO X N AO 1 X
rB
b
rA , rA rB
a b
rC
c
rA , rA rC
a c
rD
d
rA , rA rD
a d
3. Reaksi Irreversible :
aA bB cC dD
Merupakan reaksi elementer :
rA k C A
a b
CB
15
Jika A sebagai basis :
b c d
A B C D
a a a
Laju reaksinya bukan:
a
rA k C A CB b
?
b
Tetapi : rA k C A atau rA k C A
a b
CB a CB
Konsentrasi awal ethyline oksida = 1 lb mol/ft3 dan air =3,47 mol/ft3 (62,41 lb/ft3 : 18)
Penyelesaian :
Tabel Stoikhiometri
Species Simbol Mol mula- Mol yang Mol sisa/Mol akhir Konsentrasi
mula bereaksi
C2 H 4 A NAO
- N AO X N A N AO N AO X C A C AO C AO X
= 1 lb mol/ft3 - 1 lb mol/ft3.X
CA =(1-X) lb mol/ft3
B NBO
H 2O
b
N AO X N B N BO b N AO X b
C B C BO C AO X
a a a
1
= (3,47 (1 lb mol/ft3.X)
1
CB =(3,47-X) lb mol/ft3
C NCO
C2 H 4 (OH ) 2 c
N AO X N C N CO
c
N AO X
c
CC CCO C AO X
a a a
1
= CCO + (1 lb mol/ft3.X)
1
CA =( CCO + X) lb mol/ft3
NTO
c b c b
N T N TO 1 N AO X C T C TO 1C AO X
a a
a a
= CTO + (11 - 11 -1)(1 lb mol/ft3.X)
1 1
= CTO + ( - -1)(1 lb mol/ft3.X)
1 1
= CTO + (-1)(1 lb mol/ft3.X)
= CTO -1 lb mol/ft3.X
16