Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 4

-Lisna Nurul
-Nabilah
-Putri Zulva S

REAKTOR ALIR PIPA (Plug Flow Reactor)


1.1

Pendahuluan
Dalam reaktor alir pipa atau plug flow reactor, campuran reaktan dan produk

mengalir dengan profil kecepatan yang benar-benar rata. Kecepatan alir dan konsentrasi
adalah seragam di seluruh jari-jari pada setiap penempang reaktor dan tidak ada difusi
longitudinal baik dari reaktan maupun produknya.
Di dalam praktek hipotesa aliran dalam reaktor alir pipa ini biasanya cocok untuk
reaktor-reaktor berbentuk tabung dimana aliran fluidanya betul-betul turbulen atau untuk
jenis reaktor fixed bed yang berisi packing. Jika dalam reaktor alir pipa diisi dengan
katalis padat disebut reaktor fixed bed atau fluidized bed .
Reaktor alir pipa desebut ideal jika zat-zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir
dengan kecepatan yang sama diseluruh pemampang pipa. Di reaktor komposisi , suhu dan
tekanan diseluruh penampang reaktor selalu sama. Perbedaan komposisi, suhu dan
tekanan hanya terjadi di sepanjang dinding reaktor. Reaktor jenis ini banyak digunakan
dalam industri dengan zat pereaksi atau reaktan berupa fase gas atau cair dengan
kapasitas produksi yang cukup besar.
1.2

Neraca Massa dan Persamaan Karakteristik Reactor Alir Sumbat


Neraca massa pada reaktor alir pipa pada kondisi steady state sebagai berikut :

CAo
FAo
XAo
vo

CAf
FA

FAf

FA+dFA

XA

XAf

XA+dFA

dv
L

vf

Gambar 1 Skema neraca masa di dalam reaktor alir pipa


Neraca masa di dalam segmen volume dV adalah sebagai berikut :
FA

( -rA ) dV

A masuk

A yang hilang
karena reaksi

atau:

( FA + dFA )

(1)

A yang keluar

- dFA = -rA dV

(2)

karena - FA = FA0 ( 1 XA ) maka persamaan (2) bisa ditulis dalam fungsi XA , menjadi
FA0 dXA = -rA dV

(3)

atau,
dXA -rA
-rA
---- = ---- = ----dV
FA0 o CAo

(4)

Karena -rA merupakan fungsi dari XA, maka persamaan ( 4) biasanya ditulis sebagai
berikut :
dV
dV
dXA
---- = ----- = ------FA0 o CAo
-rA
Besarnya

konversi

pada

bagian

(5)

keluaran

(output)

reaktor

diperoleh

dengan

mengintegrasikan persamaan 5 , untuk seluruh volume reaktor V dengan harga batas


antara XAo dan XA,
V
---o

XA dXA
= CAo
------XA0 -rA

dimana :
V
volume reaktor
------ = --------------------- = p = space time
o
laju alir umpan

(6)

Kebalikan dari space time adalah space velocity s = 1/ p , yaitu kecepatan alir umpan
yang diizinkan per satuan volume reaktor untuk mendapatkan suatu harga konversi
tertentu.
Persamaan 6 sekarang dapat dituliskan menjadi,
XA
p =

CAo
XA0

dXA
-------rA

(7)

Persamaan (7) disebut sebagai persamaan karakteristik reaktor alir pipa ( plug-flow
reactor, PFR) kalau dibuatkan plot antara C Ao/-rA sebagai fungsi dari XA , maka p
merupakan luas bidang di bawah kurva dengan batas dari XAo sampai dengan XA1.

CAo
-----rA

XAo

XA1

XA

Gambar 2 Harga p dinyatakan dalam luas di bawah kurva


1.3

Volume campuran tetap selama reaksi


Kalau volume campuran tidak berubah selama reaksi berlangsung, maka space

time (p) adalah identik dengan waktu tinggal campuran tersebut di dalam reaktor. Untuk
keadaan yang seperti ini persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

p =

CA
CAo dXA / -rA =

CA
dCA/ -rA

(8)

CAo

CAo

Harga p yang diperoleh adalah ekivalen dengan waktu reaksi t di dalam sistim reaktor
batch.
1.4

Volume campuran berubah selama reaksi


Berubahnya volume campuran karena adanya reaksi kimia akan mengakibatkan

berubahnya laju alir campuran di setiap titik sepanjang reaktor. Besarnya perubahan ini
akan tergantung pada derajat konversi yang di capai pada titik-titik tersebut. Makin jauh
titik yang ditinjau dari titik inputnya, maka makin besar pula derajat konversinya
sehingga laju alir volumenya akan makin berbeda dari laju alir volume asalnya.
Hubungan antara laju alir pada suatu konversi ( ) terhadap laju alir asal ( o )
adalah identik dengan hubungan antara volume campuran ( V ) dengan volume campuran
asal ( Vo) untuk reaktor batch yaitu :

dimana

= o ( 1 + A XA )

(9 )

VXA =1 VXA= 0
A = ---------------------VXA=0

(10)

Adanya perubahan laju alir ini akan secara langsung mempengaruhi banyaknya
hasil reaksi yang terjadi. Secara kuantitatif, pengaruh perubahan volume terhadap hasil
yang diperoleh da diturunkan berdasarkan persamaan 7.
XA
p =

CAo
XA0

dXA
-------rA

Karena Vp dan o mempunyai harga harga yang sudah tertentu , maka space time ( p)
akan selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh ada atau tidaknya perubahan volume
campuran selam areaksi . Variabel yang dipengaruhi oleh adanya perubahan ini hanyalah
rA yang merupakan fungsi dari CA.

Misalnya untuk reaksi orde n.


-rA = k CAn
FA
dimana CA = ----(12)

FA0 ( 1- XA)
CA = --------------------o ( 1+ AXA)

(11)
NA
( ingat CA --------- )
Vreaktor
(13)

Korelasi antara space time ( p ) dengan XA diperoleh dengan memasukkan


persamaan 11 dengan 13 ke dalam persamaan 7, yaitu :
p = CAo

XA
dXA
------------------------------0
n ( 1 X A )n
k CAo -----------------( 1 + AXA )n

(14 )

Atau,
CAo 1-n XA ( 1 + AXA )n
p = --------- --------------------- d XA
k
0
( 1 X A )n

(15)

Harga p ini sering dipakai di dalam perhitungan perhitungan desain suatu reaktor alir
pipa, walaupun secara fisis besaran ini tidak menunjukkan waktu reaksi di dalam reaktor.
Waktun reaksi yang dimaksud biasanya dituangkan dalam besaran waktu yang lain yang
disebut waktu tinggal rata-rata campuran di dalam reaktor, dengan definisi sebagai
berikut:
V
rata-rata = dV / = waktu tinggal rata-rata

(16)

0
Hubungan rata-rata dengan XA diperoleh berdasarkan neraca massa komponen A di dalam
reaktor :
d V ( -rA ) = FAo dXA

(17)

FAo dXA
dV = --------------

(18)

atau,

( -rA )
Karena merupakan fungsi XA menurut persamaan 9, maka waktu tinggal rata-rata
campuran di dalam reaktor dapat dinyatakan sebagai berikut :

rata-rata

XA FAo dXA
= V/ = ------------------------------0 o ( 1 + A XA ) ( -rA )

(19)

atau
rata-rata = CAo

XA
dXA
-------------------------0 ( 1 + A XA ) ( -rA )

(20)

Bila volume campuran berubah sesuai dengan konversi reaksi maka untuk :
1) Reaksi orde nol
rata-rata = CAo

XA
dXA
---------------- =
0

( -rA )

XA dXA
CAo ---------------0

(21)

2) Reaksi orde satu irreversibel


A
NA
CA = ------ =
V

Produk

dengan

-rA = k CA

NA0 ( 1 XA )
( 1 XA )
----------------- = CA0 -------------Vo ( 1 + A XA)
( 1 + AXA )

(22)

sehingga :
XA dXA
XA
dXA
rata-rata = CAo ---------- = CAo -------------------------------0 ( -rA )
0 k CAo ( 1-XA )/ ( 1 + AXA )
XA ( 1 + AXA ) dXA
= 1/k -------------------0
( 1-XA )

(23)

k = - ( 1 + AXA ) ln ( 1 XA ) - AXA

(24)

3) Reaksi orde satu reversible


A

r R,

- r A = k 1 C A - k2 C R

dengan M = CR0 / CAo


dan

XAe = konversi reaksi pada kesetimbangan

XA
dXA
rata-rata = CAo ---------------------0
k1 CA - k2 CR

(25)

XA
dXA
rata-rata = CAo ---------------------------------------------------------0
k1 ( CA0 - CA0 XA ) - k2 ( CA0 M + CA0 XA )
M + r XAe
XA
k 1 rata-rata = ---------------- [ - ( 1 + AXA ) ln ( 1 - ----- ) - AXA )
M +r
XAe

(26)

1.5 Perbedaan CSTR dengan Reaktor Alir Pipa


Secara umum ada dua tipe reaktor yang digunakan pada industry kimia yaitu
Continous Stirred Tank Reaktor (CSTR) dan Plug Flow Reaktor (PFR) dimana masingmasing reaktor ini memiliki perbedaan dalam mekanisme kerja alat. Perbedaannya
terletak pada dasar asumsi konsentrasi komponen-komponen yang terlibat dalam reaksi.
CSTR adalah model reaktor berupa tangki berpengaduk dan diasumsikan pengaduk yang
bekerja dalam tanki sangat sempurna sehingga konsentrasi tiap komponen dalam reaktor
seragam sebesar konsentrasi aliran yang keluar dari reaktor. Model ini biasanya
digunakan pada reaksi homogen di mana semua bahan baku dan katalisnya berfasa cair
atau reaksi antara cair dan gas dengan katalis cair.

Untuk reaksi heterogen, misalnya antara bahan baku gas dengan katalis padat
umumnya menggunakan model reaktor alir pipa. Reaktor alir pipa mirip saringan air dari
pasir. Katalis diletakkan pada suatu pipa lalu dari sela-sela katalis dilewatkan bahan baku
seperti air melewati sela-sela pasir pada saringan. Asumsi yang digunakan adalah tidak
ada perbedaan konsentrasi tiap komponen yang terlibat di sepanjang arah jari-jari pipa.
Reaktor alir pipa mempunyai ketinggian volumetrik pada unit konversi, dapat
digunakan pada jangka waktu yang lama dan kecepatan transfer panas dapat
dioptimasikan dengan menggunakan banyak tube tipis atau sedikit tube yang lebih tebal
yang disusun sejajar. Kerugian reaktor alir pipa ini adalah suhu yang sangat tinggi pada
pipa yang dapat menghasilkan kemiringan suhu yang tidak diinginkan sehingga
pemeliharaan reaktor alir pipa juga lebih mahal daripada pemeliharaan CSTR.

Anda mungkin juga menyukai