Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK REAKTOR

Kelompok 4
1. Mohammad Fajar (08.2017.1.01759)
2. Laili (08.2017.1.01761)
3. Vela Anesya(08.2017.1.01762)
4. Muthia Lailyana (08.2017.1.01777)
5. Junita Dita (08.2017.1.01787)
6. Hawin Aufi (08.2017.1.017)
REAKTOR-REAKTOR IDEAL UNTUK REAKSI TUNGGAL

Reaktor batch (Batch Reactor)

Dalam TRK 1 akan dibahas reaktor batch untuk reaksi homogen


Dalam BR pereaksi-pereaksi dimasukkan ke dalam sebuah
tangki yang dilengkapi dengan pengaduk, dibiarkan dalam satu
periode tertentu sehingga terjadi reaksi yang dikehendaki,
kemudian hasil-hasil yang didapat dikeluarkan.
Reaktor batch beroperasi secara unsteady karena komposisi
berubah sebagai fungsi waktu.
Dalam industri, BR biasanya digunakan untuk fase larutan,
jarang untuk fase gas, karena dengan adanya pengaduk resiko
kebocoran cukup tinggi
Reaktor disebut ideal jika pada setiap posisi di dalam reaktor
pada suatu saat tertentu komposisinya uniform/seragam
BR ideal
Dalam reaktor batch tidak ada fluida yang masuk ke ataupun
yang keluar dari reaktor, maka neraca massa untuk
komponen A dapat dituliskan :

Input = output + disappearance +accumulation

Atau secara matematis dapat dinyatakan sebagai:

+(Kecepatan berkurangnya zat A dalam reaktor karena reaksi


kimia) = - (kecepatan akumulasi A di dalam reaktor)
Berkurangnya zat A pada saat reaksi = (-rA)V = (mole A yang
bereaksi per satuan waktu per satuan volume fluida) x volume
fluida ---- satuannya menjadi mole/waktu
Akumulasi A di dalam reaktor =

d N A d [ N A0 (1  X A )] d XA
   N A0
dt dt dt ………….2)
Jika pers 2) diintegralkan, t (waktu reaksi) dapat dinyatakan
sebagai
XA XA CA
dX A dX A dC A
t  N A0  ( rA )V
......3) t  C A0 
(rA )
 
 rA
......4)
0 0 CA
0
Pers 2) dan pers 3) berlaku untuk sistem dengan densitas
konstan, jika selama reaksi terjadi perubahan densitas, maka
persamaan menjadi
XA XA
dX A dX A ………….5)
t  N A0  (rA )V0 (1  X A )
 C A0  (rA )(1  X A )
0 0
Persamaan-persamaan di atas berlaku untuk proses isotermal ataupun
nonisotermal dan bila digambarkan kurvanya adalah sebagai berikut :
Space time dan space velocity

Jika waktu reaksi digunakan untuk mengukur kinerja sebuah


reaktor batch, maka untuk reaktor-reaktor alir performance diukur
dengan space time atau space velocity

Space time : waktu yang diperlukan untuk mengumpankan sejumlah


tertentu zat/pereaksi pada suatu kondisi tertentu ke dalam reaktor
sehingga proses reaksi dapat berjalan , satuannya :
------ [waktu]
 = 1/s
Space velocity : jumlah reaktor dengan volume tertentu per satuan
waktu yang dapat menerima umpan pada kondisi tertentu sehingga
reaksi dapat berlangsung, satuannya :
------[waktu -1]
s = 1/ 
Hubungan s, , dengan beberapa variabel
lain yang terkait

mole A yang masuk


1 CA 0 V volume umpan
   [Volume reaktor]
s FA 0 mole A masuk
waktu

V volume reaktor

v 0 kecepatan volumetrik
Steady State Mixed Flow Reactor (RTB)

CA0
FA0
XA0 = 0
v0

V, XA, CA, CAf = CA


(-rA) FA
XAf = XA
Vf
(-rA)f = (-rA)
Perhitungan seharusnya didasarkan pada tinjauan elemen volume
tertentu, tetapi karena komposisi di dalam reaktor dapat dianggap
uniform pada setiap titik dan setiap waktu, maka neraca massa
secara keseluruhan dapat diberlakukan, sehingga untuk komponen A
dapat dituliskan:

Input = output + disappearance by reaction + accumulation ------ 6)

Input A = A yang masuk (mole/waktu) = FA0 (1 - XA0) = FA0


Output A = A yang keluar (mole/waktu) = FA = FA0 (1 - XA)
Sedangkan disappearance of A = (-rA) V

Sehingga pers 6) dapat dituliskan :


FA0 (XA) = (-rA) V

Dan untuk A  0, berlaku :


………
V τ ΔX A XA 7)
  
FA0 C A0  rA  rA

mole A yang masuk


 = 1 CA 0 V volume umpan ………
  [Volume reaktor]
s FA 0 mole A masuk 8)
waktu

= V volume reaktor C A0 X A
 = ………
v 0 kecepatan volumetrik  rA
9)

secara umum/general case/ untuk setiap ε dapat dituliskan :

 1 V CA V
  0  C A 0 (X A f  X A i )
= ………10)
s V0 F (rA )
A0 f

V   XA X A f  X Ai
   ………
F C A0 (rA ) f (rA )
A0 f 11)
dan untuk A = 0,

V X A CA 0  CA ………..12)
 
FA0  rA C A 0 (rA )

1 CA X A CA 0  C A
 0  ………..13)
 =
s  rA (rA )

Berdasarkan persamaan tersebut di atas kinerja RTB dapat


dilukiskan sebagai berikut :
Untuk reaksi order 1 dan  = 0, maka :A

CA0  CA
k = ….……..14)
CA

sedangkan untuk sembarang nilai A,


CA 1 XA
V = V0(1+A) dan 
C A0 (1  ε A ) ….……..15)

X (1  ε A )
k = A ….……..16)
1 X A

untuk reaksi order 2 dan A = 0,

CA  CA
k = 0
….……..17)
CA 2

….……..18)
 1  1  4kC A0
atau CA =
2k
_terima kasih_

Anda mungkin juga menyukai