Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN (LANJUTAN)

1.6.2. Reaktor Alir

Reaktor yang bekerja secara kontinyu lazim disebut sebagai reaktor


alir dengan skema seperti pada Gambar 1.2. Dalam hal ini kecepatan alir
untuk komponen A, B, C, dan D masuk ke dalam reaktor (mula-mula)
dinyatakan sebagai FAo , FBo , FCo , dan FDo . Setelah keluar rekator kecepatan
alir untuk komponen A, B, C, dan D menjadi FA , FB , FC , dan FD . Hubungan
antara kecepatan alir untuk masing-masing komponen A, B, C, dan D yang
masuk maupun keluar reaktor tersebut ditunjukkan pada Tabel 1.3.
FAo FA
FBo (Reaktor alir) FB
FCo FC
FDo FD

Gambar 1.2. Skema reaktor alir

Kecepatan alir total setelah keluar reaktor dinyatakan dalam persamaan:


FAo x
Ft  Fto  d  c  b  a (1.17)
a
dengan: Fto =kecepatan alir total masuk reaktor(mol/waktu).
Ft = kecepatan alir total keluar reaktor (mol/waktu).

Persamaan (1.17) dapat dinyatakan dalam persamaan lain (1.18) berikut:

Ft  Fto 1  y Ao A x  (1.18)

Ft d  c  b  a 
dengan: y Ao  dan  A  .
Fto a

1
Tabel 1.3. Daftar stoikiometri bahan masuk dan keluar reaktor alir

Komponen Masuk Perubahan Keluar reaktor


reaktor (akibat reaksi)
A FAo  FAo x FAo 1  x 

b b
B FBo  FAo x  FBo  FAo x 
a a
c c
C FCo  FAo x  FCo  FAo x 
a a

D d  d 
FDo  FAo x  FDo  FAo x 
a a
Total FTo d c b  FAo x
FAo x     1 Ft  Fto  d  c  b  a 
a a a  a

1.7 Neraca Mol

Neraca massa untuk suatu komponen dapat diimplementasikan dalam


bentuk neraca mol (massa bahan dibagi berat molekul) dari komponen
tersebut. Persamaan umum neraca mol untuk komponen A (reaktan) pada
suatu saat t pada suatu sistim reaktor dapat dinyatakan pada Gambar 1.3.

FAo GA FA

Gambar 1.3. Skema sistim reaktor

Neraca mol A setiap saat :


Kecepatan A Kecepatan Kecepatan
masuk sistem Kecepatan A berkurangnya A akumulasi A
=
(mol A / waktu) – keluar sistem – dalam sistem dalam sistem
(mol A / waktu) (mol A / waktu) (mol A / waktu)

2
Neraca mol A tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan:
dN A
FAo  FA  G A  (1.19)
dt
dengan: NA = jumlah mol A di dalam reaktor pada waktu t
Apabila sistim homogen (suhu, aktivitas katalis, dan konsentrasi komponen
merata disemua posisi), maka persamaan (1.19) dapat dinyatakan:

G A  rA .V (1.20)

Jika berkurangnya komponen A berubah dengan posisi di dalam sistim,


maka kecepatan berkurangnya A pada elemen volume sebesar ∆V, adalah:
n
G A   rA .V (1.21)
i 1

dengan mengambil harga n tak terhingga dan harga ∆V mendekati nol, maka
persamaan (1.21) dapat dinyatakan dalam persamaan:

G A   rA .dV (1.22)

Apabila persamaan (1.22) disubsitusikan ke persamaan (1.19) diperoleh


persamaan (1.23), yang merupakan persamaan dasar perhitungan reaktor,
dengan memperhitungkan komponen A yang masuk reaktor, keluar reaktor,
dan A yang terakumulasi di dalam reaktor dengan volume reaktor (V).
dN A
FAo  FA   rA .dV  (1.23)
dt

1.7.1 Neraca Mol pada Reaktor Batch

Pada reaktor batch, setiap saat tidak ada bahan yang masuk maupun
keluar reaktor FAo  FA  0 , sehingga dari persamaan (1.23) diperoleh
persamaan sebagai berikut:

3
dN A
0  0   rA .dV  (1.24)
dt

Untuk reaktor ideal (well mixed), tidak ada distribusi kecepatan di dalam
reaktor, maka persamaan (1.24) dapat dinyatakan dalam persamaan:
dN A
0  0  rA .V  (1.25)
dt

Untuk reaktor dengan volume tetap, persamaan (1.24) dinyatakan dalam


persamaan:
1 d C A .V  dC
   A  rA (1.26)
V dt dt

dC A
atau: t   (1.27)
rA
dengan:
t = waktu reaksi di dalam reactor batch

rA = kecepatan berkurangnya komponen A, molA/volume/waktu.

C A = konsentrasi reaktan (A) pada suatu saat, molA/volume

Untuk reaktor dengan volume tidak tetap, persamaan (1.19) dinyatakan


dalam persamaan:

1  dC A .V   dC dV 
     A  C A   rA (1.28)
V  dt   dt dt 

Persamaan (1.27) atau persamaan (1.28) merupakan persamaan dasar pada


perhitungan atau perancangan reaktor batch untuk volume tetap maupun
volume tidak tetap.

4
1.7.2 Neraca Mol pada Reaktor Alir Tangki Berpengaduk

Pada reaktor alir tangki berpengaduk, kecepatan alir bahan (mol A


/waktu) yang masuk (mula-mula) dinyatakan dengan FAo dan keluar reaktor
dinyatakan dengan FA . Pada keadaan steady akumulasi bahan sama dengan
nol, sehingga diperoleh persamaan:
FAo  FA   rA .dV  0 (1.29)

Untuk reaktor ideal (volume tetap), maka persamaan (1.29) dinyatakan:


FAo  FA  rA .V  0 (1.30)
FAo  FA
atau: V (1.31)
rA
Persamaan (1.31) merupakan persamaan dasar pada perancangan reaktor alir
tangki berpengaduk, dan nilai kecepatan aliran mol ( FA ) dapat dinyatakan:

FA  C A .FV (1.32)
dengan: C A = konsentrasi A, mol A/volume.
FV = kecepatan aliran volumetrik, liter/det.

1.7.3 Neraca Mol pada Reaktor Alir Pipa

Skema reaktor alir pipa terlukis pada Gambar 1.4. Aliran bahan di
dalam reaktor dianggap sangat turbulen dan tidak ada distribusi konsentrasi
pada arah radial, sehingga reaktor disebut dengan plug flow reactor.

FA ∆V FA V  V
V

Gambar 1.4. Skema reaktor alir pipa

5
Dalam keadaan steady, neraca mol untuk komponen A (reaktan)
masuk dan keluar pada elemen volume (∆V) sesuai dengan persamaan:

FA V  FA V  V  rA .V  0 (1.33)

Persamaan (1.33) dibagi ∆V dan diambil limit ∆V→ 0, maka:


dFA
 rA (1.34)
dV
dFA
atau: V   (1.35)
rA
Persamaan (1.35) merupakan persamaan dasar pada p perancangan reaktor
alir pipa (plug flow reactor).

1.7.4. Neraca Mol pada Packed Bed Reactor (Fixed Bed Reactor)

Perancangan Packed Bed Reactor pada prinsipnya hampir sama


dengan perancangan reaktor alir pipa; pada Packed Bed Reactor persamaan
kecepatan reaksinya dinyatakan dalam perubahan mol A per berat katalis.
Dalam keadaan steady, neraca mol untuk komponen A (reaktan) masuk dan
keluar pada elemen volume dengan berat katalis (∆W) dinyatakan:

FA z  FA z  z  rA .W  0 (1.36)

Persamaan (1.36) dibagi ∆W dan diambil limit ∆W→ 0, maka diperoleh:


dFA dFA
 rA -----> W    (1.37)
dW rA
Persamaan (1.38) merupakan persamaan dasar pada perancangan reaktor
Packed Bed Reactor. Besarnya berat katalis (W) dapat dinyatakan sebagai
volume reaktor (V) dikalikan dengan bulk density dari katalis yang
digunakan (  S ).

Anda mungkin juga menyukai