Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TEORI DASAR

Reaktor CSTR

Reaktor CSTR merupakan reaktor berbentuk tangki berpengaduk dengan aliran masuk dan
keluar yang bekerja pada kondisi tunak. Larutan yang terdapat di dalam reaktor CSTR dianggap
tercampur sempurna sehingga variabel seperti laju reaksi, konsentrasi, maupun suhu merata pada
setiap titik di dalam CSTR. Laju alir dan keluaran CSTR pun memiliki suhu dan laju alir yang
sama.

Gambar 1. Continuous Stirred Tank Reactor

Sumber: http://www.essentialchemicalindustry.org/processes/chemical-reactors.html

Untuk mencari volume CSTR yang dibutuhkan digunakan persamaan 1 yang diturunkan dari
neraca mol:

F Ao X
V= (0)
(−r ¿¿ A )exit ¿

Waktu tinggal CSTR dapat dicari dengan:

V C A 0 −C A
τ= = (0)
v0 −r A
Beberapa keuntungan dalam pemakaian CSTR antara lain CSTR mudah untuk mengontrol suhu
dan kualitas produk serta memiliki stabilitas termal yang baik. Namun, CSTR juga memiliki
beberapa kekurangan seperti dibutuhkannya control ketat pada feed dan konversi yang lebih kecil
dibandingkan jenis reaktor lain seperti PFR.

Reaktor PFR

Reaktor PFR berbentuk pipa silinder panjang dengan inlet dan outlet sebagai tempat masuk dan
keluarnya reaktan. PFR memiliki kondisi operasi tidak adanya perbedaan konsentrasi ke arah
radial, melainkan ke arah aksial karena tidak adanya pencampuran

Gambar 2. Plug Flow Reactor

Sumber: http://umich.edu/~elements/09chap/html/prof03/index.htm

Untuk mencari volume PFR, dapat digunakan persamaan 3:


X
dX
V =F A 0 ∫ (0)
0 −r A

Penggunaan PFR memiliki beberapa keuntungan antara lain penanganan yang mudah dan hasil
konversi yang jauh lebih tinggi dibandingkan jenis reaktor lainnya. Selain itu, PFR juga tidak
memakan banyak energi bila dibandingkan CSTR karena tidak menggunakan alat seperti
pengaduk. Namun, PFR juga memiliki beberapa kekurangan antara lain lebih sulit pengontrolan
suhunya karena pembentukkan titik panas pada beberapa tempat di PFR pada reaksi yang
berlangsung cukup eksotermis.

Perbandingan Reaktor PFR dan CSTR

Dalam membandingkan reaktor PFR dan CSTR biasanya diginakan solusi grafis. Bila dilihat
pada gambar 3, maka volume CSTR dapat didefinisikan sebagai perkalian F A0/-rA dengan X
sedangkan perhitungan volume PFR dengan menghitung luas di bawah kurva yang dihasilkan
dari grafik antara FA0/-rA dengan X. Hal ini menyimpulkan bahwa untuk slope grafik yang
menurun, reaktor CSTR akan menghasilkan volume lebih kecil sedangkan untuk grafik dengan
slope positif, PFR akan menghasilkan volume terkecil.

Gambar 3. Plot Levenspiel untuk PFR dan CSTR

Sumber: Wittrup, (2007)

Anda mungkin juga menyukai