Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH KIMIA DASAR

Pengenalan dan Pemahaman Materi Besaran, Satuan Internasional,


Energi, Unsur, Senyawa dan Campuran

Disusun Oleh :

Kelompok 1 :
Ade Julrohiniar 08.2017.1.01752
Adelia Gita Pratiwi 08.2017.1.01754
M. Fajar Setiawan 08.2017.1.01759
Umar Faruk 08.2017.1.01773
Junita Dita Prastika 08.2017.1.01787
Novia Cahya Ning Tias 08.2017.1.01791
Mohamad Andri Imami 08.2015.1.01678

INSTITUT TEKNOLOGI ADHITAMA SURABAYA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK KIMIA

TAHUN 2017/2018

1
TUGAS KIMIA DASAR

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“Pengenalan dan pemahanan materi besaran satuan internasional, energi, unsur,
senyawa dan campuran” yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia
Dasar.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai usaha kita.

Surabaya, 25 September 2017

Kelompok 1

TEKNIK KIMIA 2
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kimia adalah sebagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang memiliki
karakteristik khas yang membedakan dengan pelajaran lainnya. IPA sendiri
merupakan suatu disiplin ilmu yang tersusun atas suatu penguasaan kumpulan
pengetahuan dan suatu proses penemuan.

Dalam praktiknya pembelajaran kimia dapat dipelajari melalui tiga level


representasi, yaitu level makroskopik, sub mikroskopik, dan simbiolik.

Pembelajaran materi kimia adalah sangat menarik hati. Hal ini dapat terjadi
karena kimia dari suatu zat yang tidak tanpa sampai zat yang padat dihitung bias
kita jumpai dipelajaran ini. Kimia bisa juga disebut dengan pengembangan
eksperimen dari hal yang belum ada.

Tujuan
Adapun tujuan peembuatan makalah ini yaitu:

1. Mengetahui dan memahami tentang Satuan Internasional


2. Mengetahui dan memahami tentang Besaran dan Satuan
3. Mengetahui dan memahani tentang Energi
4. Mengetahui dan memahami tentang Unsur
5. Mengetahui dan memahami tentang Senyawa
6. Mengetahui dan memahami tentang Campuran

TEKNIK KIMIA 3
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

PEBAHASAN

A. Besaran Fisika dan Satuan

1. Pengertian Besaran Fisika, Besaran Pokok, dan Besaran Turunan

Besaran fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
Adapun, besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran
pokok.

Sistem satuan besaran fisika pada prinsipnya bersifat standar atau baku, yaitu
bersifat tetap, berlaku universal, dan mudah digunakan setiap saat dengan tepat.
Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para ilmuwan
di Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan dan
pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang dikelompokkan menjadi sistem metrik
besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem internasional atau
disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram Second). Besaran
pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam tabel. Tabel
Satuan Besaran Pokok dalam Sistem Metrik

N0 Besaran Pokok Satuan SI/MKKS Singkatan Satuan Sistem CGS Singkatan

1 Panjang Meter M Centimeter Cm

2 Massa Kilogram Kg Gram G

3 Waktu Detik S Detik S

4 Suhu Kelvin K Kelvin K

5 Kuat arus listrik Ampere A stat ampere statA

6 Intensitas cahaya Candela Cd Candela Cd

7 Jumlah zat kilo mol Kmol Mol Mol

TEKNIK KIMIA 4
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

Selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu sudut
bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan steradian (sr).

Tabel Beberapa Besaran Turunan beserta Satuannya

N0 Besaran Turunan Penjabaran dari Besaran Pokok Satuan dalam MKKS

1 Luas Panjang × Lebar m2

2 Volume Panjang × Lebar × Tinggi m3

3 Massa Jenis Massa : Volume kg/m3

4 Kecepatan Perpindahan : Waktu m/s

5 Percepatan Kecepatan : Waktu m/s2

6 Gaya Massa × Percepatan newton (N) = kg.m/s2

7 Usaha Gaya × Perpindahan joule (J) = kg.m2/s2

8 Daya Usaha : Waktu watt = kg.m2/s3

9 Tekanan Gaya : Luas pascal (Pa) = N/m2

10 Momentum Massa × Kecepatan kg.m/s

2. Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu

Setiap besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan satuan suatu besaran harus
tepat, sebab apabila tidak sesuai akan berkesan janggal bahkan lucu. Hasil suatu
pengukuran belum tentu dinyatakan dalam satuan yang sesuai dengan keinginan kita
atau yang kita perlukan. Contohnya panjang meja 1,5 m, sedangkan kita memerlukan
dalam satuan cm, satuan gram dinyatakan dalam kilogram, dari satuan milisekon
menjadi sekon. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan ke satuan yang
lainnya diperlukan tangga konversi. Gambar di bawah menunjukkan tangga konversi
panjang, massa, dan waktu, beserta dengan langkah-langkah penggunaannya.

TEKNIK KIMIA 5
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

3. Awalan Satuan dan Sistem Satuan di Luar Sistem Metrik

Di samping satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya yang sering dipakai
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya liter, inci, yard, feet, mil, ton, dan ons. Satuan-
satuan tersebut dapat dikonversi atau diubah ke dalam satuan sistem metrik dengan
patokan yang ditentukan. Konversi besaran panjang menggunakan acuan sebagai
berikut:
• 1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang
dewasa).
• 1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang dewasa).
• 1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).
• 1 inci = 2,54 cm • 1 cm = 0,01 m

Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem Inggris. Untuk besaran
massa berlaku juga sistem konversi dari satuan sehari-hari maupun sistem Inggris ke
dalam sistem SI.

TEKNIK KIMIA 6
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

Di dalam sistem metrik juga dikenal sistem awalan dari sistem MKS baik ke sistem
makro maupun ke sistem mikro. Perhatikan Tabel berikut ini.

Tabel Awalan Satuan Sistem Metrik Besaran Panjang

Penelitian jagad mikro dengan konversi sistem mikro banyak berkembang


dalam bidang teknolgi dewasa ini, contohnya teknologi nano yang menyelidiki jagad
renik seperti sel, virus, bakteriofage, dan DNA. Adapun penelitian jagad makro
menggunakan konversi sistem makro karena objek penelitiannya mencakup wilayah
lain dari jagad raya, yaitu objek alam semesta di luar bumi.

TEKNIK KIMIA 7
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

4. Mengonversi Satuan Besaran Turunan

Besaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaranbesaran


pokok yang mendefinisikan besaran turunan tersebut. Oleh karena itu, seringkali
dijumpai satuan besaran turunan dapat berkembang lebih dari satu macam karena
penjabarannya dari definisi yang berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan dapat
ditulis dengan m/s2 dapat juga ditulis dengan N/kg. Satuan besaran turunan dapat
juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini:

1 dyne = 10-5 newton

1 erg = 10-7 joule

1 kalori = 0,24 joule

1 kWh = 3,6 x 106 joule

1 liter = 10-3 m3 = 1 dm3

1 ml = 1 cm3 = 1 cc

1 atm = 1,013 x 105 pascal

1 gauss = 10-4 tesla

B. Pengukuran Besaran Fisika

Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu ketepatan


(akurasi), kalibrasi alat, ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas). Dengan
aspek-aspek pengukuran tersebut diharapkan mendapatkan hasil pengukuran yang
akurat dan benar.

Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi panjang,
massa, dan waktu.

TEKNIK KIMIA 8
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

1. Pengukuran Panjang

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah


sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita
gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah
menggunakan meteran kelos.

a. Pengukuran Panjang dengan Mistar

Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk
lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu,
dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1
meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar
memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar.
Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut
kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10
cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan

TEKNIK KIMIA 9
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-
bagian penting jangka sorong yaitu

1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm


2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius
mempunyai selisih 1 mm.

c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer


sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan
tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang
berukuran kecil.

Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar,
dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan
skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian
dari mikrometer.

TEKNIK KIMIA 10
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

2. Pengukuran Massa Benda

Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah


keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur
dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan
neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat
berikut ini.

Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:


• Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.

• Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.

• Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.

3. Pengukuran Besaran Waktu

Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding,
jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk
alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

TEKNIK KIMIA 11
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

C. Suhu dan Pengukurannya

1. Pengertian Suhu

Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran
suhu. Jadi, suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda.

2. Termometer sebagai Alat Ukur Suhu

Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu
benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat
cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan
dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut:

a. raksa tidak membasahi dinding kaca,


b. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
c. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup
dapat mengubah suhunya,
d. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya
357ºC.

Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol.


Alkohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian,
termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi
sebab titik didihnya hanya 78ºC.

Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik
tetap bawah. Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di
antara kedua titik tetap tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah
suhu ketika es melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.

TEKNIK KIMIA 12
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer.

 Termometer Celcius

Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.

 Termometer Reaumur

Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.

 Termometer Fahrenheit

Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es
yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap bawah
dan titik tetap atas dibagi 180 skala.

 Termometer Kelvin

Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu
mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda
tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air
mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas
termometer Kelvin dibagi 100 skala.

TEKNIK KIMIA 13
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan termometer


Fahrenheit adalah

C : R : F = 100 : 80 : 180

C:R:F=5:4:9

Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR = 32ºF, maka hubungan skala C,
R, dan F dapat ditulis sebagai berikut:

tº C =5/4 tºR

tº C =5/9 (tºF – 32)

tº R =4/9 (tºF – 32)

Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah

t K = tºC + 273 K

Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer. Skala termometer yang kita
buat dapat dikonversikan ke skala termometer yang lain apabila pada saat
menentukan titik tetap kedua termometer berada dalam keadaan yang sama.

Misalnya, kita akan menentukan skala termometer X dan Y. Termometer X dengan


titik tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa. Termometer Y dengan titik tetap bawah
Yb dan titik tetap atas Ya. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di
atas adalah suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer.

Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap


masing-masing termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut.

(Tx -Xb)/(Xa- Xb)=(Ty- Yb)/( Ya- Yb)

TEKNIK KIMIA 14
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

A. PENGERTIAN ENERGI

Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan atau pekerjaan


(usaha). Kata “Energi” berasal dari bahasa yunani yaitu “ergon” yang berarti kerja.
Dalam melakukan sesuatu kita selalu memanfaatkan energi, baik secara sadar
maupun tidak sadar, Contohnya ketika kita berjalan kita memerlukan energi. Namun
setiap kegiatan memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk yang berbeda-beda.
Energi tidak dapat dilihat namun pengaruhnya dapat dirasakan. Energi dapat berubah
bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Contohnya pada setrika terjadi perubahan
bentuk dari energi listrik menjadi energi panas.

B. SATUAN ENERGI

Satuan Internasional untuk energi adalah Joule (J), satuan ini digunakan untuk
menghormati james Presscot Joule dan percobaannya dalam persamaan mekanik
panas. Satuan energi yang lain yaitu kalori dan kWh, kalori dipergunakan untuk
menyatakan satuan energi kimia, sedangkan kWh dipergunakan untuk menyatakan
energi listrik. Kesetaraan joule dengan kalor adalah sebagai berikut. 1 kalori = 4,2
joule atau 1 joule = 0,24 kalori

C. HUKUM KEKEKALAN ENERGI

Seperti yang kita ketahui bahwa energi memiliki suatu hukum yang sering disebut
dengan hukum kekekalan energi. Bunyi dari hukum kekekalan energi adalah energi
tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah
bentuk dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya (Hukum I Termodinamika).|

D. BENTUK-BENTUK ENERGI

TEKNIK KIMIA 15
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

Energi yang paling besar adalah energi matahari. Energi panas dari sinar
matahari memiliki banyak manfaat bagi kehidupan di muka bumi ini. Manfaat energi
matahari dapat dirasakan oleh manusia yaitu dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan
pakaian, untuk menghangatkan ruangan, sebagai penghangat tubuh, untuk
mengeringkan hasil pertanian seperti padi, kopi, cengkeh, untuk pembengkit tenaga
listrik. Selain dapat bermanfaat bagi manusia energi matahari juga bermanfaat bagi
tumbuhan yang memiliki klorofil untuk dapat melakukan proses pembuatanan
makanan atau proses fotosintesis.

1. Energi Mekanik

Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat
geraknya. Energi Mekanik dibagi lagi menjadi dua, yaitu :

 Energi Potensial, adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda pada suatu
tempat (kedudukan) tertentu. Dari kedudukan atau tempat itu ia dapat melakukan
usaha. Oleh karena itu energi potensial disebut juga energi tenaga tempat.
Sebagimana contohnya adalah sebuah bola diangkat ke atas kemudian dilepaskan
maka bola akan jatuh lagi ke bawah (kedudukan semula). Jadi bola yang telah
diangkat ke atas tadi juga memiliki energy potensial..

Ep = m x g x h

Keterangan (Satuan) :
Ep = Energi Potensial (Joule)

m = Massa (kg)

g = Gravitasi (m/s2)

h = Ketinggian (m)

TEKNIK KIMIA 16
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

 Energi Kinetik adalah Energi yang dimiliki suatu benda karena pergerakan
atau kelajuannya. Energi kinetik secara jelas dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk melakukan usaha agar bisa menggerakkan benda dengan massa
tertentu hingga mencapai suatu kecepatan tertentu. Semakin tinggi kecepatan suatu
benda maka semakin besar pula energi kinetiknya. Contohnya adalah ketika sebuah
mobil melaju, semakin kencang kecepatan mobil tersebut, maka semakin pula energi
kinetiknya. Secara Fisika Rumus Energi Kinetik Adalah Sebagai Berikut :

Ek = ½ x m x v2

Keterangan (Satuan) :
Ek = Energi Kinetik (Joule)

m = Massa (kg)

v = Kecepatan (m/s)

Energi Mekanik = Energi Potensial + Energi Kinetik

2. Energi Bunyi

Energi Bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh getaran partikel-partikel


udara di sekitar sumber bunyi. Sebenarnya setiap terjadinya getaran pada suatu benda
pasti terdapat energi bunyi, namun tidak semua bunyi tersebut akan terdengar.
Semakin kuat getarannya, semakin besar pula energi bunyi yang dihasilkan.
Contohnya adalah ketika bermain gendang, semakin kuat gendang dipukul, otomatis
semakin besar getarannya, dan semakin besar bunyi yang dihasilkan.

TEKNIK KIMIA 17
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

3. Energi Panas (Kalor)

Energi Panas adalah energi yang terjadi karena pergerakan internal partikel
penyusun dalam suatu benda. Energi panas merupakan energi yang berpindah dari
suatu partikel yang bersuhu tinggi ke partikel bersuhu lebih rendah, dimana matahari
merupakan sumber energi panas yang paling besar. Energi panas dapat berpindah
melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Contoh sederhana dari energi
panas adalah ketika memanaskan air dengan api, suhu dari api akan berpindah ke air
sehingga membuat air dapat mendidih.

4. Energi Cahaya

Energi Cahaya adalah Energi yang dihasilkan oleh gelombang


elektromagnetik. Contohnya adalah ketika cahaya dari lampu, semakin jauh kita dari
sumber cahaya maka semakin sedikit pengaruh cahaya tersebut terhadap penglihatan.

5. Energi Kimia

Energi Kimia adalah Energi yang dihasilkan karena adanya interaksi secara
kimia dari reaksi kimia yang terjadi. Contoh Sederhananya adalah Makanan yang
masuk ke dalam tubuh memiliki unsur kimia dan akan mengalami reaksi kimia agar
dapat dimanfaatkan oleh tubuh, nah saat proses reaksi kimia juga terjadi energi kimia.

6. Energi Nuklir

Energi Nuklir adalah Energi yang dihasilkan dari reaksi inti oleh bahan
radioaktif. Energi ini dihasilkan oleh inti atom yang membelah atau dua inti atom
yang menyatu. Pembelahan atau penyatuan inti atom akan menghasilkan energi yang
sangat besar karena terjadi perubahan pada inti atom. Contohnya adalah penggunaan
bom nuklir (mohon maaf untuk Energi Nuklir pemahaman saya belum seberapa jadi
saya belum bisa membahas lebih detail)

TEKNIK KIMIA 18
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

TEKNIK KIMIA 19
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

E. PENGGUNAAN DAN PEMANNFAATAN ENERGI DALAM KEHIDUPAN

Dari hukum kekekalan energi di atas apabila energi dapat dirubah ke dalam
bentuk energi lainnya maka energi tersebut akan dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Perubahan energi yang paling banyak bisa dimanfaatkan
adalah perubahan dari energi listrik dirubah ke dalam bentuk energi yang lainnya.

Contoh perubahan energi itu antara lain:

 Energi Kimia Menjadi Energi Gerak (Mekanik) : Makanan yang kita makan
diolah melalui reaksi kimia menjadi sumber energi untuk beraktivitas
 Energi Listrik Menjadi Energi Panas : Penggunaan Setrika untuk menggosok
pakaian.
 Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi : Penggunaan Bel untuk menghasilkan
bunyi.
 Energi Listrik Menjadi Energi Gerak (Mekanik) : Penggunaan kipas angin.
 Energi Gerak (Mekanik) Menjadi Energi Panas : Gesekkan dua benda secara
terus menerus menghasilkan panas.
 Energi Cahaya Menjadi Energi Kimia : Pemanfaatan cahaya matahari sebagai
bahan dasar dalam proses fotosintesis o

TEKNIK KIMIA 20
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

MATERI dan UNSUR


A. Pengertian Materi

Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
Seperti alam semesta ini tersusun atas materi, meja, kursi dan udara yang biasa kita
hirup merupakan salah satu termasuk kedalam materi.

B. Pengertian Unsur

Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang tidak dapat
dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak dapat diubah menjadi zat kimia
lain dengan menggunakan metode kimia biasa. Unsur merupakan suatu zat yang
hanya mengandung satu jenis atom.

Unsur dapat diklarifikasi menjadi 3, yaitu :

1. Unsur Logam

Logam adalah unsur yang bersifat kuat, mengkilap, dapat ditempa, dan
merupakan penghantar panas yang baik (konduktor).

 Litium (Li)
 Berilium (Be)
 Natrium (Na),
 Magnesium (Mg)
 Kalium (K)
 Kalsium (Ca),
 Tembaga (Cu), dll

TEKNIK KIMIA 21
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

2. Unsur Non Logam


Unsur nonlogam yang dapat berupa wujud padat, cair, dan gas
mempunyai sifat tidak mengkilap dan bukan penghantar panas baik (isolator).
 Karbon (C)
 Belerang (S),
 Phosfor (P),
 Iodin (I),
 Khlor (Cl)

3. Unsur Semi Logam


Unsur semilogam berada diantara sifat logam dan nonlogam. Unsur ini
banyak dipakai dalam bidang elektronika, seperti pembuatan diode, transistor,
dll.
 Silikon (Si),
 Germanium (Ge),
 Arsen (As)

TEKNIK KIMIA 22
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

SENYAWA
1. Pengertian Senyawa

Senyawa adalah zat tunggal yang secara kimia masih dapat diuraikan
menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dimana sifatnya berbeda dengan zat
semula. Bagian terkecil dari suatu senyawa adalah molekul (gabungan dua atom
unsur /lebih lebih baik sejenis ataupun berbeda jenis. Contohnya gula pasir yang
berwarna putih, berwujud padat, dan berasa manis jika dipanaskan sampai terbakar
akan mengalami reaksi.

Berikut adalah hasil reaksinya.

Sebelum reaksi: gula pasir berwujud padat, berwarna putih, dan berasa manis
Setelah reaksi terdapat zat baru:

 Zat yang berwujud padat, berwarna hitam, dan berasa pahit (karbon)
 Titik-titik cairan, tak berwarna, tak berasa, tak berbau (air)
 Zat tak berwarna, tak berbau, dan mengeruhkan air kapur (karbon dioksida)

Berarti kita dapat mengetahui bahwa gula dapat dipecah menjadi karbon, air,
dan gas karbon dioksida melalui reaksi pembakaran. Air juga tergolong ke dalam
senyawa. Air dapat diuraikan menjadi dua jenis zat lain, yaitu gas hidrogen dan
oksigen.

Penguraian air dapat terjadi jika uap air dipanaskan pada suhu tinggi atau jika air
dialiri listrik. Sifat gas hidrogen dan oksigen berbeda dengan sifat air. Gas hidrogen
mudah terbakar, sedangkan oksigen merupakan gas yang diperlukan pada proses
pembakaran. Sementara air tidak dapat terbakar dan tidak dapat melangsungkan
pembakaran.

TEKNIK KIMIA 23
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

Gambar 2.3 Penguraian Air menjadi Gas Hidrogen dan Oksigen oleh Arus Listrik

2. Lambang Senyawa/Rumus Kimia

Sama halnya dengan unsur, senyawa pun perlu diberi lambang. Lambang
untuk
senyawa disebut rumus kimia.

Tabel 2.4 Nama Senyawa dan Rumus Kimianya

Secara umum rumus kimia dapat dituliskan:

n : Koefisien yang menunjukkan jumlah molekul


A, B, C : lambang atom unsur penyusun molekul senyawa
x. y, z : Indeks tiap atom unsur penyusun, yang menunjukkan banyaknya atom
unsur dalam setiap molekul

TEKNIK KIMIA 24
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

Contoh : 2C 6 H12 O 6 : 2 molekul glukosa disusun oleh 12 atom karbon, 24 atom


hidrogen, dan 12 atom oksigen

3. Tatanama Senyawa

Berdasarkan jenis unsur yang menyusun senyawa, senyawa dibedakan atas


senyawa biner dan senyawa poliatom.

1. Senyawa Biner
Senyawa yang terdiri atas 2 jenis unsur
a. Senyawa biner dari logam dan nonlogam: nama logam disebut terlebih
dahulu, kemudian nama nonlogam yang diberi akhiran –ida.

Perhatikan contoh berikut

Tabel 2.5 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya

b. Senyawa biner dari nonlogam

Nama nonlogam yang ditulis pertama kali disebut


terlebih dahulu, kemudian nama nonlogam berikutnya yang diberi akhiran ida.
Jika ada pasangan unsur yang bersenyawa lebih dari satu jenis senyawa, maka
penamaan senyawa tersebut dapat dibedakan dengan menyebutkan angka

TEKNIK KIMIA 25
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

indeksnya. Angka-angka tersebut dinyatakan dalam bahasa yunani, yaitu sebagai


berikut.

Tabel 2.6 Angka dalam Bahasa Yunani

Perhatikan contoh berikut.

Tabel 2.7 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya

TEKNIK KIMIA 26
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

2. Senyawa biner dari hidrogen dan nonlogam


 Menggunakan kata hidrogen sebagai nama depan, dan nama nonlogam
sebagai nama belakang, diberi akhiran ida.
 Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama nonlogam sebagai
nama belakang diberi akhiran ida.
Tabel 2.8 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya

3. Senyawa poliatom
Senyawa ion (atom atau gabungan atom yang bermuatan
listrik) yang terdiri dari dua atau lebih atom yang bergabung bersama-sama
dalam satu ion. Penamaannya adalah nama ion positif (kation) disebut terlebih
dahulu kemudian nama ion negatif (anion).
Tabel 2.9 Beberapa senyawa dan Ion Penyusunnya

TEKNIK KIMIA 27
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

Secara umum senyawa ion dapat dituliskan sebagai berikut.

Selengkapnya, perhatikan beberapa nama kation dan anion berikut


Tabel 2.10 Kation (Ion Positif)

TEKNIK KIMIA 28
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

Tabel 2.11 Anion (Ion Negatif)

CAMPURAN

Seperti yang telah diuraikan di atas, air laut tergolong ke dalam campuran
karena air laut terdiri atas air dan berbagai garam. Dari contoh tersebut kita dapat
mengetahui bahwa campuran merupakan gabungan dua jenis zat atau lebih.
Campuran mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa. Dalam campuran
sifat-sifat komponen tidak hilang. Ketika garam dapur dilarutkan dalam air, kedua
zat itu tidak bersenyawa, melainkan bercampur. Rasa garam sebelum dan sesudah
dicampurkan tetap terasa asin, begitu pula dengan air. Air sebelum dicampurkan dan
sesudah dicampurkan tetap dapat memadamkan api. Kemudian juga garam dengan air
dapat bercampur dalam berbagai komposisi sesuai yang dikehendaki. Tidak demikian

TEKNIK KIMIA 29
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

halnya dengan bersenyawa. Senyawa mempunyai kompisisi tertentu. Air sebagai


contoh, terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan perbandingan atom 2:1 Jadi, kita
dapat menyatakan bahwa bersenyawa membentuk zat baru (berlangsung secara
kimia), sedangkan bercampur tidak membentuk zat baru (berlangsung secara fisika).

A. Jenis-JenisCampuran

Campuran dapat berupa:


1. Campuran homogeny
Ciri:ciri:
 Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya, komponen
yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat pelarut, sedangkan yang
lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut. Namun, jika larutan berwujud cair,
maka komponen cair disebut sebagai zat pelarut.
 Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen
penyusunnya
 Tidak dapat disaring
 Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)
Contoh:
 Udara
 Air gula
 Sirup
 Air cuka
 Air hujan
 Spirtus

TEKNIK KIMIA 30
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

2. Campuran heterogen
Campuran heterogen terdiri atas:
a. Suspensi
Ciri-ciri:
 Keruh
 Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
 Dapat disaring
 Mengendap
 Terdapat lapisan (kompenen padat dan cair memisah)
Contoh:
 Campuran terigu dan air
 Campuran pasir dan air
 Bubuk kopi dan air

b. Koloid
Ciri-ciri:
 Keruh
 Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya (jika dilihat
dengan mikroskop ultra)
 Dapat disaring dengan kertas saring ultra
 Komponen padat dan cair dapat memisah sendiri dalam waktu relatif lama
 Dapat menghamburkan cahaya
Contoh :
 Air susu
 Cat
 Tinta
 Santan
 Asap
 Kabut

TEKNIK KIMIA 31
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

c. Larutan
Gambar 2.4 Campuran Homogen dan Heterogen

TEKNIK KIMIA 32
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
TUGAS KIMIA DASAR

DAFTAR PUSTAKA

1. https://bimprippt19.wordpress.com/program-
ipa/penggolonganmateriunsursenyawacampurankimia-sma/

2. https://fembrisma.wordpress.com/science-1/besaran-fisika-dan-pengukuran/
3. http://kusumaw42.blogspot.co.id/p/materi.html
4. http://ikayuriska15.blogspot.co.id/2015/05/a.html
5. http://sitimapmap.blogspot.co.id/2015/09/makalah-bab-energi.html
6. Purbianto, Agung. Ananta,P.Buku Kimia 1.Program Inti Edisi ketiga. 1989.
PT.Intan Pariwara.

TEKNIK KIMIA 33
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai