Anda di halaman 1dari 6

Nama : Viona Syifa

Kelas : B TRKI 2020


Mata Kuliah : Reaktor I

TUGAS PERTEMUAN 1

1. Orde Reaksi 1, 2, dan 3 dan satuan K nya


Jawab:
Orde reaksi adalah pangkat konsentrasi pereaksi pada persamaan laju reaksi. Orde reaksi
biasanya adalah bilangan bulat positif sederhana, meskipun ada yang bernilai 0, 1/2, atau
negatif.
a. Orde Nol
Reaksi dikatakan berorde nol apabila perubahan konsentrasi pereaksinya tidak
memengaruhi laju reaksi.

b. Orde Satu
Reaksi berorde satu jika laju reaksinya berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi.

c. Orde Dua
Reaksi berorde du ajika laju reaksinya merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi.
d. Orde Negatif
Reaksi berorde negative jika laju reaksi berbanding terbalik dengan konsentrasi pereaksi.

CATATAN:
a. Satuan konstanta laju reaksi (K)
- Rumus umum satuan K = (mol/L)1-n.s-1
- Orde 0  mol/L.S
- Orde 1  S-1
- Orde 2  L/mol.S
- Orde 3  L2/mol2.S
b. Hubungan Tetapan Kesetimbangan
- Qc < Kc (arah reaksi ke produk)
- Qc = Kc (setimbang)
- Qc > Kc (arah reaksi ke reaktan)
c. Ambang Batas K Penentu Reversible/Irreversibel
- Kc > 103 (produk dominan, reaksi ke kanan, hampir selesai/berkesudahan)
- Kc < 103 (reaktan dominan, reaksi ke kiri, tidak terjadi reaksi)
- 10-3 < K < 103 (setimbang cukup signifikan)
2. Mengkaji soal Example 1.1
Jawab:
Perhatikan fase cair isomerisasi cis-trans 2 butena

Dimana dapat disimbolkan sebagai berikut:


AB
Reaksi orde pertama (-rA = kCA) dilakukan dalam reactor tubular dimana laju aliran
volumetric v adalah konstan, v = v0
a. Buatlah sketsa konsentrasinya
b. Tentukan persamaan yang menghubungkan volume reactor dengan konsentrasi masuk dan
keluar dari A, konstanta laju K, dan laju aliran volumetric v
c. Tentukan volume reactor yang diperlukan untuk mengurangi konsentrasi keluar hingga
10% dari konsentrasi masuk ketika laju aliran volumetric 10 dm3/min dan laju spesifik
reaksi k = 0.23/min

Jawab:

a. Konsentrasi profil
Spesies A dikonsumsi saat digerakkan ke bawah reaktor, dan sebagai hasilnya kedua laju
aliran molar A dan konsentrasi A akan menurun. Karena laju aliran volumetrik konstan, v
= v0, maka dapat menggunakan Persamaan (1-8) untuk mendapatkan konsentrasi A, CA =
FA/ v0, dan kemudian dengan dibandingkan dengan Gambar 1-12 dan memplot
konsentrasi A sebagai fungsi volume reaktor seperti yang ditunjukkan pada Gambar El-
1.1.
Persamaan 1-8:

F j = Cj . v
CA = FA/v0
moles/volume = moles/time . volume/time
Gambar 1-12:

Hasilnya:
CA0 = Konsentrasi awal
Konsentrasi akhir = 10% dari CA0 = 0.1 CA0
Grafiknya menurun karena diketahui reaksi orde pertama (-rA = kCA) dimana merupakan
pengurangan reaktan A

b. Jabarkan persamaan dari V, v0, k, CA0, dan CA


A  B (orde reaksi II)
drA
=rA (sesuai persamaan 1-11 rogler)
dV

Karena laju alir volumetric (v) tetap, v = v0, maka reaksi yang terjadi di fase liquid =
drA
=rA
dV
drA d(Ca . v ) d(Ca. V 0)
= = =rA
dV dv dv
dCA
v0× =rA …... (1)
dv

Karena A = reaktan, maka laju pengurangan A = -rA=k.CA…… (2)


kalikan persamaan 1 dengan (-1) maka:
dCA
−v 0 × =−rA ….. (3)
dv

Substitusi persamaan (3) ke (2)


dCA
−v 0 × =−rA=k ×CA
dv
dCA
−v 0 × =k ×CA
dv
−v 0 dCA
×( )=dv
k CA

Dengan menggunakan kondisi masuk reactor, saat v = 0, dan CA = CA0


CA v
−v 0 dCA

k CA 0 CA 0
=∫ dV

v 0 cA 0
v= ln ….. (4)
k cA

c. V reactor yang dibutuhkan untuk membuat konsentrasi akhir sisa 10% konsentrasi
masuk, saat v = 10 dm3/min dan k = 0.23/min
Menggunakan rumus berikut:
v 0 CA 0
v= ln
k CA
10 L/min CA 0
¿ ln
0.23/min 0.1 CA 0
10 L
¿ ln 10
0.23
= 100 L
CATATAN:

Reaktor Homogen
Jawab:
Reaktor homogen adalah reactor yang penggunaanya untuk satu fasa, umumnya cair atau gas.

Reaktor Heterogen
Jawab:
Reaktor heterogen adalah reactor yang penggunaannya melibatkan lebih dari satu fasa,
contohnya gas-cair, gas-padatan, cair-padatan, atau cair-padatan-gas.

Anda mungkin juga menyukai