Anda di halaman 1dari 18

NERACA MASSA &

ENERGI
SISTEM TRANSIEN
SISTEM TRANSIEN
nilai suatu variabel dalam sistem tersebut
berubah dengan waktu.
Contoh : dV/dt, dC/dt, dT/dt

 Sistem dengan proses batch atau semi


batch, selalu dalam keadaan transien.

 Proses kontinyu mengalami keadaan


transien pada saat start up atau shut
down.
SISTEM TRANSIEN
 Menurut persamaan umum neraca :
input + generasi – output – konsumsi = akumulasi

 nilai akumulasi ≠ nol.

 Penyusunan neraca massa ataupun neraca


energi membuahkan persamaan
diferensial.
NM transien pada proses fisis
 Pencampuran (mixing)

A
R1 (vol/wkt)
C1 (massa/vol) A
V (vol) R2 (vol/wkt)
C2 (massa/vol) C2 (massa/vol)
NM transien pada proses fisis
 Pengosongan / pengisian

dV / dt
Contoh soal
 Suatu tangki berisi 100 galon larutan garam
dalam air, di mana terlarut di dalamnya 4 lb
garam. Air dimasukkan ke dalam tangki dengan
kecepatan 5 galon/menit dan larutan garam
keluar dengan kecepatan yang sama.
Pengadukan dilakukan di dalam tangki sehingga
konsentrasi garam di dalam tangki selalu
seragam. Berapa banyak garam yang masih ada
di dalam tangki pada akhir menit ke 50?
Dianggap densitas larutan garam sama dengan
air.
penyelesaian

Air murni
R1 = 5 gal/mnt 100 galon
4 lb garam Air garam
C1 = 0 lb/gal R2 = 5 gal/mnt
C2
C2 lb/gal
penyelesaian
 Neraca massa total larutan
input  output  akumulasi

R1   R2   V 
d
dt
ASUMSI densitas larutan sama sehingga

dV
R1  R2 
dt
 karena R1=R2 maka dV/dt =0
Neraca massa garam di dalam tangki :

R1C1  R2 C2  VC2 
d
dt
R1C1  R2 C2  V C2   C2 V 
d d
dt dt
karena dV/dt =0 dan R1=R 2 maka

R1 C1  C2   V C2 
d
dt
dengan memasukkan nilai variabel yang ada
maka
dC2
 0,05C 2
dt
Persamaan diferensial ini dapat diintegrasikan
dengan batasan sebagai berikut :

- Pada t = 0 maka C2=0,04


- Pada t=50 maka C2 = X

dC2
 0,05dt
C2
X 50
dC2
0,04 C 2  0,05 0 dt
x
ln  2,5
0,04
 x = 0,00328 lb/gal.

 Garam yang ada di dalam tangki =


0,00328 lb/gal x 100 gal = 0,328 lb.
Soal
 Jika seperti pada contoh sebelumnya,
tetapi air garam yang keluar sebesar 6
gal/menit. Berapakah konsentrasi garam
yang keluar dari tangki pada menit ke
lima?
Neraca Massa Transient
Pada Proses Kimia
 REAKTOR BATCH
Contoh :
 Di dalam suatu reaktor batch, suatu umpan
reaktan dimasukkan, dibiarkan bereaksi dan
setelah selesai hasil dikeluarkan. Misalkan mula-
mula reaktor berisi reaktan A dengan volum
sebanyak VR dengan konsentrasi awal A adalah
CA0. Reaksi yang terjadi adalah
A B
dengan kecepatan bereaksi adalah  rA  kC A
mol/vol.wkt.
Bagaimanakah konsentrasi A di dalam reaktor pada
suatu saat ?
Neraca massa A di dalam reaktor ( massa A dinyatakan dalam satuan mol).
Input - output – A bereaksi = akumulasi

d (VR C A )
0  0  kC AVR 
dt
d (C A )
 kC AVR  VR
dt

d (C A )
 kC A
dt

d (C A )
 k.dt
CA
persamaan ini diintegrasi dengan batas :
t=0 maka CA=CA0
t=t maka CA=CA

CA t
dC A
C C A  k 0 dt
A)

CA
ln  kt
C A0

C A  C A0 exp(kt )
SOAL 1
150 kmol larutan asam fosfat
mengandung 15% mol H3PO4. Larutan
dipekatkan dengan menambahkan asam
fosfat murni dengan kecepatan 20 L/min.
 Susunlah suatu persamaan neraca massa
asam fosfat.
 Berapa lama waktu diperlukan sehingga
larutan mempunyai konsentrasi 25% mol
H3PO4.
SOAL 2
Suatu teko berisi 3 liter air pada suhu
18C ditempatkan di atas kompor listrik
dan mulai mendidih dalam waktu 4
menit.
 Tulis suatu neraca energi pada air, dengan
mengabaikan air yang menguap selama
pemanasan.
 Berapa panas rata-rata yang ditambahkan
selama pemanasan itu.
Neraca Energi Sistem Transient
 Contoh :
Sebanyak 5000 lb minyak yang mula-mula bersuhu 60 oF dipanaskan
dalam suatu tangki berpengaduk dengan menggunakan uap jenuh yang
akan mengembun dalam koil pada tekanan 40 psia. Jika kecepatan
transfer panas mengikuti hukum Newton

dQ
q  h(Tuap  Tmin yak )
dt
di mana Q adalah panas yang ditransfer dalam Btu dan h adalah
koefisien perpindahan panas dengan satuan yang sesuai, berapa lama
waktu diperlukan sehingga arus keluar tangki naik suhunya dari 60 oF
menjadi 90 oF?

diketahui :
daya motor = 1 hp dengan efisiensi 0,75
kecepatan alir minyak masuk = 1018 lb/j pada suhu 60 oF
kecepatan alir minyk keluar = 1018 lb/j pada suhu 90 oF
h = 291 Btu/j.ft2. oF
Cp minyak = 0,5 Btu/lb. oF

Anda mungkin juga menyukai