Anda di halaman 1dari 5

Langkah Langkah yg harus diperhatikan dalam mengerjakan soal hukum Hess ikuti langkah-

langkah berikut.

1. Sesuaikan reaksi yang diketahui dengan reaksi yang ditanyakan, baik letak senyawa,
jumlah mol, maupun besarnya entalpi.
2. Apakah letak senyawa atau unsur yang ditanyakan berlawanan arah dengan reaksi yang
ditanyakan? Jika iya, maka reaksi dibalik, termasuk harga entalpinya.
3. Apakah jumlah mol belum sama? Jika belum sama, samakan dengan mengalikan atau
membaginya dengan bilangan tertentu.
4. Bagaimana akhirnya? Reaksi dijumlahkan, tapi ingat, unsur yang sama di ruas yang sama
dijumlahkan, tapi bila ruasnya berbeda dikurangkan.

PENENTUAN ENTALPI BERDASARKAN EKSPERIMEN (KALORIMETRI)

Salah satu cara yang digunakan untuk mengukur perubahan entalpi reaksi adalah dengan
kalorimetri, yaitu proses pengukuran jumlah panas dari sistem reaksi menggunakan kalorimeter

Prinsip kerja dari kalorimeter ini menggunakan Azas Black, yaitu jumlah kalor yang dilepas suatu
benda sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh benda lain, atau q dilepas = q diterima. .
besarnya transfer kalor tersebut tergantung pada faktor-faktor berikut.:qrutan

1. Jumlah zat
2. Kalor jenis zat
3. Perubahan suhu
4. Kapasitas kalor dari calorimeter

Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

q = q larutan + q calorimeter

q larutan = m x c x ΔT

q calorimeter = C x ΔT

Jika kalor dari kalorimeter diabaikan berlaku

q = m x c x ΔT

Namun, bila kalor dari kalorimeter diperhitungkan, rumusnya menjadi :


q = (m x c x ΔT) + (C x ΔT)

Keterangan :
q = kalor reaksi (J)
m = massa zat( g)
c = kalor jenis zat (J/g oC atau J/gK)
ΔT = perubahan suhu ( oC atau K)
C = kapasitas kalor zat (J/ oC atau J/K)

Kalor untuk tiap mol zat :


ΔH = -q / mol

Kalor jenis (c) adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar
1 oC
kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar
1 oC

CONTOH SOAL:
1. 50 mL NaOH 0,1 M direaksikan dengan 50 mL CH3COOH 0,1 M dalam kalorimeter yang
terbuat dari aluminium (dengan kalor jenis aluminium = 9,0 kJ/ oC) Reaksi ini mengalami
kenaikan suhu 4 oC . Bila kalor yang diserap aluminium diabaikan, hitunglah kalor reaksinya
(Berat jenis larutan dianggap 1 g/mL, c = 4,18 J/g oC)
Diketahui:
V NaOH = 50 mL
[NaOH] = 0,1 M
V CH3COOH = 50 mL
[CH3COOH] = 0,1 M
C kalorimeter = 9,0 kJ/ oC
ΔT = 4 oC
ρ larutan = 1 g/mL
Ditanyakan : q
Jawab :

Vtotal = 50 ml + 50 ml = 100 ml

m = Vtotal = 1 g/mL x 100 mL = 100 g

q = m x c x ΔT
= 100 g x 4,18 J/g oC x 4 oC
= 1672 J

Jadi, kalor reaksinya sebesar 1672 J.

2. 10 g NaOH dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi 150 g air. Jika kalor jenis air = 4,2
J/g oC dan selisih suhu sebelum dan sesudah reaksi 5 oC , maka hitunglah:
a. Kalor pelarutan NaOH, bila jumlah kalor dari kalorimeter diabaikan.
b. Kalor pelarutan NaOH, bila menggunakan bejana aluminium dan tanpa mengabaikan
banyaknya kalor dari kalorimeter (kapasitas kalor dari kalorimeter = 9,1 kJ/ oC)

Penyelesaian :

Diketahui :
Massa NaOH = 10 g
Massa H2O = 150 g
Massa larutan = 160 g
c = 4,2 J/g oC
C = 9,1 kJ/ oC
T=5C

Ditanyakan : q.

Jawaban :

a. Bila kalor dari kalorimeter diabaikan, maka :

q = m x c x ΔT

= 160 g x 4,2 J/g oC x 5 oC = 3360 J

Jadi, kalor pelarutan NaOH adalah 3360 J.

b. q = q larutan NaOH – q kalorimeter.

Karena dalam pelarutan NaOH terjadi kenaikan suhu, maka sistem melepaskan kalor.
Oleh karena itu, tanda untuk larutan NaOH negatif, sehingga:

q = - (q larutan + q kalorimeter)
q = - (m x c x Δt larutan + C x ΔT kalorimeter)
q = -((160 g 4,2 J/g oC x 5 oC) + (9,1 kJ/ oC x 5 oC))
= 3360 J+ 45500 J
= 48860 J

Jadi, kalor pelartuan NaOH adalah 48860 J.

3. Pembakaran 6,5 gr Zn (Ar 65 gr/mol) menghasilkan kalor yang dapat menaikan suhu 100 gr
air sebesar 50C. Jika kalor jenis air 4,2 J/gr0C. Tentukan perubahan entalpi reaksi pembakaran
tersebut.
Diketahui:
Masa Zn = 6,5 gr
Masa air = 100 gr
ΔT = 5 oC
C air = 4,2 J/gr0C
Ditanya Δ H

q = m x c x ΔT
= 100 x 4,2 x 5
= 2100 j
= 2,1 Kj
mol Zn = 6,5/65
= 0,1 mol

ΔH = -q / mol
= -2,1/0,1
= -21 Kj/mol

Selamat berlatih dengan soal sbb:

1. Ke dalam 50 mL larutan tembaga (II) sulfat 0,4 M ditambahkan serbuk zink (sedikit
berlebihan), ternyata suhunya naik 200C. Dengan menganggap bahwa kalor jenis larutan
sama dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 j/g K dan kapasitas kalor wadah reaksi dapat
diabaikan, maka tentukanlah ∆Hreaksi : (Massa jenis larutan 1 kg/L = 1 gr/ mL)
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)

2. Larutan NaOH 1 M sebanyak 100 cm3 direkasikan dengan 100 mL larutan HCl 1 M dalam
sebuah bejana. Tercatat suhu naik dari 290C menjadi 37,50C. Jika larutan dianggap sama
dengan air, kalor jenis air 4,2 J/g K, massa jenis air adalah 1 g/cm3, perubahan entalpi
reaksi (∆H) netralisasi adalah . . . . .

3. Air sebanyak 2L dipanaskan dengan pembakarn elpiji dari suhu 270C menjadi 750C. Elpiji
dianggap mengandung C3H8(Mr = 44) dan terbakar sebnyak 44 gram. Seluruh energy
yang dihasilkan dari pembakaran gas elpiji digunakan untuk menaikkan suhu air. JIka
dikathui massa jenis air = 1 g/cm3 dan kalor jenis air = 4,2 J/goC, besarnya perbuahan
entalpi reaksi pembakaran elpiji adalah . . . . .kJ/mol

Anda mungkin juga menyukai