Anda di halaman 1dari 3

Menentukan Perubahan Entalpi (∆H) Reaksi

Tujuan :
Menentukan Perubahan Entalpi (∆H) Reaksi laruta NaOH dengan larutan HCl
Dasar Teori :
Harga ∆H reaksi dapat ditentukan melalui eksperimen. Suatu bentuk energi penyebab
materi memiliki suhu disebut kalor. Kalor juga dapat menyebabkan perubahan wujud yang
dikenal sebagai kalor laten. Sebagai contoh, sejumlah es diberi kalor tertentu akan berubah
menjadi air, karena menyerap kalor tersebut. Sebaliknya jika kalor dilepaskan dari zat cair, maka
suhu zat cair itu akan turun mencapai tingkat tertentu sampai zat cair tersebut membeku.
Perubahan jumlah kalor dari suatu zat dapat ditentukan dari perubahan suhu atau perubahan fase
yang dialami.
Kalor jenis (c) ialah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu dari 1 gram zat
sebesar 1°C atau 1°K. Kalor jenis dinyatakan dalam satuan J g−1 °C−1atau J g−1 ° K −1 . Misalnya,
kalor jenis air 4,2 J g−1 °  K −1 , artinya untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 5 K diperlukan
kalor sebesar 4,2 J. Untuk menaikkan suhu 10 gram air sebesar 5 K diperlukan kalor 10 x 4,2 x 5
jadi, secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
q = m x c x ∆T
                                                                                                                                                                                    

                   m = massa zat (gram) q = jumlah kalor (joule)


                    c = kalor jenis ( J g−1 ° C−1atau J g−1  ° K−1)
                  ∆T = Perubahan suhu = Takhir – Tawal
Kapasitas kalor (C) ialah jumlah kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat/sistem
untuk menaikkan suhu sebesar 1°C atau 1°K, dinyatakan dengan satuan J° C−1 atau J° K−1. Jika
diketahui kapasitas klaor, rumus diatas menjadi                        
Q= C x ∆T
                     Q = jumlah kalor (joule)
                                  C = Kapasitas kalor ( J C -1 atau J K-1 )
                                  ∆T = Perubahan suhu = Takhir – Tawal

Secara eksperimen, besarnya perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi ditentukan dengan
suatu alat yang dinamakan kalorimeter. Bagan kalorimeter sederhana dapat dilihat pada gambar
berikut
Di dalam kalorimeter tidak ada energi yang masuk atau keluar. Jadi kalorimeter merupakan
sistem terisolasi.
Dengan mengetahui kapasitas kalorimeter dan suhu sistem sebelum dan sesudah reaksi
( kenaikkan atau penurunan suhu ), maka entalpi reaksi dapat ditentukan.

Alat dan Bahan:


1. Bejana plastic
2. Silinder ukur
3. Thermometer
4. Gelas kimia
5. Larutan NaOH 0,5 M
6. Larutan HCL 0,5 M
Prosedur kerja:
1. Masukkan 25mL larutan 0,5 M ke dalam bejana plastik dan 25 mL larutan HCL 0,5 M ke
dalam silinder ukur.
2. Ukur suhu kedua larutan itu,jika suhu kedua larutan berbeda,tentukan suhu rata-rata(suhu
awal).
3. Tuang larutan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH, aduk dengan
Thermometer dan perhatikan suhu yang ditunjukkan oleh Thermometer.
Suhu akan naik kemudian akan menjadi tetap dan selanjutnya turun. Catat suh yang tetap
(suhu akhir)
Hasil Pengamatan:
1. Suhu larutan NaOH 0,5 M = 26 °C
2. Suhu larutan HCL 0,5 M = 26° C
3. Suhu rata-rata (suhu awal) = 26° C
4. Suhu akhir = 29°C
5. Kenaikan Suhu = 29°C -26°C = 3°C
Pembahasan :
1. Hitung jumlah mol larutan NaOH
 Mol NaOH = M x V
 Mol NaOH = 0,5 x 0,025
 Mol NaOH = 125 x 10−4
2. Hitung jumlah mol larutan HCL
 Mol HCL = M x V
 Mol HCL = 0,5 x 0,025
 Mol HCL = 125 x 10−4
3. Hitung ∆H reaksi
 ∆H = - (m.c. ∆t)÷n
 ∆H = - (50. 4,2. 3)÷ 125 x 10−4
 ∆H = -50400 J
 ∆H = -50,4 KJ
4. Tuliskan persamaan Termokimia untuk reaksi tersebut
 HCL (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H 2O

Kesimpulan:
1. ∆H yang diperoleh melalui percobaan tersebut adalah sebesar –50,4 kJ/mol. Tanda negatif
menandakan bahwa reaksi tersebut melepas kalor.

2. Reaksi antara NaOH dengan HCl menunjukkan adanya peningkatan suhu. Sehingga reaksi
tersebut melepaskan kalor (eksoterm)

Anda mungkin juga menyukai