Anda di halaman 1dari 14

Tugas Makalah Agama

“Dialog Kerja Sama Antar Umat Beragama”


Oleh : Natha Triforestcetta/MIPA 8.6/21

1. Sejarah Agama Islam


Agama Islamdatangke Republik Indonesia berasal saat negeriini merupakan inti
perdagangan di benua Asia bahkan bahkan seluruh dunia. Terutama di daerah kesultanan
Sriwijaya, pulau Sumatra. Disini lokasi mampir para pedagang yang berlayar dari
beragam tempat asal terliput juga dari asal timur tengah yang pada saat itu warganya
telah terlebih dahulu beragama agama Islam. Rata-rata para pedagang itu menentukan
berdiam sesaat di negara Indonesiauntuk menunggu angin yang cocok yang akan
mengantarkan para pedagan tersebut bersama kapal mereka balik ke negaranya semula.
Selama di Indonesia, pedagagang tersebut mulai menjalin yang pergaulan sangat bagus
dengan penduduk lokal yang saat itu sebagian besar masih beragama Hindu. Pedagang-
pedagang itu menceritakan tentang agama Islam. masyarakat aslipun merasakan
ketertarikan pada Islam ini. Sebagian besar dari wargaasli berpindah memeluk agama
islam. Perwakilanantara pedagang arab dan warga asliun berkontribusi dalam
menebarkan pengaruh Islam di negara Indonesia.

Teori masuknya islam ke Indonesia

1. Teori Gujarat

Menurut teori Gujarat Islam masuk ke ke Republik Indonesia ketika abad ke tiga
belas. Islam disebutkan masuk dari para pedagang wilayah Gujarat wilayahIndia.
Pendapat ini pertegas dengan adanya fakta bahwa saat pada itu Republik Indonesia
menjalin jalinan perdangan yang baik dengan orang-orang dari gujarat.
Sriwijaya juga ketika pada itu menjadi sentra perdagangan dunia melalui jalur Indonesia
– Gujarat – Timur tengah – Eropa. Selain itu adanya batu nisan sultan Samudra Pasai,
Malik al Saleh yang mempunya ciri khas orang dari wilayah Gujarat.
2. Teori Mekkah

Teori Mekkah merupakan teori datangnya agama Islam yang baru-baru ini ada.
Teori ini ialah sanggahan dari teori Gujarat. Pada teori ini disebutkan Islam masuk ke
Indonesia saat pada itu abad ke-7 (6 abad lebih lama jika dibandingkan dengan
pemahaman gujarat).Orang yang membawa Islam ke Indonesia adalah orang Arab
Saudi. Hal itu dibenarkan dengan adanya perkampungan yang sudah ditempati oleh
orang-orang agama Islam di daerah pantai barat Sumatra saat pada itu abad tersebut.

3. Teori Parsia

Teori Persia mempunyai pemahaman yang sama tentang waktu masuknya Islam
ke Indonesia, adalah abad ke-13. Namun, perbedaannya pendapat Persia beranggapan
agama Islam datang dari Persia.Peristiwa ini disebabkan karena adanya persamaan-
persamaan budaya Islam di Indonesia dengan di Persia.

2. Sejarah Agama Kristen

Agama kristen muncul di wilayah Levant atau yang sekarang dikenal sebagai
Palestina dan Israel sejak pertengahan abad masehi pertama. Kemunculan Yesus
menandai periode pertama dalam sejarah terbentuknya agama Kristen, yang dimulai
sejak kelahiran Yesus hingga kematian dan kebangkitannya pada 4 SM – 33 M. Yesus
Kristus lahir pada sekitar 4 SM di Bethlehem, Yudea dan tumbuh dewasa di Nazaret,
Galiliea. Ketika berusia 30 tahun ia memulai pelayanan selama lebih dari 3 tahun.
Pelayanan mencakup merekrut kedua belas rasul, melakukan berbagai mukjizat,
mengusir setan, menyembuhkan orang yang sakit, dan membangkitkan orang dari
kematian. Kematian Yesus terjadi dengan cara disalib sebagai hasil dari hasutan para
pemimpin agama Yahudi. 50 hari setelah kebangkitan Yesus atau sekitar 30-34 M gereja
dimulai, berdasarkan janji Yesus bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya. Dengan
kedatangan roh kudus pada hari Pentakosta, Gereja (atau artinya kumpulan yang
dipanggil untuk keluar) dimulai secara resmi. Pada hari itu sebanyak tiga ribu orang
yang mengikuti khotbah Simon Petrus memilih untuk mengikuti Kristus dan dibaptis.
Orang – orang pertama yang tobat dan mengikuti ajaran Kekristenan adalah orang –
orang Yahudi penganut Yudaisme, dan gereja itu berpusat di Yerusalem. Itu sebabnya
pada awalnya dalam sejarah terbentuknya agama Kristen, bahwa Kekristenan dianggap
sebagai sekte Yahudi, akan tetapi isi kotbah para Rasul berbeda dengan apa yang
diajarkan dalam kelompok – kelompok Yahudi lainnya. Periode gereja berikutnya dalam
sejarah agama Kristen dimulai sejak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan Kristen
dijadikan sebagai agama resmi Romawi hingga mulainya Abad Pertengahan ketika
Kaisar Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan. Periode ini berlangsung sekitar
tahun 313 sampai 476 M dimana Kepausan mulai berkembang, tidak ada penganiayaan
sekejam masa lalu pada orang – orang Kristen, percampuran agama dan politik menjadi
satu, dan proses kanonisasi alkitab Bahasa Latin yang memuat sejarah Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru.

Kemudian gereja memasuki abad pertengahan yang dimulai sejak akhir


kekuasaan Kaisar Romawi Barat sampai ketika Charlemagne dimahkotai menjadi Kaisar
Eropa Barat, yaitu tahun 476 – natal tahun 800 M. Gereja terutama Kepausan pada
periode ini mengalami kemunduran moral karena pada Paus dipaksa untuk terlibat pada
politik semakin dalam, seringkali politik kotor dan harus mengikuti Kekaisaran Romawi
Timur dan juga pemerintahan bangsa barbar di Barat. Walaupun kebanyakan orang
Kristen pada masa ini bermukim di Asia Minor tetapi penyebaran Injil terus dilakukan
ke berbagai pelosok Eropa yang mempengaruhi sejarah Abad Pertengahan.Gereja
Katolik Roma terus memegang kekuasaan dengan Paus yang berkuasa dan hidup seperti
Raja. Korupsi dalam lingkungan gereja menjadi hal yang umum. Sejak tahun 1095
hingga 1204 para Paus mendukung serangkaian peristiwa perang salib yang mahal dan
berdarah – darah untuk mengusir kaum muslim dan membebaskan Yerusalem. Periode
berikutnya terjadi sejak pentahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat sampai
kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur, ketika Konstantinopel direbut oleh Turki pada
1453 dan terjadinya Reformasi Protestan sekitar tahun 800 – 1500. Awalnya hampir
semua wilayah Eropa Barat berada di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung,
dan para misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia. Para biarawan mulai
mengubah dasar – dasar agama setelah melihat kondisi gereja yang menurun, dan
dimulainya Perang Salib dengan bangsa Asia. Universitas mulai dibuka sehingga rakyat
biasa juga dapat membaca dan menulis. Setelah itu gereja Katolik Barat di Eropa Barat
dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil berpisah. Ketahui juga mengenai sejarah
berdirinya gereja Katolik, sejarah perang Ambon dan penyebab perang Ambon.
Periode dalam sejarah terbentuknya agama Kristen ini ditandai oleh banyaknya
tokoh yang membawa pembaruan dalam Gereja Katolik Roma sekitar tahun 1517
sampai 1600, yaitu Martin Luther, Yohanes Calvin dan John Knox yang pada akhirnya
mengakhiri dominasi para uskup dan biarawan dalam bidang mempelajari alkitab.
Reformasi ini menyebabkan Kontra Reformasi dan terjadinya reformasi lainnya di Eropa
Barat sementara penemuan benua Amerika membuat kaum Protestan yang dianiaya di
Eropa memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan mendirikan negara baru
berdasarkan kekristenan. Selama seratus tahun banyak terjadi peristiwa – peristiwa
penting dan seluruh wilayah Eropa Barat terancam Perang Saudara antara penguasa
Kristen dan Katolik.

3. Sejarah Agama Katolik

Awalnya, umat Kristen berada di bawah kepemimpinan besar lima patriarkat,


yaitu Yerusalem, Antiokia, Aleksandria, Konstantinopel, dan Roma. Uskup Roma
dikenal oleh 5 patriarkat sebagai “yang pertama” (protos), permasalahan dengan doktrin
dan prosedur banyak mengambil Roma sebagai masukan pendapat. Kursi Roma
merupakan kursi dari suksesor Santo Petrus yang mendapat julukan “Pangeran Para
Rasul” sebagai tanda persatuan Gereja.

Perpecahan-perpecahan besar dalam struktur Gereja sebagai lembaga tercatat sebagai


berikut:

 Perpecahan pertama pada gereja terjadi pada saat Konsili Efesus (431), yang menyatakan
status Perawan Maria sebagai Theotokos (Bunda Allah). Kebanyakan yang menolak hasil
keputusan ini adalah Kristen Persia, gereja yang sekarang dikenal sebagai Gereja Timur
Asiria.
 Perpecahan berikut terjadi setelah Konsili Khalsedon (451). Konsili ini
menolak Monofisit. Umat Kristen yang menolak ini dikenal sebagai Komuni Oriental
Ortodoks.

 Perpecahan besar pertama dalam Gereja Katolik terjadi pada abad 11. Masalah perbedaan
doktrin tentang rumusan Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel (lihat filioque). Gereja
Katolik pun terbagi menjadi dua, yaitu “Barat” dan “Timur”. Inggris, Perancis, Roma dan
negara-negara Skandinavia termasuk Gereja “Barat” (Gereja Katolik Roma).
Sedangkan Yunani, Rusia, Suriah, Mesir termasuk dalam Gereja “Timur” (Gereja
Ortodoks Timur). Perpecahan ini dikenal sebagai Skisma Timur-Barat.

 Perpecahan terbesar dalam Gereja Katolik Roma terjadi pada abad ke-16 dengan


adanya Reformasi Protestan yang dipicu oleh Martin Luther melalui 95 Dalilnya.

 Perpecahan terakhir terjadi ketika Raja Henry VIII dari Inggris memisahkan seluruh


gereja-gereja di kerajaannya dari persekutuan dengan Paus karena permintaannya untuk
menikah kedua kalinya sementara istri pertamanya masih hidup ditolak. Kelompok gereja
inilah yang dikenal sebagai Gereja Anglikan Inggris.

Seluruh grup di atas kecuali Protestan masih menyebut persekutuan mereka


sebagai Katolik. Dewasa ini, semakin banyak Gereja-Gereja Timur dan Komuni
Anglikan yang kembali ke dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik Roma,
namun dengan tetap mempertahankan tata cara beribadah mereka. Kelompok ini dikenal
dengan sebutan Gereja Katolik Ritus Timur atau Gereja Katolik Timur dari Gereja-gereja
Timur. Selain itu ada beberapa Gereja Anglikan yang disebut Komuni Anglikan
Tradisional, dipimpin oleh seorang primat yaitu uskup agung John
Hepworth dari Australia, dan diawasi oleh Kongregasi Doktrin Iman Gereja Katolik yang
dipimpin oleh Kardinal Levada

Penyebaran agama Katolik sudah dimulai sejak


kedatangan Portugis di Indonesia yang dilakukan oleh beberapa misionaris pada abad ke-
16 dan abad ke-17 di bagian timur seperti di Maluku dan Flores, NTT.
Agama katolik baru memasuki tanah Jawa pada masa pemerintahan Herman
Willem Daendels di Batavia awal abad-19 dengan didirikan gereja pertama di sana pada
tahun 1807 dan disertai dengan diakuinya oleh Vatikan. Pada tahun 2010, 6.907.873
orang (2.9%) dari total penduduk Indonesia sebanyak 237.641.326 orang, beragama
Katolik.

4. Sejarah Agama Hindu


Agama hindu sebenarnya lahir dan tumbuh serta berkembang dari tradisi yang diajarkan
oleh kitab weda. Dimana penganut dari ajaran kitab weda berasal dari bangsa arya. Di
sekitar tahun 1500 SM bangsa arya mulai memasuki wilayah india, pada perkiraan bangsa
arya memasuki india dengan melalui celah kaiber dengan secara bergelombang.

Pada pertama kali suku arya yang mendiami lembah indus serta mendesak suku Dravida,
dimana yang harus kita ingat bahwa bangsa dravida mempunyai pusat di Mohenjo Daro
dan juga Harappa. Karena bangsa dravida terdesak oleh bangsa arya, peradapan dari
Mohenjo Daro dan juga Harappa mengalami kemunduran. Dan kemudian bangsa arya
menyebar di berbagai wilayah, antara lain ke Lembah Sungai Gangga dan juga Yamuna.
Didalam penyebarannya bangsa arya ada yang melangsungkan pernikahan dengan bangsa
dravida dan kemudian terbentuklah masyarakat dengan generasi yang baru.

Dimana masyarakat dengan generasi yang baru disebut dengan bangsa Hindu. Tradisi
serta kepercayaan yang di anut bangsa Hindu itu yang kemudian disebut dengan agama dan
juga kebudayaan Hindu. Meskipun perubahan dari bangsa arya dan dravida yang berubah
ke zaman Hindu, tetapi ajaran yang mereka anut tetap menggunakan kitab weda yang
dahulu digunakan oleh bangsa arya.

Agama hindu adala agama yang menyembah serta memuja dan mempercai para dewa.
Dewa yang paling utama disebut dengan Trimurti, trimurti sendiri merupakan kesatuan dari
tiga dewa. Agar lebih jelas mari kita bahas dibawah ini.

Trimurti (Kesatuan Tiga Dewa)


1. Dewa Brahma (Sebagai Pencipta)
2. Dewa Wisnu (Sebagai Dewa Pemelihara)
3. Dewa Siwa (Sebagai Dewa Pelebur)

Didalam praktik pemujaannya dewa-dewa tersebut diwujudkan dalam sebuah bentuk


patung. Dimana patung merupakan unsur yang sangat penting bagi agama hindu. Sumber
ajaran dari agama hindu adalah kitab weda yang merupakan kitap suci agama hindu. Kitab
weda sendiri terdiri dari empat bagian diantaranya.

Empat Bagian Kitab Weda

1. Rigweda yang berisi puji-pujian bagi para dewa


2. Samaweda yang berisi nyanyian suci
3. Yayurweda yang berisi mantera-mantera
4. Atharwaweda yang berisi doa-doa sebagai pengobatan

Empat Kasta Masyarakat Hindu

1. Kasta Brahmana yang terdiri dari para pendeta


2. Kasta Kesatria yang terdiri dari para raja dan juga keluarganya, para bangsawa, dan juga
para prajurit
3. Kasta Waisya yang terdiri dari para pengusaha, para pedagang dan juga para petani
4. Kasta Sudra yang terdiri dari pelayan, pekerja kasar, dan juga rakyat jelata.

5. Sejarah Agama Budha

Agama Buddha merupakan salah satu dari 6 agama resmi yang diakui oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
Menurut data yang didapat penulis dari halaman web berita.bhagavant.com bahwa jumlah
penduduk Indonesia yang menganut Agama Buddha pada tahun 2010 adalah 1.703.254 jiwa
yang berarti ini sekitar 0,72% dari total penduduk Indonesia pada saat itu. Dan hal ini
merupakan peningkatan yang terjadi sejak tahun 2000.

            Dari data tersebut dapat kita simpulkan juga bahwa jumlah penduduk di Indonesia
yang menganut Agama Buddha selalu bertambah setiap tahunnya. Sebagai umat Buddha
yang baik, ada baiknya kita menjaga persatuan dan keyakinan kita terhadap Agama Buddha
itu sendiri, salah satunya melalui pemahaman tentang sejarah Agama Buddha terutama di
Indonesia. Karena dengan kita mengetahuinya akan dapat meningkatkan rasa keyakinan kita
terhadap apa yang kita percayai.

            Agama Buddha pertama kali muncul sebelum 6 Masehi, yang dimana pada awalnya
Agama ini sangat erat kaitannya dengan Agama Hindu. Agama Buddha sendiri telah masuk
ke Indonesia sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Proses penyebaran Agama
Buddha di Indonesia dimulai melalui perdagangan melalui jalur laut. Hal ini dapat dilihat
pada catatan sarjana dari China bernama I-Tsing ketika beliau melakukan perjalanan ke
India dan Nusantara. Namun nilai – nilai Agama Buddha mulai pudar sejak runtuhnya
kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

            Setelah itu semua, adalah YM Bhante Ashin Jinarakkhita, yang merupakan Biksu
pertama Indonesia yang mempelopori bangkitnya Buddha Dharma di Indonesia. Beliau
mulai mendalami ajaran Buddha pada bulan Desember 1953. Setelah kembali ke Indonesia
pada Januari 1955 beliau mendirikan PUUI yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan
MBI.  Selain itu beliau juga merupakan pencetus berdirinya Sangha Agung Indonesia
dimana pada wadah ini terdapat 3 aliran besar yang dikenal masyarakat Indonesia yaitu
Theravada, Mahayana, dan Tantrayana.

            Pada 22 Mei 1953 beliau mengemukakan ide briliannya, yaitu mengadakan upacara
Tri Suci Waisak Nasional di Candi Borobudur.Semenjak saat itu , Perayaan Hari Raya Tri
Suci Waisak selalu dirayakan di Candi Borobudur setiap tahunnya. Beliau juga
mendapatkan penganugrahan atas jasa yang telah diberikan kepada Indonesia selama
hidupnya, yang diberikan oleh Presiden RI ke-6 yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

            Sekarang perkembangan Agama Buddha di Indonesia sudah sangatlah pesat dan juga
acara, organisasi, himpunan, dan komunitas Agama Buddha sendiri sudah sangatlah banyak.
Yang berarti juga wadah bagi kita untuk terus melestarikan dan menyebarkan Dhamma
sangat lah luas. Jadi marilah kita terus mendukung perkembangan Agama Buddha di
Indonesia dan berkontribusi dalam pembabaran Dhamma terutama di Indonesia.

6. Sejarah Agama Konghucu


Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (disingkat MATAKIN) adalah sebuah
organisasi yang mengatur perkembangan agama Khonghucu di Indonesia. Organisasi ini
didirikan pada tahun 1955.
Keberadaan umat beragama Khonghucu beserta lembaga-lembaga keagamaannya di
Nusantara atau Indonesia ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, bersamaan dengan
kedatangan perantau atau pedagang-pedagang Tionghoa ke tanah air kita ini. Mengingat
sejak zaman Sam Kok yang berlangsung sekitar abad ke-3 Masehi, Agama Khonghucu
telah menjadi salah satu di antara Tiga Agama Besar di China waktu itu; lebih-lebih sejak
zaman dinasti Han, atau tepatnya tahun 136 sebelum Masehi telah dijadikan Agama
Negara.

Kehadiran Agama Khonghucu di Indonesia telah berlangsung berabad-abad


lamanya, Kelenteng Ban Hing Kiong di Manado didirikan pada tahun 1819 . Di Surabaya
didirikan tempat ibadah Agama Khonghucu yang disebut mula-mula : Boen Tjhiang Soe,
kemudian dipugar kembali dan disebut sebagai Boen Bio pada tahun 1906. Sampai
dengan sekarang Boen Bio yang terletak di Jalan Kapasan 131, Surabaya masih
terpelihara dengan baik dibawah asuhan Majelis Agama Khonghucu (MAKIN) “Boen
Bio” Surabaya.

Di Sala didirikan Khong Kauw Hwee sebagai Lembaga Agama Khonghucu pada
tahun 1918. Pada tahun 1923 telah diadakan Kongres pertama Khong Kauw Tjong Hwee
(Lembaga Pusat Agama Khonghucu) di Yogyakarta dengan kesepakatan memilih kota
Bandung sebagai Pusat. Pada tanggal 25 September 1924 di Bandung diadakan Kongres
ke dua yang antara lain membahas tentang Tata Agama Khonghucu supaya seragam di
seluruh kepulauan Nusantara.

Sejarah perjalanan dan perkembangan agama Khonghucu (Kong jiao) sangatlah


panjang. Agama Khonghucu adalah agama yang ada dengan mengambil nama Sang Nabi
Khongcu (Kongzi/Kong Fuzi) yang lahir pada tanggal 27 bulan 8 tahun 551 SM di negeri
Lu (kini jasirah Shandong). Awalnya agama ini bernama Ru jiao (儒 教). Huruf Ru (儒)
berasal dari kata ( 亻 - 人 ) ‘ren’ (orang) dan ( 需 ) ‘xu’ (perlu) sehingga berarti ‘yang
diperlukan orang’, sedangkan ‘Ru’ sendiri bermakna ( 柔 ) ‘Rou’ lembut budi-pekerti,
penuh susila, (优) ‘Yu’ – Yang utama, mengutama perbuatan baik, lebih baik,..和 He –
Harmonis, Selaras,.. 濡 Ru – Menyiram dengan kebajikan, bersuci diri,.. ‘Jiao 教 berasal
dari kata ‘xiao’孝 (berbakti) dan 文 ‘wen’ (sastra, ajaran). Jadi ‘jiao’ berarti ajaran/sastra
untuk berbakti; =agama. Maka Ru jiao adalah ajaran/agama untuk berbakti bagi kaum
lembut budi pekerti yang mengutamakan perbuatan baik, selaras dan berkebajikan.

Ru jiao ada jauh sebelum Sang Nabi Kongzi lahir. Dimulailah dengan sejarah
Nabi-Nabi suci Fuxi(2952 – 2836 SM), Shen-nong (2838 – 2698 SM), Huang-di (2698
– 2596 SM), Yao (2357 – 2255 SM), Shun (2255 – 2205 SM), Da-yu (2205 – 2197 SM),
Shang-tang (1766 – 1122 SM),Wen, Wu Zhou-gong (1122 – 255 SM), sampai Nabi
Agung Kongzi (551 – 479 SM) dan Mengzi (371 – 289 SM). Para nabi inilah peletak Ru
jiao. Sedangkan Nabi Kongzi adalah penerus, pembaharu dan penyempurna. Maka Ru
jiao juga disebut Kong jiao.

 1883 – Boen Tjhiang Soe (Wen Chang Ci 文 昌 祠 ), dan kemudian menjadi Boen Bio
(Wen Miao 文廟 ) Jl.Kapasan No. 131 Surabaya. Oleh pihak Belanda disebut “Gredja
Boen Bio atau Geredja Khonghoetjoe (de kerk van Confucius). Dewasa ini sebagai
tempat ibadah umat Agama Khonghucu Indonesia. Dibina oleh MAKIN – Majelis
Agama Khonghucu Indonesia Surabaya.

 1886 – diterbitkan kitab Hikayat Khonghucu, disusun oleh Lie Kim Hok.
 1900 – terjemahan Kitab Thay Hak (Da Xue, Ajaran Besar) dan Tiong Yong (Zhong
Yong, Tengah Sempurna) disusun oleh Tan Ging Tiong.

 1897 – SoeSie (Si Shu, Empat Kitab) terjemahan Toean Njio Tjoen Ean dicetak di
Ambon.

 17 Maret 1900 – 20 pemimpin Tionghoa mendirikan lembaga sosial kemasyarakatan


Khonghucu yang disebut Tiong Hoa Hwee Kwan (Zhonghua Huiguan 中華會館) yang
bermaksud memurnikan Agama dan menghapuskan sinkretisme. (matakin)

DOKUMEN KONSILI VATIKAN 2


1. Deklarasi NOSTRA AETATE tentang Hubungan Gereja dengan Agama-agama
bukan Kristen (1965)

2. LUMEN GENTIUM, artikel 16 mengatakan: “Sebab mereka yang tanpa


kesalahannya sendiri tidak mengenal Injil Kristus serta GerejaNya, tetapi dengan hati
tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendakNya
yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh
keselamatan kekal. Penyelenggaraan ilahi juga tidak menolak memberi bantuan yang
diperlukan untuk keselamatan kepada mereka yang tanpa kesalahan sendiri belum
sampai kepada pengetahuan yang jelas tentang Allah, namun berkat rahmat ilahi
berusaha menempuh hidup yang benar”.

3. NOSTRA AETATE, artikel 2, Gereja Katolik mengakui bahwa di dalam agama-


agama non Kristen ada yang benar dan suci yang bermanfaat bagi agama itu sendiri
namun juga bisa memantulkan cahaya kebenaran itu kepada sesama kaum agama
lainnya.Meski demikian, Gereja Katolik tetap menekankan bahwa Kristus adalah jalan,
kebenaran dan hidup bagi kaum beriman Kristen: “Gereja Katolik tidak menolak
apapun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang
tulus, Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidahkaidah serta ajaran-
ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang yang diyakini dan
diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang memantulkan sinar kebenaran, yang menerangi
semua orang. Namun, Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus,
yakni “jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh. 14:6); dalam Dia manusia menemukan
kepenuhan hidup keagamaan, dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu
dengan diriNya”.

4. NOSTRA AETATE, artikel 3, berbicara tentang hubungan Gereja Katolik dengan


Islam: “Gereja juga menghargai Umat Islam yang menyembah Allah satu-satunya, yang
hidup dan berdaulat, penuh belas kasihan dan mahakuasa, Pencipta langit dan bumi,
yang telah bersabda kepada Umat manusia. Kaum muslimin berusaha menyerahkan diri
dengan segenap hati kepada ketetapan-ketetapan Allah juga yang bersifat rahasia…
Memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah melainkan menghormatiNya
sebagai nabi. Mereka juga menghormati Maria BundaNya yang tetap perawan, dan ada
saat-saat tertentu dengan kidmat berseru kepadanya. Selain itu, mereka mendambakan
hari pengadilan, bila Allah akan mengganjar semua orang yang telah bangkit. Maka,
mereka juga menjunjung tinggi kehidupan susila, dan berbakti kepada Allah terutama
dalam doa, dengan memberikan sedekah dan berpuasa”.
5. Sedangkan Deklarasi DIGNITATIS HUMANAE artikel 4 Gereja mengakui hak atas
kebebasan beragama berdasarkan suara hati, dengan sekaligus menegaskan bahwa
kebebasan itu disalahgunakan apabila dipakai dengan cara tidak wajar untuk mencari
penganut dari agama lain. Artikel 4 ini berkata: “Jemaat-jemaat keagamaan berhak pula
untuk tidak dirintangi dalam mengajarkan iman mereka dan memberikan kesaksian
tentangnya di muka umum, secara lisan maupun melalui tulisan. Akan tetapi, dalam
menyebarluaskan iman dan memasukkan praktik-praktik keagamaan janganlah pernah
menjalankan kegiatan manapun juga, yang dapat menimbulkan kesan seolah-olah ada
paksaan atau bujukan atau dorongan yang kurang tepat, terutama bila menghadapi
rakyat yang tidak berpendidikan dan serba miskin. Cara bertindak demikian harus
dipandang sebagai penyalahgunaan hak mereka sendiri dan pelanggaran hak pihak-
pihak lain.”

6. Unitatis Redintegratio artikel 4 berkata: “Yang dimaksud dengan gerakan ekumenis ialah


kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha yang diadakan dan ditujukan untuk mendukung
kesatuan umat Kristen. Sebagai contoh disebutkan, pertama-tama, usaha saling
menghormati dan menghindari segala sesuatu yang kurang sesuai; kemudian juga
mengadakan pertemuan-pertemuan dan dialog, khususnya di antara para pakar;
selanjutnya, segala macam kerjasama dalam arti luas; dan akhirnya, segala usaha untuk
memperbarui diri dan mengubah kekuarangan-kekurangan dalam Gerejanya sendiri.
Yang dicita-citakan bukanlah semua melebur dalam satu kesatuan yang kabur dan tanpa
sifat-sifat Kristiani yang jelas. Sebaliknya, diharapkan bahwa masing-masing Gereja
semakin menyadari akar-akarnya dalam iman Kristen dan juga kekhasannya sendiri
dalam mengungkapkan   dan meuwujudkan iman bersama itu. Dengan demikian,
sekaligus diharapkan mereka menghormati saudara-saudara seiman yang menghayati
iman itu dalam bentuk yang berbeda”

Sumber

https://komunitas.bukalapak.com/

https://sejarahlengkap.com/agama/kristen/sejarah-terbentuknya-agama-kristen

https://www.pinterpandai.com/agama-katolik-pengertian-sejarah-tradisi-hari-raya-
dan-besar/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/08/sejarah-agama-hindu-lengkap.html

https://student-activity.binus.ac.id/kmbd/2019/11/sejarah-agama-buddha-di-
indonesia/
https://harmoni.or.id/sejarah-agama-khonghuchu-di-indonesia/

http://cg.amoredio.org/cg-reading/menghormati-dan-toleransi-beragama/

Anda mungkin juga menyukai