Anda di halaman 1dari 6

Materi Ajar

Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia adalah suatu persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan
kalor.Persamaan termokimia memberikan informasi tentang suatu reaksi, jumlah mol
pereaksi dan hasil reaksi serta sejumlah energi yang terlibat didalamnya.
Contoh :
1. Pada pembakaran 1 mol gas metana (CH4) dibebaskan kalor sebesar 800 kJ. Persamaan
temokimianya dapat dituliskan sebagai berikut.
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g) H = -800 kJ
2. Pada reaksi 2 mol gas hidrogen (H2) dengan 1 mol gas oksigen (O2) menghasilkan 2 mol
air dan membebaskan kalor sebesar 575 kJ.
Persamaan termokimianya:
2H2(g) + O2(g)  2H2O(l) H = -575 kJ

Jenis-Jenis Perubahan Entalpi (H reaksi)


Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada suhu 298oK (25oC) dan tekanan 1 atmosfir disebut
perubahan entalpi standar dengan simbol Ho.

Jenis-jenis Ho adalah sebagai berikut.

a. Perubahan entalpi pembentukan standar (Hf o)


Perubahan entalpi pembentukan standar (Hf o) atau Standard Enthalpy of Formation
adalah kalor yang dilepas atau diserap apabila 1 mol senyawa dibentuk dari unsur-
unsurnya yang paling stabil pada keadaan standar.
Karena senyawa yang dibentuk hanya 1 mol maka koefisien reaksi boleh pecahan dan
harga Hf o untuk unsur sama dengan nol.
Contoh :
1. Hf o CO2 = -394,5 kJ/mol
Persamaan termokimianya :
C(s) + O2(g)  CO2(g) Hf o = -394,5 kJ/mol
2. Hf o H2O(l) = -286 kj/mol
Persamaan termokimianya :
H2(g) + ½ O2(g)  H2O(l) Hf o = -286 kJ/mol

b. Perubahan entalpi penguraian standar (Hdo)


Perubahan entalpi penguraian standar (Hdo) atau Standard Enthalpy of Decompotition
adalah kalor yang dilepaskan atau dibutuhkan untuk menguraikan 1 mol senyawa menjadi
unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan standar. Entalpi penguraian merupakan
kebalikan dari entalpi pembentukan.
Contoh :
1. H2(g) + ½ O2(g)  H2O(l) Hf o = -286 kJ/mol
H2O(l)  H2(g) + ½ O2(g) Hdo = +286 kJ/mol
2. C(s) + O2(g)  CO2(g) Hf o = -394,5 kJ/mol
CO2(g)  C(s) + O2(g) Hdo = +394,5 kJ/mol

c. Perubahan entalpi pembakaran (Hco)


Perubahan entalpi pembakaran (Hco) atau Standard Enthalpy of Combustion adalah kalor
yang dilepas atau diserap pada pemabakaran 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan
standar.
Contoh :
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(l) Hco = -800 kJ/mol

Catatan :
Untuk menyatakan besarnya perubahan kalor digunakan satuan kalori dan joule.
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
1 kkal = 1000 kalori
1 kJ = 1000 joule.
1 L = 1000 mL
1 L = 1 dm3
1 dm3 = 1000 cm3
1 mL = 1 cm3
Perubahan entalpi standar penguapan ( ∆Hvo )

Contoh soal :
Tuliskan persamaan termokimia
a. Pembentukan 13 g gas C2H2 memerlukan kalor sebanyak 113 kJ
b. Penguraian 11,2 L gas HCl (pada STP) memerlukan 18,2 kJ
Jawab:
m
a. Mol C2H2 =
Mm
13g
=
26 gmol 1
= 0,5 mol
H pembentukan 0,5 mol C2H2 = + 113 kJ
113kJ
Hf C2H2 = +
0,5mol
= 226 kJ mol-1
Jadi persamaan termokimianya :
2C(s) + H2(g)  C2H2(g) Hf o = 226 kJ mol-1

b. Mol HCl = volume HCl/volume molar


11,2mL
=
22,4mLmol 1
= 0,5 mol
H penguraian 0,5 mol HCl(g) = 18,2 kJ
Hdo HCl(g) = 18,2 kJ / 0,5 mol
= 36,4 kJ mol-1
Jadi persamaan termokimianya :
HCl(g)  ½ H2(g) + ½ Cl2(g) Hdo = 36,4 kJ mol-1

Pertemuan II

Penentuan H reaksi
A. Penentuan H reaksi melalui percobaan.
a. Kalor Jenis Air dan Kapasitas Kalor
Pengukuran nilai perubahan entalpi reaksi berkaitan erat dengan kalor jenis dan kapasitas kalor
zat. Kalor jenis (c) menyatakan kalor yang dibutuhkan oleh 1 g zat untuk menaikkan suhunya
sebesar 1oC. Kapasitas kalor adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat
sebesar 1oC. Hubungan antara kapasitas kalor dan kalor jenis dirumuskan sebagai berikut.
C=m  c
C = kapasitas kalor, satuan J oC-1
m = massa zat, satuan gram (g)
c = kalor jenis, satuan J g-1 oC-1
Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi dirumuskan sebagai berikut.
q = m  c  T atau q = C  T
q = kalor yang dibebaskan atau diserap
T = perubahan suhu = Takhir - Tawal
q bertanda positif untuk reaksi endoterm dan bertanda negatif untuk reaksi eksoterm.

Contoh Soal
Pada pemanasan 400 g air bersuhu 25oC diperlukan kalor 84 kJ. Jika diketahui kalor jenis air = 4,2
J g-1oC-1, tentukan suhu air setelah pemanasan.
Jawab : q = 84 kJ
= 84.000 J
q = m  c  T
84.000 J = 400 g  4,2 J g-1 oC-1  T
84000 J
T =
1680 J o C 1
= 50oC
T = T2 – T1
50oC = T2 – 25oC
T2 = 50oC + 25oC
= 75oC
Jadi suhu setelah pemanasan 75oC

b. Penentuan H Reaksi Menggunakan Kalorimeter


Untuk mengukur besarnya kalor yang terlibat dalam suatu reaksi dapat digunakan
kalorimeter. Kalorimeter merupakan suatu wadah yang dapat menyekat sistem sedemikian
rupa sehingga tidak ada kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan dan sebaliknya.
Kalorimeter dilengkapi dengan termometer untuk mengukur perubahan suhu sistem.Ada dua
jenis kalorimeter yang dikenal yaitu :

Kalorimeter sederhana
Kalorimeter sederhana termasuk kalorimeter tekanan tetap, digunakan untuk mengukur
kalor reaksi yang berlangsung dalam tekanan tetap seperti reaksi penetralan, pelarutan dan
pengendapan.

Kalor reaksi dengan kalorimeter sederhana dapat dihitung dengan menggunakan rumus
q reaksi = - (q larutan + q kalorimeter )
q kalorimeter diabaikan, rumus menjadi
q reaksi = -q larutan

Pada reaksi eksoterm,


H reaksi = - qlarutan

Pada reaksi endoterm


H reaksi = qlarutan

Contoh soal
Pencampuran 100 mL larutan HCl 2 M dan 100 mL larutan NaOH 1 M menyebabkan
kenaikan suhu larutan dari 25oC menjadi 31,5 oC. Jika kalor jenis larutan dianggap sama
dengan kalor jenis air = 4,2 J g-1 oC-1, massa jenis air 1 g mL-1, tentukan H reaksi!

Jawab :
Jumlah mol HCl = volume HCl  M HCl
= 0,1 L  2 M = 0,2 mol
Jumlah mol NaOH = volume NaOH  M NaOH
= 0,1 L  1 M = 0,1 mol
Koefisien reaksi kedua zat sama, tetapi jumlah mol berbeda. Oleh karena itu jumlah mol NaCl
dihitung berdasarkan jumlah mol zat yang terkecil (yang habis bereaksi).
Jumlah mol NaCl = jumlah mol NaOH = 0,1 mol
Volume larutan = 200 mL
Massa larutan = massa air = 200 mL  1 g mL-1 = 200 gram
Kalor yang diterima larutan,
q larutan = m  c  T
= 200 g  4,2 J g-1 oC-1  (31,5 – 25)o C
= 5.460 J = 5,46 kJ
Kalor yang dilepaskan reaksi
q reaksi = -q larutan = - 5,46 kJ

H reaksi untuk 0,1 mol = -5,46 kJ


H reaksi untuk 1 mol = -5,46 kJ/0,1 mol = 54,6 kJ/mol

Kalorimeter bomb.
Kalorimeter bomb digunakan untuk mengukur kalor reaksi pembakaran. Kalor reaksi
dengan kalorimeter bomb dapat dihitung dengan rumus
q reaksi = - (q larutan + q kalorimeter )
Untuk lebih memahami penentuan H reaksi menggunakan kalorimeter lakukan percobaan
berikut.

Kegiatan 2.3 Menentukan H reaksi dengan kalorimeter.


Tujuan : Menentukan H reaksi antara NaOH dengan HCl menggunakan kalorimeter sederhana.

Alat dan Bahan


- Kalorimeter sederhana
- Termometer
- Gelas ukur 50 mL
- Larutan HCl 1 M
- Larutan NaOH 1 M

Cara Kerja
- Masukkan 50 mL larutan NaOH 1 M ke dalam gelas ukur, ukur suhunya dengan
termometer. Catat suhunya. Kemudian masukkan ke kalorimeter!
- Masukkan 50 mL larutan HCl 1 M ke dalam gelas ukur yang telah dicuci bersih, ukur
suhu larutan dan catat !
- Tuangkan 50 mL HCl ke dalam kalorimeter yang telah berisi NaOH. Aduk dan amati
suhu yang ditunjukkan termometer. Catat !
Hasil Pengamatan
No Pengamatan Hasil (oC)
1. Suhu larutan NaOH 1 M
2. Suhu larutan HCl
3. Suhu awal rata-rata
4. Suhu akhir
5. Perubahan suhu (T)

Pertanyaan
1. Termasuk reaksi eksoterm atau endotermkah reaksi tersebut?
Jawab ……………………………………………………………………………….
2. Berapa kalor yang menyertai reaksi tersebut?( 1 gram/mL, kalor jenis larutan 4,2
J/goC)
Jawab :
Volume larutan = volume NaOH + volume HCl
= ………….mL + ……….. mL
= ……….. mL (*)
gram
Massa larutan (m) = …………mL.(*)  1
mL
= ………. gram
q larutan = m  c  T
= ……………………………..
= ……………………………..
3. Hitung mol zat yang bereaksi dan jumlah mol zat hasil reaksi!
Jawab :
Reaksi yang terjadi : HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Mol HCl = volume HCl  M HCl
= …………..  ………
= …………….mol
Mol NaOH = volume NaOH  M NaOH
= ……………  ………….
= ……………mol
Mol NaCl = …………… mol
4. Hitung kalor reaksi jika H2O yang terbentuk 1 mol!
Jawab ………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai