Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum

KI-1101 Kimia Dasar IA


Modul 2
PERUBAHAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA

Nama : Oktavian Ezeddin Yusuf


NIM : 16420292
Tanggal Praktikum : Senin, 7 November 2020
Shift Praktikum : P-1.4
Kelompok :A
Nama Asisten : Tiara Syella Angelina Manikape

LABORATORIUM KIMIA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
PERUBAHAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA
1. Tujuan Percobaan
• Menentukan tetapan calorimeter
• Menentukan kalor reaksi pelarutan dan penetralan
• Menentukan nilai perubahan entalpi rekasi

2. Teori Dasar
Termokimia adalah ilmu tentang perubahan kalor suatu zat yang melibatkan proses kimia
dan fisika. Termokimia yang merupakan bagian dari termodinamika membahas tentang
perubahan energi yang menyertai suatu rekasi kimia yang dimanifestasikan sebagai kalor
reaksi. Partikel-partikel penyusun zat selalu bergerak konstan.
Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki kelebihan kalor
menuju benda yang kekurangan kalor
Q dilepas = Q diterima
Q air panas = Q air dingin + Q calorimeter
m1 x s x ∆t = m2 x s x ∆T + C x ∆T
Entalpi (H) adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi (H) suatu zat
ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak
dapat diukur dan akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat.
∆H = ± Q/mol (nilai entalpi (H) akan positif jika terjadi endoterm dan akan negative jika
terjadi eksoterm)

3. Alat dan Bahan


• Kalorimeter sederhana/ gelas styrofoam
• Gelas kimia
• Gelas ukur
• Pipet tetes
• Termometer
• Stopwatch
• Neraca
• Spatula
• Akuades
• Larutan HCl 2 M
• Larutan NaOH 2 M
• Padatan NaOH
4. Cara Kerja
Bagian 1 (Penentuan Kapaitas Kalor Kalorimeter)
1. Sebanyak 50 mL akuades dipasnaskan di dalam gelas kimia
2. Sebanyak 25 mL disiapkan di gelas lain pada temperature ruang
3. Akuades 25 mL dituangkan ke dalam kalori meter
4. Kalorimeter ditutup dan temperaturenya diukur
5. Akuades yang telah dipanaskan diukur suhunya dan dicatat hasilnya
6. Termometer didinginkan pada gelas berisi air setelah digunakan
7. 25 mL akuades yang telah dipanaskan, dicampurkan ke dalam calorimeter, dan timer
dijalankan
8. Kalorimeter ditutup lalu diaduk

2
9. Perubahan temperature yang terjadi dicatat pada interval waktu tertentu
10. Setelah selesai, calorimeter dibersihkan, pastikan kalorimeter dalam keadaan kering.
Termometer didinginkan
Bagian 2 (Penentuan Kalor Reaksi Penetralan : HCl(aq) +NaOH(aq)→ NaCl(aq) + H2O(l))
1. Larutan NaOH dan HCl disiapkan di dalam gelas kimia
2. Kedua larutan tersebut diukur termperaturenya lalu dicatat hasilnya
3. Termometer dibilas dan dikeringkan
4. Kalorimeter disiapkan
5. Sebanyak 25 mL HCl dituangkan kedalam kalorimeter
6. Sebanyak 25 mL NaOH dituangkan kedalam kalorimeter
7. Kalorimeter segera ditutup dan timer segera dijalankan
11. Kalorimeter terus diaduk dan perubahan temperature yang terjadi dicatat pada interval
waktu tertentu
Bagian 3 (Penentuan Kalor Reaksi Penetralan: HCl(aq) +NaOH(s)→ NaCl(aq) + H2O(l))
1. Padatan NaOH sebanyak sekitar 2 gram ditimbang dan dicatat massanya
2. Sebanyak 30 mL HCl diukur lalu dimasukkan kedalam kalorimeter
3. Sebanyak 20 mL akuades diukur kemudian dimasukkan kedalam kalorimeter
4. Kalorimeter ditutup lalu kalorimeter diaduk dan suhu awal larutan diukur
5. Padatan NaOH dimasukkan kedalam kalorimeter
6. Kalorimeter ditutup, kalorimeter diaduk, dan timer dijalankan
7. Perubahan temperature yang terjadi dicatat pada interval waktu tertentu
8. Hasil akan terus dicatat sampai diperoleh temeperatur maksimum dan kemudian relative
konstan atau temperature akan menurun perlahan dan kemudian relative konstan
Bagian 4 (Penentuan Kalor Pelarutan NaOH(s) NaOH(aq))
1. Sebanyak 50 mL akuades diukur kemudian dimasukkan kedalam kalorimeter
2. Suhu akuades diukur
3. Padatan NaOH dimasukkan kedalam kalorimeter dan timer segera dijalankan
4. Kalorimeter ditutup dan diaduk
5. Perubahan temperature yang terjadi dicatat pada interval waktu tertentu
6. Hasil akan terus dicatat sampai diperoleh temeperatur maksimum dan kemudian relative
konstan atau temperature akan menurun perlahan dan kemudian relative konstan

5. Data dan Pengolahan


Bagian 1 Penentuan Kapasitas Kalor Kalorimeter

T air dingin : 27 oC
T air panas : 55 oC
T akhir campuran : 36.5 oC
s air : 4.186 J/g oC

Kapasitas kalor kalorimeter, C: Qap = Q air panas ; Qad = Q air dingin ; Qkm = Q kalorimeter
Qap = Qad + Qkm
m1 x s x ∆t = m2 x s x ∆T + C x ∆T
25 x 4.186 x 18.5 = 25 x 4.186 x 9.5 + C x 9.5
1936.025 = 994.175 + C x 9.5
941.85/9.5 = C
99.142 J/ oC = C

3
Bagian 2 Penentuan Kalor Reaksi Penetralan : HCl(aq) +NaOH(aq)→ NaCl(aq) + H2O(l)

Konsentrasi HCl :2M


Volume HCl : 25 mL
Tawal HCl : 26 oC
Konsentrasi NaOH :2M
Volume NaOH : 25 mL
Tawal NaOH : 26 oC
Takhir campuran : 37 oC
densitas larutan : 1 g/mL
s larutan : 4.186 J/g oC

a. Hitung mol pereaksi


n NaOH = M x v = 2 x 25 = 50 mmol = 0.05 mol
n HCl = M x v = 2 x 25 = 50 mmol = 0.05 mol
b. Hitung mol produk reaksi
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
m 0.05 0.05
r 0.05 0.05 0.05 0.05
s 0 0 0.05 0.05
jadi mol NaCl adalah 0.05 mol dan mol H2O adalah 0.05 mol
c. Hitung kalor reaksi penetralan dalam kJ/mol, untuk reaksi tersebut. Qreaksi = Qr ; Qlarutan = Ql ; Q
kalorimeter = Qkm
Cara mencari m: densitas larutan = densitas air
1 = g/v
v=g
25 + 25 gram = g
Qr = Ql + Qkm
= m x s x ∆T + C x ∆T
= 50 x 4.186 x 11 + 99.142 x 11
= 2302.3 + 1090.562
= 3392.862 J
∆H = ± Q/mol = ± 3392.862/0.05 = ± 67857.24 = - 67857.24 J/mol = - 67.85724 KJ/mol (nilai negative karena
eksoterm)
Bagian 3 Penentuan Kalor Reaksi Penetralan: HCl(aq) +NaOH(s)→ NaCl(aq) + H2O(l)

Massa NaOH : 20 g
Konsentrasi HCl :2M
Volume HCl : 30 mL
Volume H2O : 20 mL
Tawal larutan HCl : 26 oC

4
Takhir campuran : 43.5 oC
densitas larutan : 1 g/mL
s larutan : 4.186 J/g oC
C kalorimeter : 99. 142 J/ oC

a. Hitung mol pereaksi


n NaOH = g/mm = 2/40 = 1/20 = 0.05 mol
n HCl = M x v = 2 x 30 = 60 mmol = 0.06 mol
b. Hitung mol produk reaksi
NaOH(s) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
m 0.05 0.06
r 0.05 0.05 0.05 0.05
s 0 0 0.05 0.05
jadi mol NaCl adalah 0.05 dan mol H2O adalah 0.05
c. Tentukan pereaksi pembatas
NaOH karena memiliki mol yang lebih kecil dari pada HCl
d. Hitung kalor penetralan dalam kJ/mol untuk reaksi tersebut. Qreaksi = Qr ; Qlarutan = Ql ; Q
kalorimeter = Qkm
Cara mencari m: densitas larutan = densitas air
1 = g/v
v=g
30 gram = g (massa HCl saja)
30 + 20 + 2 gram = g (massa total)
Qr = Ql + Qkm
= m x s x ∆T + C x ∆T
= 52 x 4.186 x 17.5 + 99.142 x 17.5
= 3809.26 + 1734.985
= 5544.245 J
∆H = ± Q/mol = ± 5544.245/0.05 = ± 110884.9 = - 110884.9 J/mol = - 110.8849 KJ/mol (nilai negative karena
eksoterm)
Bagian 4 Penentuan Kalor Pelarutan NaOH(s)→ NaOH(aq)

Volume H2O : 50 mL
Tawal H2O : 26 oC
Massa NaOH : 6.09 g
Takhir campuran : 46 oC
densitas larutan : 1 g/mL
s larutan : 4.186 J/g oC
C kalorimeter : 99.142 J/ oC

5
a. Hitung kalor pelarutan padatan NaOH dalam air dalam satuan kJ/mol. Qreaksi = Qr ; Qlarutan = Ql;
Qkalorimeter = Qkm
N NaOH = g/mm = 6.09/40 = 0.15225 mol
Cara mencari m: densitas larutan = densitas air
1 = g/v
v=g
50 gram = g (massa H2O saja)
50 + 6.09 gram = g (massa total)
Qr = Ql + Qkm
= m x s x ∆T + C x ∆T
= 56.09 x 4.186 x 20 + 99.142 x 20
= 4695.8548 + 1982.84
= 6678.6948 J
∆H = ± Q/mol = ± 6678.6948/0.15225 = ± 43866.63251 = - 43866.63251 J/mol = - 43.86663251 KJ/mol (nilai
negative karena eksoterm)
b. Gambarkan diagram Hess untuk menentukan kalor pelarutan NaOH dalam air.
∆H2
HCl(aq) +NaOH(s) NaCl(aq) + H2O(l)

∆H3 ∆H1

HCl(aq) +NaOH(aq)

c. Gunakan hasil perhitungan pada bagian (2) dan bagian (3) untuk menghitung kalor pelarutan tersebut
(gunakan Hukum Hess).
∆H3 = ∆H2 - ∆H1 = - 110.8849 – (- 67.85724) = - 43.02766 KJ/mol

6. Pembahasan
Kalor adalah energi panas yang mengalir dari suatu materi ke materi lain. Jika perubahan
energi terjadi pada tekanan tetap, maka kalor yang terbentuk dinamakan perubahan entalpi
(∆H). Kalor memiliki satuan Joule, sedangkan ∆H memiliki satuan Joule/mol.

Menurut asas black:


Q lepas = Q terima
Q air panas = Q air dingin + Q kalorimeter
m1 x s x ∆t = m2 x s x ∆T + C x ∆T
karena kalor yang dihasilkan oleh kalorimeter mempengaruhi Q reaksi maka kalor dari
kalorimeter harus masuk kedalam perhitungan.

6
Asumsinya adalah selama reaksi berlangsung, tidak ada transfer energi yang terjadi pada
akuades tersebut. Artinya tidak ada kalor yang keluar dari system ke lingkunga atau tidak ada
kalor yang masuk dari lingkungan ke system.

Terdapat perbedaan hitungan ∆H jika menggunakan rumus m x s x ∆T dengan


menggunakan hukum hess. Karena reaksi berlangsung sempurna dan homogen di seluruh
badan larutan, perubahan entalpi konstan pada seluruh rentang percobaan, dan tidak terjadi
pertukaran energi antar system, larutan, dan kalorimeter dengan lingkungan sekitar.

7. Kesimpulan
Jadi dari asas black kita dapat mencari nilai kapasitas kalorimeter. Dari perhitungan pada
bagian 1 kita dapatkan kapasitas kalorimeternya yang bernilai 99.142 J/ oC.

Dari perhtungan pada bagian 2 dan 3 kita dapatkan - 67.85724 KJ/mol untuk penetralan dan
- 110.8849 KJ/mol untuk
pelarutan.

Dan dari perhitungan pada bagian 4 kita dapatkan - 43.02766 KJ/mol.

8. Daftar Pustaka
Rabia, E. 2020. Pengertian Kalor dan Rumusnya, (https://blog.ruangguru.com/pengertian-
kalor-dan-rumusnya), diakses 13 Desember 2020.
Bitar. 2020. Termokimia : Pengertian, Persamaan, Reaksi, Rumus, dan Contoh soal,
(https://www.gurupendidikan.co.id/termokimia/), diakses 13 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai