Anda di halaman 1dari 2

Praktikum Kimia: ∆H Reaksi Melalui 

Kalorimeter

Tujuan Praktikum : Untuk menentukan ∆H reaksi menggunakan kalorimeter, pada reaksi netralisasi HCL dan NaOH.

Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam
sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter.
Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan
tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.

Penentuan kalor reaksi secara kalorimetris merupakan penentuan yang didasarkan atau diukur dari perubahan suhu
larutan dan kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor, yaitu jumlah kalor yang diberikan sama dengan jumlah
kalor yang diserap.

Alat dan Bahan

1. Thermometer
2. Gelas kimia 2 buah
3. Larutan HCl 25 ml 1M
4. Larutan NaOH 25 ml 1M
5. Kalorimeter
6. Penyumbat kalorimeter yang terbuat dari karet atau gabus.
7. Corong
8. Pipet
9. Lap
10. Susun alat kalorimeter.
11. Isi gelas kimia I dengan 25ml HCL
12. Isi gelas kimia II dengan 25ml NaOH
13. Ukur suhu pada larutan HCl dan larutan NaOH, kemudian catat suhu setiap larutan.
14. Hitung suhu rata-ratanya, lalu tuliskan hasilnya.
15. Tuangkan 25ml HCl ke dalam kalorimeter, disusul 25ml NaOH. Tutup kalorimeter dengan karet penyumbat
lalu aduk campuran larutan. Catat suhu campuran larutan.

Cara Kerja

1. Susun alat kalorimeter.


2. Isi gelas kimia I dengan 25ml HCL
3. Isi gelas kimia II dengan 25ml NaOH
4. Ukur suhu pada larutan HCl dan larutan NaOH, kemudian catat suhu setiap larutan.
5. Hitung suhu rata-ratanya, lalu tuliskan hasilnya.
6. Tuangkan 25ml HCl ke dalam kalorimeter, disusul 25ml NaOH. Tutup kalorimeter dengan karet penyumbat
lalu aduk campuran larutan. Catat suhu campuran larutan.

Hasil Pengamatan

Suhu awal HCl = 28oC


Suhu awal NaOH = 29oC
Suhu awal rata-rata = 28,5oC
Suhu akhir = 31oC

Perhitungan = 28 + 29

t1   = t HCl + t NaOH 2

2 = 57 = 28,5oC
2 = (m c ∆t) + (C ∆t)

t2     = 31oC = (50 gr x 4,2 J/oC gr x 2,5oC)

Jadi, ∆t = t2 – t1 = 535 Joule

= 31oC – 28,5oC ∆Hr     = – Q

= 2,5oC mol

Volume kalorimeter     = 50 ml = – 525   = -21.000 Joule = -21 Kj

(H2O)       = 50 ml 25 x 10-3

Massa air              = 50 gr HCl   +   NaOH   →   NaCl   +   H2O                ∆Hr = -
21 Kj
Ρair                   = 1 gr/ml
M  =       25 ml     25 ml
c = kalor jenis air     = 4,2 J/oC gr
1 M        1 M
∆t     = 2,5 C o

25 mmol 25 mmol
C    = kapasitas kalor kalorimeter (terkadang
diabaikan) R    =       25 mmol 25 mmol

Qreaksi    = Qlarutan + Qkalorimeter

Kelemahan

Kelemahan kalorimeter adalah dapat menerima panas. Karena itu kalorimeter harus dikalibrasi menggunakan tetapan
yang disebut tetapan kalorimeter. Dengan menggunakan tetapan kalorimeter ini dapat diukur besarnya kalor yang
diserap oleh kalorimeter sehingga perubahan kalor dalam reaksi dapat diukur secara keseluruhan.

Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan diatas dapat disimpulkan bawah nilai ∆H dapat ditentukan dengan kalorimeter sederhana.

Reaksi HCL + NaOH –> NaCL + H2O merupakan reaksi eksoterm karena hasil dari ∆H adalah negatif.

Anda mungkin juga menyukai