Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRATIKUM TERMOKIMIA

I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan adalah menentukan perubahan
entalpi reaksi ( ) secara percobaan (kalorimetri) dari
reaksi:
a. HCI(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
b. Mg (s) + 2HCl(aq) MgCl2 (aq) + H2(g)

II. DASAR TEORI


III. ALAT DAN BAHAN

Alat : Bahan :
a. Gelas ukur 50 ml 2 buah a. larutan HCI 1M
b. Calorimeter b. larutan NaOH 1 M
c. Thermometer c. Pita Mg
d. Gunting seng d. amplas
e. Pengaduk

IV. LANGKAH KERJA


V. DATA PENGAMATAN
NO Larutan Suhu awal (oC) Suhu akhir (oC)

25 ml larutan HCl 1 M 32 OC _
1.
25 ml larutan NaOH 1 M 31OC _
2.
50 ml larutan HCl 1 M + _ 37 OC
3. 50 ml larutan NaOH 1 M
10 ml larutan HCl 1 M 32 OC _
4.
10 ml larutan HCl 1 M + _ 43 OC
5. pita Mg

VI. PERHITUNGAN

a. HCI(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)


Diketahui : m = massa = mHCl + mNaOH
= 50 ml + 50 ml
=100 ml
ρ= 1 gr / ml
C=
b. Mg (s) + 2HCl(aq) MgCl2 (aq) + H2(g)

VII. PEMBAHASAN
Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari
kalor reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Oleh karena
kalor reaksi adalah suatu bentuk energi dan sebagian besar
reaksi kimia berlangsung pada tekanan tetap, maka kalor reaksi
dinyatakan sebagai perubahan entalpi ( H ). (Brady,1999)

Percobaan ini bertujuan supaya praktikan dapat mengukur


kalor reaksi dengan alat yang sederhana, yaitu kalorimeter.
Praktikan juga dituntut untuk mengumpulkan data termokimia
sekaligus menganalisanya. Kemudian menghitung kalor
pelarutan secara langsung.
Adapun langkah-langkah yang kami lewati pada penentuan
tetapan kalorimeter ialah; mula-mula kami mengambil 40 mL
aquades dengan menggunakan gelas ukur. Lalu kami tuangkan
aquades tadi kedalam kalorimeter dan kami tutup kalorimeter
tersebut, kemudian kami ukur suhu menggunakan termometer
dan mempunyai suhu 29 oC, sekaligus mencatatnya.
Berikutnya kami mengambil lagi 40 mL aquades menggunakan
gelas ukur, lalu kami tuangkan kedalam gelas piala dan
memanaskan hingga suhu 65 oC. Setelah itu kami tuangkan ke
dalam kalorimeter, sehingga aquades dingin dan aquades
panas menyatu. Secara bersamaan kami mengaduk aquades
dan mengukur suhu menggunakan termometer setiap 30 detik.
Secara berturut-turut kami catat suhu yaitu 37oC, 41 oC, 42 oC,
42 oC. Pada ulangan kedua, kami melakukan prosedur yang
sama tetapi mendapatkan nilai suhu yang berbeda, yaitu: suhu
aquades mula-mula (dingin) bersuhu 31 oC, lalu kami panaskan
hingga 60 oC. Setelah kami campur antara aquades dingin dan
aquades pans dalam kalorimeter, bersuhu 39 oC. Dari data
ulangan satu dan dua tersebut, kami menghitung nilai rata-rata
dengan hasil: suhu aquades panas ialah 62,5 oC, suhu aquades
dingin 30 oC, dan rata-rata aquades campuran bersuhu 40,5
oC.
Pada percobaan menentukan ΔH, adapun langkah-
langkah yang kami lewati yaitu: pertama-tama kami mencuci
kalorimeter, kemudian kami mengambil 35 mL aquades
menggunakan gelas ukur dan memasukkannya ke dalam
kalorimeter sekaligus mengukur suhunya menggunakan
termometer dan mencatatnya, yaitu 24 oC. Berikutnya kami
menimbang NaOH seberat 5 gram dan kami masukkan kedalam
kalorimeter sambil mengaduknya. Kami juga mengukur
suhunya dengan waktu yang tidak menentu dan mencatat
hasilnya.
Dari kedua percobaan tersebut, dapat kami pahami suhu
aquades dingin saat dicampur dengan aquades panas mula-
mula akan naik, kemudian apabila sudah mencapai suhu
maksimum maka suhu akan turun kembali. Dan juga, apabila
NaOH dicampur dengan aquades maka akan menimbulkan
suhu panas yang dapat menyamai atau melebihi suhu saat
dicampur dengan aquades panas.
VIII. KESIMPULAN
IX. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai