Anda di halaman 1dari 3

B.

     RUMUSAN MASALAH


1.      Zat apakah yang terjadi di ruang anode sebagai hasil elektrolisis?
2.      Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katode setelah elektrolisis?
C.    TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan agar siswa dapat mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada elektrode
(katode dan anode).
A.   Kajian Teori
Reaksi elektrolisis adalah reaksi yang terjadi ketika listrik dialirkan melalui elektrolit. Elektrolisis
juga dapat diartikan sebagai peruraian yang disebabkan arus listrik. Bila elektrolitnya merupakan lelehan
senyawa ion, maka kation akan direduksi di katode, sedangkan anion dioksidasi di anode.
Dalam reaksi elektrolisis terdapat elektrode yang menghubungkan anion dengan kation. Elektrode
dibagi menjadi dua, yaitu elektrode negatif (katode) dan elektrode positif (anode). Dalam katode, kation
akan mengalami reduksi sedangkan pada anode, anion akan dioksidasi.
Reaksi elektrolisis dalam larutan elektrolit berlangsung lebih kompleks. Spesi bereaksi belum
tentu kation atau anionnya, tetapi mungkin saja air atau elektrodenya. Hal ini bergantung pada potensial
spesi-spesi yang terdapat dalam larutan. Untuk menuliskan reaksi elektrolisis larutan elektrolit, maka
perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
a.       Reaksi-reaksi yang berkompetisi pada tiap-tiap elektrode.
b.      Jenis elektrode, apakah inert atau bukan inert (aktif)
c.       Potensial tambahan yang diperlukan, sehingga suatu reaksi elektrolisis dapat berlangsung
(overpotensial).
Reaksi di katode bergantung pada jenis kation: Reaksi di anode bergantung pada jenis anode dan anion :
B.   Subjek Penelitian
Pada percobaan elektrolisis larutan elektrolit yang di uji adalah larutan KI dengan elektrode C
dan larutan CuSO4 dengan elektode C.
C.   Alat dan Bahan Penelitian

Alat Bahan
1.      Tabung Pipa U 1.      Larutan KI
2.      Elektrode C 2.      Larutan CuSO4
3.      Alat uji elektrolit 3.      Fenolftalein
4.      Gelas ukur 4.      Tepung Kanji (Amilum)
5.      Baterai

D.   Prosedur Penelitian


         Elektrolisis larutan KI dengan elektrode C
1.      Masukan larutan KI dalam pipa U yang telah disiapkan. Sisakan ruang 2 cm dari atas lubang pipa U.
2.      Letakkan pada gelas ukur ukuran 1000 ml agar pipa U tidak jatuh.
3.      Letakkan gelas ukur pada alat uji elektrolit.
4.      Jepit elektrode C pada masing-masing jepit buaya yang terdapat pada alat uji elektrolisis. Tentukan
positif negatifnya.
5.      Tunggu beberapa saat lalu lihat apa yang terjadi. Catatlah.
6.      Ambil 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada katode, letakkan pada gelas ukur kecil A, lalu teteskan
2ml fenolftalein. Amati perubahannya.
7.      Ambil 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada kation, letakkan pada gelas ukur kecil B, lalu teteskan
2ml amilum. Amati perubahannya.
8.      Ambil lagi 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada anode, letakkan pada gelas ukur kecil C, lalu
teteskan 2ml fenolftalein. Amati perubahannya.
9.      Ambil lagi 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada anode, letakkan pada gelas ukur kecil D, lalu
teteskan 2ml amilum. Amati perubahannya.
10.  Catatlah hasil pengamatan tersebut dalam tabel.
         Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode C
1.      Masukkan larutan CuSO4 ke dalam pipa U yang telah disiapakan. Sisakan ruang 2 cm dari atas lubang
pipa U.
2.      Letakkan pipau U kedalam gelas ukur ukuran 1000 ml agar tidak jatuh.
3.      Letakkan pada alat uji elektrolit.
4.      Jepit elektrode C pada jepit buaya. Masukkan ke dalam larutan CuSO4.
5.      Amati apa yang terjadi pada Anode dan Katode.
6.      Catatlah hasil pengamatan dalam tabel.
A.Hasil Penelitian
         Elektrolisis KI dengan elektrode C
KI à K+ + I-
Katode = 2H2O + 2e à H2 + 2OH
Anode = I- à I + e

Perubahan setelah
Perubahan selama Perubahan setelah
Cairan dalam ruang ditambah
elktrolisis ditambah amilum
fenolftalein

Berubah warna Berubah warna


Berubah warna
Anode (+) menjadi kuning menjadi hitam tapi
menjadi kecoklatan
pekat mengendap

Katode (-) Muncul gelembung Amilum mengendap


Berubah warna
menjadi merah

         Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode C


CuSO4 à Cu2+ + SO42-
Katode = Cu2+ + 2e à Cu
Anode = 2H2O à 4H+ + O2 + 4e

Cairan dalam ruang Perubahan selama elktrolisis

Katode Karbon ditempeli oleh tembaga

Anode Bergelembung

B.          Pembahasan
Larutan KI adalah suatu larutan elektrolit yang dapat diuji dengan menggunakan alat uji
elektrolit. Keterangan pada hasil penelitian di atas menyebutkan bahwa pada katode muncul gelembung-
gelembung selama reaksi elektrolisis berlangsung. Hal ini menandakan bahwa pada katode, reaksi
elektrolisis KI merupakan sisa asam oksi. Sedangkan pada anode reaksi selama elektrolisis merubah
warna larutan menjadi kecoklatan. Hal ini menandakan bahwa pada anode, reaksi elektrolisis KI membuat
elekroda menguraikan I- menjadi I + e.
Larutan CuSO4 dapat diuraikan menjadi Cu2+ + SO42-. Pada cairan dalam katode, elektrode yang
berupa karbon (C) ditempeli oleh tembaga selama perubahan elektrolisis berlangsung. Sedangkan pada
anode, di sekitar karbon muncul gelembung-gelembung selama elektrolisis berlangsung. Hal ini
dikarenakan pada anode menghasilkan sisa asam oksi.
A.   Kesimpulan. Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a.       Pada katode terjadi reduksi. Pada lektrolisis larutan CuSO4 (kation Cu2+), ion Cu2+ tereduksi.
b.      Pada anode terjadi oksidasi. Pada elektrolisis larutan KI terjadi oksidasi ion I -, karena anion I- lebih
mudah teroksidasi dari pada air.
c.       Anion sisa asam oksi seperti SO42-, mempunyai potensial oksidasi lebih negatif dari pada air, sehingga
sulit teroksidasi dan air yang akan teroksidasi.

Anda mungkin juga menyukai