Anda di halaman 1dari 7

Percobaan Menentukan Hasil Elektrolis Larutan NaCl dan Kl

A. Tujuan Percobaan
1. Mampu merancang dan melakukan percobaan tentang sel elektrolisis.
2. Mampu memperkirakan zat-zat yang dihasilkan di Anoda dan Katoda
elektrolisis Larutan NaCl dan Kl.

B. Dasar Teori
Elektrolisis terjadi ketika aliran arus listrik melalui senyawa ionik dan
mengalami reaksi kimia. Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena
mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion tersebut yang
menghantarkan arus listrik melalui larutan. Hantaran listrik melalui larutan
elektrolit terjadi ketika sumber arus searah memberi muatan yang berbeda
pada kedua elektroda. Katoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub
negatif) bermuatan negatif, sedangkan anoda (elektroda yang dihubungkan
dengan kutub positif) bermuatan positif. Spesi (ion, molekul, atau atom)
tertentu dalam larutan akan mengambil elektron dari katoda, sementara spesi
lainnya melepas elektron ke anoda. Selanjutnya elektron akan dialirkan ke
katoda melalui sumber arus searah (Wahyono, dkk., 2017: 354).
Setiap sel elektrolisis mempunyai dua elektroda, katoda dan anoda. Anoda
berfungsi sebagai koagulan dalam proses koagulasi-flokulasi yang terjadi di
dalam sel tersebut. Sedangkan di katoda terjadi reaksi katodik dengan
membentuk gelembung-gelembung gas hidrogen yang berfungsi untuk
menaikkan flok-flok tersuspensi yang tidak dapat mengendap di dalam sel
(Hanum, dkk., 2015: 14).
Arus searah (DC) adalah arus listrik yang arahnya selalu tetap terhadap
waktu. Arus listrik ini bergerak dari kutub yang selalu sama, yaitu dari kutub
positif ke kutub negative. Polaritas arus ini selalu tetap. Sumber arus searah
misalnya aki, baterai, beberapa jenis elemen dan generator searah. Sumber
arus ini biasanya ditandai adanya kutub positif dan kutub negatif (Afandi,
dkk., 2017: 116).
Menurut Wahyono (2017, 354-355), faktor yang mempengaruhi elektrolisis
antara lain sebagai berikut:
1. Penggunaan katalisator, katalisator berfungsi mempermudah proses
penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen karena ion-ion katalisator
mampu mempengaruhi kesetabilan molekul air menjadi menjadi ion H+
dan OH- yang lebih mudah di elektrolisis karena terjadi penurunan energi
pengaktifan. Zat tersebut tidak mengalami perubahan yang kekal (tidak
dikonsumsi dalam proses elektrolisis).
2. Luas permukaan tercelup, semakin besar luasan menyentuh elektrolit maka
semakin mempermudah suatu elektrolit untuk mentransfer elektronnya.
Sehingga terjadi hubungan berbanding lurus. Jika luasan yang tercelup
sedikit maka semakin mempersulit elektrolit untuk melepaskan elektron
dikarenakan sedikitnya luas penampang penghantar yang menyentuh
elektrolit. Sehingga transfer elektron bekerja lambat dalam
mengelektrolisis elektrolit.
3. Konsentrasi pereaksi, semakin besar konsentrasi suatu larutan pereaksi
maka akan semakin besar pula laju reaksinya. Ini dikarenakan dengan
presentase katalis yang semakin tinggi dapat mereduksi hambatan pada
elektrolit. Sehingga transfer elektron dapat lebih cepat mengelektrolisis
elektrolit. Terjadi hubungan sebanding terhadap presentase katalis dengan
transfer elektron.
4. Besar tegangan eksternal, semakin besar nilai tegangan yang diberikan
akan semakin besar pula laju reaksinya. Ini dikarenakan dengan besarnya
nilai tegangan dapat memperbesar arus yang dihantarkan oleh ion-ion
bebas yang ada didalam larutan. Semakin besar arus listrik maka semakin
banyak ion-ion yang terlibat dalam penghantaran arus listrik. Semakin
banyaknya ion-ion yang terlibat dalam penghantaran arus listrik inilah
yang membuat laju reaksi semakin besar.
C. Alat dan Bahan
1. Tabung U 1 buah
2. Elektrode garafit 2 buah
3. Baterai 9 volt/DC
4. Larutan NaCl dan Kl
5. Amilum
6. Indikator PP
7. Pipet tetes 2 buah
8. Kabel 30 cm

D. Cara Kerja
1. Masukkan larutan NaCl kedalam tabung U hingga setengahnya tabung.
2. Masukkan kedua elektrode ke dalam tabung.
3. Hubungkan kedua elektrode dengan sumber arus, biarkan 15 menit, catat
perubahan yang terjadi pada tiap elektrode.
4. Ke dalam larutan pada elektrode negatif (katoda) tambahkan 3 tetes
indikator PP.
5. Ke dalam larutan pada elektrode positif (anoda) tambahkan 3 tetes
amilum.
6. Amati apa yang terjadi pada kedua elektrode.

E. Data Pengamatan
Data Pengamatan I
Pengamatan pada
Katoda (-) Anoda (+)
No.
Sebelum Setelah Sebelum Setelah
dielektrolisis dielektrolisis dielektrolisis dielektrolisis
Ada Ada
1. Larutan Tidak terjadi Tidak terjadi
gelembung- gelembung-
Nacl apa-apa apa-apa
gelembung gelembung
2. Larutan Kl Tidak terjadi Ada Tidak terjadi Ada
gelembung- gelembung-
apa-apa apa-apa
gelembung gelembung

Data Pengamatan II
Pengamatan pada
Katoda (-) Anoda (+)
No. Setelah
Sebelum Setelah Sebelum
ditambahi
ditambahi diambahi PP ditambahi
amilum
Berubah
Tidak ada warna
1. Larutan Nacl
perubahan menjadi
merah muda
Berubah
warna
Berwarna
2. Larutan Kl menjadi
coklat
gelap atau
hitam

F. Daftar Pertanyaan dan Jawaban


1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda
Jawab:
A. Larutan NaCl
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Katode : 2H2O(l) + 2e- → 2OH- (aq) + H2(g)
Anode : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
2H2O(l) + 2Cl-(aq) → 2OH- (aq) + H2(g) + Cl2(g)
B. Larutan KI
KI(aq) →K+(aq) + I-(aq)
Katode : 2H2O(l) + 2e- → 2OH- (aq) + H2(g)
Anode : 2I-(aq) → I2(g) + 2e-
2. Ion apa yang terdapat pada katoda setelah elektrolisis, jelaskan?
Jawab:
 Ion yang terdapat di ruang katoda larutan NaCL setelah di
elektrolisis adalah ion Na+ Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl
menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH (basa).
 Ion yg terdapat di ruang katoda larutan KI setelah di elektrolisis
adalah ion I- Elektrolisis senyawa KI termasuk basa karena pada
katoda terdapat OH-.

3. Jelaskan mengapa terjadi perubahan warna pada anoda dan katoda


Jawab:
 pada larutan NaCL saat sudah dielektrolisis dengan air H2O
mengalami reduksi dan dan menghasiklan ion OH-, kemudian di
teteskan dengan indokator PP terjadi perubahan warna menjadi
merah muda yang menandakan bahwa larutan tersebut bersifat basa
 Pada larutan KI yaitu I- mengalami oksidasi dan mengkasilkan I2.
kemudian di tetrskan amilum yang menyebabkan terjadi perubahan
warna yaitu warna gelap (kehitam-hitaman).
G. Analisis Data
 Larutan NaCL pada katoda adalah larutan yang berubah menjadi
warna merah muda setelah di elektrolisis, karena OH- bereaksi
dengan indikator PP maka bersifat basa, dan menghasilkan
gelembung secara terus menerus. Larutan NaCL pada anoda
bersifat basa, larutan menghaslkan CL2 yang di ukur pada keadaan
STP sehingga tidak mengalami perubahan warna, pada anoda
terdapat gelembung tetapi tidak sebangak di larutan NaCL pada
anoda
 Larutan KI pada katoda tidak mengalami perubahan warna karena
tidak diberikan indikator apaapun, sedangkan larutan KI pada
anoda saat diberikan indokator Amilum mengalami perubahan
warna menjadi warna coklat dan menghasilkan I2, yang menjadi
faktor elektrosis pada anoda ini adalah konsentrasi larutan, jenis
dan sifat elektroda.

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Larutan NaCL mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada
katoda terjadi reduksi H2O karena H2O lebih mudah tereduksi daripada ion
Na-. Pada anoda terjadi oksidasi ion Cl-, karena kation Cl- lebih mudah
teroksidasi dari pada air (H2O)
Larutan KI mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada
anoda terjadi oksidasi. Pada elektrolisis larutan KI terjadi oksidasi ion I-,
karena anion I- lebih mudah teroksidasi dari pada air. Pada katoda terjadi
reduksi H2O menjadi ion OH- dan gas H2.
Daftar Rujukan

Afandi, A. M., dkk. 2017. Pengaruh Waktu dan Tegangan Listrik terhadap
Limbah Cair Rumah Tangga dengan Metode Elektrolisis. Jurnal Teknik
Kimia.23(2):116. http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/view/749.
Diakses pada 5 November 2022.

Hanum, F., dkk. 2015. Aplikasi Elektrokoagulasi dalam Pengolahan Limbah Cair
Pabrik Kelapa Sawit. Jurnal Teknik Kimia USU. 4 (4): 14.
https://talenta.usu. ac.id/jtk/article/view/1508. Diakses pada 5 November
2022.

Harahap, M. R. 2016. Sel Elektrokimia: Karakteristik dan Aplikasi. Jurnal Ilmiah


Pendidikan Teknik Elektro. 2 (1): 179.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/ circuit/article/view/764. Diakses
pada 5 November 2022.

Wahyono, Y., dkk. 2017. Produksi Gas Hydrogen Menggunakan Metode


Elektrolisis Dari Elektrolit Air dan Air Laut dengan Penambahan Katalis
NaOH. Youngster Physics Journal. 6 (4): 354-355.
https://ejournal3.undip.ac. id/index.php/bfd/article/view/18760. Diakses
pada 5 November 2022.

Anda mungkin juga menyukai