Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

Sel Elektrolisis Larutan KI, Larutan KNO3, dan Pelapisan Logam

Disusun Oleh

1. Bhisma Ivan Nalendra (07)


2. Cahya Krisna Yudhayana (10)
3. Muhammad Haika Adistya (22)
4. Ramadira Muhammad Dzaki (27)
5. Rindho Ning Sejati (28)
6. Wafin Zakka A.Y (35)

XII MIPA 1
SMA N 2 PATI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbingan-
Nya, kami dapat menyelesaikan laporan praktikum dengan judul ‘Elektrolisis’ guna
memenuhi salah satu tugas dalam mata pelajaran Kimia.

Laporan Praktikum ini telah kami usahakan semaksimal mungkin, banyak


hambatan yang dihadapi dalam penyusunannya dan tentunya ada banyak pihak yang
terlibat dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu, tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah membantu, diantaranya Ibu Anik Widiati, S.Pd.,M.Si.,
selaku guru pembimbing mata pelajaran Kimia.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan penelitian ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata semoga laporan
penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk teman-teman khususnya dan seluruh
masyarakat Indonesia.

Pati, 27

Oktober 2022

Penyusun
A. Tujuan
Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Natrium
Klorida (NaCl), Kalium Iodida (KI), dan larutan Tembaga II Sulfat (CUSO4).

B. Landasan Teori
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang
telah dilaliri oleh arus listrik searah.Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi
tersebut disebut sel elektrolisis.Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat
menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang
dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi
kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi
listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi
elektrolisis bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial
dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut
Katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus
listrik luar disebut Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan
anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda
negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif
karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel
elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya
reaksi reduksi dan di anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi,
muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda
bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda bermuatan negatif dan
anoda bermuatan positif.
Elektrolisis mempunyai banyak kegunaan di antaranya yaitu dapat
memperoleh unsur-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen,
kemudian dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan,
digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis yang
popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam
lain.

Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu.


1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir
melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan
arus listrik searah (DC ).

Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis

a. Jenis elektroda yang digunakan


b. Kedudukan ion dalam elektrokimia
c. Kepekatan ion

C. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Gambar


1. Larutan

2. Rangkaian batarai
3. Karbon

4. Penjepit buaya

5. Pipet

6. Kertas
7. Gelas ukur

8. Paku

D. Cara Kerja
1. Elektrolisis larutan KNO3
a. Siapkan semua alat dan bahan untuk membuat rangkaian.
b. Rangkaian sel elektrolisis seperti pada gambar di samping.

c. Masukkan 50 ml larutan KNO3 ke dalam gelas kimia. Masukkan kertas


lakmus sebagai indikator universal. Kemudian aduk dan amati
warnanya.

d. Isikan larutan KNO3 1 M tersebut secukupnya pada pipa U di dalam


rangkaian, kemudian elektrolisis larutan tersebut selama 5-10 menit.

e. Amati warna lakmus pada kutub positif dan kutub negatif.


2. Elektrolisis larutan KI
a. Masukkan larutan KI pada pipa U di dalam rangkaian, kemudian
lakukan elektrolisis selama 5-10 menit.

b. Setelah selesai elektrolisis, tetesi larutan kanji pada larutan di sekitar


kutub anode dan indikator PP pada larutan di sekitar kutub katode .
c. Amati perubahan yang terjadi dan catat hasil pengamatan anda.

3. Pelapisan logam
a. Amplaslah paku hingga karatnya menghilang( pakai paku baru)
b. Hubungkan paku ke katode (-) dan logam Cu ke anode (+) dengan
menggunakan jepit buaya
c. Masukkan paku dan logam Cu ke dalam gelas kimia yang telah diisi
dengan larutan CuSO4 sebanyak 50 mL
d. Lalu, amatilah apa saja yang berubah dari paku dan logam Cu
tersebut.
E. Hasil Pengamatan
Larutan KNO3

Cairan Perubahan Warna Warna pH pH


dalam selama lakmus lakmus sebelum sesudah
ruang elektrolisis sebelum sesudah
Katoda Warna larutan Kuning Biru 7 12
menjadi
kekuningan
Anoda Pada Kuning Kuning ke 7 5
elektroda orangean
terdapat
endapan putih
keruh

Larutan KI

Cairan Perubahan selama Perubahan setelah Perubahan setelah


dalam elektrolisis +PP + amilum
ruang
Katoda Ada banyak Warna menjadi Warna menjadi
gelembung di ungu keruh
elektroda
Anoda Terjadi perubahan Warna menjadi Warna lebih bening
warna pada larutan lebih coklat
menjadi kecoklatan

Pelapisan logam

Cairan dalam sebelum penyepuhan Setelah penyepuhan


ruang
Katoda (paku) Paku berwarna seperti Perlahan paku terlapis
keperakan tembaga dan berubah
warna menjadi hitam
Anoda (tembaga) Logam tembaga berwarna Logam tembaga perlahan
kuning emas melebur dan berwarna
sedikit pucat

F. Analisis Data
1. Elektrolisis Larutan KNO3
Dari hasil pengamatan, dapat diketahui hasil dari elektrolisis larutan
KNO3 adalah munculnya gelembung gas pada ruang katoda dan anoda. Pada
ruang katoda, terjadi reduksi H2O. Sedangkan pada ruang anoda, terjadi
oksidasi H2O.
Dari reaksi yang terjadi pada ruang katoda, yang terbentuk adalah ion OH-
yang artinya bbersifat basa. Sedangkan reaksi pada ruang anoda, yang
terbentuk adalah 4H+ yang artinya bersifat asam. Derajat keasaman pada
larutan sebelum dielektrolisis adalah 7. Setelah dielektrolisis warna pada
kertas di anoda menjadi kuning atau hijau terang dimana mengandung pH 5
(bersifat asam) sedangkan kertas di katoda berwarna hijau gelap dimana pH
bernilai 12 (bersifat basa).
Katoda : 2H2O+ 2e → H2+2OHˉ
Anoda : 2H2O → 4H++O2+4e
2. Elektrolisis larutan KI

Ketika reaksi berlangsung, pada Anoda mengalami perubahan warna dari


bening menjadi kuning kecoklatan.Warna kuning pada Anoda menandakan
bahwa di Anoda mengandung gas iodine.Setelah ditambah fenolftalein terjadi
perubahan warna sedangkan ketika ditambah dengan amilum, warnanya
bersifat asam serta berubah menjadi coklat kehitaman (pekat).Hal tersebut
menandakan bahwa pada anoda terdapat ion I-yang kemudian dioksidasi
menjadi unsurnya yaitu I2, maka reaksi yang terjadi di anoda adalah :

2Iˉ → I2 + 2e

Ketika reaksi berlangsung, pada Katoda tidak mengalami perubahan


warna.Namun, setelah ditambakan fenolftalein terjadi perubahan warna.Hal
tersebut menandakan bahwa pada Katoda elektrolisis bersifat basa serta
terdapat ion K+ sehingga mereduksi air direduksi menghasilkan H2 dan OH-.
Hal tersebut dapat ditandai dengan munculnya gelembung, maka reaksi yang
terjadi yaitu :

2H2O + 2e → H2 + 2OHˉ

3. Pelapisan logam
Pada katode paku warna awal seperti putih keperakan dan warna
awal logam tembaga berwarna kuning keemasan. Setelah dilakukan
penyepuhan paku yang telah dilapisi tembaga berubah warna menjadi
hitam dan terlihat seperti terdapat endapan disekitar paku sedangkan
logam tembaga setelah penyepuhan perlahan-lahan melebur dan berwarna
sedikit pucat.
Terlihat dalam percobaan ini paku terlapisi oleh tembaga hal ini
disebabkan pergerakan ion Cu2+ yang tereduksi di katode, yang
membentuk Cu (s) pada katode yang melapisi paku, sebagaimana reaksi
yang terjadi secara teoritas pada katode. 
Cu2+ (aq)  +  2e-  →   Cu(s)
Pada anode terlihat logam Cu meluruh atau melebur hal ini karena
Cu logam inert yang dapat teroksidasi menjadi ion Cu2+ yang akan
tereduksi menjadi logam  Cu yang akan melapisi paku. Sebagaimana
reaksi berikut :

Cu(s)   →   Cu2+ (aq) +  2e-

G. Kesimpulan
1. Setelah dielektrolisis pH anoda menjadi 5 (asam) dan katoda menjadi 12
(basa).
2. Elektrolisis larutan kalium iodida(KI) pada katoda mengasilkan zat
I2 sedangkan pada anoda menghasilkan gas H2 dan ion OH-.
3. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan elektrolit dari penyepuh
seperti pada penyepuhan tembaga adalah CuSO 4 dan Dan lamanya proses
penyepuhan mempengaruhi ketebalan lapisan logam penyepuh pada logam
yang disepuh.

Anda mungkin juga menyukai