Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ELEKTROLISIS LARUTAN KI DENGAN ELEKTRODE KARBON (C)

DISUSUN OLEH :

1. SALMA PUTRI SALADINA

2. TANIA OCTAVIA

SMA YAPEMRI DEPOK

TAHUN PELAJARAN 2019-2020


BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang reaksi Reduksi-Oksidasinya terjadi karena
adanya bantuan listrik. Aplikasi sel ini di dunia nyata untuk produksi zat, melakukan
penyepuhan (electroplating) dan pemurnian logam. Kita dapat memproduksi unsur-unsur
baru menggunakan sel elektrolisis seperti logam-logam, halogen-halogen, gas hidrogen, dan
gas oksigen.
Penyepuhan (electroplating) adalah pelapisan permukaan suatu logam dengan logam lain.
Contoh proses penyepuhan adalah pembuatan sendok alumunium dengan pelapisan
menggunakan perak. Sedangkan contoh dari pemurnian logam adalah pemurnian tembaga
(Cu) pada kabel listrik.
Untuk membuat kabel-kabel listrik yang di dalamnya terdapat tembaga. Logam tembaga
yang dipakai harus betul-betul murni, sebab pengotoran sekecil apapun dapat mengurangi
konduktivitas kabel tersebut sehingga nilai tegangan listriknya dapat berkurang.
Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut: Arus listrik dari sumber arus searah (Direct
Current) mengalir ke dalam larutan elektrolit melalui katoda (sumbu negatif) ke anoda
(sumbu positif).
Pada katoda terjadi reaksi reduksi dari suatu unsur dan unsur yang lain mengalami
oksidasi di anoda. Dari proses keduanya dihasilkan zat baru. Elektroda yang digunakan pada
sel elektrolisis dapat bermacam-macam yaitu Cu, C (grafit), dan Pt
Dalam elektrolisis, terdapat aspek-aspek kuantitatif elektrolisis, yaitu Hukum I Faraday
dan Hukum II Faraday.

1.2 Tujuan Percobaan

1. Mempelajari reaksi yang terjadi di katode dan anode


2. Mengidentifikasi zat-zat yang dihasilkan di katode dan anode dengan indikator

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :

1. Reaksi apakah yang terjadi pada katoda dan anoda pada reaksi elektrolisis KI dengan
elektrode karbon?
2. Perubahan apa yang terjadi ketika zat pada katode dan anode hasil reaksi elektrolisis
tersebut diberi indikator PP dan Amilum?
BAB 2
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Elektrolisis

Elektrolisis adalah proses yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia tidak
spontan dapat terjadi. Reaksi elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Reaksi elektrolisis terjadi di sel elektrolisis. Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia atau
tempat di mana energi listrik digunakan untuk menghasilkan reaksi redoks tidak spontan.
Prinsip dasar elektrolisis adalah memanfaatkan reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) dan tidak
memerlukan jembatan garam seperti sel volta. (sel elektrokimia).

2.2 Faktor-Faktor Elektrolisis

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi elektrolisis, di antaranya adalah:

1. Ion-ion di sekitar elektrode


Pada anode, ion-ion di sekitar anode yang memiliki Eo lebih negative yang akan
mengalami oksidasi. Pada katode, ion-iondi sekitar katode yang memiliki Eo lebih
positif yang akan mengalami reduksi.

2. Bahan Elektrode

a. Jika bahan elektrode terbuat dari grafit (C) atau logam inert (misalnya Pt dan Au),
elektrode tidak mengalami oksidasi atau reduksi. Jadi, yang mengalami oksidasi
atau reduksi adalah spesi-spesi yang ada di sekitar elektrode.

b. Jika elektrode (terutama anode) berasal dari logam aktif, anode tersebut yang akan
mengalami oksidasi.

Aturan Elektrolisis :
2.3 Peristiwa Elektrolisis

Pada gambar dibawah, katode dihubungkan dengan kutub negatif dan anode
dihubungkan dengan kutub positif dari sumber listrik. Sumber arus listrik memompa elektron
ke katode dan ditangkap oleh kation (ion positif) sehingga pada permukaan katode terjadi
reduksi pada kation. Pada saat yang sama, anion (ion negatif) melepaskan elektron. Elektron
ini dikembalikan ke sumber listrik melalui anode. Akibatnya, pada permukaan anode terjadi
oksidasi terhadap anion.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

 Pipa U
 Rangkaian alat sel elektrolisis (sumber arus baterai yang dihubungkan dengan
elektrode karbon (C)
 Tabung reaksi
 Pipet
 Larutan KI
 Indikator PP (Fenolftalein)
 Indikator Amilum

3.2 Cara Kerja

1. Siapkan pipa u dan pasangkan pada statif


2. Isilah pipa u dengan larutan KI ¾ volume tabung
3. Masukkan rangkain sel elektrolisis yaitu katode (-) di mulut tabung satu, anode (+)
pada mulut tabung dua, biarkan selama 5 menit
4. Hentikan elektrolisis dengan mengangkat kedua elektrode ambil zat hasil yang
dikatode dengan menggunakan pipet tetes.
5. Masukkan hasil reaksi katode kedalam tabung reaksi dan ditetesi dengan indikator PP
sejumlah tiga tetes lalu amati warna yang terbentuk dan tulis dalam tabel pengamatan.
6. Masukkan hasil reaksi anode kedalam tabung reaksi yang berbeda dan ditetesi dengan
indikator amilum sebanyak tiga tetes lalu amati warna yang terbentuk dan tulis dalam
tabel pengamatan.
BAB 4
ANALISIS DATA

4.1 Hasil Praktikum

Dari praktikum yang dilakukan, berikut adalah tabel pengamatan saat reaksi berjalan:

Perubahan Elektrolisis Perubahan Warna


Zat hasil di katode Zat hasil di katode Zat hasil di katode Zat hasil di katode
sebelum mengalami sesudah mengalami sebelum diberi PP setelah diberi PP
elektrolisis elektrolisis
Kuning bening, Merah keunguan
Kuning bening terdapat gelembung- Kuning Bening
bening
gelembung gas
Zat hasil di anode Zat hasil di anode
sebelum mengalami sesudah mengalami Zat hasil di anode Zat hasil di anode
elektrolisis elektrolisis sebelum diberi Amilum setelah diberi Amilum

Kuning bening Kuning kecokelatan Hitam Kecoklatan


Kuning kecokelatan
Pekat

4.2 Pembahasan

Menurut larutan yang terelektrolisis terhadap elektrodenya, dapat dinyatakan bahwa reaksi
elektrolisis yang terjadi pada larutan KI terhadap elektrode C, yaitu :

KI(aq)  K+(aq) + Iˉ(aq)

K(-) : 2H2O (l) + 2eˉ  H2(g) + 2OHˉ(aq)


A(+) : 2Iˉ(l)  I2(g) + 2eˉ

Menurut tabel pengamatan, pada anode, setelah terjadi reaksi elektrolisis, terdapat
gelembung-gelembung gas. Gas yang dihasilkan pada anode adalah gas H2. Selama reaksi
berjalan juga, dapat terlihat terdapat cairan berwarna cokelat pekat yang mengalir dari arah
katode ke anode di dalam pipa U. Pada saat itu juga tercium bau seperti bau Betadine (obat
merah).
4.3 Pertanyaan

1. Bagaimana prinsip kerja sel elektrolisis? Jelaskan!


2. Tuliskan reaksi yang terjadi di katode dan anode pada elektrolisis larutan KI dengan
elektrode karbon!
3. Mengapa zat yang terbentuk di katode setelah di tambah PP terjadi perubahan warna?
4. Mengapa zat yang terbentuk di anode setelah ditambahkan Amilum terjadi perubahan
warna?
5. Jika elektrolisis larutan KI 0,01M dengan menggunakan arus listrik 2 ampere dalam
waktu 5 menit, berapakah pH larutan yang terbentuk?

Jawaban :
1. Katode dihubungkan dengan kutub negatif dan anode dihubungkan dengan kutub
positif dari sumber listrik. Sumber arus listrik memompa elektron ke katode dan
ditangkap oleh kation (ion positif) sehingga pada permukaan katode terjadi reduksi
pada kation. Pada saat yang sama, anion (ion negatif) melepaskan elektron. Elektron
ini dikembalikan ke sumber listrik melalui anode. Akibatnya, pada permukaan anode
terjadi oksidasi terhadap anion.

2. Reaksi pada kation (-) : 2H2O (l)  H2(g) + 2OHˉ(aq) + 2eˉ


Reaksi pada anion (+) : 2Iˉ(l)  I2(g) + 2eˉ

3. Ketika zat hasil pada katode ditetesi dengan indikator Fenolftalein (PP), warna zat
tersebut berubah menjadi merah keunguan. Perubahan tersebut menyatakan bahwa zat
tersebut bersifat basa, karena mengandung ion OHˉ.

4. Ketika zat hasil pada anode ditetesi dengan indikator amilum, warna zat tersebut
berubah menjadi hitam kecokelatan. Perubahan tersebut menyatakan bahwa pada zat
terdapat ion I yang teroksidasi oleh amilum. Oleh karena itu dapat disimpulkan zat
tersebut mengandung I2.

5. pH larutan tidak dapat ditentukan karena volume dari larutan tersebut tidak diketahui.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Elektrolisis KI adalah penguraian senyawa KI dengan menggunakan aliran arus listrik.


2. Pada reaksi elektrolisis yang dilakukan, dibagian katode terjadi reaksi reduksi H2O
yang menghasilkan gas H2 dan ion OHˉ
3. Pada reaksi elektrolisis yang dilakukan, dibagian anode terjadi reaksi oksidasi ion I ˉ
dan menghasilkan gas I2.
4. Penggunaan indikator Fenolftalein (PP) membuktikan bahwa hasil dari reaksi reduksi
pada katode benar bahwasanya mengandung ion OH ˉ.
5. Penggunaan indicator amilum membuktikan bahwa hasil dari reaksi oksidasi pada
anode benar bahwasanya mengandung I2.
Daftar Pustaka

https://www.studiobelajar.com/sel-elektrolisis/

http://createorwrite.blogspot.com/2017/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://www.academia.edu/17467954/ KIMIA_SEL_ELEKTROLISIS

https://www.slideshare.net/VirdhaRahma/laporan-percobaan-elektrolisis

https://id.wikipedia.org/wiki/Iodometri

Johari, J.M.C dan M. Rachmawati. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta:Esis.
Lampiran

Power Supply Tabung U dengan Reaksi yang terjadi ketika


Larutan KI elektrode yang sudah
dialiri listrik dicelupkan

Indikator PP dan Amilum Perubahan yang terjadi


Perubahan yang terjadi
ketika zat hasil katode ketika zat hasil anode diberi
diberi indikator PP
indikator Amilum

Anda mungkin juga menyukai