Anda di halaman 1dari 6

ELEKTROLISIS LARUTAN

( MENGGUNAKAN TABUNG U )
A. TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk melatih mengamati, menyusun alat, memprediksi, dan
menyimpulkan hasil elektrolisis larutan CuSO4, larutan NaCl, larutan KI, larutan NaNO 3,
larutan Na2SO4 dengan menggunakan elektroda carbon ( C ).
B. ALAT DAN BAHAN
a) Alat
1. Tabung U (1 buah)
2. Elektroda karbon (2 buah)
3. Baterai 9 Volt (1 buah)
4. Statif, klem boshead (1 set)
5. Pipet tetes (2 buah)
6. Kabel & penjepit buaya (1 pasang)
b) Bahan :
1. Larutan CuSO4 0,1 M
2. Larutan NaCl 0,1 M
3. Larutan KI 0,1 M
4. Larutan NaNO3 0,1 M
5. Larutan Na2SO4 0,1 M
6. Larutan Indikator Penolftalien
C. DASAR TEORI
a. Pengertian :

b. Cara Kerja dan Pengamatan


1) Cara Kerja : Pasang alat elektrolisis seperti terlihat pada gambar :
2) Pengamatan :
a) Elektrolisis larutan CuSO4

Langkah-langkah kegiatan Pengamatan


1. Isi tabung U dengan CuSO4 0,1 M Warna larutan CuSO4
3 Biru
hingga volume tabung. Amati
4
Di katoda (-) ( biru )
warna larutannya!
Terdapat gelembung pada karbon
2. Masukkan elektroda karbon pada
Di Anoda (+) ( biru )
masing-masing mulut tabung U dan
Terdapat pengendapan pada ujung karbon
teteskan 2 tetes larutan indicator
Di katoda Di anoda
universal. Amati warna yang
Gejala Terjadi Terdapat
terjadi!
yang pengendapan banyak
3. Berikan sumber arus listrik pada
terjadi pada ujung gelembung
elektroda tunggu selama 2 menit.
karbon
Amati gejala yang terjadi dan
Warna Ujung karbon Larutan
perubahan warna indicator (-)
indikator berubah warna tetap
katoda dan elektroda (+) anoda.
menjadi berwarna
orange, tetapi biru.
larutan tetap
berwarna biru
b) Elektrolisis larutan NaCl

Langkah-langkah kegiatan Pengamatan


1. Isi tabung U dengan larutan NaCl 0,1 Warna larutan NaCl
3 Putih Bening
M hingga volume tabung
4
Di katoda (-) ( ungu )
2. Celupkan kedua elektroda karbon
Terdapat gelembung
kedalam masing-masing tabung U
Di anoda (+) ( putih keruh )
dan hubungkan elektroda itu dengan
Dari katoda Dari anoda
sumber arus listrik selama kira-kira 2
Penolftalien Ungu Putih keruh
menit. Catat perubahan yang terjadi
pada tiap-tiap elektroda !
3. Teteskan 2 tetes larutan indicator
fenolftalein. Amati warna yang terjadi
!

 Pertanyaan
1. Untuk elektrolisis larutan CuSO4
a. Berdasarkan gejala yang terjadi dan perubahan warna indicator apa yang dapat
disimpulkan dari pengamatan di katoda dan anoda?
b. Tuliskan persamaan setengah reaksi redoks yang terjadi pada kedua elektroda
tersebut!
2. Untuk elektrolisis larutan NaCl
a. Berdasarkan gejala yang terjadi dan perubahan warna indicator apa yang dapat
disimpulkan dari pengamatan di katoda dan anoda?
b. Tuliskan persamaan setengah reaksi redoks yang terjadi pada kedua elektroda
tersebut
c) Elektrolisis larutan KI

Langkah -langkah kegiatan Pengamatan


1. Isi tabung U dengan larutan KI 0,1 M Warna larutan KI
3 Putih Bening
hingga volume tabung. Amati
4
Di katoda (-) Bening
warna larutannya!
Di anoda (+) Kuning
2. Masukkan elektroda karbon pada
Terdapat endapan berwarna kuning
masing-masing mulut tabung U,
Dari katoda Dari anoda
selama 5-10 menit
Larutan Bening Kuning
3. Dengan menggunakan pipet tetes
kanji Jernih
pindahkan larutan dari ruang katoda
Penolftlein Bening Kuning
ke dalam dua tabung reaksi masing-
(PP) keruh
masing ± 2 ml
4. Tambahkan 2 tetes indicator
penolftalien PP pada tabung I dan
larutan amilum pada tabung II. Amati
warna yang terjadi !
5. Lakukan kegiatan yang sama
terhadap larutan dari ruang anoda.

D. JAWABAN PERTANYAAN
1. a. Berdasarkan perubahan warna pada indikator dapat disimpulkan bahwa larutan CuSO 4
ketika di elektrolisis akan terurai menjadi Cu2+ + SO42-. Pada anoda, muncul atau terdapat
gas yang berupa sisa asam oksi yaitu SO 42-. Setelah ditetesi larutan indikator PP reaksi
elektrolisis larutan CuSO4 tidak mengubah warna karena mengandung asam yaitu H +.
pada katoda, muncul endapan dan tembaganya menjadi berwarna orange karena terdapat
endapan logam Cu saat elektrolisis berlangsung.
b. CuSO4(aq)  Cu2+(aq)+ SO42-(aq)
Katoda : Cu2+(aq) + 2e-  Cu(s) (x2)
Anoda : 2H2O(l)  4H+(aq) + O2 (g) + 4e-
Reaksi sel : 2Cu2+(aq) + H2O (l)  2Cu (s) + 4H+ (aq) + O2(g)
2. a. Di katoda, terdapat gelembung gelembung gas yang berupa gas Hidrogen yang karena
dikatoda yaitu Na terionisasi menjadi air, dari reduksi air ini terdapat juga OH - , hal ini
yang membuat larutan pada katode berubah warna menjadi warna ungu yang semula
berwarna putih bening setelah penambahan penolftalien karena OH- sifatnya basa. Di
anoda larutan setelah ditetesi penolftalien menjadi putih keruh. Dari hasil reaksi
oksidasi,tidak terdapat ion H+ atau OH- maka larutan pada anoda bersifat netral, maka
dari itu ketika ditambahkan penolfltalien pada anoda, larutan tidak mengalami perubahan
warna.
b. NaCl(aq)  Na+(aq) + Cl-(aq)
Katoda : 2H2O(l) + 2 e-  2OH- (aq) + H2(g)
Anoda : 2Cl-(aq)  Cl2(g) + 2e-
Reaksi sel :2H2O(l) + 2Cl- (aq)  2OH-(aq) + H2(g) + Cl2(g)
E. KESIMPULAN
Dari data hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. Larutan CuSO4 mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada katoda
yaitu Cu2+ mengalami reduksi, dan terjadi pengendapan sehingga Cu2+ menjadi logam Cu.
Pada anoda (SO4) inert dan mengalami oksidasi menjadi air (H2O).
b. Larutan NaCl mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada katoda
yaitu Na+ mengalami reduksi dan terosidasi menjadi air (H2O) karena Na+ inert. Dan
dikatoda terdapat gelembung gas karena ada gas H2, dan sifatnya basa karena ada OH-
sehingga saat ditetesi indikator PP warna larutan berubah menjadi ungu. Pada anoda yaitu
Cl- mengalami oksidasi dan saat ditetesi PP larutan pada anoda tidak mengalami
perubahan warna.
c. Larutan KI mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada anoda yaitu I -
terjadi oksidasi. Pada elektrolisis larutan KI terjadi oksidasi ion I, karena anion I lebih
mudah teroksidasi daripada air. Pada katoda yaitu K + mengalami reduksi dan K+ inert
sehingga teroksidasi menjadi H2O
I. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai