Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM KIMIA Nama Siswa : Kezia Trifena

SMA KRISTEN PETRA 5


SURABAYA Kelas/no : XII IPA 2/23

I. JUDUL PERCOBAAN : ELEKTROLISA

II. TUJUAN PERCOBAAN :

Untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama reaksi elektrolisis


berlangsung.

III. Alat-alat dan bahan – bahan


Alat-alat :
- Pipa U
- Pipet tetes
- Pelat tetes
- Elektroda karbon (C)
- Elektroda besi (Fe)
- Corong
- Tabung reaksi dan rak
- 2 Kabel capit buaya
- Baterai
- Statif
- Gelas ukur
- Gelas kimia

Bahan-bahan:
- Larutan indikator amilum
- Larutan KI 0,5 M
- Larutan tembaga sulfat (CuSO4) 0,5 M
- Larutan natrium klorida (NaCl) 0,5 M
- Lakmus merah dan lakmus biru
- Larutan Phenolptalein (PP)
IV. CARA KERJA :
A. Elektrolisa larutan NaCl dengan elektroda karbon (C)
1. Memasang pipa U pada statif.
2. Mengisi pipa U dengan 25 mL NaCl 0,5 M dengan menggunakan
gelas ukur.
3. Menghubungkan elektroda karbon pada kutub positif (anoda) dan
kutub negatif (katoda), kemudian memasukkannya ke dalam pipa
U yang sudah diberi larutan. Kemudian mengalirkan arus listrik.
4. Mengalirkan listrik selama 5 menit dan mengamati kedua
elektroda.
5. Setelah 5 menit, mengangkat kedua elektoda lalu memasukkan
lakmus merah dan biru ke kedua lubang pipa U (katoda dan
anoda) dan mengamati perubahan warna yang terjadi.
6. Meneteskan indikator phenolptalein 3-4 tetes pada kedua lubang
pipa U (katoda dan anoda) dan mengamati perubahan warna yang
terjadi.

B..Elektrolisa larutan KI dengan elektroda karbon (C)


1. Memasang pipa U pada statif.
2. Memasukkan larutan KI ke dalam pipa U.
3. Menghubungkan elektroda karbon pada kutub positif dan
elektroda besi pada kutub negatif, kemudian mengalirkan listrik.
4. Mengalirkan listrik selama 5 menit dan mengamati kedua
elektroda.
5. Setelah 5 menit, mengambil larutan di daerah sekitar katoda.
6. Menambahkan indikator Phenolptalein (PP) dan mengamati
perubahan warna yang terjadi.
7. Mengambil larutan di daerah sekitar anoda.
8. Menambahkan indikator amilum dan mengamati perubahan warna
yang terjadi.

C. Elektrolisa larutan CuSO4 dengan elektroda karbon (C) dan besi (Fe)
1. Memasang pipa U pada statif.
2. Memasukkan larutan CuSO4 ke dalam pipa U.
3. Menghubungkan elektroda karbon pada kutub positif kutub
negatif, kemudian mengalirkan listrik.
4. Mengalirkan listrik selama 5 menit dan mengamati perubahan
kedua elektroda.
V. PENGAMATAN

1. Elektrolisis larutan NaCl 0,5 M


Larutan pada Perubahan warna
Lakmus merah Lakmus biru Phenolphtalein
Anoda Merah Merah Putih (keruh)
Katoda Biru Biru Merah muda

2. Elektrolisis larutan KI 0,5 M


Larutan pada Indikator Perubahan warna
Anoda Amilum Larutan yang semula berwarna kuning
menjadi coklat kehitaman
Katoda Phenolptalein (PP) Larutan yang semula berwarna kuning
menjadi merah muda

3. Elektrolisa larutan CuSO4 0,5 M


Elektroda Perubahan
Paku Perubahan warna dari abu silver menjadi
coklat tua (berkarat)
Kawat tembaga Perubahan warna dari coklat tua menjadi
coklat muda

VI. Kesimpulan:

1. Elektrolisis larutan NaCl 0,5 M


Reaksi di katoda bergantung pada jenis kation. Dalam percobaan ini,
kationnya adalah Na+, yaitu kation logam aktif (sukar direduksi) atau potensial
standar reduksinya lebih kecil dari air, sehingga reaksi yang terjadi di katode
adalah reduksi air. Reaksinya yaitu :
2H2O (l) + 2e → H2 (g) + 2OH- (aq)
Reaksi anode bergantung ada jenis anoda dan anion. Dalam percobaan
ini, anodanya adalah Karbon dan anionnya adalah Cl-. Karena karbon
termasuk elektrode inert (sukar bereaksi) maka reaksi di anoda bergantung
pada anionnya. Anion klorida, Cl- tergolong anion mudah dioksidasi. Jadi,
reaksi yang terjadi di anoda adalah reaksi oksidasi anion Cl-. Reaksinya yaitu :
2Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e
Katoda berifat basa karena terdapat ion OH- . Hal ini dapat dibuktikan
dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda setelah
diberi indikator phenolptalein (PP), serta kertas lakmus yang menjadi warna
biru. Anoda bersifat asam. Hal ini dapat dibuktikan dengan terjadi perubahan
warna dari bening menjadi putih (keruh) setelah diberi indikator
phenolptalein (PP), serta kertas lakmus yang menjadi warna merah.
2. Elektrolisis larutan KI 0,5 M
Pada katoda terdapat ion K+ sehingga mereduksi air direduksi menghasilkan
H2 dan OH-. Reaksi yang terjadi pada katoda yaitu :
2H2O (l) + 2e → H2 (g) + 2OH- (aq)
Pada anoda terdapat ion I- yang kemudian dioksidasi menjadi unsurnya
yaitu I2, maka reaksi yang terjadi di anoda yaitu :
2I- (aq) → I2 (g) +2e
Katoda semula tidak mengalami perubahan warna. Namun, setelah
ditambakan fenolftalein terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Hal
tersebut menandakan bahwa pada Katoda elektrolisis bersifat basa serta
terdapat ion K+ sehingga mereduksi air direduksi menghasilkan H2 dan OH-.
Sedangkan pada anoda mengalami perubahan warna dari kuning menjadi
coklat kehitaman.Warna coklat pada Anoda menandakan bahwa di Anoda
mengandung gas iodine. Warna kuning kecoklatan ini muncul setelah
ditambahkan indikator amilum.

3. Elektrolisis larutan CuSO4 0,5 M


Ketika reaksi berlangsung, pada Katoda mengalami perubahan warna
menjadi merah keunguan. Hal tersebut menandakan bahwa pada Katoda unsur
Cu mengalami pengendapan, maka reaksi yang terjadi yaitu :
2Cu2+ (aq) + 4e → 2Cu (s)
Ketika reaksi berlangsung, pada Anoda tidak mengalami perubahan
warna. Pada Anoda elektrolisis bersifat asam karena dapat ditemukan ion H+.
Ion H+ dan gas O2 merupakan hasil reduksi yang dapat ditemukan di Anoda
sehingga pada Anoda dapat ditemukan banyak gelembung. Maka reaksi yang
terjadi yaitu :
2H2O (l) → O2 (g) + 4H+ (aq) + 4e
Reaksi elektrolisis pada larutan CuSO4 membuat paku berkarat karena
pada anoda terdapat unsur ion H+ (bersifat asam). Sedangkan perubahan
warna pada kawat tembaga terjadi karena adanya proses oksidasi. Hal ini
membuat warna tembaga menjadi lebih cerah (coklat muda).

VII. PERTANYAAN

1. Tuliskan semua persamaan reaksi elektrolisa pada percobaan tersebut !


1. NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
Katoda : 2H2O (l) +2e → H2 (g) + 2OH- (aq)
Anoda : 2Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e +
2H2O (l) + 2Cl (aq) → H2 (g) +2OH (aq) + Cl2 (g)
- -

_________2Na+ (aq) → 2Na+ (aq)_______________+


2H2O (l) + 2NaCl (aq) → H2 (g) + 2NaOH (aq) + Cl2 (g)
2. KI (aq) → K+ (aq) + I- (aq)
Katoda : 2H2O (l) + 2e → H2 (g) + 2OH- (aq)
Anoda : 2I- (aq) → I2 (g) +2e +
2H2O (l) + 2I (aq) → H2 (g) +2OH + I2 (g)
- -

_______2K+ (aq) → 2K+ (aq) +


2H2O (l) + 2KI (aq) → H2(g) + 2KOH (aq) + I2 (g)

3. CuSO4 (aq) → Cu2+ (aq) + SO4 2- (aq)


Katoda : Cu2+ (aq) + 2e → Cu (s) }x2
Anoda : 2H2O (l) → O2 (g) + 4H (aq) + 4e
+
}x1
2Cu (aq) + 4e → 2Cu (s)
2+

2H2O (l) → O2 (g) + 4H+ (aq) + 4e +


2Cu (aq) + 2H2O (l) → 2Cu (s) + O2 (g) + 4H+ (aq)
2+

2SO4 2- (aq) → 2SO4 2- (aq) +


2 CuSO4 (aq) + 2H2O (l) → 2Cu (s) + O2 (g) + 2H2SO4 (aq)

2. Arus listrik sebanyak 9650 C selama beberapa waktu dialirkan ke dalam 1 L


larutan Perak nitrat 0,1 M dalam sebuah sel elektrolisis dengan elektroda
karbon. Jika volume larutan dianggap tetap, maka :
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya
AgNO3 (aq) → Ag+ (aq) + NO3- (aq)
Katoda : Ag+ (aq) + e → Ag (s) }x4
Anoda : 2H2O (l) → 4H (aq) + O2(g) + 4e }x1
+

4Ag+ (aq) + 4e → 4Ag (s)


2H2O (l) → 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e +
4Ag (aq) + 2H2O (l) → 4Ag (s) + 4H (aq) + O2 (g)
+ +

________4NO3- (aq)→ 4NO3- (aq)____+


4AgNO3 (aq) + 2H2O (l) → 4Ag (s) + 4HNO3 (aq) + O2 (g)

b. Hitung massa pertambahan katoda


Katoda : Ag+ (aq) + e → Ag (s)
Ar 108
exixt exQ x 9650 x 9650
W= = = Biloks = 1
= 10,8 gram
96500 96500 96500 96500

c. Hitung pH larutan setelah elektrolisis selesai.


Q 9650
Mol e = = 96500 = 0,1 mol
96500
mol 0,1 mol
[H+] = volume = = 0,1 M
1 Liter
+
pH = - log [H ]
= - log 0,1
= - log 10-1
=1
d. Hitung volume (ml) larutan Kalsium hidroksida 0,2 M yang diperlukan
untuk menetralkan larutan hasil elektrolisis.
Kalium hidroksida : Ca(OH)2
M Ca(OH)2 x V Ca(OH)2 = M AgNO3 x V AgNO3
0,2 x V Ca(OH)2 = 0,1 x 1
V Ca(OH)2 = 0,5 L
V Ca(OH)2 = 500 mL

$$$$$$$$$$10/20$$$$$$$$$$

Anda mungkin juga menyukai