Anda di halaman 1dari 9

ELEKTROLISIS LARUTAN CuSO4 dan LARUTAN NaCl

MENGGUNAKAN TABUNG U DENGAN ELEKTRODA KARBON

DISUSUN OLEH :

Nama : Cendykia Ditto P


Absen : 09
Kelas : XII MIPA 8

Tahun Ajaran 2016/2017


SMA Negeri 1 Purwodadi
ELEKTROLISIS LARUTAN CuSO4 DAN LARUTAN NaCl
( MENGGUNAKAN TABUNG U )
I. PENDAHULUAN
Suatu larutan dapat diuraikan oleh arus listrik searah menjadi senyawa lain dalam
proses elektrolisis. Zat-zat yang terbentuk dapat diketahui dari perubahan-perubahan
yang terjadi dengan bantuan indicator. Dalam percobaan ini anda berlatih mengamaati,
menyusun alat, memprediksi, dan menyimpulkan hasil elektrolisis larutan CuSO4 dan
NaCl larutan dengan elektroda karbon.

II. LANDASAN TEORI


Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah
dilaliri oleh arus listrik searah.Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut
sel elektrolisis.Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik
yang disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit
(larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik
dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi
energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial
elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel
elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat
terjadinya reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap
elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi
yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta,
yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anoda adalah tempat
terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta
katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis
katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan posisi

III. ALAT DAN BAHAN

Alat :
1. Tabung U
2. Statif dan klem
3. Elektroda karbon 2 buah
4. Batu baterai dan kabel
5. Pipet tetes
Bahan :
1. Larutan CuSO4 0,1M
2. Larutan NaCl 0,1 M
3. Larutan indicator universal
4. Larutan indicator fenoltalein

IV. CARA KERJA


- Susunlah alat seperti rancangan berikut!

ELEKTRODA ELEKTRODA

KLEM

TABUNG U SUMBER ARUS


(BATU BATERAI)
LARUTAN YANG
DIELEKTROLISIS

ALAT PENJEPIT
TABUNG U
(STATIF)
Batu baterai dihubungkan
dengan elektroda karbon Larutan CuSO4 dalam
tabung U

Penetesan indicator
universal

Larutan CuSO4 dihubungkan


dengan elektroda

Hasil akhir larutan CuSO4


pada setiap mulut tabung
Larutan NaCl pada tabung U Penetesan indicator
fenolftalein

Larutan NaCl dihubungkan Hasil akhir larutan NaCl


dengan elektroda pada setiap mulut tabung
V. DATA HASIL PENGAMATAN

A. Elektrolisis larutan CuSO4

Langkah-langkah kegiatan :
1. Isi tabung U dengan larutan CuSO4 0,1 Mhingga volume tabung amati warna
larutannya!
2. Masukkan elektroda karbon pada masing-masing mulut tabung U dan teteskan 5
tetes larutan indicator universal. Dan amati warna yang terjadi!
3. Berikan sumber arus listrik pada elektroda tunggu selama 2 menit. Amati gejala
yang terjadi dan perubahan warna indicator pada elektroda (-) katoda dan
elektroda (+) anoda!

Pengamatan :

Warna larutan CuSO4 : Bening kebiruan

di katoda : Orange kemerahan (pada bagian atas)

di anoda : Orange kemerahan pekat (pada bagian atas)

Gejala yang terjadi :

di katoda : Tidak muncul gelembung

di anoda : Muncul gelembung

Warna indicator :

di katoda : Merah kekuningan (tidak pekat)

di anoda : Merah bata


B. Elektrolisis larutan NaCl

Langkah-langkah kegiatan :
4. Isi tabung U dengan larutan NaCl 0,1 M hingga volume tabung amati warna
larutannya!
5. Masukkan elektroda karbon pada masing-masing mulut tabung U dan teteskan 5
tetes larutan indicator fenolftalein. Dan amati warna yang terjadi!
6. Berikan sumber arus listrik pada elektroda tunggu selama 2 menit. Amati gejala
yang terjadi dan perubahan warna indicator pada elektroda (-) katoda dan
elektroda (+) anoda!

Pengamatan :

Warna larutan NaCl : Bening kekuningan

di katoda : Bening kekuningan

di anoda : Bening kekuningan

Gejala yang terjadi :

di katoda : Tidak muncul gelembung

di anoda : Banyak gelembung

Warna indicator :

di katoda : Ungu

di anoda : Putih pekat


VI. PEMBAHASAN
1. Pada elektrolisis larutan CuSO4, pada awal pengamatan terlihat bahwa warna
larutan adalah bening kebiruan, setelah ditetesi larutan indicator universal terjadi
perubahan warna pada bagian atas larutan menjadi orange kemerahan, setelah kita
hubungkan larutan tersebut dengan elektroda yang sudah dialiri arus listrik DC,
warna kembali berubah. Pada katoda, bagian atas larutan menjadi berwarna merah
kekuningan, dan pada anoda, bagian atas larutan berubah menjadi warna merah
bata dan disertai munculnya gelembung-gelembung kecil.
2. Pada elektrolisis larutan NaCl, pada awal pengamatan terlihat bahwa warna larutan
adalah bening kekuningan, setelah ditetesi larutan indicator fenolftalein tidak
terjadi perubahan warna, setelah kita hubungkan larutan tersebut dengan elektroda
yang sudah dialiri arus listrik DC, warna berubah. Pada katoda, bagian atas larutan
menjadi berwarna ungu, dan pada anoda, bagian atas larutan berubah menjadi putih
pucat dan disertai munculnya gelembung-gelembung kecil.

VII. JAWABAN
1. A) berdasarkan percobaan yang terjadi, telah dibuktikan bahwa CuSO4
bersifat asam. Terbukti pada hasil reaksi menghasilkan H2SO4 (asam sulfat).

B) 2CuSO4 (aq) 2Cu2+ + 2SO42-

K = 2e- + Cu2+ Cu x1
A = 2H2O O2 + 4H+ + 4e- x2

K = 4e- + 2Cu2+ 2Cu


A = 2H2O O2 + 4H+ + 4e_

2CuSO4 + 2H2O O2 + 4H+ + 2Cu + 2SO42-

( H2SO4 ) ASAM SULFAT

2. A) berdasarkan percobaan yang terjadi, telah dibuktikan bahwa NaCl bersifat


basa. Terbukti pada hasil reaksi menghasilkan NaOH (natrium hidroksida).

B) 2NaCl(aq) 2Na+ + 2Cl-

K = 2H2O + 2e- H2 + 2OH-


A = 2Cl- Cl2 + 2e-

2NaCl + 2H2O Cl2 + H2 + 2Na+ + 2OH

( 2NaOH ) NATRIUM HIDROKSIDA


VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang sudah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Larutan CuSO4 adalah larutan elektrolit.
2. Larutan CuSO4 yang dielektrolisis dengan elektroda karbon akan menghasilkan
Cu di katoda dan gas O2 di anoda.
3. Hasil elektrolisis larutan CuSO4 menghasilkan H2SO4 (asam sulfat), dengan
demikian larutan CuSO4 bersifat asam.
4. Dapat dibuktikan dengan larutan indicator universal setelah dihubungkan dengan
elektroda, bahwa pada larutan di sekitar katoda akan berwarna merah kekuningan,
dan pada larutan di sekitar anoda akan berwarna merah bata disertai munculnya
gelembung.
5. Larutan NaCl adalah larutan elektrolit.
6. Larutan NaCl yang dielektrolisis dengan elektroda karbon akan menghasilkan gas
Cl2 di anoda dan gas H2 di katoda.
7. Hasil elektrolisis larutan NaCl menghasilkan NaOH (natrium hidroksida), dengan
demikian larutan NaCl bersifat basa.
8. Dapat dibuktikan dengan larutan indicator fenolftalein setelah dihubungkan
dengan elektroda, bahwa pada larutan di sekitar katoda akan berwarna ungu, dan
pada larutan di sekitar anoda akan berwarna putih pucat disertai munculnya
gelembung.

Anda mungkin juga menyukai