PRAKTIKUM
KIMIA
HUKUM HESS
Kelas
[COMPANY NAME]
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“Hukum Hess”
Diajukan untuk Tugas Mata Pelajaran Kimia
Tahun Ajaran 2018/2019
Disusun Oleh :
1. Andini Dwi Ardiyanti (03)
2. Dhabitah Elfia Hidayat (09)
3. Hanintya Dianti Putri (13)
4. Ramadhan El Rizaq (23)
5. Talitha Amelia Trixie (26)
KELAS XI MIPA 3
I.TUJUAN
Memeriksa berlakunya hukum Hess dari reaksi NaOH dengan HCl.
1. NaOH padat direaksikan dengan larutan HCl.
NaOH(s) + HCL(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
2. Larutan NaOH direaksikan dengan larutan HCl
NaOH(l) → NaOH(aq)
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
II.BAHAN
1. NaOH padat
2. Larutan HCl 0,5 M
3. Larutan HCl 1 M
4. Aquades
III.LANGKAH KERJA
Reaksi 1
1. Masukkan 100 mL larutan HCl 0,5 M ke dalam bejana plastik (sebagai kalorimeter) dan
catat temperaturnya (temperatur awal).
2. Timbang 2 gram NaOH padat dan masukkan ke dalam bejana plastik yang berisikan HCl
sekitar 100 mL.
3. Larutkan NaOH beserta HCl tersebut serta lihatlah suhu akhir setelah dilarutkan dengan
menggunakan termometer (temperatur akhir).
4. Catatlah temperatur sebelum dilarutkan menggunakan NaOH serta setelah dilarutkan oleh
NaOH.
Reaksi 2
1. Masukkan 100 mL larutan HCl 1 M ke dalam bejana plastik (sebagai kalorimeter) dan
catat temperaturnya (temperatur awal).
2. Timbang 2 gram NaOH padat dan masukkan ke dalam bejana plastik yang berisikan HCl
sekitar 100 mL.
3. Larutkan NaOH beserta HCl tersebut serta lihatlah suhu akhir setelah dilarutkan dengan
menggunakan termometer (temperatur akhir).
4. Catatlah temperatur sebelum dilarutkan menggunakan NaOH serta setelah dilarutkan oleh
NaOH.
Reaksi 3
1. Masukkan reaksi kedua kedalam gelas beker, lalu masukkan gelas beker kedalam bejana yang
berisi aquades.
2. Tunggu sampai suhu reaksi 2 menjadi suhu lingkungan.
3. Ambillah 100 ml HCL 1 M lalu letakkan kedalam gelas beker.
4. Masukkan gelas beker yang berisi 100 ml HCL 1 M kedalam bejana yang berisi aquades.
5. Ukurlah temperatur kedua larutan tersebut hingga sesuai dengan suhu lingkungan, dan catatlah
hasilnya.
6. Setelah itu masukkan kedua larutan kedalam kalorimeter.
7. Lalu aduklah selama beberapa saat, dan ukur suhu larutan mengguakan termometer.
8. Catatlah hasil praktikum tersebut.
IV.DATA PENGAMATAN
Q=m. c ( air ) . ∆ T
= 2 x 4,2 x 9
= 75.6 Joule
Q
∆ H=
mol
75,6 J
∆ H= =1512
0,05 Kg
J
→ Karena pada reaksi 1 terjadi eksoterm maka ∆ H =−1512
Kg
V.2.Reaksi 2
m 2
mol NaOH = = = 0,05 mol
Mr 40
Q=m. c . ∆ T
= 2 x 4,2 x 10,5
= 88,5 Joule
Q
∆ H=
mol
88,5 J
∆ H= = 1764
0,05 Kg
J
→Karena pada reaksi 2 juga terjadi eksoterm maka ∆ H =−17 64
Kg
V.3.Reaksi 3
Q=m. c . ∆ T
= 2 x 4,2 x 10,5
= 33,6 Joule
Q
∆ H=
mol
33,6 J
= = 672
0,05 Kg
J
→ Karena pada reaksi 3 terjadi eksoterm maka ∆ H =−672
Kg
Pada reaksi kimia, sistem dapat melepaskan atau menyerap kalor. Reaksi kimia dengan
sistem melepaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia dengan sistem
menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Pada reaksi eksoterm, ∆H bernilai negatif yang
harga mutlatknya sebesar kalor yang dilepaskan. Pada reaksi endoterm, ∆H reaksi
berharga positif yang harga mutlaknya sebesar kalor yang diserap.
Untuk menentukan perubahan entalpi standar (∆H) dapat dilakukan dengan cara teoritis
dan secara eksperimen. Apabila menentukan perubahan entalpi secara teoritis, maka akan
menerapkan Hukum Hess dan Energi Ikatan. Apabila menentukan perubahan entalpi
secara eksperimen (kalorimetris), maka diperlukan suatu alat calorimeter.
Perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat ditentukan dengan alat kalorimeter.
Perhitungan yang digunakan menggunakan prinsip Azaz Black yaitu kalor yang diserap
sama dengan kalor yang dibebaskan. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung
dengan rumus :Q=m. c . ∆ T .Karena kalorimeter ,kalor reaksi sama dengan jumlah kalor
reaksi sama dengan kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan didalam gelas.
Hukum Hess menyatakan bahwa besarnya entalpi dari suatu reaksi tidak ditentukan oleh
jalan atau tahap reaksi,tetapi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir
suatu reaksi.Hukum ini digunakan untuk memprediksi perubahan entalpi dari hukum
kekekalan energi (dinyatakan sebagai fungsi dari keadaan ∆ H ).Jadi jumlah kalor yang
diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya.