Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“Penetralan NaOH dan HCl”


Diajukan untuk Tugas Mata Pelajaran Kimia
Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun oleh :
Nama : PUTRI CAMELIA
Kelas : XI MIPA-5
NIS/No.absen : 12456 / 26
Kelompok : III (tiga)

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 TENGGARONG
Jl. Mulawarman No. 31 RT. XII, Kel. Sukarame Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kartanegara
Telp/Fax (0541) 661137 Website : www.sman1tenggarong.sch.id Email : sman1_tenggarong@yahoo.com

2022
Penetralan NaOH dan HCl

I. TUJUAN
Menentukan perubahan entalpi 1M pada penetralan NaOH dan HCl pada larutan.

II. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Cutter
2. Beaker glass
3. Gelas ukur
4. Labu ukur
5. Batang pengaduk
6. Termometer
7. Styrofoam
8. Neraca
9. Sendok spatula
10. Pipet tetes
11. Gelas kimia
Bahan :
1. NaOH kristal
2. HCl pekat (36,5 %)
3. Aquades (H2O)

III. DASAR TEORI


Termokimia mempelajari perubahan panas yang mengikuti reaksi kimia dan
perubahan-perubahan fisika (pelarutan, peleburan, dan sebagainya). Satuan tenaga
panas biasanya dinyatakan sebagai kalor, joule, atau kilokalori.(Sukardjo, 1997).
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa
kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia. Dalam termokimia
ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan energi, yaitu
sistem dan lingkungan.
1. Sistem dan Lingkungan
Sistem adalah Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi. Reaksi kimia yang sedang diuji cobakan (reagen-reagen yang
sedang dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem.
 sistem tersekat merupakan sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran
materi maupun energi dengan lingkungannya. Sistem tersekat memiliki jenis
energi yang tetap. Contoh untuk sistem tersekat adalah botol termos ideal.
 Sistem tertutup adalah sistem yang hanya dapat melakukan pertukaran energi
dengan lingkungannya. Contoh untuk sistem tertutup ini adalah sejumlah gas
dalam silinder tertutup.
 Sistem terbuka adalah sistem yang dapat mempertukarkan materi dan energi
dengan lingkungannya. Akibatnya komposisi dari sistem terbuka tidak tetap
(berubah). Contoh untuk sistem terbuka ini adalah sejumlah zat-zat dalam
wadah terbuka.
Lingkungan adalah hal-hal di luar sistem yang membatasi system (mengelilingi
sistem) dan dapat mempengaruhi sistem. Dalam halini, tabung reaksi, tempat
berlangsungnya reaksi kimia, merupakan lingkungan.
2. Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya ). Ditandai
dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. Entalpi sistem sesudah
reaksi lebih besar daripada sebelum reaksi:
Hpereaksi < Hhasil reaksi.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem
ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ); ditandai dengan
adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem. Entalpi sistem sebelum reaksi
lebih besar daripada sesudah reaksi atau H pereaksi > H hasil reaksi.

Salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perubahan temperatur di


sekitarnya adalah kalometri.
Kalorimetri adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan mengenai perubahan
energi sebuah sistem dengan menghitung perubahan temperatur di sekelilingnya.
Eksperimen kalorimetri sering digunakan untuk menentukan entalpi sebuah reaksi,
fusi panas reaksi kimia, atau untuk menghitung kapasitas panas sebuah elemen yang
tidak diketahui. Beberapa eksperimen dilakukan pada sebuah kalorimeter (atas).
Kalorimeter adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghitung
penghantaran panas selama reaksi. Perangkat ini mempunyai dinding-dinding yang
terisolasi. Kalorimeter terbagi menjadi dua, yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter
sederhana. Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya
tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima
kalor, sampai tercapai kesetimbangan termal. Menurut azas Black :Kalor yang dilepas
= kalor yang diterima. Besarnya kalor yang menyebabkan perubahan suhu (kenaikan
atau penurunan suhu) air yang terdapat di dalam kalorimeter.

A. Asas Black
Bunyi Asas Black
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepaskan zat yang suhunya
lebih tinggi itu sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang memiliki
suhu yang lebih rendah.”
Qlepas = Qterima

Catatan :
Qlepas itu adalah jumlah dari kalor yang dilepaskan oleh zat
Qterima adalah jumlah dari kalor yang diterima oleh zat

B. Hukum Hess
“Entalpi reaksi tidak tergantung pada jalan reaksi melainkan tergantung pada
hasil akhir reaksi”.
Dari Hukum Hess tersebut, perubahan entalpi suatu reaksi mungkin untuk
dihitung dari perubahan entalpi reaksi lain yang nilainya sudah diketahui. Hal ini
dilakukan supaya tidak usah dilakukan eksperimen setiap saat.Hukum Hess dapat
digambarkan secara skematis sebagai berikut.
Diketahui diagram Hess reaksi
A → C.
Perubahan A menjadi C dapat
berlangsung 2 tahap.
Tahap I (secara Iangsung) :
A → C → ∆H1

Tahap II (secara tidak langsung) :


Berdasarkan Hukum Hess maka harga ∆H1 = ∆H2 + ∆H3
∆H1 ∆H3
A→B A→C
∆H2 ∆H2 + H3
B→C
Banyak reaksi dapat berlangsung menurut dua atau lebih tahapan.
1. Definisi Entalpi ( ΔH )
Perubahan energi internal dalam bentuk panas dinamakan kalor. Kalor adalah
energi panas yang ditransfer (mengalir) dari satu materi ke materi lain. Jika tidak ada
energi yang ditransfer, tidak dapat dikatakan bahwa materi mengandung kalor.
Dengan mengukur kenaikan suhu di dalam kelorimeter, kita dapat menentukan jumlah
kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus :
q air = m x c x ∆T
q bom = C x ∆H
keterangan : q = jumlah kalor
m = massa air (larutan) di dalam kelorimeter (gram)
c = kalor jenis air (larutan) di dalam kelorimeter (J )
C = kapasitas kalor dari bom kalorimeter
∆H = kenaikan suhu larutan (kalorimeter)
ΔT = perubahan suhu (C atau K)
Perubahan Entalpi Netralisasi (ΔHn)
Perubahan entalpi netralisasi adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
saat reaksi antara asam dengan basa baik tiap mol asam atau tiap mol basa.
Contoh:
NaOH(aq) + HCl(aq) →NaCl(aq) + H2O(l) ΔHn = -57,1 kJ mol-1

 HCl (Asam Klorida)


Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam
kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga
digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti
keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.

 NaOH (Natrium Hidroksida)


Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari
oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk
larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai
macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi
bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen.Natrium hidroksida
adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
 Penentuan kalor netralisasi HCl-NaOH
Penentuan kalor netralisasi adalah entalpi yang terjadi pada penetralan asam oleh
basa atau sebaliknya pada keadaan standar. Perubahan kalor penetralan HCl-NaOH
seperti halnya pada percobaan kedua, pencampuran HCl dan NaOH mengalami reaksi
endoterm, yaitu mengalami kenaikan suhu. Sebelum melakukan pencampuran
keduanya larutan tersebut dilakukan penyamaan suhu antara keduanya. Sebab apabila
suhu keduanya berbeda maka terjadi dua perubahan kalor yaitu perubahan kalor reaksi
dan perubahan kalor campuran dengan suhu yang berbeda. Reaksinya adalah NaOH +
HCl → NaCl + H2O.

3. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buat larutan HCl 1M 1 L, dengan perhitungan sebagai berikut
Misal Vol.HCl = 1000 ml
ρ = 1,19 g/ml
 ρ larutan =

m = ρ.v
= 1,19 . 1000
= 1190 gram

 massa HCl = . 1190

= 36,5 . 11,9

 MI = .

= .

= 11,9 M
 Pengenceran
MI .VI = MII . VII
11,9 . VI = 1 . 1000

VI =

VI = 84,03
VI = 84 ml/2
1) Setelah menuangkan 84 ml HCl ke labu ukur tambahkan air sampai 1000
ml
2) Kocok perlahan hingga tercampur

 Buat larutan NaOH 1M 0,3L, dengan perhitungan sebagai berikut


Massa = M . V . Mr
= 1 . 0,3 . 40
= 12 gram
1) Timbang NaOH kristal sebanyak 12 gr pada neraca
2) Masukkan kristal NaOH pada gelas kimia
3) Tambahkan aquades hingga 1000 ml
4) Masukkan kedalam labu ukur

2. Ukur suhu awal dari larutan 1M 1L NaOH dan 1M 0,3L HCl dengan
menggunakan termometer
3. Catat suhu tersebut sebagai suhu awal dari 1M NaOH dan 1M HCl
4. Bolongi tutup syrofoam menggunakan batang pengaduk sebagai tempat masuk
termometer
5. Campurkan kedua larutan didalam wadah, kemudian aduk mengunakan batang
pengaduk (jangan terlalu lama mengaduk) dan segera tutup menggunakan
styrofoam
6. Masukkan termometer melalui lubang styrofoam dan ukur suhu akhir dari
campuran 1M 1L NaOH dan 1M 0,3L HCl sebagai suhu akhir
7. Catat suhu dari campuran 1M 1L NaOH dan 1M 0,3L HCl sebagai suhu akhir
reaksi
8. Ulangi langkah diatas sebanyak 3 kali percobaan
IV. TABEL PENGAMATAN
 Pengamatan I
Volume Suhu Awal Suhu Akhir Molaritas
Larutan
(ml) (t0) (ta) (M)
NaOH + H2O 25 300 31,80 1
HCl 25 290 30,90 1
NaOH +HCl 50 310 31,50 2

 Pengamatan II

Volume Suhu Awal Suhu Akhir Molaritas


Larutan
(ml) (t0) (ta) (M)
NaOH + H2O 25 300 31,80 1
0 0
HCl 25 29 30,9 1
NaOH +HCl 50 310 32,80 2

 Pengamatan III

Volume Suhu Awal Suhu Akhir Molaritas


Larutan
(ml) (t0) (ta) (M)
NaOH + H2O 25 300 31,80 1
HCl 25 290 30,90 1
0 0
NaOH +HCl 50 31 31,5 2

V. PENGOLAHAN DATA
Sebanyak 25 mL (=25 gram) larutan HCl 1 M bersuhu 30 dicampur dengan 25 mL
(=25 gram) NaOH 1 M bersuhu 29 dalam suatu kalorimeter gelas Styrofoam. Kalor
jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air yaitu 4,18 J.
Penyelesaian :
1. Perubahan Entalpi Reaksi
25 mL = 25 g
Massa NaOH +HCL = 25g + 25g
= 50g

2. mol NaOH = M x V
= 1 M x 1 L = 1 mol
mol HCl =MxV
= 1 M x 0,3 L = 0,3 mol

 q larutan 1 = m (NaOH + HCL) x c x ∆T


= 50g . 4,18 J . 0,50
= 104,5
q reaksi = -q larutan
= -104,5J

 q larutan 2 = m (NaOH + HCL) x c x ∆T


= 50g . 4,18J . 1,80
= 376,2 J
q reaksi = -q larutan
= -376,2 kJ

 q larutan 3 = m (NaOH + HCL) x c x ∆T


= 50 g . 4,18J . 0,50
= 668,8 J
= 104,5
q reaksi = -q larutan
= -104,5J

Jadi, ∆H = -

= (-104,5) + (-376,2) + (-104,5) / 0,3 mol

=
= - 1.950,6 J/mol

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan data percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa perubahan entalpi dari
penetralan HCl dan NaOH adalah – 1.950,6 J/mol.
VII. DOKUMENTASI
 LINK YOUTUBE PRAKTEK KELOMPOK III:
https://youtu.be/qmpCUeZrLyk
VIII. DAFTAR PUSTAKA
http://auliamiyun08.blogspot.co.id/2013/01/laporan-praktikum-kimia-tentang_31.html
https://masyitahkimia.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-1-kls-
xi/termokimia/entalpi-dan-perubahannya/
https://yudharushendrawan.wordpress.com/2017/03/07/sistem-dan-lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai