PERCOBAAN 4
SEDIMENTASI
OLEH:
KELOMPOK III (TIGA)
Sedimentasi merupakan pemisahan dengan sebagian atau bersatunya partikel padatan atau
sehingga jatuh ke dasar dan mengendap memanfaatkan gaya gravitasi, yaitu dengan mendiamkan
suspensi hingga terbentuk endapan yang terpisah dari larutan bening. Dalam percobaan
sedimentasi batch, sedimen menumpuk secara bertahap dan padatan yang diendapkan pada tahap
awal yang mengalami gaya tekan untuk periode waktu yang paling lama. Tujuan percobaan ini
adalah mencari data dan membuat grafik hubungan kecepatan sedimentasi (V L) dengan konsentrasi
endapan (CL) berdasarkan data percobaan sedimentasi secara batch dan mencari kecepatan free
settling (Vt). Percobaan menggunakan 4 variasi data yaitu pada variasi I menggunakan CaCO 3 dan
akuades, variasi II menggunakan NaOH, variasi III menggunakan HCl dan untuk variasi IV
menggunakan tawas. CaCO3 sebanyak 20 gram dilarutkan dalam 1000 liter air dan diaduk selama
7 menit agar larutan homogen. Larutan CaCO3 dimasukkan ke dalam gelas ukur 1000 mL,
perhitungan waktu pengamatan dimulai pada tetes terakhir larutan CaCO 3 hingga menit ke-30 dan
tinggi masing-masing zona diukur, larutan NaOH 1 N ditambahkan 10 mL untuk variasi II, larutan
HCl 1 N ditambahkan 10 mL untuk variasi III dan variasi IV ditambahkan 10 mL larutan
Aluminium sulfat. Berdasarkan hasil perhitungan dibuat grafik hubungan antara ketinggian
endapan terhadap waktu pengendapan. Nilai V L tertinggi pada variasi I, II, III dan IV secara
berturut-turut adalah 0,0573 cm/menit; 2,333 cm/menit; 2,6875 cm/menit dan 4,3400 cm/menit.
Sedangkan nilai CL pada variasi I, II, III dan IV adalah 3,0125 cm/menit; 0,0871 cm/menit; 0,0436
cm/menit dan 0,0407 cm/menit. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dengan kecepatan
partikel free settling (Vt) variasi I, II, III dan IV berturut-turut sebesar 7,8261 cm/s; 11,9010 cm/s;
11,8630 cm/s dan 11,8807 cm/s. Variasi paling kecil yang digunakan sebagai kecepatan koagulan
adalah variasi II karena memiliki nilai kecepatan pengendapan (V t) paling besar dibandingkan
dengan variasi I, III dan IV.
Kata kunci : Sedimentasi, CaCO3, HCl, Aluminium sulfat, dan free settling
IV-i
PERCOBAAN 4
SEDIMENTASI
4.1 PENDAHULUAN
IV-1
4.2 DASAR TEORI
Keterangan :
A : Cairan bening
B : Zona konsentrasi seragam
C : Zona ukuran butir tidak seragam
D : Zona partikel padat terendapkan
Gambar 4.1 (a) menunjukkan suspensi dalam silinder dengan konsentrasi padatan
yang seragam. Seiring berjalannya waktu partikel-partikel padatan mulai
mengendap di mana laju pengendapan partikel tersebut diasumsikan seperti
IV-2
terminal velocity pada kondisi hindered settling. Pada Gambar 4.1 (b) terdapat
beberapa zona konsentrasi. Zona D didominasi endapan partikel-partikel padatan
IV-3
yang lebih berat dan lebih cepat mengendap. Pada zona C terdapat partikel dengan
ukuran yang berbeda-beda dan konsentrasi yang tidak seragam. Zona B dengan
konsentrasi yang seragam dan hampir sama dengan keadaan mula-mula. Diatas
zona B adalah zona A yang berupa liquid jernih. Jika sedimentasi dilanjutkan,
fungsi dari tiap daerah bervariasi seperti pada Gambar 4.1 (c) yang disebut
critical settling. Keadaan zona B dan C hilang dan seluruh padatan akan terdapat
zona D sehingga daerah A dan B disebut critical settling.
Pengendapan partikel terbagi menjadi empat kelas sebagai berikut
(Septiati dan Nurul, 2017):
1. Discrate (Kelas I)
Pada pengendapan ini, partikel padatan mengendap tanpa berinteraksi dengan
partikel padatan lainnya. Pengendapan ini terjadi pada limbah cair dengan
konsentrasi padatan yang rendah. Partikel yang mengendap pada saat
pengendapan ini terjadi, kelak mengalami perubahan bentuk, ukuran spesific
gravity terhadap waktu.
2. Flocullen (Kelas II)
Pengendapan ini terjadi pada limbah cair dengan konsentrasi padatan yang
tinggi partikel padatan yang terdapat di dalam limbah cair akan saling
berinteraksi sehingga partikel akan mengalami perubahan bentuk ukuran dan
spesific gravity. Pengendapan massa partikel padatan mengakibatkan semakin
tingginya kecepatan pengendapan.
3. Hindered (Kelas III)
Pengendapan ini terjadi pada limbah cair dengan konsentrasi padatan yang
cukup tinggi. Partikel padatan yang ada di dalam limbah air tersebut akan
saling berinteraksi. Sehingga dapat menghambat kecepatan pengendapan
partikel.
4. Compression (Kelas IV)
Pengendapan ini terjadi pada limbah cair dengan konsentrasi padatan yang
sangat tinggi. Sehingga partikel padatan akan sering menghambat proses
pengendapan partikel padatan yang berada di bagian atas dan mendorong atau
menekan.
Asumsi-asumsi dasar dalam sedimentasi adalah sebagai berikut (Coulson
dan Richardson, 2002):
1. Konsentrasi partikel seragam membentuk beberapa lapisan horizontal.
2. Efek dinding dapat diabaikan.
3. Tidak ada diferensial settling dan partikel sebagai hasil dan pemisahan, shape
size atau komposisi.
4. Kecepatan jatuh partikel hanya tergantung pada konsentrasi partikel.
5. Konsentrasi awal juga seragam atau mengikuti ke arah dasar suspensi.
6. Kecepatan sedimentasi cenderung mendekati nol sebagai pendekatan
konsentrasi yang membatasi nilai sesuai dengan lapisan sedimen.
Sedimentasi biasanya berlangsung secara batch dan kontinu. Secara
klasifikasi dapat dijabarkan yang dimaksud dengan pembagian sedimentasi adalah
sebagai berikut (Brown dkk., 1956):
a. Sedimentasi batch
Sedimentasi batch sederhana diilustrasikan dengan menangguhkan beberapa
padatan yang terbagi halus dalam air dalam silinder ukur dan membiarkan isi
silinder berdiri tanpa gangguan.
b. Sedimentasi kontinu
Sedimentasi kontinu dilakukan dalam kerucut terbalik atau dalam tangki atau
bejana berbentuk silinder atau persegi panjang yang dilengkapi dengan
pengaduk yang berputar perlahan untuk memindahkan endapan padatan ke
dalam control discharge.
Penentuan kecepatan pengendapan dapat dilihat pada Gambar 4.2
berikut :
Gambar 4.2 Tinggi Antarmuka Cairan Bening (2) dengan Waktu
Pada Gambar 4.2 ketinggian (2) cairan bening antar muka di plot terhadap waktu.
Seperti yang ditunjukkan, kecepatan setling yaitu kemiringan garis, konstan pada
awalnya. Titik kritis ditunjukkan pada titik C karena sludge diperlukan
(Geankoplis, 1997).
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan kecepatan
pengendapan, antara lain (Setiyadi dkk., 2013):
1. Persamaan Stokes-Newton Law dan Persamaan Farag
Jika sebuah partikel turun di dalam fluida karena gaya gravitasi, maka
kecepatan pengendapan akan tercapai apabila jumlah dan gaya fraksi (drag
force) dan gaya apung (buoyancy) sebanding dengan gaya gravitasi benda.
Sedangkan persamaan Farag merumuskan suatu persamaan yang merupakan
penyempurnaan dari persamaan Stokes-Newton Law.
2. Persamaan Fergusson-Church
Proses sedimentasi suatu partikel dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
diameter partikel, gravitasi, densitas, serta viskositas.
3. Metode grafik
Pada proses sedimentasi, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kecepatan sedimentasi adalah spesifik gravity dan diameter partikel.
Metode sedimentasi (pengendapan) adalah suatu metode yang digunakan
untuk mengukur diameter partikel berdasarkan prinsip ketergantungan laju
sedimentasi partikel tersebut pada ukurannya yang dinyatakan dalam hukum
stokes melalui persamaan berikut (Hardani dkk., 2022):
…(4.1)
Keterangan :
dst : diameter rata-rata dan partikel berdasarkan kecepatan
ŋ o : viskositas dari medium
h : jarak jatuh dalam waktu t
P5 : kecepatan partikel
Po : kerapatan medium dispersi
g : percepatan gravitasi
Deskripsi Alat
Keterangan:
1. Gelas ukur 1000 mL
2. Zona A (bening)
3. Zona B (keruh)
4. Zona C (endapan)
4.3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
- CaCO3 20 gram
- NaOH 1 N 10 mL
- HCl 1 N 10 mL
- Tawas (Al2(SO4)3).18H2O 10 mL
- Akuades 1000 mL
IV-8
4.3.3 Prosedur Kerja
1. CaCO3 ditimbang sebanyak 20 gram.
2. Akuades diambil sebanyak 1000 mL dengan gelas ukur.
3. CaCO3 dan akuades dimasukkan kedalam gelas beker 1000 mL dan diaduk
selama 7 menit kemudian diukur pHnya.
4. Larutan CaCO3 dimasukkan ke dalam gelas ukur 1000 mL. Perhitungan waktu
pengamatan dengan stopwatch dimulai pada tetes terakhir larutan. Tinggi total
larutan diukur. Setelah itu, tinggi dari masing-masing zona diukur setiap menit
hingga menit ke-30 dengan penggaris. pH akhir larutan diukur sesudah proses
pengendapan selesai.
5. Hasil pengamatan dicatat.
6. Langkah 1-5 diulangi dengan massa CaCO3 sebanyak 20 gram dan
ditambahkan NaOH 1 N sebanyak 10 mL untuk variasi 2, dan ditambahkan
HCl 1 N sebanyak 10 mL untuk variasi 3, terakhir ditambahkan tawas
(Al2(SO4)3).18H2O 10 mL untuk variasi 4
IV-12
1 4 26 0,5 26,5
2 6 24 0,5 24,5
3 9 20,9 0,6 21,5
4 14 15,9 0,6 16,5
5 17 12,7 0,8 13,5
6 20 9,7 0,8 10,5
7 25,5 4,2 0,8 5
IV-10
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Sedimentasi CaCO3 + H2O (Lanjutan)
Waktu Ketinggian (cm) Zona B + C
(menit) Zona A (cm) Zona B (cm) Zona C (cm) (cm)
8 29,6 0 0,9 0,9
9 29,6 0 0,9 0,9
10 29,6 0 0,9 0,9
11 29,6 0 0,9 0,9
12 29,6 0 0,9 0,9
13 29,6 0 0,9 0,9
14 29,6 0 0,9 0,9
15 29,6 0 0,9 0,9
16 29,6 0 0,9 0,9
17 29,6 0 0,9 0,9
18 29,6 0 0,9 0,9
19 29,6 0 0,9 0,9
20 29,6 0 0,9 0,9
21 29,6 0 0,9 0,9
22 29,6 0 0,9 0,9
23 29,6 0 0,9 0,9
24 29,6 0 0,9 0,9
25 29,6 0 0,9 0,9
26 29,6 0 0,9 0,9
27 29,6 0 0,9 0,9
28 29,6 0 0,9 0,9
29 29,6 0 0,9 0,9
30 29,6 0 0,9 0,9
IV-12
IV-27
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Sedimentasi CaCO3 + H2O + NaOH (Lanjutan)
Waktu Ketinggian (cm) Zona B + C
(menit) Zona A Zona B Zona C (cm)
28 29,5 0 1 1
29 29,5 0 1 1
30 29,5 0 1 1
4.4.3 Pembahasan
Sedimentasi adalah proses pengendapan padatan yang terkandung dalam
cairan oleh gaya gravitasi (Perry, 1997). Sedimentasi dapat berlangsung secara
batch dan kontinu (thickener). Sedimentasi batch adalah pemisahan padatan dan
cairan dalam beberapa tahap sehingga dapat dihasilkan suspensi padatan dan
adanya perbedaan zona dalam proses sedimentasi (Geankoplis, 1997).
Percobaan ini menggunakan variasi II data yaitu campuran CaCO3 dengan
H2O, CaCO3 dengan NaOH dan H2O, CaCO3 dengan H2O dan HCl dan CaCO3
dengan H2O dan Al2(SO4)3 . Adanya variasi ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan antara kecepatan pengendapan sedimentasi dengan konsentrasi
suspensi yang berbeda-beda. Proses pelarutan CaCO3 dengan akuades adalah
dengan pengadukan selama 7 menit. Pengadukan selama 7 menit adalah karena 7
menit merupakan waktu yang ideal agar suspensi dapat homogen. Pengamatan
dilakukan selama 30 menit untuk melihat pemisahan larutan yang terjadi dengan
mengamati zona-zona yang terbentuk pada suspensi. Terdapat 3 zona yaitu zona
A (bening), zona B (keruh) dan zona C (endapan). Fungsi penambahan air pada
CaCO3 adalah untuk melarutkan zat-zat yang terkandung dalam CaCO3. Larutan
CaCO3 dengan akuades mengalami penguraian menjadi anion CO32- dan kation
Ca2+. Hal ini menyebabkan anionnya bergabung dengan ion hidrogen pada
akuades menjadi anion HCO3 dan membentuk asam lemah yang sedikit
berdisosiasi menjadi basa kuat karena karbon yang tidak dapat larut tapi bereaksi
dengan hidrogen membentuk asam karbonat. Adapun reaksi yang terjadi sebagai
berikut:
…(4.4)
…(4.5)
30
25
20
Z (cm)
15
10 Variasi I Zona
B+C
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Gambar 4.4 Hubungan Antara Waktu () Terhadap Ketinggian
Pengendapan (z) pada Campuran CaCO3 dengan H2O.
Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa ketinggian pada awalnya berbanding terbalik
terhadap waktu, dimana semakin tinggi waktu maka ketinggian zona B + C
semakin menurun. Menurut (McCabe dkk., 1999) hal ini terjadi karena adanya
pengaruh dari beberapa gaya yaitu gaya apung, gaya gravitasi dan gaya dorong
ketika suspensi, berada di bagian atas zona gelas memberikan gaya apung
sehingga partikel melayang di zona keruh, saat CaCO 3 turun disebabkan gaya
gravitasi, gaya dorong dihasilkan oleh zat padat sehingga air akan memberikan
gaya yang sama besar dengan CaCO3 tersebut dan menghasilkan endapan. Pada
selang waktu 9 menit, terjadi titik kritis di mana zona B telah menghilang karena
partikel pada telah mengendap dengan ketinggian endapannya 0,9 cm. Hal ini
karena larutan sudah terjadi di fase jenuh sehingga menyebabkan gaya dorong ke
permukaan.
Suspensi variasi II dan III yaitu CaCO3 20 gram dengan menambahkan
1000 ml akuades dan 10 ml NaOH dan CaCO 3 20 gram dengan penambahan 1000
mL akuades dan 10 ml HCl dengan waktu pengamatan setiap menit selama 30
menit diperoleh grafik sebagai berikut:
30
25
20
Z (cm)
Variasi II Zona
15 B+C
Variasi III
10 Zona B+C
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
…(4.6)
...(4.7)
…(4.8)
Ketinggian endapan menjadi konstan pada menit ke-6. Pada menit ke-7 sudah
tidak ada lagi partikel yang mengendap sehingga tinggi endapan mulai konstan
pada saat larutan jenuh dan partikel telah mengendap semua. Ketidaklinearan
grafik pada variasi II dan III dikarenakan kecepatan serta suspensi yang
mengalami penambahan konsentrasi (Brown dkk., 1956). Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut:
…(4.9)
…(4.10)
…(4.11)
Suspensi variasi ke IV yaitu CaCO3 20 gram dengan penambahan 1000
mL akuades dan 10 mL Al2(SO4)3 dengan waktu pengamatan setiap menit selama
30 menit diperoleh grafik sebagai berikut:
30
25
20
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa ketinggian awalnya berbanding terbalik terhadap
waktu, dimana semakin tinggi waktu maka ketinggian dari zona keruh ditambah
endapan semakin menurun. Proses sedimentasi padi variasi IV paling cepat terjadi
dibandingkan variasi I variasi II dan variasi III. Hal ini disebabkan adanya tawas
dalam campuran suspensi. Tawas adalah suatu bahan yang berfungsi
menggumpalkan partikel-partikel kecil yang terdapat di dalam air sehingga dapat
mempercepat proses (Alamsyah, 2006). Tawas membuat partikel-partikel halus
CaCO3 yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi menjadi partikel yang lebih
besar dan dapat diendapkan titik endapan konstan pada menit ke-4 dengan tinggi
endapan 2,3 cm pada menit ke-5 ini terjadi titik kritis di mana partikel zona B
telah mengendap seluruhnya hingga menit ke-30. Tidak liniernya grafik untuk
interval waktu menit ke-1 sampai menit ke-4 dikarenakan adanya perbedaan
kecepatan jatuhnya partikel CaCO3 ke dasar gelas ukur. Adapun reaksi
penambahan Al2(SO4)3 terhadap CaCO3 sebagai berikut:
Al2(SO4)3.18H2O(aq)+Ca(HCO3)2(aq)→2Al(OH)2(aq)+2CaSO4(s)+H2O(aq) ...(4.12)
Al2(SO4)3.18H2O(aq)+3CaCO3(s)+ H2O(s)→2Al(OH)(aq)+3CaSO4(s)+H2O(aq)…(4.13)
Berikut adalah grafik hubungan antara kecepatan (VL) dengan konsentrasi
(CL) pada campuran CaCO3 dengan H2O yang dapat dilihat pada Gambar 4.7.
3.5
3.0
VL (cm/menit)
2.5
2.0
1.5
Variasi 1
1.0
0.5
0.0
0.03 0.04 0.05 0.06
CL (g/mL)
2.5
VL (cm/menit)
2.0
1.5
Variasi 2
1.0 Variasi 3
0.5
0.0
0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
CL (g/mL)
3.0
2.5
2.0
1.5 Variasi 4
1.0
0.5
0.0
0.02 0.03 0.04 0.05
CL (g/mL)
4.5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah:
1. Nilai VL dan CL pada variasi I berturut-turut adalah 3,0125 cm/menit - 1,8875
cm/menit dan 0,0381 g/mL - 0,0244 g/mL. Pada variasi II berturut-turut adalah
2,3333 cm/menit – 0,8373 cm/menit dan 0,1017 g/mL - 0,0407 g/mL. Pada
variasi III berturut-turut adalah 2,6875 cm/menit - 1,5625 cm/menit dan 0,0436
g/mL - 0,0265 g/mL. Pada variasi IV berturut-turut adalah 4,5400 cm/menit -
2,5400 cm/menit dan 0,0407 g/mL – 0,0254 g/mL.
2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kecepatan free settling (Vt) pada
variasi I, II, III dan IV berturut-turut adalah 7,8261 cm/s; 11,9010 cm/s;
11,8630 cm/s; 11,8807 cm/s.
3. Variasi paling baik dalam percobaan ini adalah variasi IV karena memiliki nilai
kecepatan pada endapan (Vt) paling besar dibandingkan variasi I, II, III yaitu
sebesar 4,3400 cm/menit.
4.5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini adalah dengan
memvariasikan bahan. Seperti CaCO3 + H2O + Ca(OH)2 dengan variasi Ca(OH)2
0,2 N sebanyak 10 mL. Agar didapat perbandingan terhadap hasil yang diperoleh.
IV-27
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. G., Alan, S. F. dan Richard, S. D. (1956): Unit Operation. John Willey
and Sans. New York
Hardani, S. P., Idawati, S., Rahim, A., Ningrum, D. M., Ghozaly, M. R., Ulya, T.,
Dewi, I. K. dan Pertiwi, A. D. (2022): Buku Ajar Farmasi Fisika. Samudra
Biru. Yogyakarta
DP.IV-1
LP.IV-2
DN.IV-1
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Data 1
35
30
zi
25
20
Z (cm)
15
Variasi I Zona
B+C
10
5
Zl
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 25 cm
ZL = 0,9cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 25 cm−0,9 cm
VL = = 3,0123 cm/menit
ϴL 8 menit
LP.IV-1
LP.IV-2
Data 2
30
25
zi
20
Z (cm)
15
10
ZL
ᶿL ᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 24 cm
ZL = 0,9cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 24 cm−0,9 cm
VL = = =2,8875 cm /menit
ϴL 8 menit
Data 3
30
25
zi
20
Z (cm)
15
10
ZL
ᶿL ᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 23 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Jawab :
Zi−ZL 23 cm−0,9 cm
VL = = =2,7625 cm/menit
ϴL 8 menit
Data 4
30
25
zi
20
Z (cm)
15
10
ZL
ᶿL ᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 22 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Jawab :
Zi−ZL 22 cm−0,9 cm
VL = = =2,6375 cm/menit
ϴL 8 menit
Data 5
30
25
zi
20
Z (cm)
15
10
ZL
ᶿL ᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 21 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Jawab :
Zi−ZL 21 cm−0,9 cm
VL = = =2,5125 cm/menit
ϴL 8 menit
LP.IV-6
Data 6
35
30
25
zi
20
Z (cm)
15 Variasi I
Zona B+C
10
5
ZL
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 20 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 20 cm−0,9 cm
VL = = =2,3075 cm/menit
ϴL 8 menit
LP.IV-7
Data 7
30
25
zi
20
Z (cm)
15
ZL
0 ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 19 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
LP.IV-8
Zi−ZL 19 cm−0,9 cm
VL = = =2,2625 cm/menit
ϴL 8 menit
Data 8
30
25
20
zi
Z (cm)
15
10
ZL
ᶿLᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 18 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
LP.IV-9
Jawab :
Zi−ZL 18 cm−0,9 cm
VL = = =2 , 1375 cm/menit
ϴL 8 menit
Data 9
30
25
20
zi
Z (cm)
15
10
ZL
ᶿLᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 17 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
LP.IV-10
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 17 cm−0,9 cm
VL = = =2,015 cm/menit
ϴL 8 menit
Data 10
30
25
20
zi
Z (cm)
15
10
ZL
ᶿL ᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 16 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
LP.IV-11
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 16 cm−0,9 cm
VL = = =1,8875 cm/menit
ϴL 8 menit
30
25zi
20
Z (cm)
Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C
5
ZL
0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 15 cm
LP.IV-12
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 15 cm−1 cm
VL = = =2,8750 cm/menit
ϴL 6 menit
b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 23 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 23 cm−1,5 cm
VL = = =3,5000 cm/menit
ϴL 8 menit
Data 2
30
25
zi
20
Z (cm)
Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C
ZL
0 ᶿL ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
LP.IV-14
a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 14 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 14 cm−1 cm
VL = = =2,7500 cm/menit
ϴL 6 menit
b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 22 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 22 cm−1,5 cm
VL = = =3,3571 cm/menit
ϴL 8 menit
LP.IV-15
Data 3
LP.IV-16
30
25
zi
20
Z (cm)
Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C
ZL
0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 13 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 13 cm−1 cm
VL = = =2,6250 cm/menit
ϴL 6 menit
b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 21 cm
ZL = 1,5 cm
LP.IV-17
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 21 cm−1,5 cm
VL = = =3,2143 cm/menit
ϴL 8 menit
Data 4
30
25
zi
20
Z (cm)
Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C
ZL
0 ᶿL ᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 12 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 12 cm−1 cm
VL = = =2,5000 cm/menit
ϴL 6 menit
b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 20 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 20 cm−1,5 cm
VL = = =3,0714 cm /menit
ϴL 8 menit
Data 5
30
25
20zi
Z (cm)
Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C
ZL
0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 11 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 11 cm−1 cm
VL = = =2,3750 cm/menit
ϴL 6 menit
LP.IV-21
\
C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm
CL = = =0,0705 g /mL
Zi 11 cm
b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 19 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 19 cm−1,5 cm
VL = = =2,9286 cm/menit
ϴL 8 menit
Data 6
30
25
20
zi
Z (cm)
Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C
ZL
0 ᶿL ᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 10 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
LP.IV-23
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 10 cm−1 cm
VL = = =1,5000 cm/menit
ϴL 6 menit
b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 18 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 18 cm−1,5 cm
VL = = =2,0625 cm/menit
ϴL 8 menit
C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30 , cm
CL = = =0,0339 g/mL
Zi 22 cm
LP.IV-24
Data 7
30
25
20
zi
Z (cm)
Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C
ZL
0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 9 cm
ZL = 1 cm
LP.IV-25
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 9 cm−1cm
VL = = =1,3333 cm/menit
ϴL 6 menit
b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 17 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 17 cm−1,5 cm
VL = = =1,9375 cm/menit
ϴL 8 menit
Data 8
30
25
20
Z (cm)
zi
Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C
ZL
0 ᶿLᶿi ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
LP.IV-27
a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 8 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 8 cm−1cm
VL = = =1,1667 cm/menit
ϴL 6 menit
b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 16 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 16 cm−1,5 cm
VL = = =1,8125 cm/menit
ϴL 8 menit
LP.IV-28
Data 9
LP.IV-29
30
25
20
Z (cm)
zi Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C
ZL
0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 7 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 7 cm−1cm
VL = = =1,0000 cm/menit
ϴL 6 menit
b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 15 cm
ZL = 1,5 cm
LP.IV-30
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 15 cm−1,5 cm
VL = = =1,6875 cm/menit
ϴL 8 menit
Data 10
30
25
20
Z (cm)
Variasi II
15zi Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C
ZL
0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 6cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 6 cm−1 cm
VL = = =0,8333 cm/menit
ϴL 6 menit
b). Variasi 3
LP.IV-32
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 14 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya : VL dan CL …?
Jawab :
Zi−ZL 14 cm−1,5 cm
VL = = =1,5625 cm/menit
ϴL 8 menit
30
25
zi
20
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
ZL
0 ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 31cm
Zi = 26 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya: VL dan CL
Zi−ZL 26 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =3,2143 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 3 cm
CL = = =0,0596 g / mL
Zi 26 cm
LP.IV-34
Data 2
30
25
zi
20
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
ZL
0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 25 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,11menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya: VL dan CL
Zi−ZL 25 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =3,0714 cm /menit
ϴL 7 menit
LP.IV-35
Data 3
30
25
zi
20
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
ZL
0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 24 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya: VL dan CL
LP.IV-36
Zi−ZL 24 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =1,9286 cm /menit
ϴL 7 menit
Data 4
30
25
zi
20
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
ZL
0 ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 23 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL
LP.IV-37
Ditanya: VL dan CL
Zi−ZL 24 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,7857 cm/menit
ϴL 7 menit
Data 5
30
25
zi
20
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
ZL
0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 22 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
LP.IV-38
Ditanya: VL dan CL
Zi−ZL 22 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,6429 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 . Z 0 0,0500 g /mL x 31 cm
CL = = =0,0705 g /mL
Zi 22 cm
Data 6
30
25
20
zi
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
ZL
0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 21 cm
ZL = 3,5 cm
LP.IV-39
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya: VL dan CL
Zi−ZL 21 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,5000 cm/menit
ϴL 7 menit
Data 7
30
25
20
zi
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
ZL
0 ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 20 cm
LP.IV-40
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya: VL dan CL
Zi−ZL 20 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,3571 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm
CL = = =0,0775 g/mL
Zi 20 cm
Data 8
30
25
20
zi
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
ZL
0 ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 31 cm
LP.IV-41
Zi = 19 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya: VL dan CL
Zi−ZL 19 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,2143 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm
CL = = =0,0816 g /mL
Zi 19 cm
Data 9
30
25
20
zi
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
ZL
0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
LP.IV-42
Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 18 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya: VL dan CL
Zi−ZL 18 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,0714 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm
CL = = =0,0861 g/mL
Zi 18 cm
Data 10
LP.IV-43
30
25
20
zi
Z (cm)
15
10
Variasi IV
Zona B+C
5
ZL
0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 17 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL
Ditanya: VL dan CL
Zi−ZL 17 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =1,9286 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm
CL = = =0,0912 g/mL
Zi 17 cm
LP.IV-44
(ρ ¿ ¿ partikel− ρH 2 O )x g
VT = (D partikel)2 x ¿
18 µ
2 g cm
(0,025) x ( 2,91898−0,99624 ) 3
x 980 2
cm s
=
g
18 x 0,00826
cm. s
= 7,8261 cm/s
Ditanya: Vt ?
Jawab :
LP.IV-45
MNaoH = ρ x v
= 2,13 g/cm3 x 10 mL
= 21,3 gram
m
NNaoH =
BM
21,3 gram
= g
40
mol
= 0,5325 mol
nNaoH
XNaoH =
n NaoH +n H 2 O
0,5325 mol
= ( 0,5325+55,555 ) mol
= 0,0094
xH2O = 1 – 0,0094
= 0,9906
1
ρmix = x NaoH x H 2 O
+
ρ NaoH ρ H 2 O
1
= 0,0094 0,9906
+
2,31 0,99624
= 1,0012 g/cm3
ρCaCO 3 + ρmix = 2,91898 g/cm3 + 1,0012 g/cm3 = 3,9201 g/cm3
(ρ ¿ ¿ CaCO 3+ ρmix −ρ H 2O ) x g
Vt = (D partikel)2 x ¿
18 µ
(0,025 cm)2 x ( 3,9201−0,99624 ) x 980
= g
18 x 0,00836
cm. s
= 11,9010 cm/s
m
nHCl =
BM
11,8 g
= g
36,46
mol
= 0,3236 mol
nHCl
xHCl =
n HCl +n H 2O
0,3236 mol
= ( 0,3236+55,555 ) mol
= 0, 0557
xH2O = 1 – 0,0557
= 0,9943
1
ρmix = X HCl x H 2O
+
ρ HCl ρH 2 O
1
= 0,0557 + 0,9943
1,18 0,99624
LP.IV-47
= 0,9570 g/cm3
( ρ ¿ ¿ CaCO 3+ ρ mix−ρ H 2 O) x g
Vt = D2partikel x ¿
18 µ
cm
(0,025 cm)2 x ( 3,91518−0,99624 ) g/cm3 x 980 2
s
=
g
18 x 0,00836
cm. s
= 11,8809 cm/s
= 9,8 g
m
nAl2(so4)3 =
BM
9,8 g
= g
342
mol
= 0,028 mol
n Al 2(so 4)3
x Al2(so4)3 =
n Al 2(so 4 )3 + nH 2 O
0,028 mol
= ( 0,028+55,555 ) mol
= 0, 0005
xH2O = 1 – 0,0005
= 0,9995
1
ρmix = X Al 2(so 4)3 x H 2 O
+
ρ Al 2(so 4)3 ρH 2 O
1
= 0,0005 + 0,9995
0,8 0,99624
= 0,9962 g/cm3