Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN PRAKTIKUM

OPERASI TEKNIK KIMIA 1


(STK4227)

PERCOBAAN 4
SEDIMENTASI

DOSEN PEMBIMBING: Dr. ABUBAKAR TUHULOULA, ST., MT.

OLEH:
KELOMPOK III (TIGA)

CHACHAY TALIA LALIN (2110814120008)


TAMI RAHMIATI (2110814220011)
TITIK RINASTI (2110814220032)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
ABSTRAK

Sedimentasi merupakan pemisahan dengan sebagian atau bersatunya partikel padatan atau
sehingga jatuh ke dasar dan mengendap memanfaatkan gaya gravitasi, yaitu dengan mendiamkan
suspensi hingga terbentuk endapan yang terpisah dari larutan bening. Dalam percobaan
sedimentasi batch, sedimen menumpuk secara bertahap dan padatan yang diendapkan pada tahap
awal yang mengalami gaya tekan untuk periode waktu yang paling lama. Tujuan percobaan ini
adalah mencari data dan membuat grafik hubungan kecepatan sedimentasi (V L) dengan konsentrasi
endapan (CL) berdasarkan data percobaan sedimentasi secara batch dan mencari kecepatan free
settling (Vt). Percobaan menggunakan 4 variasi data yaitu pada variasi I menggunakan CaCO 3 dan
akuades, variasi II menggunakan NaOH, variasi III menggunakan HCl dan untuk variasi IV
menggunakan tawas. CaCO3 sebanyak 20 gram dilarutkan dalam 1000 liter air dan diaduk selama
7 menit agar larutan homogen. Larutan CaCO3 dimasukkan ke dalam gelas ukur 1000 mL,
perhitungan waktu pengamatan dimulai pada tetes terakhir larutan CaCO 3 hingga menit ke-30 dan
tinggi masing-masing zona diukur, larutan NaOH 1 N ditambahkan 10 mL untuk variasi II, larutan
HCl 1 N ditambahkan 10 mL untuk variasi III dan variasi IV ditambahkan 10 mL larutan
Aluminium sulfat. Berdasarkan hasil perhitungan dibuat grafik hubungan antara ketinggian
endapan terhadap waktu pengendapan. Nilai V L tertinggi pada variasi I, II, III dan IV secara
berturut-turut adalah 0,0573 cm/menit; 2,333 cm/menit; 2,6875 cm/menit dan 4,3400 cm/menit.
Sedangkan nilai CL pada variasi I, II, III dan IV adalah 3,0125 cm/menit; 0,0871 cm/menit; 0,0436
cm/menit dan 0,0407 cm/menit. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dengan kecepatan
partikel free settling (Vt) variasi I, II, III dan IV berturut-turut sebesar 7,8261 cm/s; 11,9010 cm/s;
11,8630 cm/s dan 11,8807 cm/s. Variasi paling kecil yang digunakan sebagai kecepatan koagulan
adalah variasi II karena memiliki nilai kecepatan pengendapan (V t) paling besar dibandingkan
dengan variasi I, III dan IV.

Kata kunci : Sedimentasi, CaCO3, HCl, Aluminium sulfat, dan free settling

IV-i
PERCOBAAN 4
SEDIMENTASI

4.1 PENDAHULUAN

4.1.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini yaitu:
1. Mencari data dan membuat grafik hubungan kecepatan sedimentasi (VL)
dengan konsentrasi suspensi (CL) berdasarkan data percobaan sedimentasi
batch.
2. Mencari kecepatan free settling (Vt).

4.1.2 Latar Belakang


Sedimentasi merupakan pemisahan dengan sebagian atau bersatunya
partikel padatan atau sehingga jatuh ke dasar dan mengendap memanfaatkan gaya
gravitasi. Sedimentasi dibagi menjadi dua berdasarkan operasi fungsional yaitu
thickening adalah meningkatkan konsentrasi dan suspensi. Sedangkan
classification untuk memisahkan suspensi partikel dengan kualitas yang relatif
lebih kecil dan menghasilkan effluent yang bersih (Perry, 1997).
Metode sedimentasi sederhana adalah dengan membiarkan padatan
mengendap dengan sendirinya. Setelah partikel-partikel mengendap, maka air
yang jernih dapat dipisahkan dari padatan yang sama tersuspensi di dalamnya.
kecepatan pengendapan partikel yang terdapat di air tergantung pada berat jenis,
bentuk dan ukuran partikel, viskositas air dan Kecepatan aliran dalam bak
pengendap (Ruslindawati, 2016).
Aplikasi sedimentasi pada adalah pengolahan limbah cair. Proses
sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan flokulasi di mana tujuannya
dalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat
tenggelam dalam waktu lebih singkat (Ruslindawati, 2016). Oleh karena itu
percobaan ini penting dilakukan agar praktikkan mengetahui proses sedimentasi.

IV-1
4.2 DASAR TEORI

Sedimentasi adalah salah satu proses pemisahan campuran padatan dan


cairan (slurry) menjadi cairan beningan dan sludge. Proses ini memanfaatkan gaya
gravitasi, yaitu dengan mendiamkan suspensi hingga terbentuk endapan yang
terpisah dari larutan bening, proses sedimentasi dalam dunia industri dilakukan
secara sinambung dengan menggunakan alat yang dikenal dengan nama thickener.
Sedangkan untuk skala laboratorium dilakukan secara batch seperti pada Gambar
4.1 (Rumbino dan Kezia, 2020):

Gambar 4.1 Pengendapan Batch

Keterangan :
A : Cairan bening
B : Zona konsentrasi seragam
C : Zona ukuran butir tidak seragam
D : Zona partikel padat terendapkan

Gambar 4.1 (a) menunjukkan suspensi dalam silinder dengan konsentrasi padatan
yang seragam. Seiring berjalannya waktu partikel-partikel padatan mulai
mengendap di mana laju pengendapan partikel tersebut diasumsikan seperti

IV-2
terminal velocity pada kondisi hindered settling. Pada Gambar 4.1 (b) terdapat
beberapa zona konsentrasi. Zona D didominasi endapan partikel-partikel padatan

IV-3
yang lebih berat dan lebih cepat mengendap. Pada zona C terdapat partikel dengan
ukuran yang berbeda-beda dan konsentrasi yang tidak seragam. Zona B dengan
konsentrasi yang seragam dan hampir sama dengan keadaan mula-mula. Diatas
zona B adalah zona A yang berupa liquid jernih. Jika sedimentasi dilanjutkan,
fungsi dari tiap daerah bervariasi seperti pada Gambar 4.1 (c) yang disebut
critical settling. Keadaan zona B dan C hilang dan seluruh padatan akan terdapat
zona D sehingga daerah A dan B disebut critical settling.
Pengendapan partikel terbagi menjadi empat kelas sebagai berikut
(Septiati dan Nurul, 2017):
1. Discrate (Kelas I)
Pada pengendapan ini, partikel padatan mengendap tanpa berinteraksi dengan
partikel padatan lainnya. Pengendapan ini terjadi pada limbah cair dengan
konsentrasi padatan yang rendah. Partikel yang mengendap pada saat
pengendapan ini terjadi, kelak mengalami perubahan bentuk, ukuran spesific
gravity terhadap waktu.
2. Flocullen (Kelas II)
Pengendapan ini terjadi pada limbah cair dengan konsentrasi padatan yang
tinggi partikel padatan yang terdapat di dalam limbah cair akan saling
berinteraksi sehingga partikel akan mengalami perubahan bentuk ukuran dan
spesific gravity. Pengendapan massa partikel padatan mengakibatkan semakin
tingginya kecepatan pengendapan.
3. Hindered (Kelas III)
Pengendapan ini terjadi pada limbah cair dengan konsentrasi padatan yang
cukup tinggi. Partikel padatan yang ada di dalam limbah air tersebut akan
saling berinteraksi. Sehingga dapat menghambat kecepatan pengendapan
partikel.
4. Compression (Kelas IV)
Pengendapan ini terjadi pada limbah cair dengan konsentrasi padatan yang
sangat tinggi. Sehingga partikel padatan akan sering menghambat proses
pengendapan partikel padatan yang berada di bagian atas dan mendorong atau
menekan.
Asumsi-asumsi dasar dalam sedimentasi adalah sebagai berikut (Coulson
dan Richardson, 2002):
1. Konsentrasi partikel seragam membentuk beberapa lapisan horizontal.
2. Efek dinding dapat diabaikan.
3. Tidak ada diferensial settling dan partikel sebagai hasil dan pemisahan, shape
size atau komposisi.
4. Kecepatan jatuh partikel hanya tergantung pada konsentrasi partikel.
5. Konsentrasi awal juga seragam atau mengikuti ke arah dasar suspensi.
6. Kecepatan sedimentasi cenderung mendekati nol sebagai pendekatan
konsentrasi yang membatasi nilai sesuai dengan lapisan sedimen.
Sedimentasi biasanya berlangsung secara batch dan kontinu. Secara
klasifikasi dapat dijabarkan yang dimaksud dengan pembagian sedimentasi adalah
sebagai berikut (Brown dkk., 1956):
a. Sedimentasi batch
Sedimentasi batch sederhana diilustrasikan dengan menangguhkan beberapa
padatan yang terbagi halus dalam air dalam silinder ukur dan membiarkan isi
silinder berdiri tanpa gangguan.
b. Sedimentasi kontinu
Sedimentasi kontinu dilakukan dalam kerucut terbalik atau dalam tangki atau
bejana berbentuk silinder atau persegi panjang yang dilengkapi dengan
pengaduk yang berputar perlahan untuk memindahkan endapan padatan ke
dalam control discharge.
Penentuan kecepatan pengendapan dapat dilihat pada Gambar 4.2
berikut :
Gambar 4.2 Tinggi Antarmuka Cairan Bening (2) dengan Waktu
Pada Gambar 4.2 ketinggian (2) cairan bening antar muka di plot terhadap waktu.
Seperti yang ditunjukkan, kecepatan setling yaitu kemiringan garis, konstan pada
awalnya. Titik kritis ditunjukkan pada titik C karena sludge diperlukan
(Geankoplis, 1997).
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan kecepatan
pengendapan, antara lain (Setiyadi dkk., 2013):
1. Persamaan Stokes-Newton Law dan Persamaan Farag
Jika sebuah partikel turun di dalam fluida karena gaya gravitasi, maka
kecepatan pengendapan akan tercapai apabila jumlah dan gaya fraksi (drag
force) dan gaya apung (buoyancy) sebanding dengan gaya gravitasi benda.
Sedangkan persamaan Farag merumuskan suatu persamaan yang merupakan
penyempurnaan dari persamaan Stokes-Newton Law.
2. Persamaan Fergusson-Church
Proses sedimentasi suatu partikel dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
diameter partikel, gravitasi, densitas, serta viskositas.
3. Metode grafik
Pada proses sedimentasi, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kecepatan sedimentasi adalah spesifik gravity dan diameter partikel.
Metode sedimentasi (pengendapan) adalah suatu metode yang digunakan
untuk mengukur diameter partikel berdasarkan prinsip ketergantungan laju
sedimentasi partikel tersebut pada ukurannya yang dinyatakan dalam hukum
stokes melalui persamaan berikut (Hardani dkk., 2022):

…(4.1)
Keterangan :
dst : diameter rata-rata dan partikel berdasarkan kecepatan
ŋ o : viskositas dari medium
h : jarak jatuh dalam waktu t
P5 : kecepatan partikel
Po : kerapatan medium dispersi
g : percepatan gravitasi

Kecepatan proses pengendapan (sedimentasi) suatu partikel atau molekul


dipengaruhi oleh berat molekul dan bentuk partikel. Semakin tinggi berat molekul
maka kecepatannya juga semakin cepat. Sedangkan bentuk partikel, partikel yang
lebih komplek akan bergerak lebih cepat di dalam cairan dibandingkan partikel
lain meskipun BM-nya sama (Yuwono, 2005).
Tawas adalah senyawa kimia yang terbuat dari molekul air yang tidak
berwarna dan memiliki bentuk kristal. Tawas merupakan kelompok garam yang
memiliki ciri-ciri tidak berbau, mudah larut dalam air dan bentuknya seperti
kristal keputihan. Tawas berfungsi menggumpalkan partikel-partikel kecil yang
terdapat di dalam air menjadi gumpalan-gumpalan sehingga dapat terendap ke
dasar sumur atau tangki air (Rianto dan Suhendra, 2017).
Sifat fisik dan kimia dari kalsium karbonat adalah sebagai berikut (Perry,
1997):
Rumus kimia : CaCO3
Bentuk : Padat
Berat molekul : 100,09
Spesifik gravity : 2,711
Titik lebur : 1339°C
Sifat fisik dan kimia dari natrium hidroksida adalah sebagai berikut (Perry,
1997):
Rumus molekul : NaOH
Bentuk : Padat
Berat molekul : 40
Spesifik gravity : 2,130
Titik lebur : 318,4⁰C
Sifat fisik dan kimia dari asam klorida adalah sebagai berikut (Perry,
1997):
Bentuk : Cair
Berat molekul : 36,47
Spesifik gravity : 1,268
Titik didih : -85⁰ C
Sifat fisik dan kimia dari akuades adalah sebagai berikut (Perry, 1997):
Berat molekul : 18,02
Spesifik gravity : 1,00
Titik lebur : 0°C
Titik didih : 100°C
IV-12

4.3 METODOLOGI PERCOBAAN

4.3.1 Alat dan Rangkaian Alat


Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini sebagai berikut:
- Gelas ukur 1000 mL - Sudip
- Gelas beker 1000 mL - Neraca analitik
- Stopwatch - Senter
- Pipet tetes - Penggaris 40 cm
- Pengaduk kaca - Indikator pH

Deskripsi Alat

Keterangan:
1. Gelas ukur 1000 mL
2. Zona A (bening)
3. Zona B (keruh)
4. Zona C (endapan)

Gambar 4.3 Rangkaian Alat Sedimentasi

4.3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
- CaCO3 20 gram
- NaOH 1 N 10 mL
- HCl 1 N 10 mL
- Tawas (Al2(SO4)3).18H2O 10 mL
- Akuades 1000 mL

IV-8
4.3.3 Prosedur Kerja
1. CaCO3 ditimbang sebanyak 20 gram.
2. Akuades diambil sebanyak 1000 mL dengan gelas ukur.
3. CaCO3 dan akuades dimasukkan kedalam gelas beker 1000 mL dan diaduk
selama 7 menit kemudian diukur pHnya.
4. Larutan CaCO3 dimasukkan ke dalam gelas ukur 1000 mL. Perhitungan waktu
pengamatan dengan stopwatch dimulai pada tetes terakhir larutan. Tinggi total
larutan diukur. Setelah itu, tinggi dari masing-masing zona diukur setiap menit
hingga menit ke-30 dengan penggaris. pH akhir larutan diukur sesudah proses
pengendapan selesai.
5. Hasil pengamatan dicatat.
6. Langkah 1-5 diulangi dengan massa CaCO3 sebanyak 20 gram dan
ditambahkan NaOH 1 N sebanyak 10 mL untuk variasi 2, dan ditambahkan
HCl 1 N sebanyak 10 mL untuk variasi 3, terakhir ditambahkan tawas
(Al2(SO4)3).18H2O 10 mL untuk variasi 4
IV-12

4.4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Awal
Variasi I + Variasi II + Variasi III + Variasi IV +
Variasi
H2O NaOH HCl Tawas
Jumlah H2O 1000 mL 1000 mL 1000 mL 1000 mL
Tinggi cairan
30,5 cm 30,5 cm 30,5 cm 30,5 cm
(awal)
Tinggi cairan
30,5 cm 30,5 cm 30,5 cm 30,5 cm
(akhir)
Volume
1000 mL 1000 mL 1000 mL 1000 mL
cairan total
Volume
1000 mL 1000 mL 1000 mL 1000 mL
sampel
Jumlah
20 gram 20 gram 20 gram 20 gram
CaCO3
pH awal 7 13 6 6,5
pH akhir 7 13 5,5 7

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Sedimentasi CaCO3 + H2O


Waktu Ketinggian (cm) Zona B + C
(menit) Zona A (cm) Zona B (cm) Zona C (cm) (cm)

1 4 26 0,5 26,5
2 6 24 0,5 24,5
3 9 20,9 0,6 21,5
4 14 15,9 0,6 16,5
5 17 12,7 0,8 13,5
6 20 9,7 0,8 10,5
7 25,5 4,2 0,8 5

IV-10
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Sedimentasi CaCO3 + H2O (Lanjutan)
Waktu Ketinggian (cm) Zona B + C
(menit) Zona A (cm) Zona B (cm) Zona C (cm) (cm)
8 29,6 0 0,9 0,9
9 29,6 0 0,9 0,9
10 29,6 0 0,9 0,9
11 29,6 0 0,9 0,9
12 29,6 0 0,9 0,9
13 29,6 0 0,9 0,9
14 29,6 0 0,9 0,9
15 29,6 0 0,9 0,9
16 29,6 0 0,9 0,9
17 29,6 0 0,9 0,9
18 29,6 0 0,9 0,9
19 29,6 0 0,9 0,9
20 29,6 0 0,9 0,9
21 29,6 0 0,9 0,9
22 29,6 0 0,9 0,9
23 29,6 0 0,9 0,9
24 29,6 0 0,9 0,9
25 29,6 0 0,9 0,9
26 29,6 0 0,9 0,9
27 29,6 0 0,9 0,9
28 29,6 0 0,9 0,9
29 29,6 0 0,9 0,9
30 29,6 0 0,9 0,9
IV-12

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Sedimentasi CaCO3 + H2O + NaOH


Waktu Ketinggian (cm) Zona B + C
(menit) Zona A Zona B Zona C (cm)
1 13,5 16,5 0,5 17
2 15,4 14,5 0,6 15,1
3 20,5 9,2 0,8 10
4 23,5 6,1 0,9 7
5 25,5 4,1 0,9 5
6 29,5 0 1 1
7 29,5 0 1 1
8 29,5 0 1 1
9 29,5 0 1 1
10 29,5 0 1 1
11 29,5 0 1 1
12 29,5 0 1 1
13 29,5 0 1 1
14 29,5 0 1 1
15 29,5 0 1 1
16 29,5 0 1 1
17 29,5 0 1 1
18 29,5 0 1 1
19 29,5 0 1 1
20 29,5 0 1 1
21 29,5 0 1 1
22 29,5 0 1 1
23 29,5 0 1 1
24 29,5 0 1 1
25 29,5 0 1 1
26 29,5 0 1 1
27 29,5 0 1 1

IV-27
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Sedimentasi CaCO3 + H2O + NaOH (Lanjutan)
Waktu Ketinggian (cm) Zona B + C
(menit) Zona A Zona B Zona C (cm)
28 29,5 0 1 1
29 29,5 0 1 1
30 29,5 0 1 1

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Sedimentasi CaCO3 + H2O + HCl


Waktu Ketinggian (cm) Zona B + C
(menit) Zona A Zona B Zona C (cm)
1 6 24,2 0,3 24,5
2 7,7 22,4 0,4 22,8
3 12 17,9 0,6 18,5
4 15 14,8 0,7 15,5
5 18,5 11,2 0,8 12
6 21,5 8,2 0,8 9
7 25 4,6 0,9 5,5
8 29 0 1 3
9 29 0 1,5 1,5
10 29 0 1,5 1,5
11 29 0 1,5 1,5
12 29 0 1,5 1,5
13 29 0 1,5 1,5
14 29 0 1,5 1,5
15 29 0 1,5 1,5
16 29 0 1,5 1,5
17 29 0 1,5 1,5
18 29 0 1,5 1,5
19 29 0 1,5 1,5
20 29 0 1,5 1,5
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Sedimentasi CaCO3 + H2O + HCl (Lanjutan)
Waktu Ketinggian (cm) Zona B + C
(menit) Zona A Zona B Zona C (cm)
21 29 0 1,5 1,5
22 29 0 1,5 1,5
23 29 0 1,5 1,5
24 29 0 1,5 1,5
25 29 0 1,5 1,5
26 29 0 1,5 1,5
27 29 0 1,5 1,5
28 29 0 1,5 1,5
29 29 0 1,5 1,5
30 29 0 1,5 1,5

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Sedimentasi CaCO3 + H2O + Tawas


Waktu Ketinggian (cm) Zona B + C
(menit) Zona A Zona B Zona C (cm)
1 5 25 0,5 25,5
2 12,5 18,9 1,1 18
3 18 10,7 1,8 12,5
4 21,5 6 2 8
5 28,2 0 2,3 2,3
6 28,2 0 2,3 2,3
7 28,2 0 2,3 2,3
8 28,2 0 2,3 2,3
9 28,2 0 2,3 2,3
10 28,2 0 2,3 2,3
11 28,2 0 2,3 2,3
12 28,2 0 2,3 2,3
13 28,2 0 2,3 2,3
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Sedimentasi CaCO3 + H2O + Tawas (Lanjutan)
Waktu Ketinggian (cm) Zona B + C
(menit) Zona A Zona B Zona C (cm)
14 28,2 0 2,3 2,3
15 28,2 0 2,3 2,3
16 28,2 0 2,3 2,3
17 28,2 0 2,3 2,3
18 28,2 0 2,3 2,3
19 28,2 0 2,3 2,3
20 28,2 0 2,3 2,3
21 28,2 0 2,3 2,3
22 28,2 0 2,3 2,3
23 28,2 0 2,3 2,3
24 28,2 0 2,3 2,3
25 28,2 0 2,3 2,3
26 28,2 0 2,3 2,3

27 28,2 0 2,3 2,3

28 28,2 0 2,3 2,3

29 28,2 0 2,3 2,3

30 28,2 0 2,3 2,3


4.4.2 HASIL PERHITUNGAN
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Sedimentasi CaCO3 + H2O
Z0 Zi
Co i ZL L VL CL Vt
No (cm (cm
(g/mL) (menit) (cm) (menit) (cm/menit) (g/mL) (cm/s)
) )
1 30,5 0,0200 25 8,1 0,9 8 0,0366 3,0125 7,8261
2 30,5 0,0200 24 8,1 0,9 8 0,0381 2,8875 7,8261

3 30,5 0,0200 23 8,1 0,9 8 0,0391 2,7625 7,8261

4 30,5 0,0200 22 8,1 0,9 8 0,0416 2,6375 7,8261

5 30,5 0,0200 21 8,1 0,9 8 0,0436 2,5125 7,8261

6 30,5 0,0200 20 8,1 0,9 8 0,0458 2,3875 7,8261

7 30,5 0,0200 19 8,1 0,9 8 0,0485 2,2625 7,8261

8 30,5 0,0200 18 8,1 0,9 8 0,0508 2,1375 7,8261

9 30,5 0,0200 17 8,1 0,9 8 0,0530 2,0125 7,8261

10 30,5 0,0200 16 8,1 0,9 8 0,0572 1,8875 7,8261

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Sedimentasi CaCO3 + H2O + NaOH


Z0 Zi
Co i ZL L VL CL Vt
No (cm (cm
(g/mL) (menit) (cm) (menit) (cm/menit) (g/mL) (cm/s)
) )
1 30,5 0,0200 15 6,1 1 6 2,3333 0,0407 11,9010
2 30,5 0,0200 14 6,1 1 6 2,1667 0,0436 11,9010

3 30,5 0,0200 13 6,1 1 6 2,000 0,0469 11,9010

4 30,5 0,0200 12 6,1 1 6 1,8333 0,0508 11,9010

5 30,5 0,0200 11 6,1 1 6 1,6667 0,0555 11,9010

6 30,5 0,0200 10 6,1 1 6 1,5000 0,0610 11,9010

7 30,5 0,0200 9 6,1 1 6 1,3333 0,0678 11,9010

8 30,5 0,0200 8 6,1 1 6 1,2667 0,0763 11,9010


9 30,5 0,0200 7 6,1 1 6 1,0000 0,0871 11,9010

10 30,5 0,0200 6 6,1 1 6 0,8333 0,1017 11,9010


Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Sedimentasi CaCO3 + H2O + HCl
Z0 Zi
Co i ZL L VL CL Vt
No (cm (cm
(g/mL) (menit) (cm) (menit) (cm/menit) (g/mL) (cm/s)
) )
1 30,5 0,0200 23 8,1 1,5 8 2,6875 0,0265 11,8630
2 30,5 0,0200 22 8,1 1,5 8 2,5625 0,0277 11,8630

3 30,5 0,0200 21 8,1 1,5 8 2,4375 0,0290 11,8630

4 30,5 0,0200 20 8,1 1,5 8 2,3125 0,0305 11,8630

5 30,5 0,0200 19 8,1 1,5 8 2,1875 0,0321 11,8630

6 30,5 0,0200 18 8,1 1,5 8 2,0625 0,0339 11,8630

7 30,5 0,0200 17 8,1 1,5 8 1,9375 0,0359 11,8630

8 30,5 0,0200 16 8,1 1,5 8 1,8125 0,0381 11,8630

9 30,5 0,0200 15 8,1 1,5 8 1,6875 0,0407 11,8630

10 30,5 0,0200 14 8,1 1,5 8 1,5625 0,0436 11,8630

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Sedimentasi CaCO3 + H2O + Tawas


Z0 Zi
Co i ZL L VL CL Vt
No (cm (cm
(g/mL) (menit) (cm) (menit) (cm/menit) (g/mL) (cm/s)
) )
1 30,5 0,0200 24 10,1 2,3 5 4,3400 0,0254 11,8807
2 30,5 0,0200 23 10,1 2,3 5 4,1400 0,0265 11,8807

3 30,5 0,0200 23 10,1 2,3 5 3,9400 0,0277 11,8807

4 30,5 0,0200 21 10,1 2,3 5 3,7400 0,0290 11,8807

5 30,5 0,0200 20 10,1 2,3 5 3,5400 0,0305 11,8807

6 30,5 0,0200 19 10,1 2,3 5 3,3400 0,0321 11,8807

7 30,5 0,0200 18 10,1 2,3 5 3,1400 0,0339 11,8807


8 30,5 0,0200 17 10,1 2,3 5 2,9400 0,0359 11,8807

9 30,5 0,0200 16 10,1 2,3 5 2,7400 0,0381 11,8807

10 30,5 0,0200 15 10,1 2,3 5 2,5400 0,0407 11,8807

4.4.3 Pembahasan
Sedimentasi adalah proses pengendapan padatan yang terkandung dalam
cairan oleh gaya gravitasi (Perry, 1997). Sedimentasi dapat berlangsung secara
batch dan kontinu (thickener). Sedimentasi batch adalah pemisahan padatan dan
cairan dalam beberapa tahap sehingga dapat dihasilkan suspensi padatan dan
adanya perbedaan zona dalam proses sedimentasi (Geankoplis, 1997).
Percobaan ini menggunakan variasi II data yaitu campuran CaCO3 dengan
H2O, CaCO3 dengan NaOH dan H2O, CaCO3 dengan H2O dan HCl dan CaCO3
dengan H2O dan Al2(SO4)3 . Adanya variasi ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan antara kecepatan pengendapan sedimentasi dengan konsentrasi
suspensi yang berbeda-beda. Proses pelarutan CaCO3 dengan akuades adalah
dengan pengadukan selama 7 menit. Pengadukan selama 7 menit adalah karena 7
menit merupakan waktu yang ideal agar suspensi dapat homogen. Pengamatan
dilakukan selama 30 menit untuk melihat pemisahan larutan yang terjadi dengan
mengamati zona-zona yang terbentuk pada suspensi. Terdapat 3 zona yaitu zona
A (bening), zona B (keruh) dan zona C (endapan). Fungsi penambahan air pada
CaCO3 adalah untuk melarutkan zat-zat yang terkandung dalam CaCO3. Larutan
CaCO3 dengan akuades mengalami penguraian menjadi anion CO32- dan kation
Ca2+. Hal ini menyebabkan anionnya bergabung dengan ion hidrogen pada
akuades menjadi anion HCO3 dan membentuk asam lemah yang sedikit
berdisosiasi menjadi basa kuat karena karbon yang tidak dapat larut tapi bereaksi
dengan hidrogen membentuk asam karbonat. Adapun reaksi yang terjadi sebagai
berikut:

…(4.4)
…(4.5)

Lamanya waktu pengendapan mempengaruhi slurry. Semakin lama waktu


pengendapan, semakin kecil ketinggian zona keruh yang dihasilkan dan seiring
berjalannya waktu, tinggi yang dihasilkan akan konstan.
Proses sedimentasi dipengaruhi oleh 3 gaya, gaya ini terjadi secara
berkala. Pertama adalah gaya gravitasi pada massa jenis akuades (1 g/mL) lebih
kecil dibandingkan massa jenis CaCO3. Oleh karena itu, maka digunakan akuades
agar CaCO3 jatuh ke dasar gelas ukur dan mengendap lebih cepat. Kedua yaitu
gaya apung yang membuat beberapa partikel berada di zona keruh dalam beberapa
menit pertama karena partikel CaCO3 yang massa jenisnya lebih kecil dibanding
air sehingga CaCO3 mengapung dan membuat zona A. Ketiga yaitu gaya dorong
yang dihasilkan oleh zat pada saat mulainya turun CaCO3 karena pengaruh
gravitasi sehingga air akan memberikan gaya yang sama besar dengan besar
CaCO3 tersebut. Ketika zona B sudah tidak terlihat lagi, hal tersebut menandakan
bahwa semakin banyak CaCO3 yang terendapkan ke bagian dalam permukaan
berlangsung dengan zona C.
Data yang diperoleh melalui grafik variasi I dengan suspensi CaCO3 20
gram dan 1000 mL akuades dengan waktu pengendapan tiap menit selama 30
menit dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:

30

25

20
Z (cm)

15

10 Variasi I Zona
B+C

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)
Gambar 4.4 Hubungan Antara Waktu () Terhadap Ketinggian
Pengendapan (z) pada Campuran CaCO3 dengan H2O.

Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa ketinggian pada awalnya berbanding terbalik
terhadap waktu, dimana semakin tinggi waktu maka ketinggian zona B + C
semakin menurun. Menurut (McCabe dkk., 1999) hal ini terjadi karena adanya
pengaruh dari beberapa gaya yaitu gaya apung, gaya gravitasi dan gaya dorong
ketika suspensi, berada di bagian atas zona gelas memberikan gaya apung
sehingga partikel melayang di zona keruh, saat CaCO 3 turun disebabkan gaya
gravitasi, gaya dorong dihasilkan oleh zat padat sehingga air akan memberikan
gaya yang sama besar dengan CaCO3 tersebut dan menghasilkan endapan. Pada
selang waktu 9 menit, terjadi titik kritis di mana zona B telah menghilang karena
partikel pada telah mengendap dengan ketinggian endapannya 0,9 cm. Hal ini
karena larutan sudah terjadi di fase jenuh sehingga menyebabkan gaya dorong ke
permukaan.
Suspensi variasi II dan III yaitu CaCO3 20 gram dengan menambahkan
1000 ml akuades dan 10 ml NaOH dan CaCO 3 20 gram dengan penambahan 1000
mL akuades dan 10 ml HCl dengan waktu pengamatan setiap menit selama 30
menit diperoleh grafik sebagai berikut:

30

25

20
Z (cm)

Variasi II Zona
15 B+C

Variasi III
10 Zona B+C

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Gambar 4.5 Hubungan Antara Waktu () Terhadap Ketinggian


Pengendapan (z) pada Campuran CaCO3 dengan NaOH dan
CaCO3 dengan HCl.

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa penambahan NaOH membuat kecepatan


endapan lebih tinggi CaCO3 tersuspensi menjadi besar sehingga sedimentasi yang
diperoleh akan menyebabkan pH dari suspensi membuat proses pengendapan
lebih cepat terjadi. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:

…(4.6)

...(4.7)

…(4.8)

Ketinggian endapan menjadi konstan pada menit ke-6. Pada menit ke-7 sudah
tidak ada lagi partikel yang mengendap sehingga tinggi endapan mulai konstan
pada saat larutan jenuh dan partikel telah mengendap semua. Ketidaklinearan
grafik pada variasi II dan III dikarenakan kecepatan serta suspensi yang
mengalami penambahan konsentrasi (Brown dkk., 1956). Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut:

…(4.9)

…(4.10)

…(4.11)
Suspensi variasi ke IV yaitu CaCO3 20 gram dengan penambahan 1000
mL akuades dan 10 mL Al2(SO4)3 dengan waktu pengamatan setiap menit selama
30 menit diperoleh grafik sebagai berikut:

30

25

20
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C
5

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Gambar 4.6 Hubungan Waktu () Terhadap Ketinggia Endapan pada


Suspensi CaCO3 dan Al2(SO4)3.

Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa ketinggian awalnya berbanding terbalik terhadap
waktu, dimana semakin tinggi waktu maka ketinggian dari zona keruh ditambah
endapan semakin menurun. Proses sedimentasi padi variasi IV paling cepat terjadi
dibandingkan variasi I variasi II dan variasi III. Hal ini disebabkan adanya tawas
dalam campuran suspensi. Tawas adalah suatu bahan yang berfungsi
menggumpalkan partikel-partikel kecil yang terdapat di dalam air sehingga dapat
mempercepat proses (Alamsyah, 2006). Tawas membuat partikel-partikel halus
CaCO3 yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi menjadi partikel yang lebih
besar dan dapat diendapkan titik endapan konstan pada menit ke-4 dengan tinggi
endapan 2,3 cm pada menit ke-5 ini terjadi titik kritis di mana partikel zona B
telah mengendap seluruhnya hingga menit ke-30. Tidak liniernya grafik untuk
interval waktu menit ke-1 sampai menit ke-4 dikarenakan adanya perbedaan
kecepatan jatuhnya partikel CaCO3 ke dasar gelas ukur. Adapun reaksi
penambahan Al2(SO4)3 terhadap CaCO3 sebagai berikut:
Al2(SO4)3.18H2O(aq)+Ca(HCO3)2(aq)→2Al(OH)2(aq)+2CaSO4(s)+H2O(aq) ...(4.12)

Al2(SO4)3.18H2O(aq)+3CaCO3(s)+ H2O(s)→2Al(OH)(aq)+3CaSO4(s)+H2O(aq)…(4.13)
Berikut adalah grafik hubungan antara kecepatan (VL) dengan konsentrasi
(CL) pada campuran CaCO3 dengan H2O yang dapat dilihat pada Gambar 4.7.

3.5

3.0
VL (cm/menit)

2.5

2.0

1.5
Variasi 1
1.0

0.5

0.0
0.03 0.04 0.05 0.06
CL (g/mL)

Gambar 4.7 Hubungan Konsentrasi (CL) dengan Kecepatan (Vt) pada


CaCO3 dengan H2O.

Gambar 4.7 menunjukkan bahwa nilai CL berbanding berbalik dengan VL yaitu


semakin besar konsentrasi maka kecepatan akan semakin kecil, karena gaya apung
yang menarik partikel yang tidak dapat jatuh. Hal ini sesuai dengan hasil
percobaan yaitu nilai VL dan CL terbesar pada variasi ini adalah 3,0125 cm/menit
dan 0,0381 g/ml. Hal ini sudah sesuai dengan teori (Setiyadi dkk., 2013) semakin
besar konsentrasi tumbukan yang terjadi semakin besar. Selain itu semakin besar
diameter tabung membuat sedimentasi juga semakin rendah.
Sementara laju pengendapan dengan variasi campuran CaCO3 dengan
NaOH dan CaCO3 dengan HCl yang dapat dilihat pada Gambar 4.8.
3.0

2.5
VL (cm/menit)

2.0

1.5
Variasi 2
1.0 Variasi 3

0.5

0.0
0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
CL (g/mL)

Gambar 4.8 Hubungan Konsentrasi (CL) dengan Kecepatan (VL) pada


CaCO3 dengan HCl dan CaCO3 dengan NaOH.

Gambar 4.8 menunjukkan bahwa nilai CL berbanding terbalik dengan VL dapat


dilihat bahwa semakin kecil konsentasi maka kecepatan akan bernilai besar.
Penambahan tawas berfungsi untuk mempercepat proses pengendapan. HCl
adalah asam kuat yang akan membentuk garam bila bereaksi dengan CaCO3
garam yang terbentuk memiliki massa yang besar sehingga proses pengendapan
berlangsung lebih cepat. Nilai VL dan CL terbesar pada variasi III adalah 2,0675
cm/menit dan 0,0436 g/mL. Sedangkan NaOH yang ditambahkan ke dalam
suspensi yang mengakibatkan endapan lebih cepat terendap dibandingkan tanpa
NaOH nilai VL dan CL terbesar pada variasi II adalah 2,3333 cm/menit dan 0,0871
g/mL. Hal ini sudah sesuai teori (Perry, 1997) semakin besar kecepatan
sedimentasinya semakin menurun.
Berikut hubungan antara konsentrasi (CL) dengan kecepatan (VL) pada
campuran CaCO3 dengan Al2(SO4)3 dengan grafik sebagai berikut:
4.0
3.5
VL (cm/menit)

3.0
2.5
2.0
1.5 Variasi 4
1.0
0.5
0.0
0.02 0.03 0.04 0.05
CL (g/mL)

Gambar 4.9 Hubungan antara Konsentrasi (CL) terhadap Kecepatan


Suspensi (VL) Pada Suspensi CaCO3 dengan Al2(SO4)3.

Gambar 4.9 menunjukkan bahwa konsentrasi berbanding terbalik lamanya waktu


yang diperlukan untuk memperoleh endapan konsentrasi tinggi. Partikel-partikel
mengendap dengan cepat yang disebabkan oleh penambahan tawas pada larutan.
Hal ini karena tawas merupakan bahan koagulan yang dapat mengendapkan bahan
kimia yang terlarut dalam air (Alamsyah, 2006).
Nilai kecepatan free settling (Vt) pada variasi 1,2,3 dan 4 adalah 7,8261
cm/s 11,9010 cm/s 11,8630 cm/s dan 11,8630 cm/s. Free settling (Vt) adalah
keadaan dimana padatan bergerak turun karena gaya gravitasi (Rumbino dan
Kezia, 2020).
pH adalah derajat keasaman untuk mengetahui keasaman atau kebasaan
(Rumbino dan Kezia, 2020). Nilai pH awal untuk variasi 1,2,3 dan 4 berturut-turut
adalah 7, 13, 6 dan 6,5. Sedangkan nilai pH akhir untuk variasi 1,2,3 dan 4
berturut-turut adalah 7, 13, 5 dan 7.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan sedimentasi
diantaranya yaitu perbedaan densitas partikel padat dan cair, semakin besar
perbedaan densitas keduanya, semakin cepat proses pengendapan. Kekeruhan juga
mempengaruhi kecepatan sedimentasi, semakin keruh campuran maka semakin
cepat pengendapan. Ukuran partikel padat berpengaruh sebanding dengan laju
pemindahan. Hal ini berkaitan dengan besarnya gaya gravitasi yang bekerja pada
partikel padat (Istianah dkk., 2018)
4.5 PENUTUP

4.5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah:
1. Nilai VL dan CL pada variasi I berturut-turut adalah 3,0125 cm/menit - 1,8875
cm/menit dan 0,0381 g/mL - 0,0244 g/mL. Pada variasi II berturut-turut adalah
2,3333 cm/menit – 0,8373 cm/menit dan 0,1017 g/mL - 0,0407 g/mL. Pada
variasi III berturut-turut adalah 2,6875 cm/menit - 1,5625 cm/menit dan 0,0436
g/mL - 0,0265 g/mL. Pada variasi IV berturut-turut adalah 4,5400 cm/menit -
2,5400 cm/menit dan 0,0407 g/mL – 0,0254 g/mL.
2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kecepatan free settling (Vt) pada
variasi I, II, III dan IV berturut-turut adalah 7,8261 cm/s; 11,9010 cm/s;
11,8630 cm/s; 11,8807 cm/s.
3. Variasi paling baik dalam percobaan ini adalah variasi IV karena memiliki nilai
kecepatan pada endapan (Vt) paling besar dibandingkan variasi I, II, III yaitu
sebesar 4,3400 cm/menit.

4.5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini adalah dengan
memvariasikan bahan. Seperti CaCO3 + H2O + Ca(OH)2 dengan variasi Ca(OH)2
0,2 N sebanyak 10 mL. Agar didapat perbandingan terhadap hasil yang diperoleh.

IV-27
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, S. (2006): Merakit Sendiri Alat Penjernihan Air Untuk Rumah


Tangga. Kawan Pustaka.

Brown, G. G., Alan, S. F. dan Richard, S. D. (1956): Unit Operation. John Willey
and Sans. New York

Coulson, J. M. dan Richardson, J. F. (2002): Chemical Engineering Vol II 6th


Edition. Pergamon Press. Oxford

Geankoplis, C. J. (1997): Transport Processes and Separation Process Principle


4th Edition. Pearson Education International. New Jersey

Hardani, S. P., Idawati, S., Rahim, A., Ningrum, D. M., Ghozaly, M. R., Ulya, T.,
Dewi, I. K. dan Pertiwi, A. D. (2022): Buku Ajar Farmasi Fisika. Samudra
Biru. Yogyakarta

Istianah, N., Wardani, A. K. dan Sriherfyna, F. H. (2018): Teknologi Bioproses.


Universitas Brawijaya Press. Malang

McCabe, W. L., Smith, J. C. dan Harriot, P. (1999): Unit Operation Of Chemical


Engineering 5th Edition. The McGraw-Hill Companies Inc. New York

Perry, R. H. (1997): Perry's Chemical Engineering Handbook 7th Edition.


McGraw-Hill. New York

Rianto, A. dan Suhendra (2017): Karakteristik dan Teknik Pengolahan Air


Gambut. Cakrawala Budaya. Jakarta

Rumbino, Y. dan Kezia, A. (2020): Penentuan Laju Pengendapan Partikel di


Kolam Penampungan Air Hasil Pencucian Bijih Mangan. Jurnal
Teknologi. 14. 55-59

Ruslindawati, H. U. (2016): Buku Ajar Pemisahan Campuran. Tekkim Publisher.


Bandar Lampung

DP.IV-1
LP.IV-2

Septiati, N. H. A. D. dan Nurul, F. H. (2017): Perlakuan Fisika Kimia Limbah


Cair Industri. UB Press. Malang

Setiyadi, Lourentius, S., Ariella W, E. dan MS, G. P. (2013): Menentukan


Persamaan Kecepatan Pengendapan Pada Sedimentasi. Widya Teknik. 12.
9-17

Yuwono, T. (2005): Biologi Molekuler. Erlangga. Jakarta


DAFTAR NOTASI

Fg : Gaya gesek (N)


Fa : Gaya apung (N)
m : Massa partikel (Kg)
g : Percepatan gravitasi (m/s2)
ρ : Massa jenis fluida (Kg/m3)
A : Densitas padatan (Kg/m3)
Vi : Kecepatan fluida (m/s)
CL : Konsentrasi suspensi (g/mL)
Co : Konsentrasi awal (g/mL)
Vt : Kecepatan jatuh bebas (cm/s)
VL : Kecepatan sedimentasi (cm/menit)
D : Diameter partikel (cm)
M : Viskositas Kinematik (g/cm.s)
V : Volume (mL)
BM : Berat molekul (g/mol)
X : Fraksi mol

DN.IV-1
LAMPIRAN PERHITUNGAN

A. Variasi 1 (CaCO3 + H2O)

Data 1

35

30
zi
25

20
Z (cm)

15
Variasi I Zona
B+C
10

5
Zl
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 25 cm
ZL = 0,9cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 25 cm−0,9 cm
VL = = 3,0123 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0249 g /mL
Zi 25 cm

LP.IV-1
LP.IV-2

Data 2

30

25
zi

20
Z (cm)

15

Variasi I Zona B+C

10

ZL
ᶿL ᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 24 cm
ZL = 0,9cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 24 cm−0,9 cm
VL = = =2,8875 cm /menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0254 g /mL
Zi 24 cm
LP.IV-3

Data 3

30

25
zi

20
Z (cm)

15

Variasi I Zona B+C

10

ZL

ᶿL ᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 23 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL ….?

Jawab :
Zi−ZL 23 cm−0,9 cm
VL = = =2,7625 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0265 g /mL
Zi 23 cm
LP.IV-4

Data 4

30

25

zi

20
Z (cm)

15

Variasi I Zona B+C

10

ZL

ᶿL ᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 22 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL :... ?

Jawab :
Zi−ZL 22 cm−0,9 cm
VL = = =2,6375 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0277 g /mL
Zi 22 cm
LP.IV-5

Data 5

30

25

zi
20
Z (cm)

15

Variasi I Zona B+C

10

ZL

ᶿL ᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 21 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL:... ?

Jawab :
Zi−ZL 21 cm−0,9 cm
VL = = =2,5125 cm/menit
ϴL 8 menit
LP.IV-6

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0290 g /mL
Zi 21 cm

Data 6

35

30

25
zi

20
Z (cm)

15 Variasi I
Zona B+C
10

5
ZL
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 20 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 20 cm−0,9 cm
VL = = =2,3075 cm/menit
ϴL 8 menit
LP.IV-7

C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm


CL = = =0,0305 g/mL
Zi 23 cm

Data 7

30

25

zi
20
Z (cm)

15

10 Variasi I Zona B+C

ZL
0 ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 19 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
LP.IV-8

Zi−ZL 19 cm−0,9 cm
VL = = =2,2625 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0321 g/mL
Zi 19 cm

Data 8

30

25

20
zi
Z (cm)

15

Variasi I Zona B+C

10

ZL
ᶿLᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 18 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?
LP.IV-9

Jawab :
Zi−ZL 18 cm−0,9 cm
VL = = =2 , 1375 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0339 g /mL
Zi 18 cm

Data 9

30

25

20
zi
Z (cm)

15

Variasi I Zona B+C

10

ZL
ᶿLᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 17 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
LP.IV-10

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 17 cm−0,9 cm
VL = = =2,015 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0359 g /mL
Zi 17 cm

Data 10

30

25

20

zi
Z (cm)

15

Variasi I Zona B+C

10

ZL
ᶿL ᶿi
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 16 cm
ZL = 0,9 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
LP.IV-11

massa CaCO3 20 gram


C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 16 cm−0,9 cm
VL = = =1,8875 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0300 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0381 g/mL
Zi 16 cm

B. Variasi 2 (CaCO3 + H2O + NaOH) dan Variasi 3 (CaCO3 + H2O + HCl)


Data 1

30

25zi

20
Z (cm)

Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C

5
ZL

0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 15 cm
LP.IV-12

ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 15 cm−1 cm
VL = = =2,8750 cm/menit
ϴL 6 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0596 g /mL
Zi 15 cm

b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 23 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 23 cm−1,5 cm
VL = = =3,5000 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0574 g /mL
Zi 23 cm
LP.IV-13

Data 2

30

25
zi

20
Z (cm)

Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C

ZL

0 ᶿL ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)
LP.IV-14

a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 14 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 14 cm−1 cm
VL = = =2,7500 cm/menit
ϴL 6 menit

C 0 x Z 0 0,0600 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0620 g /mL
Zi 14 cm

b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 22 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 22 cm−1,5 cm
VL = = =3,3571 cm/menit
ϴL 8 menit
LP.IV-15

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0596 g /mL
Zi 22 cm

Data 3
LP.IV-16

30

25
zi

20
Z (cm)

Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C

ZL

0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 13 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 13 cm−1 cm
VL = = =2,6250 cm/menit
ϴL 6 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0646 g /mL
Zi 13 cm

b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 21 cm
ZL = 1,5 cm
LP.IV-17

ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 21 cm−1,5 cm
VL = = =3,2143 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0620 g /mL
Zi 21 cm
LP.IV-18

Data 4

30

25

zi
20
Z (cm)

Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C

ZL

0 ᶿL ᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 12 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 12 cm−1 cm
VL = = =2,5000 cm/menit
ϴL 6 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0674 g /mL
Zi 12 cm
LP.IV-19

b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 20 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 20 cm−1,5 cm
VL = = =3,0714 cm /menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0646 g /mL
Zi 20 cm
LP.IV-20

Data 5

30

25

20zi
Z (cm)

Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C

ZL

0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 11 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 11 cm−1 cm
VL = = =2,3750 cm/menit
ϴL 6 menit
LP.IV-21

\
C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm
CL = = =0,0705 g /mL
Zi 11 cm

b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 19 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 19 cm−1,5 cm
VL = = =2,9286 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0674 g /mL
Zi 19 cm
LP.IV-22

Data 6

30

25

20
zi
Z (cm)

Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C

ZL

0 ᶿL ᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 10 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL
LP.IV-23

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 10 cm−1 cm
VL = = =1,5000 cm/menit
ϴL 6 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0610 g /mL
Zi 10 cm

b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 18 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 18 cm−1,5 cm
VL = = =2,0625 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30 , cm
CL = = =0,0339 g/mL
Zi 22 cm
LP.IV-24

Data 7

30

25

20
zi
Z (cm)

Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C

ZL

0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 9 cm
ZL = 1 cm
LP.IV-25

ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 9 cm−1cm
VL = = =1,3333 cm/menit
ϴL 6 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0678 g /mL
Zi 9 cm

b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 17 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 17 cm−1,5 cm
VL = = =1,9375 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,3590 g /mL
Zi 17 cm
LP.IV-26

Data 8

30

25

20
Z (cm)

zi
Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C

ZL

0 ᶿLᶿi ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)
LP.IV-27

a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 8 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 8 cm−1cm
VL = = =1,1667 cm/menit
ϴL 6 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0763 g /mL
Zi 8 cm

b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 16 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 16 cm−1,5 cm
VL = = =1,8125 cm/menit
ϴL 8 menit
LP.IV-28

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0381 g/mL
Zi 16 cm

Data 9
LP.IV-29

30

25

20
Z (cm)

zi Variasi II
15 Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C

ZL
0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 7 cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 7 cm−1cm
VL = = =1,0000 cm/menit
ϴL 6 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0871 g/mL
Zi 7 cm

b). Variasi 3
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 15 cm
ZL = 1,5 cm
LP.IV-30

ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 15 cm−1,5 cm
VL = = =1,6875 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0407 g /mL
Zi 15 cm
LP.IV-31

Data 10

30

25

20
Z (cm)

Variasi II
15zi Zona B+C
Variasi III
10 Zona B+C

ZL
0 ᶿLᶿi ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

a). Variasi 2
Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 6cm
ZL = 1 cm
ϴi = 6,1 menit
ϴL = 6 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 6 cm−1 cm
VL = = =0,8333 cm/menit
ϴL 6 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,1017 g /mL
Zi 6 cm

b). Variasi 3
LP.IV-32

Diketahui : Z0 = 30,5 cm
Zi = 14 cm
ZL = 1,5 cm
ϴi = 8,1 menit
ϴL = 8 menit
massa CaCO3 20 gram
C0 = = =0,0200 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya : VL dan CL …?

Jawab :
Zi−ZL 14 cm−1,5 cm
VL = = =1,5625 cm/menit
ϴL 8 menit

C 0 x Z 0 0,0200 g/mL x 30,5 cm


CL = = =0,0436 g /mL
Zi 14 cm
LP.IV-33

C. Variasi 4 (CaCO3 + H2O + Tawas)


Data 1

30

25
zi

20
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C

5
ZL

0 ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 31cm
Zi = 26 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya: VL dan CL

Zi−ZL 26 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =3,2143 cm/menit
ϴL 7 menit

C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 3 cm
CL = = =0,0596 g / mL
Zi 26 cm
LP.IV-34

Data 2

30

25
zi

20
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C

5
ZL

0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 25 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,11menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya: VL dan CL

Zi−ZL 25 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =3,0714 cm /menit
ϴL 7 menit
LP.IV-35

C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm


CL = = =0,0620 g/mL
Zi 25 cm

Data 3

30

25
zi

20
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C

5
ZL

0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 24 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya: VL dan CL
LP.IV-36

Zi−ZL 24 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =1,9286 cm /menit
ϴL 7 menit

C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm


CL = = =0,6646 g /mL
Zi 24 cm

Data 4

30

25

zi

20
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C

5
ZL

0 ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 23 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL
LP.IV-37

Ditanya: VL dan CL

Zi−ZL 24 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,7857 cm/menit
ϴL 7 menit

C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm


CL = = =0,0674 g /mL
Zi 23 cm

Data 5

30

25

zi
20
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C

5
ZL

0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 22 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
LP.IV-38

massa CaCO3 50 gram


C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya: VL dan CL

Zi−ZL 22 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,6429 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 . Z 0 0,0500 g /mL x 31 cm
CL = = =0,0705 g /mL
Zi 22 cm

Data 6

30

25

20
zi
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C

5
ZL

0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 21 cm
ZL = 3,5 cm
LP.IV-39

ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya: VL dan CL

Zi−ZL 21 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,5000 cm/menit
ϴL 7 menit

C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm


CL = = =0,0738 g/mL
Zi 21 cm

Data 7

30

25

20
zi
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C

5
ZL

0 ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 20 cm
LP.IV-40

ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya: VL dan CL

Zi−ZL 20 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,3571 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm
CL = = =0,0775 g/mL
Zi 20 cm

Data 8

30

25

20
zi
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C

5
ZL

0 ᶿL ᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 31 cm
LP.IV-41

Zi = 19 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya: VL dan CL

Zi−ZL 19 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,2143 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm
CL = = =0,0816 g /mL
Zi 19 cm

Data 9

30

25

20

zi
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C

5
ZL

0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)
LP.IV-42

Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 18 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya: VL dan CL

Zi−ZL 18 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =2,0714 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm
CL = = =0,0861 g/mL
Zi 18 cm

Data 10
LP.IV-43

30

25

20

zi
Z (cm)

15

10
Variasi IV
Zona B+C

5
ZL

0 ᶿLᶿi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

θ (menit)

Diketahui : Z0 = 31 cm
Zi = 17 cm
ZL = 3,5 cm
ϴi = 7,1menit
ϴL = 7 menit
massa CaCO3 50 gram
C0 = = =0,0500 g /mL
Vakuades 1000 mL

Ditanya: VL dan CL

Zi−ZL 17 cm−3,5 cm
Jawab: VL = = =1,9286 cm/menit
ϴL 7 menit
C 0 x Z 0 0,0500 g/mL x 31cm
CL = = =0,0912 g/mL
Zi 17 cm
LP.IV-44

D. Kecepatan pengendapan partikel (VT) CaCO3 + H2O


Diketahui: Sg. Gr CaCO3 = 2,93 (Perry, 1997)
ρH2O pada T = 28oC = 0,99624 g/cm3 (Geankoplis, 1984)
µ H2O pada T = 28oC = 0,00826 g/cm.s (Geankoplis, 1984)
Dpartikel = 0,025 cm
g caco3 murni = 980 cm/s2
Ditanya: Vt ?
Jawab :
ρ partikel = Sg.Gr caco3 x ρH20 pada T =28oC
= 2,93 x 0,99624 g/cm3
= 2,91898 g/cm3

(ρ ¿ ¿ partikel− ρH 2 O )x g
VT = (D partikel)2 x ¿
18 µ
2 g cm
(0,025) x ( 2,91898−0,99624 ) 3
x 980 2
cm s
=
g
18 x 0,00826
cm. s
= 7,8261 cm/s

E. Kecepatan pengendapan partikel (Vt) CaCO3 + H2O + NaoH


Diketahui: Sg.Gr CaCO3 = 2,93 (Perry, 1997)
ρH2O pada T= 280 = 0,99624 g/cm3 (Geankopliss, 1984)
µH2O pada T = 28oC = 0,00826 g/cm3 (Geankoplis, 1984)
Dpartikel = 0,025 cm
g caco3 murni = 980 cm/s2
VNaoH = 10 mL
ρNaoH = 2,1300 g/cm3

Ditanya: Vt ?
Jawab :
LP.IV-45

MNaoH = ρ x v
= 2,13 g/cm3 x 10 mL
= 21,3 gram
m
NNaoH =
BM
21,3 gram
= g
40
mol
= 0,5325 mol
nNaoH
XNaoH =
n NaoH +n H 2 O
0,5325 mol
= ( 0,5325+55,555 ) mol

= 0,0094
xH2O = 1 – 0,0094
= 0,9906
1
ρmix = x NaoH x H 2 O
+
ρ NaoH ρ H 2 O
1
= 0,0094 0,9906
+
2,31 0,99624

= 1,0012 g/cm3
ρCaCO 3 + ρmix = 2,91898 g/cm3 + 1,0012 g/cm3 = 3,9201 g/cm3

(ρ ¿ ¿ CaCO 3+ ρmix −ρ H 2O ) x g
Vt = (D partikel)2 x ¿
18 µ
(0,025 cm)2 x ( 3,9201−0,99624 ) x 980
= g
18 x 0,00836
cm. s
= 11,9010 cm/s

F. Kecepatan pengendapan partikel CaCO3 + H2O + Hcl


LP.IV-46

Diketahui: Sp.Gr CaCO3 = 2,93 (Perry, 1997)


ΡH20pada T=28oC = 0,99624 (Geankopliss,1984)
µH2O pada T = 28oC = 0,00826 g/cm.s (Geankoplis, 1984)
Dpartikel = 0,025 cm
g caco3 murni = 980 cm/s2
V Hcl = 10 mL
Ρ HCl 1,18 g/cm3
Ditanya: Vt= ........ ?
Jawab :
m HCl = ρ x v
= 1,18 g/cm3 x 10 mL
= 11,8 g

m
nHCl =
BM
11,8 g
= g
36,46
mol
= 0,3236 mol

nHCl
xHCl =
n HCl +n H 2O
0,3236 mol
= ( 0,3236+55,555 ) mol

= 0, 0557
xH2O = 1 – 0,0557
= 0,9943
1
ρmix = X HCl x H 2O
+
ρ HCl ρH 2 O
1
= 0,0557 + 0,9943
1,18 0,99624
LP.IV-47

= 0,9570 g/cm3

ρCaCO 3= ρmix = 2,9189 g/cm3 + 0,9570 g/cm3


= 3,8759 g/cm3
(ρ ¿ ¿ CaCO 3+ ρmix −ρ H 2O ) x g
Vt = (D partikel)2 x ¿
18 µ
(0,025 cm)2 x ( 3,8759−0,99624 ) x 980
= g
18 x 0,00826
cm. s
= 11,8630 cm/s

( ρ ¿ ¿ CaCO 3+ ρ mix−ρ H 2 O) x g
Vt = D2partikel x ¿
18 µ
cm
(0,025 cm)2 x ( 3,91518−0,99624 ) g/cm3 x 980 2
s
=
g
18 x 0,00836
cm. s
= 11,8809 cm/s

G. Kecepatan pengendapan partikel (vt) CaCO3 + H2O + Al2(so4)3


Diketahui: Sp.Gr CaCO3 = 2,93 (Perry, 1997)
ΡH20pada T=28oC = 0,99624 (Geankopliss,1984)
µH2O pada T= 28oC = 0,00826 g/cm.s (Geankoplis, 1984)
Dpartikel = 0,025 cm
g caco3 murni = 980 cm/s2
V Al2(so4)3 = 10 mL
Ρ Al2(so4)3 =0,98 g/cm3
Ditanya: Vt= ........ ?
Jawab :
m Al2(so4)3 =ρxv
= 0, 98 g/cm3 x 10 mL
LP.IV-48

= 9,8 g

m
nAl2(so4)3 =
BM
9,8 g
= g
342
mol
= 0,028 mol

n Al 2(so 4)3
x Al2(so4)3 =
n Al 2(so 4 )3 + nH 2 O
0,028 mol
= ( 0,028+55,555 ) mol

= 0, 0005
xH2O = 1 – 0,0005
= 0,9995
1
ρmix = X Al 2(so 4)3 x H 2 O
+
ρ Al 2(so 4)3 ρH 2 O
1
= 0,0005 + 0,9995
0,8 0,99624

= 0,9962 g/cm3

ρCaCO 3+ ρ mix = 2,9189 g/cm3 + 0,9962 g/cm3


= 3,9151 g/cm3
(ρ ¿ ¿ CaCO 3+ ρmix −ρ H 2O ) x g
Vt = (D partikel)2 x ¿
18 µ
2
(0,025 cm) x ( 3,9151−0,99624 ) x 980
= g
18 x 0,00826
cm. s
= 11,8807 cm/s

Anda mungkin juga menyukai