PERCOBAAN 4
SEDIMENTASI
OLEH:
KELOMPOK VII (TUJUH)
2021
ABSTRAK
Sedimentasi merupakan peristiwa turunnya partikel padat yang semuanya tersebar rata
dalam cairan karena adanya gaya berat. Tujuan percobaan ini adalah mencari data dan membuat
grafik hubungan kecepatan sedimentasi, Vt dengan konsentrasi endapan CL, berdasarkan data
percobaan sedimentasi secara batch dan mencari kecepatan free settling, Vt. Percobaan
menggunakan 3 variasi data yaitu CaCO 3 + H2O, CaCO3 + HCl + H2O, dan CaCO3 + Al2(SO4)3. 18
H2O + H2O. CaCO3 sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 1000 liter air dan diaduk selama 7 menit
agar larutan homogen. Larutan CaCO 3 dimasukkan ke dalam gelas ukur 1000 mL, perhitungan
waktu pengamatan dimulai pada tetes terakhir larutan CaCO 3 hingga menit ke-30 dan tinggi
masing-masing zona diukur, larutan HCl ditambahkan sebanyak 7 mL untuk variasi 2 dan variasi 3
ditambahkan 7 mL larutan Al 2(SO4)3. Berdasarkan hasil perhitungan dibuat grafik hubungan antara
ketinggian endapan terhadap waktu pengendapan. Penambahan HCl dan Al2(SO4)3 membuat
proses pengendapan lebih cepat. Penambahan HCl menyebabkan massa dari partikel lebih berat
sehingga mampu mengendapkan CaCO3. Sedangkan penambahan Al2(SO4)3 akan mengikat
partikel-partikel CaCO3 dan membawanya ke bawah dengan lebih cepat karena berat jenis partikel
CaCO3 otomatis bertambah besar dengan menempelnya Al2(SO4)3 pada partikel CaCO3. Nilai VL
dan CL secara berturut-turut adalah pada variasi 1 yaitu 2,714 cm/menit – 1,429 cm/menit dan
0,046 gr/mL - 0,084 gr/m. Nilai VL dan CL pada variasi 2 berturut-turut adalah 3,650 cm/menit –
2,150 cm/menit dan 0,041 gr/mL – 0,067 gr/mL. Nilai VL dan CL pada variasi 3 berturut-turut
adalah 4,760 cm/menit – 2,960 cm/menit dan 0,042gr/mL – 0,066 gr/mL.
IV-i
PERCOBAAN 4
SEDIMENTASI
4.1 PENDAHULUAN
IV-1
IV-4
percobaan ini sangat penting dilakukan agar praktikan dapat lebih memahami
perihal proses sedimentasi agar dapat diterapkan di dunia industri.
4.2 DASAR TEORI
Pemisahan dari sebuah suspensi menjadi sebuah cairan jernih pada bagian
atas dan slurry yang cukup tebal mengandung konsentrasi padatan yang tinggi
disebut sedimentasi titik pada umumnya sedimentasi dari suspensi air dilakukan
sebagai proses yang berkelanjutan dalam thickeness. Thickeness adalah tangki
besar yang menerima suspensi atau menipiskan slurry pada bagian tengah atau
bagian pinggir, memberikan cairan dari cairan jernih pada atas perasaan tadi
mentasi dan menghasilkan sebuah sludge dari bagian bawah tangki (Brown,
1956).
Asumsi-asumsi dasar dalam sedimentasi yaitu
(Coulson dan Richardson, 2002):
a. Konsentrasi partikel seragam yang membentuk beberapa lapisan
konsentrasi.
b. Efek Dinding Dapat diabaikan kan.
c. Tidak ada differential setting dari partikel sebagai hasil pemisahan, shape
size komposisi.
d. Kecepatan jatuh pada partikel hanya tergantung pada konsentrasi partikel.
e. Konsentrasi awal juga seragam atau meningkat ke dasar suspensi.
f. Kecepatan sedimentasi cenderung mendekati nol sebagai pendekatan
konsentrasi yang membatasi nilai sesuai dengan lapisan sedimen.
Sedimentasi merupakan pemisahan parsial atau konsentrasi yang
tersuspensi dalam partikel padat dan cair karena pengaruh gaya gravitasi. Wilayah
sedimentasi ini mungkin dapat dibagi menjadi operasi bahan pengental dan
klasifikasi yang fungsional. Tujuan utama dari pengentalan adalah untuk
meningkatkan konsentrasi dari solid yang tersuspensi dalam aliran umpan, yang
mana klasifikasi tersebut memindahkan partikel dalam jumlah yang sedikit dan
juga produknya berupa effluent yang jernih, dua fungsi adalah sama dan terjadi
secara serempak (Perry, 1997).
IV-2
IV-3
dipisahkan dalam air pada silinder yang kosong dan membiarkan isi dari silinder
itu tidak diganggu atau didiamkan. Laju waktu dari penurunan pada ketinggian
permukaan yang tampak antara cairan jernih pada bagian atas dan juga slurry
yang mengandung partikel-partikel dapat disebut dengan laju sedimentasi
(Brown, 1956).
Sedimentasi biasanya berlangsung secara batch atau kontinu (thickener).
Secara klasifikasi dapat dijabarkan yang dimaksud dengan pembagian sedimentasi
terbagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut (Geankoplis, 1993):
1. Sedimentasi Batch
Sedimentasi batch adalah pemisahan padatan dan cairan dalam beberapa
tahap sehingga dapat menghasilkan suspensi padatan dan adanya perbedaan zona
dalam proses sedimentasi ini. Biasanya dari konsentrasi partikel padatan dalam
sedimentasi batch ini cukup tinggi.
2. Sedimentasi Kontinu
Dalam proses industri, operasi sedimentasi ini sering dijalankan dalam
proses kontinyu yang disebut thickener. Sedimentasi kontinyu adalah suatu proses
pemisahan padatan dalam cairan menggunakan media yang berbentuk kerucut
dalam silinder tangki vessel dengan pengaduk putaran lambat untuk
memindahkan endapan padatan ke dalam central discharge. Operasi sedimentasi
kontinyu bergantung pada operasi sedimentasi batch dan perbedaan antara operasi
kontinyu dan batch ditunjukkan oleh konsentrasi pada ketinggian yang berbeda.
Thickener merupakan unit industri yang mana konsentrasi suspensi dapat
ditingkatkan dengan cara (hindered setting). Untuk pengukuran padatan secara
dekat, dua partikel jatuh sekitar kecepatan yang sama dan garis yang menurun
tajam diamati antara cairan jernih pada bagian atas (zona A) dan slurry (zona B)
Sebagai proses yang kontinu. Pada slurry mengandung partikel-partikel dari
ukuran yang berbeda termasuk padatan partikel besar yang dapat mengendap
dengan cepat, garis dari turunan tidak tajam dan cairan jernih pada bagian atas
seperti kapur atau susu. Dalam kasus partikel yang dekat dengan bagian bawah
kontainer mulai menumpuk pada bagian bawah membentuk sludge dengan
IV-3
Fg = m.g . . . (4.1)
= ρ s . m. g
keterangan:
Fg = Gaya (N)
m = Massa partikel (Kg)
g = Kecepatan partikel (m/s2)
ρ = Densitas benda (Kg/m3)
IV-5
m. p.g
Fa = ps . . . (4.2)
dimana:
Fa = Gaya apung (N)
ρs = Densitas padatan (Kg/m3)
m = Massa padatan (Kg)
g = Kecepatan gravitasi (m/s2)
ρ = Densitas fluida (Kg/m3)
3. Gaya Dorong
Gaya dorong terjadi pada saat larutan dipompakan ke dalam tabung
clarifier. Gaya dorong didefinisikan pada persamaan berikut:
v o 2 (ρ p g−ρg)
F d= ...(4.3)
18 π
Keterangan :
Fd = Gaya dorong (N)
V = Kecepatan (m/s)
Ρp = Massa jenis partikel (kg/m3)
ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Salah satu jenis pada sedimentasi adalah sedimentasi secara batch. Tinggi
dari permukaan dan konsentrasi pada zona sedimentasi secara batch dapat dilihat
pada Gambar 4.1 (Brown, 1956) :
IV-6
Gambar 4.1 Tinggi dari Permukaan dari Konsentrasi dari Zona pada
Sedimentasi Batch
Rangkaian Alat
Keterangan:
1. Gelas ukur 1000 ml
2. Zona A (bening)
3. Zona B (keruh)
4. Zona C (endapan)
4.3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
- CaCO3 30 gram - Tawas (Al2(SO4)3.18H2O) 1 % 6 mL
- HCL 0,1 N 6 mL - Akuades 1000 mL
IV-9
IV-10
IV-11
IV-12
1.
IV-16
4.4.3 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan proses sedimentasi batch. Sedimentasi batch
yaitu proses pengendapan suspensi yang memiliki ukuran partikel yang seragam
akan dimasukkan dengan gelas ukur yang berdiri (Brown, 1956). Biasanya dari
konsentrasi partikel padatan dalam sedimentasi batch ini cukup tinggi
(Geankoplis, 1993).
Percobaan ini menggunakan 3 variasi data waktu campuran CaCO 3
dengan H2O, CaCO3 dan H2O dengan HCl 0,1 N, serta CaCO3 dan H2O serta
tawas Al2(SO4)3 1%. Adanya variasi ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
antara kecepatan pengendapan yang terjadi dengan konsentrasi suspensi yang
berbeda-beda. Fungsi dari penambahan akuades pada CaCO 3 adalah untuk
melakukan zat-zat yang tergantung dalam CaCO3. Serta CaCO3 pada saat
pencampuran dengan akuades dilakukan selama 7 menit yang dimaksudkan agar
proses pengadukan dapat terjadi secara homogen, sehingga terbentuk suspensi
larutan kapur. Saat larutan didiamkan, akan terjadi pengendapan di dasar gelas
ukur. Larutan CaCO3 dengan akuades mengalami penguraian menjadi CO32- dan
Ca2+ (Rifai, 2007). Hal
IV-18
ini dikarenakan anionnya bergabung dengan ion dan hidrogen pada akuades
menjadi anion HCO3- dan membentuk asam lemah yang sedikit berdisosiasi
menjadi basa kuat karena karbonat yang tidak dapat larut tetapi bereaksi dengan
hidrogen membentuk asam karbonat. Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut :
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Gambar 4.4 Hubungan antara Waktu (θ) dengan Ketinggian (z) pada suspensi
CaCO3 dengan H2O
30
25
20
Z (cm)
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Gambar 4.5 Hubungan antara Waktu (θ) dengan Ketinggian (z) pada suspensi
CaCO3 dengan HCl
pengendapan berlangsung lebih cepat dan gaya tarik-menarik antar partikel tak
sejenis yaitu Ca2+ dengan Cl- dan H+ dengan CO42- membuat endapan yang
terbentuk menjadi lebih cepat (Coulson dan Richardson, 2002). Reaksinya
adalah :
IV-21
CaCO3 (s) + 2H+ (aq) + H2O (l) Ca2+(aq) + H2CO3 (aq) + H2O (l) . . .(4.3)
Pada menit ke-6 sampai menit ke-30 ketinggian endapan menjadi konstan yaitu
1,1 cm. Hal ini karena larutan sudah berada pada fase jenuh dan menyebabkan
berkurangnya gaya dorong ke permukaan dan sebagian partikel sudah mengendap
semua. Bentuk grafik yang tidak linear dikarenakan karena kecepatan jatuh
partikel CaCO3 yang tidak kosntan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan gaya
dorong ke permukaan dan CaCO3 mengalami penambahan konsentrasi.
Suspensi variasi 3 adalah CaCO3 30 gram, 1000 mL akuades, dan 7 mL
tawas Al2(SO4)3 dengan waktu pengendapan tiap menit selama 30 menit dan dapat
dilihat paga Gambar 4.6 berikut.
30
25
20
Z (cm)
15
Variasi III Zona B+C
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Gambar 4.6 Hubungan Waktu (θ) terhadap Ketinggian (z) pada suspensi
CaCO3 dengan Al2(SO4)3
semakin tinggi dan ketinggian dari zona keruh ditambahkan, zona pengendapan
semakin menurun (Rifai, 2007). Pada variasi ke -3 ini lebih cepat daripada 2
variasi lainnya. Hal ini karena campuran tawas pada suspensi dapat mempercepat
pengendapan karena adanya gaya tarik menarik antar partikel yang kuat. Dengan
adanya gaya tarik menarik antara Ca2+ dan SO42- membuat partikel CaCO3 menjadi
partikel yang lebih besar sehingga lebih mudah diendapkan. Berikut adalah
reaksinya :
Suspensi variasi II dan III memiliki tujuan yang sama yaitu mempercepat
pengendapan CaCO3. Suspensi II telah mencapai kondisi konstan pada menit ke-6
dan suspensi II pada menit ke-5, ketinggian endapan pada variasi II dan III adalah
1,1 cm dan 1,2 cm. Dari ketiga grafik menunjukkan bahwa proses pengendapan
dengan HCl dan yawas lebih baik karena alasan ekonomis. Tawas dapat
mengubah flok yang mudah mengendap.
Hubungan antara konsentrasi suspensi (CL) terhadap kecepatan
sedimentasi (VL) pada campuran CaCO3 dengan H2O dapat dilihat pada Gambar
4.7 berikut:
IV-23
2.5
V L (cm/menit)
1.5
0.5
0
0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
CL (g/mL)
Gambar 4.7 menunjukkan bahwa nilai CL berbanding terbalik dengan nilai VL,
dimana semakin besar konsentrasi, maka kecepatan akan semakin kecil
(Rifai, 2007). Semakin banyaknya konsentrasi CaCO3 yang masih terdapat di zona
bening hanya sedikit. Hal ini sudah sesuai teori dengan teori yang dinyatakan oleh
Choulson dan Richardson (2002) dimana laju pengendapan akan menurun seiring
berjalannya waktu. Nilai VL dan CL terbesar pada variasi I ini adalah 2,714
cm/menit dan 0,046 g/mL.
Berikut ini merupakan grafik hubungan antara konsentrasi (C L) terhadap
kecepatan (VL) pada suspensi CaCO3 dengan HCl :
IV-24
4
3.5
3
V L (cm/menit)
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08
CL (g/mL)
Gambar 4.8 menunjukkan bahwa nilai CL berbanding terbalik dengan nilai VL,
dimana semakin besar konsentrasi maka kecepatan akan semakin kecil
(Rifai, 2007). Penambahan HCl bertujuan untuk mempercepat proses
pengendapan. HCl bertujuan untuk mempercepat proses pengendapan. HCl
merupakan larutan asam yang membentuk garam CaCl2 jika dicampur dengan
CaCO3. Hal ini telah sesuai dengan teori Coulson dan Richardson (2002) dimana
garam yang terbentuk memiliki massa yang besar sehingga proses pengendapan
lebih cepat. Nilai VL dan CL terbesar pada variasi II ini adalah 3,650 cm/menit dan
o,041 gram.
Berikut ini hubungan antara konsentrasi suspensi (C L) pada suspensi
CaCO3 dengan Al2(SO4)3.
IV-25
5
4.5
4
3.5
V L (cm/menit)
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08
CL (g/mL)
dan III adalah 7,8267 cm/s; 11,547 cm/s; dan 11,8807 cm/s. Nilai kecepatan free
setting (VL) pada variasi 2 memiliki nilai terbesar karena densitasnya lebih besar
dibandingan variasi lainnya. Semakin besar densitas, maka kecepatan
pengendapan akan meningkat (Brown, 1956). Hindered setting pada pengendapan
ini mempunyai konsentrasi partikel lainnya yang tidak selalu tinggi (Rifai, 2007).
pH adalah derajat keasaman suatu larutan atau zat padat. Nilai pH awal
untuk variasi I, variasi II dan variasi III adalah 7; 7 dan 8. Sedangkan nilai pH
akhir untuk ketiga variasi berturut-turut adalah 8 ; 8 dan 7. pH yang cenderung
tingi akan mempercepat proses pengendapan. Pada variasi II dan III setelah
ditambahkan HCl dan tawas, maka akan terbentuk garam yang mempunyai massa
yang lebih cepat dan adanya gaya tarik menarik antar partikel sejenis yang
membuat terbentuknya endapan (Partana, 2008).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sedimentasi adalah konsentrasi,
ukuran partikel, jenis partikel, dan pH. Semakin besar konsentrasi, maka akan
menyebabkan bertambahnya gaya gesek sehingga drag force nya semakin besar.
Semakin besar ukuran partikel, maka akan mempercepat kecepatan sedimentasi,
karena besarnya ukuran partikel menyebabkan gaya gravitasi semakin besar dan
partikel lebih mudah menguap. Semakin tinggi nilai pH, maka akan mempercepat
proses sedimentasi (Rifai, 2007).
4.5 PENUTUP
4.5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah:
1. Nilai VL dan CL pada variasi I secara berturut-turut sebesar 2,714 cm/menit
sampai 1,429 cm/menit dan 0,046 g/mL sampai 0,084 g/mL. Nilai V L dan CL
pada variasi II secara berturut-turut adalah 3,650 cm/menit sampai 2,150
cm/menit dan 0,041 cm/menit sampai 0,067 g/mL. Nilai V L dan CL pada
variasi III secara berturut-turut adalah 4,760 g/mL sampai 2,960 cm/menit dan
0,042 g/mL sampai 0,066 g//mL.
2. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh kecepatan pengendapan partikel free
settling (Vt) pada variasi I, II dan III berturut-turut adalah 7,8267 cm/s,
11,5117 cm/s dan 11,8807 cm/s.
3. Variasi paling baik yang digunakan sebagai koagulan adalah variasi III, karena
memiliki nilai kecepatan pengendapan (VL) paling besar dibandingkan variasi
I dan II yaitu 4,760 cm/menit.
4.5.1 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah menggunakan suspensi yang berbeda.
Bahan yang digunakan seperti kopi atau tepung kanji. Agar hasil yang didapatkan
lebih bervariasi.
IV-27
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. G. (1956): Unit Operation. John Willey and Sons. New York.
DP.IV-1
DAFTAR NOTASI
Fg : Gaya gesek
Fa : Gaya Apung
m : massa (gram)
g : kecepatan gravitasi (m/s2)
ρ : Densitas (kg/m3)
ρs : densitas padatan (kg/m3)
Vd : kecepatan fluida (m/s)
VL : Kecepatan sedimentasi (cm/menit)
Vt : Kecepatan sedimentasi maksimum (cm/menit)
Zi : Tinggi permukaan pada Ɵi (cm)
ZL : Tinggi permukaan pada ƟL (cm)
Ɵi : Waktu pada i (menit)
ƟL : Waktu suspensi (menit)
Zo : Ketinggian suspensi (cm)
Co : Konsentrasi suspensi (gram/mL)
CL : konstanta sedimentasi (gram/mL)
BM : berat molekul (gram/mol)
K : fraksi mol
D : Diameter (g/mL)
V : Volume (mL)
ʯ : Viskositas ( g/m.s)
ʯf : Viskositas fluida (Pa.s)
r : jari-jari partikel (m)
DN.IV-1
LAMPIRAN PERHITUNGAN
25
20
15
Z (cm )
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 30,5 cm
Zi = 20 cm
θL = 7 menit
θi = 7,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
LP.IV-1
LP.IV-2
( 20 - 1 ) cm
= = 2,714 cm/menit
7 menit
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 30, 8 cm
= mL = 0,046 g/mL
20 cm
LP.IV-3
Data 2
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 30,8 cm
Zi = 19 cm
ZL = 1 cm
θL = 7 menit
θi = 7,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
LP.IV-4
( 19- 1 ) cm
= = 2,517 cm/menit
7 menit
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 30, 8 cm
= mL = 0,049 g/mL
19 cm
LP.IV-5
Data 3
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 30,8 cm
Zi = 18 cm
ZL = 1 cm
θL = 7 menit
θi = 7,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
LP.IV-6
( 18 - 1 ) cm
= = 2,429 cm/menit
7 menit
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 30, 8 cm
= mL = 0,051 g/mL
18 cm
LP.IV-7
Data 4
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 30,8 cm
Zi = 17 cm
ZL = 1 cm
θL = 7 menit
θi = 7,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
LP.IV-8
( 17 - 1 ) cm
= = 2,286 cm/menit
7 menit
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 30,8 cm
= mL = 0,054 g/mL
17 cm
LP.IV-9
Data 5
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 30,8 cm
Zi = 16 cm
ZL = 1 cm
θL = 7 menit
θi = 7,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 16-1 ) cm
= = 2,143 cm/menit
7 menit
LP.IV-10
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 31,8 cm
= mL = 0,058 g/mL
16 cm
LP.IV-11
Data 6
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 30,8 cm
Zi = 15 cm
ZL = 1 cm
θL = 7 menit
θi = 7,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 15 - 1 ) cm
= = 2,000 cm/menit
7 menit
LP.IV-12
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 30,8 cm
= mL = 0,062 g/mL
15 cm
LP.IV-13
Data 7
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 30,8 cm
Zi = 14 cm
ZL = 1 cm
θL = 7 menit
θi = 7,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 14 - 1 ) cm
= = 1,857 cm/menit
7 menit
LP.IV-14
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 30,8 cm
= mL = 0,066 g/mL
14 cm
LP.IV-15
Data 8
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 30,8 cm
Zi = 13 cm
ZL = 1 cm
θL = 7 menit
θi = 7,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
LP.IV-16
( 13 - 1 ) cm
= = 1,714 cm/menit
7 menit
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 30, 8 cm
= mL = 0,071 g/mL
13 cm
LP.IV-17
Data 9
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 30,8 cm
Zi = 12 cm
ZL = 1 cm
θL = 7 menit
θi = 7,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
LP.IV-18
( 12- 1 ) cm
= = 1,571 cm/menit
7 menit
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 30, 8 cm
= mL = 0,077 g/mL
12 cm
LP.IV-19
Data 10
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 30,8 cm
Zi = 11 cm
ZL = 1 cm
θL = 7 menit
θi = 7,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 11- 1 ) cm
= = 1,429 cm/menit
7 menit
LP.IV-20
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 30, 8 cm
= mL = 0,084 g/mL
11 cm
LP.IV-21
30
25
20
Z (cm )
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 31 cm
Zi = 23 cm
ZL = 1,1 cm
θL = 6,1 menit
θi = 6 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 23-1,1 ) cm
= = 3,650 cm/menit
6 menit
LP.IV-22
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0300 . 31 cm
= mL = 0,041 g/mL
23 cm
LP.IV-23
Data 2
25
20
15
Z (cm )
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 31 cm
Zi = 22 cm
ZL = 1,1 cm
θL = 6,1 menit
θi = 6 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 22-1 ) cm
= = 3,483 cm/menit
6 menit
LP.IV-24
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0300 . 31,1 cm
= mL = 0,042 g/mL
22 cm
LP.IV-25
Data 3
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 31 cm
Zi = 21 cm
ZL = 1,1 cm
θL = 6,1 menit
θi = 6 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 21-1 ) cm
= = 3,317 cm/menit
6 menit
LP.IV-26
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0300 . 31 cm
= mL = 0,044 g/mL
2,1 cm
LP.IV-27
Data 4
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 31,1 cm
Zi = 20 cm
ZL = 1,1 cm
θL = 6,1 menit
θi = 6 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 20 -1 ) cm
= = 3,150 cm/menit
6 menit
LP.IV-28
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0300 . 31 cm
= mL = 0,047 g/mL
20 cm
LP.IV-29
Data 5
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 31 cm
Zi = 19 cm
ZL = 1,1 cm
θL = 6,1 menit
θi = 6 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 19-1,1 ) cm
= = 2,983cm/menit
6 menit
LP.IV-30
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0300 . 31 cm
= mL = 0,049 g/mL
19 cm
LP.IV-31
Data 6
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 31,1 cm
Zi = 18 cm
ZL = 1,1 cm
θL = 6 menit
θi = 6,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 18-1,1 ) cm
= = 2,817 cm/menit
6 menit
LP.IV-32
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0300 . 31,1 cm
= mL = 0,052 g/mL
18 cm
LP.IV-33
Data 7
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 31,1 cm
Zi = 17 cm
ZL = 1,1 cm
θL = 6,1 menit
θi = 6 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 17-1,1 ) cm
= = 0,055 cm/menit
6 menit
LP.IV-34
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0300 . 31,1 cm
= mL = 0,055 g/mL
17 cm
LP.IV-35
Data 8
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 31,1 cm
Zi = 16 cm
ZL = 1,1 cm
θL = 6,1 menit
θi = 6 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 16-1,1 ) cm
= = 12,483cm/menit
6 menit
LP.IV-36
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0300 . 31,1 cm
= mL = 0,058 g/mL
16 cm
LP.IV-37
Data 9
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 31,1 cm
Zi = 15 cm
ZL = 1,1 cm
θL = 6,1 menit
θi = 6 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 15-1,1 ) cm
= = 2,317 cm/menit
6 menit
LP.IV-38
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0300 . 31,1 cm
= mL = 0,062 g/mL
15 cm
LP.IV-39
Data 10
25
20
15
Z (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 31,1 cm
Zi = 14 cm
ZL = 1,1 cm
θL = 6,1 menit
θi = 6 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 14-1,1 ) cm
= = 2,150cm/menit
6 menit
LP.IV-40
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0300 . 31,1 cm
= mL = 0,067 g/mL
14 cm
LP.IV-41
30
25
20
Z (cm )
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 35 cm
Zi = 25 cm
ZL = 1,2 cm
θL = 5 menit
θi = 5,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 25 - 1,2 ) cm
= = 4,760 cm/menit
5 menit
LP.IV-42
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 3 5 cm
= mL = 0,042 g/mL
25 cm
LP.IV-43
Data 2
30
25
20
Z (cm )
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 35 cm
Zi = 24 cm
ZL = 1,2 cm
θL = 5 menit
θi = 5,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 24 - 1,2 ) cm
= = 4,560 cm/menit
5 menit
LP.IV-44
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 3 5 cm
= mL = 0,044 g/mL
24 cm
LP.IV-45
Data 3
30
25
20
Z (cm )
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 35 cm
Zi = 23 cm
ZL = 1,2 cm
θL = 5 menit
θi = 5,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 23 - 1,2 ) cm
= = 4,360 cm/menit
5 menit
LP.IV-46
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 3 5 cm
= mL = 0,046 g/mL
23 cm
LP.IV-47
Data 4
30
25
20
Z (cm )
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 35 cm
Zi = 22 cm
ZL = 1,2 cm
θL = 5 menit
θi = 5,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 22- 1,2 ) cm
= = 4,160 cm/menit
5 menit
LP.IV-48
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 3 5 cm
= mL = 0,048 g/mL
22 cm
LP.IV-49
Data 5
30
25
20
Z (cm )
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 35 cm
Zi = 21 cm
ZL = 1,2 cm
θL = 5 menit
θi = 5,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 21- 1,2 ) cm
= = 3,960 cm/menit
5 menit
LP.IV-50
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 3 5 cm
= mL = 0,050 g/mL
21 cm
LP.IV-51
Data 6
30
25
20
Z (cm )
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 35 cm
Zi = 20 cm
ZL = 1,2 cm
θL = 5 menit
θi = 5,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 20 - 1,2 ) cm
= = 3,760 cm/menit
5 menit
C o . Zo
CL =
Zi
LP.IV-52
g
0,0 300 . 3 5 cm
= mL = 0,053 g/mL
20 cm
LP.IV-53
Data 7
30
25
20
Z (cm )
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 35 cm
Zi = 19 cm
ZL = 1,2 cm
θL = 5 menit
θi = 5,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 19- 1,2 ) cm
= = 3,560 cm/menit
5 menit
LP.IV-54
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 3 5 cm
= mL = 0,055 g/mL
19 cm
LP.IV-55
Data 8
30
25
20
Z (cm )
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 35 cm
Zi = 18 cm
ZL = 1,2 cm
θL = 5 menit
θi = 5,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 18 - 1,2 ) cm
= = 3,360 cm/menit
5 menit
LP.IV-56
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 3 5 cm
= mL = 0,058 g/mL
18 cm
LP.IV-57
Data 9
30
25
20
Z (cm )
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 35 cm
Zi = 17 cm
ZL = 1,2 cm
θL = 5 menit
θi = 5,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 17 - 1,2 ) cm
= = 3,160 cm/menit
5 menit
LP.IV-58
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 3 5 cm
= mL = 0,062 g/mL
17 cm
LP.IV-59
Data 10
30
25
20
Z (cm)
15
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
θ (menit)
Diketahui : Zo = 35 cm
Zi = 16 cm
ZL = 1,2 cm
θL = 5 menit
θi = 5,1 menit
Jawab :
Zi- ZL
VL =
θL
( 16 - 1,2 ) cm
= = 2,960 cm/menit
5 menit
LP.IV-60
C o . Zo
CL =
Zi
g
0,0 300 . 3 5 cm
= mL = 0,066 g/mL
16 cm
LP.IV-61
(D partikel)2 . ( ρ partikel - ρ H 2 O ) . g
Vt =
18 x
g g cm
Vt =
(
(0,025 cm)2 . 2,91898
cm 3
- 0,99624
cm 3
. 980 2
s )
g
18 . 0,00836
c m 3 .s
Vt = 7,8267 cm/s
= 8,26 gram
m
n HCl =
Bm
8 ,26 gram
=
36, 46 gram/mol
= 0,2265 mol
n HCl
x HCl =
n HCl + n H 2 O
0 , 2265 mol
x HCl =
( 0 ,2265 + 55,55555 ) mol
x HCl = 0,0041
x H2O = 1 – 0,0041
= 0,9954
1
ρ mix = x HCl x H2 O
+
ρ HCl ρ H2 O
1
= 0,00 41 0 , 2265
+
1,18 0,99624
= 0,9969 g/cm3
Vt =
(
(0,025 cm)2 . 3,9158
cm 3
- 0,99624
cm 3
. 980 2
s )
g
18 . 0,00836
c m 3 .s
Vt = 11,5117 cm/s
LP.IV-63
m
n Al2(SO4)3 =
Bm
6,86 gram
=
34 2 gram/mol
= 0,0201 mol
n A l 2 (S O 4 ) 3
x Al2(SO4)3 =
n A l 2 (S O 4 ) 3 + n H 2 O
0,0 201 mol
=
( 0,0 201 + 55,55555 ) mol
= 0,0004
x H2O = 1 – 0,0004
= 0,9996
LP.IV-64
1
ρ mix = x A l 2 (S O4 )3 x H2 O
+
ρ A l 2 (S O4 ) 3 ρ H2 O
1
= 0,000 4 0,9996
+
0,98 0,99624
= 0,9962 g/cm3
Vt =
(
(0,025 cm)2 . 3,9151
cm 3
- 0,99 629
cm 3
. 980 2
s )
g
18 . 0,00836
c m 3 .s
Vt = 11,8807 cm/s