I. Tujuan Percobaan
Memisahkan komponen – komponen dari campuran etanol-air dengan
menggunakan distilasi sederhana.
13
b. Distilasi batch
2. Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu :
a. Distilasi atmosferis
b. Distilasi vakum
c. Distilasi tekanan
3. Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Distilasi system biner
b. Distilasi system multi komponen
4. Berdasarkan system operasinya terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Single-stage distillation
b. Multi-stage distillation
1. Distilasi sederhana
2. Distilasi bertingkat (fraksional)
3. Distilasi azeotrop
4. Distilasi vakum
5. Refluks/destruksi
6. Distilasi kering
Destilasi air merupakan salah satu cara untuk memisahkan minyak atsiri dari
dalam bahan. Pada metode ini, bahan yang di destilasi akan kontak langsung
dengan air mendidih. (Prisca, 2014).
Destilasi merupakan metode yang paling popular, digunakan secara luas, dan
cost-effective untuk memproduksi minyak esensial diseluruh dunia. Destilasi
tanaman aromatic secara sederhana menggunakan penguapan atau membebaskan
13
minyak dari membrane sel tanaman dengan adanya kelembaban, dengan
menerapkan suhu yang tinggi dan kemudian mendinginkan campuran uap untuk
memisahkan minyak dari air berdasarkan ketidakbercampuran dan densitas
minyak esensial dengan air. (Caroline, 2011).
Bahan :
13
IV. Sifat Fisika Kimia
V. Langkah Kerja
13
distilat turun ke penampung. thermometer
6 Dicatat kembali temperature setiap
kenaikan 2 ml distilat dalam
penampung.
7 Dihitung densitas distilat dan residu Densitas destilat = 0,8609 g/ml
dengan piknometer. Densitas residu = 1,0020 g/ml
No Waktu volume distilat setiap 2 menit Volume (ml) distilat setiap 2 menit
13
1 2 7,5
2 4 8,5
3 6 12,5
4 8 17,0
5 10 21,5
6 12 25
7 14 23,5
8 16 23,5
9 18 30,0
10 20 36,0
11 22 38,5
12 24 40,5
13 26 45,5
14 28 47,0
15 30 50
16 32 51,0
17 34 52
18 36 52,5
19 38 53,0
20 40 56,5
VIII. Perhitungan
Mencari massa jenis, campuran etanol – air, distilat dan residu
1. ρ campuran etanol – air (F)
Piknometer kosong : 15,1716 g
Massa pikno + sampel : 24,4846 g
Yang tertimbang : 24,4846 g – 15,1716 g = 9,3130 g
m 9,3130 g
ρ= =
v 10 ml
= 0,9313 g/ml
2. ρ distilat (0)
v. piknometer : 10 ml
massa pikno kosong : 15,1435 g
pikno + distilat : 8,6093 g
m 8,6093 g
ρ= =
v 10 ml
= 0,8609 g/ml
13
3. ρ residu (B)
v. piknometer : 10 ml
massa pikno kosong : 15,1616 g
pikno + distilat : 25,1819 g
yang tertimbang : 25,1819 g – 15,1616 g = 10,0203 g
m 10,0203 g
ρ= =
v 10 ml
= 1,0020 g/ml
4. Neraca massa
F = 100 ml/jam
% etanol : 70%
% air : 30%
R of input = R of output
1 1 1
Vf ⋅ ⋅ρ = (Vd ⋅ ⋅ ρ d) + (Vb ⋅ ⋅ρ )
jam t jam jam b
1 g 1 g 1 g
100 ml ⋅ ⋅ 0,9313 = (56,5 ml ⋅ ⋅ 0,8609 ) + (34 ml ⋅ ⋅ 1,0020 )
jam ml jam ml jam ml
g g g
93,13 = 48,6408 + 34,0680
jam jam jam
g g
93,13 = 82,7088
jam jam
13
% vol air di F = 30%
Mencari volume etanol di F
V = F x % vol etanol
ml
= 100 x 70%
jam
ml
= 70
jam
ml ml
Hingga volume air = 100 – 70
jam jam
ml
= 30
jam
Mencari massa etanol
m
ρ=
v
met = ρ feed x V ρ f
g ml
= 0,9313 ml x 70 jam
g
= 30 jam
massa etanol di F
% massa etanol di F = ( ) ⋅ 100%
massa etanol F+ massa air di F
g
65,191
jam
=( ) ⋅ 100%
g
65,191+ 30
jam
X ρ f etanol = 68,48 %
13
g
= 48,6408
jam
c. Mencari fraksi massa etanol di bottom
ml
Dik : B = 34
jam
g
ρ B = 1,0020
ml
Massa distilat = ρ b ⋅ Nb
g ml
= 1,0020 ⋅ 34
ml jam
g
= 34,0680
jam
Data interpolasi :
% air−2 % 0,2130
=
98 % 0,211
= 98,9310%
% air = 98,9310% + 2%
% air = 100,93%
13
% etanol = 100% - 100,93%
% etanol = - 0,93%
ρvd ⋅ ρb . b
% air b.a ⋅ % air b.b =
ρba⋅ ρb . b
% air−2 % 0,8609−0,789
=
100 %−2% 1−0,789
% air−2 % 0,0719
=
98 % 0,211
= 33,3886%
% etanol = 64,6114%
g
ρ distilat = 0,8609 terdiri dari air = 35,3886% dan etanol = 64,6114%
ml
g
ρ B = 1,0095 terdiri dari air = 100,93% dan etanol = -0,93%
ml
Pers (2)
13
F ⋅ Xρf = D ⋅ Xρd+ B ⋅ Xρb
ml ml ml
100 ⋅ 68,48 % = (56,5 ⋅ 64,6114%) + (34 ⋅0,937%)
jam jam jam
ml ml
68,48 = 36,5054 +0
jam jam
ml ml
68,48 ≠ 36,5054
jam jam
Keterangan :
F : feed
D : distilat
B : bottom
IX. Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang distilasi dua komponen, yang memiliki
tujuan memisahkan komponen-komponen dari campuran etanol-air dengan
menggunakan distilasi sederhana. Distilasi sederhana adalah teknik pemisahan
kimia untuk memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan volatilitasnya,
yang disebabkan adanya perbedaan titik didihnya rendah akan semakin volatile
dan sebaliknya jika titik didihnya tinggi maka semakin tidak volatile.
Sebelum memulai langkah kerja kita harus merangkai alat distilasi sederhana
terlebih dahulu. Rangkaian alat distilasi terdiri dari beberapa bagian yaitu : labu
Buchner, steel hed kondensor, pipa dalam, elektromantes dan labu ukur. Setelah
rangkaian alat selesai maka langkah selanjutnya adalah menggunakan air pada
pendinginan (kondensor) dengan arah aliran dari bawah ke atas, dan dilihat distilat
yang menetes ke dalam labu ukur dan dicatat waktu pada volume distilat sampai 2
13
ml. namun pada percobaan ini, terjadi kesalahan pada saat praktikum. Saat
praktikum pada percobaan ini kami mengukur volume distilat setiap waktu 2
menit dan seterusnya.
Dari percobaan yang telah dilakukan adapat diketahui bahwa etanol adan air
merupakan senyawa polar. Dan titik didih air lebih tinggi dibandingkan dengan
etanol. Molekul air dapat membentuk tiga ikatan hydrogen dengan molekul air
yang lain, terdapat dua taom H yang dapat mengikat dua atom O dari molekul air
yang lain dan terdapat satu atom O yang dapat mengikat satu atom H dari
molekul air yang lain. Semakin kuatnya ikatan hydrogen yang terbentuk
menyebabkan terjadinya kenaikan titik didih.ini disebabkan karena ikatan
hydrogen yang sangat kuat pula untuk bias memutuskan ikatan hydrogen,
sehingga untuk bias membuat air mendidih dibutuhkan suhu yang lebih besar
dibandingkan suhu untuk mendidihkan etanol. Selain itu, pemisahan dua buah
komponen juga didasarkan pada perbedaan tekanan uap dari setiap komponen
yang mana tekanan uap pada etanol lebih rendah dibanding dengan tekanan uap
pada air sehingga etanol lebih mudah menguap disbanding air.
X. Kesimpulan
Dari percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Volume distilat yang diperoleh sebanyak 56,5 ml.
2. Volume residu yang diperoleh sebanyak 34,5 ml.
3. Densitas distilat yang diperoleh adalah 0,8609 g/ml.
4. Densitas residu yang diperoleh adalah 1,0020 g/ml.
5. Warna distilat yang diperoleh bening.
Daftar Pustaka
13
Caroline.(2011). Pembuatan minyak essensial dengan cara destilasi. Makalah
konsep herbal Indonesia. Depok.
Prisca, violetta effendi & simon bambang widjanarko. (2014). Distilasi dan
karakterisasi minyak atsiri rimpang jeringau. Jurnal pangan dan agroindistri.
Vol 2, no. 2. 1-8.
www.ilkimia.com%2f2018%2f01%2fpengertian-prinsip-tujuan-destilasi-
soal.html/RK=2/RS=yDwD7fAZimTEfgac6GpJHzZfM4I-
13