MODUL
PEMBIMBING
: 9 dan 10
Nama
NIM. 141411053
NIM. 141411054
Kelas
3. Rijal Ahsan N
NIM. 141411055
4. Rizal Aprian
NIM. 141411056
: 3B
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mineral atau hasil tambang di alam biasanya ditemukan dalam keadaan yang tidak
murni, atau tercampur dengan senyawa lain. Untuk dapat digunakan pada proses selanjutnya.
Senyawa tersebut biasanya diperlukan dalam keadaan murni, sehingga perlu adanay
pemisahan senyawa-senyawa tersebut. Salah satu metode yang digunakan dalam proses
pemisahan itu adalah ekstraksi. Ekstraksi bertujuan untuk mengeluarkan satu komponen
campuran dari zat padat ataupun zat cair dengan bantuan suatu pelarut. Ekstraksi padat cair
(leaching) biasanya bnyak digunakan dalam industri metalurgi alumunium, cobalt, mangan,
nikel dan timah. Juga digunakan dalam industri kopi, minyak kedelai, the dan juga dalam
pembuatan gula.
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Banyak proses biologi, inorganik dan substansi organik terjadi dalam campuran
dengan komponen yang berbeda dalam solid. Tujuannya adalah untuk memisahkan
campuran solute atau menghilangkan komponen solute yang tidak diinginkan fase solid,
solid dikontakkan dengan fase cair. Dua fase ini dikontakkan dengan intim dan solute dapat
mendifusi dari fase solid ke fase cair yang mana menyebabkan pemisahan original
komponen dalam solid. Proses ini disebut liquid-solid leaching atau leaching sederhana.
Istilah ekstraksi juga digunakan untuk mendeskripsikan unit operasi, meskipun itu juga
mengarah pada liquid-liquid. Dalam leaching ketika komponen yang tidak diinginkan
dihilangkan dari solid dengan menggunakan air, proses ini disebut washing (pencucian)
(Geankoplis, 1997: 723).
Leaching merupakan suatu metode yang tepat untuk memisahkan padatan campuran
yang terkontak dengan pelarut cair. Proses ini dilakukan untuk mengambil / mendapatkan
bagian dari padatan tersebut (lebih berharga dari padatannya) dengan larutan yang hanya
larut pada bagian yang ingin diambil. Leaching banyak digunakan pada industri metalurgi,
yaitu digunakan untuk memisahkan suatu mineral dari suatu batuan. Leaching dapat
dikerjakan secara batch, semibatch atau secara kontinyu.
Teknik operasi yang biasa digunakan untuk proses leaching adalah spraying atau
aliran liquid dan mencelup zat padat seluruhnya kedalam zat cair, atau dapat pula digunakan
beberapa tingkat tabung, solvent dialirkan dari tabung teratas kemudian mengalir ke tabung
dibawahnya. Hal ini dimaksudkan agar luas permukaan bidang kontak semakin besar,
sehingga akan meningkatkan effisiensi leaching.
Proses leaching terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Proses perubahan fasa dari solute saat terlarut ke dalam pelarut (padat-cair)
Dari bentuk padat ke dalam bentuk cair
2. Difusi dari solute melalui pelarut dalam padatan, yang keluar melalui pori-pori padatan.
Pelarutnya masuk ke pori-pori karena ada beda konsentrasi dari tinggi menuju rendah.
3. Perpindahan solute dari larutan/pelarut dalam kontaknya dengan partikel ke larutan
utama. Zat yang mau di leaching melarut ke seluruh larutan.
Standar mutu minyak kedelai:
Sifat
Nilai
Bilangan asam (pH)
<3
Bilangan penyabunan
>190
Bilangan iod
129-143
Bilangan tak tersabunkan (%)
<1.2
Bahan menguap (%)
<0.2
Indeks bias
1.473-1.427
Berat jenis (g/ml)
0.924-0.928
Tabel 2.1 Standar Baku Mutu Minyak Kedelai
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Seperangkat alat Leaching
Dirigen
Ember
Pompa hisap
Gelas ukur
Kain kasa
3.1.2 Bahan
Ethanol 96%
Air
Kacang kedelai 1 kg
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1
Rencana Kerja
Waktu
Kegiatan
Penanggung Jawab
07.00-07.05
Mengenakan APD
Semua anggota
07.05-07.20
Riana, Ahsan
07.20-07.25
Rizal
07.25-07.30
Bayu, Ahsan
07.30-07.35
Memasukkan bahan
Bayu
07.35-07.40
Riana
07.40-07.50
Rizal, Ahsan
07.50-07.55
Mengambil sampel
Bayu, Riana
07.55-08.00
Riana
08.00-08.05
Ahsan
08.05-08.35
Rizal
08.40-09.10
Bayu
09.10-09.40
Riana
9.40-10.10
Rizal
Skema Kerja
BAB IV
DATA PENGAMATAN
4.1 Data pengamatan
Sampel 1
Indeks Bias
pH
Massa Jenis
: 1,3430
: 6,5
: 0.8192 g/ml
Sampel 2
Indeks Bias
pH
Massa Jenis
: 1,3449
: 6,5
: 0.8454 g/ml
Sampel 3
Indeks Bias
pH
Massa Jenis
: 1,3448
: 6,5
: 0.83612 g/ml
Sampel 4
Indeks Bias
pH
Massa Jenis
: 1,3445
: 6,5
: 0.83308
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 PEMBAHASAN
Kelompok 9
Rahmad Catur Bayu Ragil (141411053)
Rd. Riana Gumelar Pratama (141411054)
Percobaan yang dilakukan kali ini ialah mengekstraksi cairan yang terkandung
didalam padatan ke fasa cair yang dinamakan dengan proses leaching, adapun bahan
yang dipakai ialah kacang kedelai sebanyak 1 kg yang telah ditumbuk. Proses ekstraksi
padat-cair (leaching) memiliki prisnip kerja yang hampir mirip dengan distilasi dengan
menguapkan solvent dan mengontakannya langsung ke bahan yang akan diekstraksi,
adapun pemanas yang digunakan ialah steam dari boiler.
Proses leaching berlangsung selama 3 jam dan didapatkan
4 sampel yang
dianalisa massa jenis, pH dan indeks bias. Kondisi operasi pada saat proses leaching
berlangsung, dengan suhu 80-87oC dengan tekanan pada steam 1-1,5 Bar. Suhu harus
dijaga agar tidak melebihi 90oC karena agar campuran air dalam ethanol tidak ikut
menguap karena dapat menghambat proses ekstraksi dan kualitas minyak yang dihasilkan
kurang bagus.
Dari hasil percobaan yang dilakukan keempat sampel dianalisa sehingga
mendapatkan nilai indeks bias, pH dan massa jenis. Sampel tersebut memiliki pH sebesar
6, bila dibandingkan dengan literature pH tersebut lebih tinggi dari standar baku mutu
minyak kedelai dan berat jenis sampel juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan
literature yaitu berkisar 0,924-0,928. Indeks bias sampel yang didapatkan juga lebih
rendah dari literature. Hal ini dapat diakibatkan oleh masih adanya etanol yang terlarut
dalam minyak sehingga nilai indeks bias, pH, dan massa jenis minyak yang dihasilkan
belum mencapai parameter yang ada pada literature. Selain itu proses grinding dari
kedelai yang kurang halus mengakibatkan luas permukaan kontak antara kedelai dengan
solvent berkurang sehingga perpindahan massa kurang maksimal.
Kelompok 10
Rijal Ahsan Nurfauzy (141411055)
Rizal Aprian (141411056)
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa percobaan ini
adalah mengekstraksi minyak dalam padatan kemudian dengan cara melarutkannya
dalam pelarut, proses ekstraksi padat-cair dinamakan leaching sedangkan, proses
ekstraksi cair-cair dinamakan ekstraksi.
Pada percobaan ini digunakan kedelai sebagai umpan, minyak atau ekstrak dari
kedelai akan di ambil dengan cara melarutkannya pada solut yaitu etanol/air yang
kemudian akan menguapakannya sehingga di dapatkanlah minyak /ekstrak murni dari
kacang kedelai tersebut prinsip kerja alat leaching ini adalah dengan cara pelarutan
kacang kedelai oleh etanol kemudian di bawa turun kebawah untuk didestilasi dan di
embunkan agar proses yang berlangsung terjadi secara kontinyu dan akurat.
Proses ini berlangsung selama 3 jam dan mendapat 4 sampel dalam waktu
tersebut. Proses ini yaitu dimulai dari umpan, minyaknya mulai menetes lalu melewati
sifon 60o kemudian menuju labu yang berisi campuran air-etanol. Dalam labu, uap yang
dihasilkan akan naik keatas kondenser, cairan akan turun kebawah lalu dari labu minyak
+ air + etanol keluar dari bagian bawah. Sedangkan ekstrak yang didapat akan menetes
kebagian bawah dekat steam. Setelah produk tercapai, maka hasil ekstrak dtimbang.
Pada alat leaching terdapat sifon yang berfungsi untuk memperluas bidang kontak
sehingga satu siklus saja dibutuhkan waktu satu jam unutk mendapatkan hasil ekstrak
yang optimal.
Dari hasil pengamatan ekstrak yang dihasilkan berupa campuran minyak +
alkohol berwarna kuning, indikasi kandungan alcohol dapat dihirup bau alcohol pada
ekstrak tsb. Untuk mengetahui apakah dalam ekstrak tersebut menganduk minyak
kedelai maka dianalisa indeks bias, pH, massa jenis dari ekstrak tersebut. Didapat bahwa
ekstrak yang kami peroleh hanya sedikit minyak yang dapat diambil dari proses leaching
tersebut terindikasi dari indeks bias yang tidak mencapai literature, pH = 6 lebih tinggi
dari literature dan massa jenisnya pun tidak mencapai literature. Diduga hal hal tersebut
dipicu akibat konsentrasi solvent yang encer, grinding untuk kedelai kurang halus, dan
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan yakni mengekstraksi kacang kedelai dengan solvent
ethanol dan ekstrak yang diambil adalah minyak. Pada setiap sampel memiliki pH sebesar 6
dengan nilai indeks bias rata-rata 1,370325 dan massa jenis rata-rata 0.83345. Dibandingkan
dengan literature nilai tersebut masih kurang baik karena memiliki kadar alcohol yang masih
tinggi dan masih terkandung air didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA