Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM PILOT PLANT

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020

MODUL : Humidifikasi dan Dehumidifikasi


PEMBIMBING : Alfiana Adhitasari, S.T., M.Eng.

Praktikum : 11 Desember 2019


Penyerahan Laporan : 18 Desember 2019

Oleh :

Kelompok : X (Sepuluh)
Nama : 1. Sahrul Mulyadi NIM 171411025
2. Sherly Dea Y.L NIM 171411026
Kelas : 3A – D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Humidifikasi adalah proses peningkatan jumlah kadar air dalam aliran
gas dengan melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan
menguap ke dalam gas. Dalam proses ini gas dikontakkan dengan air yang
berada di dalam labu secara counter current dimana air mengalir dari atas
dan gas mengalir ke atas dari bawah, dengan laju alir sirkulasi air tertentu.
Dalam industri proses konsep humidifikasi digunakan untuk memperoleh
air dingin dengan menggunakan peralatan cooling tower. Dehumidifikasi
adalah proses perpindahan/pengembunan uap cairan dari campuran (uap air
dan gas) karena proses pendinginan maupun kontak antara cairan (yang
temperaturenya lebih rendah) dengan campurannya. Pada penyimpanan
bahan logam udara kering biasanya digunakan untuk menjaga lingkungan
agar tidak bersifat korosif, sedangkan pada penyimpanan bahan organik
udara kering menekan pertumbuhan mikroba sehingga bahan lebih awet.
Dalam industri proses peralatan dehumidifi berupa kolom adsorbsi.

1.2 Tujuan
1. Memahami prinsip humidifikasi dan dehumidifikasi.
2. Memahami diagram alir perpipaan dan instrumentasi dan cara kerja alat
dan instrumentasinya.
3. Menghitung koefisien perpindahan panas hGa dan koefisien pindah
massa kya pada kolom isian cooling tower.
4. Membandingkan suhu air yang diperoleh dari praktikum terhadap suhu
air seharusnya yang diperoleh secara teoritis dari cooling tower.
5. Mengetahui pengaruh laju alir udara Gs’ terhadap kelembaban udara Y
sepanjang kolom adsorbsi.
6. Menghitung harga kelembaban Y, suhu udara T, dan entalpi H pada
beberapa titik dalam kolom adsorbsi untuk menganalisa kedaan kolom.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Humidifikasi
Humidifikasi adalah proses perpindahan penguapan cairan ke dalam
campuran (gas) dan uap cairan karena adanya kontak antara cairan yang
temperaturnya lebih tinggi dengan campurannya. Proses humidifikasi
terjadi apabila terjadi penambahan kadar uap air ke udara tanpa disertai
perubahan temperatur bola kering. Fungsi dari proses humidifikasi adalah
pada aplikasi di industri, proses ini bertujuan untuk mentransfer panas dari
uap air ke udara atau biasa disebut dengan steam (uap air) yang kemudian
steam ini akan digunakan pada proses misalnya pengeringan suatu bahan
yang masih lembab, proses lain selain pada aplikasi di industri adalah pada
proses yang terjadi secara alami, misalnya pada proses pengeringan baju,
terlihat di sekeliling baju beberapa uap air yang mengelilingi, uap ini terjadi
karna suhu panas dari matahari yang menyebabkan kandungan air pada baju
menguap, dan terbawa oleh aliran udara di sekelilingnya.

Gambar 1. Skema proses humidifikasi


2.2 Dehumidifikasi
Proses dehumidifikasi adalah proses untuk mengurangi kandungan uap
air dari udara. Proses dehumidifikasi terjadi apabila terjadi pengurangan
kadar uap air dalam udara tanpa disertai perubahan temperatur bola
kering. Pada kenyataannya proses dehumidifikasi selalu disertai dengan
penambahan atau pengurangan temperatur bola kering. Proses
humidifikasi dengan disertai penambahan temperatur bola kering udara
dinamakan heating and dehumidification. Proses ini menggunakan suatu
bahan higroskopik yang menyerap uap air dari udara. Apabila proses
tersebut diberi penyekat kalor maka entalpinya akan konstan dan sebagai
akibat dari penurunan kelembaban maka temperatur bola kering dari
udara akan naik. Proses dehumidifikasi dengan disertai pengurangan
temperatur bola kering udara dinamakan cooling and dehumidification.
Proses ini terjadi apabila udara lembab didinginkan dibawah temperatur
titik embunnya ketika udara lembab tersebut mengalami kontak dengan
suatu permukaan dingin yang memiliki temperatur dibawah temperatur
titik embun udara. Pada proses ini sebagian dari uap air dalam udara
mengembun, akibatnya baik temperatur udara maupun rasio
kelembabannya menurun.

2.3 Menara Pendingin

Dalam setiap industri hampir dapat dipastikan memerlukan unit menara


pendingin. Unit alat ini berfungsi sebagai penyedia air untuk pendinginan
cairan, gas hasil dari proses atau umpan untuk proses yang memerlukan
pengkondisian temperatur rendah. Prinsip kerja dari menara ini adalah
operasi humidifikasi, perbedaannya adalah tinjauan terhadap produk yang
dikehendaki. Pada humidifikasi produk yang dikehendaki adalah udara
yang lebih lembab dari sebelumnya, sedangkan pada menara pendingin
yang dikehendaki adalah air dingin yang keluar dari kolom. Pada cooling
tower air masuk lewat atas turun kebawah dengan laju alir L’ dan udara
masuk dari bawah ke atas dengan laju Gs’. Gambar dibawah adalah sketsa
operasi pada cooling tower secara adiabatis dan keadaan steady state.
Gambar 2. Resirkulasi cairan pada cooling tower
Untuk opeasi adiabatis dan steady state
Neraca massa uap air yang mengalir bersama udara (G’) pada sepanjang ΔZ
adalah :
Gs’ dY = Kya (Y’as – Y’) dZ
𝑑𝑌′ 𝐾𝑦𝑎 𝑑𝑍
=
(𝑌 ′ 𝑎𝑠 − 𝑌′) 𝐺𝑠′
Integrasi pada panjang, Z=0 ; kelembaban,Y’=Y’1 sampai Z=Z ; Y’=Y’2 dan
Y’as konstan menghasilkan :
𝑌 ′ 𝑎𝑠 − 𝑌′1 𝐾𝑦𝑎 𝑍
𝑙𝑛 =
𝑌 ′ 𝑎𝑠 − 𝑌′2 𝐺𝑠′
Neraca panas sepanjang ΔZ adalah :
Gs’ Cs dTG = hGa (TG – Tas) Dz
𝑑𝑇𝐺 𝐻𝐺𝑎 𝑑𝑍
=
(𝑇𝐺 − 𝑇𝑎𝑠) 𝐺𝑠 ′ 𝐶𝑠
Integrasi pada Z=0; suhu, TG=TG1 sampai Z=Z; TG=TG2 dan Tas konstant dan
Cs dianggap konstan, menghasilkan :
𝑇𝐺1 − 𝑇𝑎𝑠 𝐻𝐺𝑎 𝑍
𝑙𝑛 =
𝑇𝐺2 − 𝑇𝑎𝑠 𝐺𝑠 ′ 𝐶𝑠
Kya = Koefisien pindah massa diffusi
hGa = Koefisien pindah panas konveksi
Harga NtG (number of gas-phase transfer units) dan HtG (Height of gas phase
transfer units) adalah :
𝑌′ 𝑎𝑠 − 𝑌′1
𝑁𝑡𝐺 = 𝑙𝑛
𝑌′ 𝑎𝑠 − 𝑌′2
𝐻𝑡𝐺 = 𝑍 / 𝑁𝑡𝐺
2.4 Kolom Adsorpsi

Operasi dehumidifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan kolom


adsorbsi dengan adsorbent berupa butiran silika gel yang tersusun sepanjang
kolom. Udara dengan kelembaban relatif tinggi melewati unggun silika gel
(fixed bed) dan keluar dengan kelembaban lebih rendah karena sebagian uap
air yang terkandung dalam udara teradsorbsi oleh silika gel. Uap air
berpindah dari fasa gas menjadi cair pada permikaan silika gel, reaksinya
adalah reaksi fisika dan endotermik. Air terserap pada silika berupa air
terikat, kandungan air terikat dengan kadar air diudara mempunyai
kesetimbangan pada temperatur tertentu.

Gambar 3. Kolom Adsorpsi


BAB III
METODE PERCOBAAN

Percobaan ini dilakukan dalam skala pilot plant dan dilaksanakan di


Laboratorium Pilot Plant Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat
Pada percobaan ini memerlukan seperangkat alat humidifikasi-
dehumidifikasi, anemometer, dan thermometer bola basah serta
kering.

Gambar 4. Skema alat humidifikasi-dehumidifikasi

3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu air dan
udara.
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Dehumidifikasi
Mulai

Buka V2, V4, V6


Tutup V1,V3 V5

Nyalakan kompresor

Atur
ΔP = 20 mmHg
Tidak

ΔP = 20
mmHg
Ya

Catat suhu bola basah


dan suhu bola kering

Ulangi untuk ΔP =
30,40,50, & 60 mmHg

Matikan kompresor

Selesai
3.2.2 Humidifikasi
Mulai

Buka V1, Tutup


V2,V3,V4,V5,V6

Air Isi tangki hingga


1/3nya

Nyalakan kompresor

Atur
ΔP = 30 mmHg
Tidak

ΔP = 20
mmHg
Ya

Nyalan pompa & atur


laju alir 100 L/h

Catat suhu bola basah


dan bola kering tiap 3
menit

Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


4.1.1 Humidifikasi
Tabel 4.1 Temperatur air dan udara masuk dan keluar
Tair
Tin Tout
Qin Qout (ºC)
Waktu
Td Tw Td Tw (m/s) (m/s)
Masuk Keluar
(ºC) (ºC) (ºC) (ºC)
0 28 22 26 22 3,1 3,16 21 19
3 28 22 26 22 3,05 3,25 24 25
6 28 22 26 22 2,56 3,22 24 25
9 28 22 26 22 3,19 3,09 24 25
12 28 22 26 22 2,75 2,68 24 25
15 28 22 26 22 2,43 2,61 24 25
18 28 22 26 22 2,75 3,1 24 24
21 28 22 26 22 2,95 3,09 24 24

Tabel 4.2 Harga hGa, Kya, NtG dan HtG


Waktu hGa Kya NtG HtG
(menit)
0 0,7678 0,7445 0,4308 1,624884
3 0,7678 0,7445 0,4308 1,624884
6 0,7678 0,7445 0,4308 1,624884
9 0,7678 0,7445 0,4308 1,624884
12 0,7678 0,7445 0,4308 1,624884
15 0,7678 0,7445 0,4308 1,624884
18 0,7678 0,7445 0,4308 1,624884
21 0,7678 0,7445 0,4308 1,624884

4.2.1 Dehumidifikasi
Tabel 4.3 Temperatur terhadap tinggi kolom
Td Tw
∆P (ºC) (ºC)
(mmHg) Tin Tout Ta Tb Tc Td Tin Tout Ta Tb Tc Td
20 28 40 29 37 32 33 23 23 22 22 22 21
30 23 40 32 35 36 33 20 23 22 22 22 21
40 31 41 32 36 36 33 22 23 22 23 22 21
50 32 41 32 34 37 34 22 23 21 22 22 21
60 33 42 33 36 37 36 23 24 22 22 22 22
Tabel 4.4 Panjang Kolom Adsorpsi
Panjang Kolom (m)
Masuk A B C D Keluar
0 0,85 1 1,1 1,15 1,8

Tabel 4.5 Laju udara masuk


∆P Gs’
(mmHg)
20 0,96
30 1,20
40 1,36
50 1,52
60 1,66

Tabel 4.6 Kelembaban


∆P Kelembaban (kg air/kg udara kering)
(mmHg) Masuk A B C D Keluar
20 0,0175 0,0155 0,0120 0,0140 0,0120 0,0125
30 0,0150 0,0140 0,0130 0,0125 0,0120 0,0125
40 0,0145 0,0140 0,0140 0,0125 0,0120 0,0120
50 0,0140 0,0125 0,0135 0,0120 0,0115 0,0120
60 0,0155 0,0135 0,0125 0,0120 0,0125 0,0130

Tabel 4.7 Entalpi


∆P Entalpi (kj/kg)
(mmHg) Masuk A B C D Keluar
20 72,5 68,5 68,5 68,5 65 72,5
30 62,0 68,5 68,5 68,5 65 72,5
40 68,5 68,5 72,5 68,5 65 72,5
50 68,5 65,0 68,5 68,5 65 72,5
60 72,5 68,5 68,5 68,5 68,5 77,0
4.2 Kurva Dehumidifikasi

Kurva Kelembaban terhadap Panjang Kolom


0.018
0.016
Kelembabam (kg air/kg UK)

0.014
0.012
∆P 20
0.01
∆P 30
0.008
∆P 40
0.006
∆P 50
0.004
∆P 60
0.002
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.1 kurva kelembaban terhadap panjang kolom

Kurva Entalpi terhadap Panjang Kolom


78

76

74
Entalpi (kj/kg)

∆P 20
72
∆P 30
70
∆P 40
68 ∆P 50
66 ∆P 60

64
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.2 kurva kelembaban terhadap entalpi


4.3 Pembahasan
4.2.1 Sahrul Mulyadi
Humidifikasi merupakan proses penambahan kadar air ke udara. Di
industri prinsip humidifikasi digunakan pada cooling tower. Pada cooling
tower air dikontakkan dengan udara sehingga air menguap dan ikut ke
udara. Pada proses ini air akan memberikan panas sensibelnya kepada
sebagian air yang menguap sehingga air yang melewati cooling tower
suhunya akan turun tetapi massanya akan sedikit berkurang.
Dehumidifikasi merupakan proses pengurangan kadar air di udara.
Biasanya prinsip dehumidifikasi dilakukan untuk menjaga kelembaban
suatu ruangan penyimpanan supaya bisa memekan pertumbuhan mikroba
atau menjaga bahan logam agar tidak bersifat korosif.
Praktikum humididikasi dilakukan dengan perbedaan tekanan udara
30 mmHg dan dilakukan selama 21 menit. Pertama udara masuk diukur
suhu bola basah dan suhu bola kering, lalu setiap 3 menit udara keluaran
kolom berpacking di ukur suhu bola basah dan bola keringnya juga untuk
mengetahui koefisien perpindahan panas dan koefisien perpindahan
massanya. Hasil yang didapatkan udara keluaran kolom mempunyai suhu
bola basah dan suhu bola kering yang sama pada setiap 3 menit, artinya
proses humidifikasi sudah berjalan dengan konstan dari awal dengan
koefisien perpindahan panas (hGa) yaitu 0,7678 dan koefisien perpindahan
massa (Kya) yaitu 0,7445.
Sedangkan praktikum dehumidifikasi dilakukan pada perbedaan
tekanan udara yang berbeda untuk mengetahui pengaruh perbedaan
tekanan udara terhadap kelembaban dan entalpi pada setiap panjang
kolom. Dari gambar 4.1 kurva kelembaban terhadap panjang kolom, pada
setiap perbedaan terjadi fluktuasi kelembaban, hal ini bisa disebabkan oleh
silica yang sudah jenuh, dimana seharusnya semakin panjang kolom maka
kelembabannya semakin berkurang. Sedangkan dari gambar 4.2 kurva
entalpi terhadap kolom terjadi juga fluktuasi nilai entalpi pada setiap
panjang kolom entalpinya turun, hal ini bisa disebabkan karena silica yang
jenuh. Silica bisa diregenerasi dengan cara dijemur.
4.3.2 Sherly Dea Yolandita Luqman
BAB V
KESIMPULAN

1. Humidifikasi adalah proses untuk meningkatkan kadar air di udara


sedangkan dehumidifikasi adalah proses pengurangan kadar air di udara.
2. Koefisien perpindahan panas rata-rata (hGa) yaitu 0,7678 sedangkan
koefisien perpindahan massa rata-rata (Kya) yaitu 0,7445.
3. Laju udara tidak terlalu berpengaruh pada kelembaban setiap panjang kolom
DAFTAR PUSTAKA
Andriyanto, Tomi. 2011. Pengaruh Temperature Preheating Feed Water Terhadap
Unjuk Kerja Unit Desalinasi Berbasis Pompa Kalor Dengan Menggunakan
Proses Humidifikasi dan Dehumidifikasi.Surakarta:Universitas Sebelas
Maret.
Fahmi, Mahmudyan Nuril,dkk. 2014.Simulasi Distribusi Suhu dan Kelembapan
Relatif Pada Rumah Tanaman (Green House) Dengan Sistem
Humidifikasi.Semarang:Universitas Diponegoro.
Muchammad.2006. Pengaruh Temperatur Regenerasi Terhadap Penurunan
Kelembaban Relatif dan Efektifitas Penyerapan Uap Air Pada Alat Uji
Dehumidifier Dengan Dessicant Silica Gel.Semarang:Universitas
Diponegoro.
Parli.2018. Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada Pasien Stroke Haemoragik
Terpasang Ventilator Mekanik Dengan Intervensi Inovasi Humidifikasi dan
Manajemen Cuff Terhadap Perubahan Status Hemodinamik di Ruang ICU
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.Kalimantan Timur:Universitas
Muhammadiyah.
Rifandi,Ahmad. 2017. Petunjuk Praktikum Humidifikasi dan Dehumidifikasi.
Bandung:Politeknik Negeri Bandung.

Anda mungkin juga menyukai