Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

UNSUR SILIKON
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Kimia Unsur

Disusun oleh :

Hikmah Yaumil Fitriani (125090201111002)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Davy pada tahun 1800 menganggap silikon sebagai senyawa daripada unsur. Sebelas
tahun kemudian pada tahun 1811 Gay Lussac menganggap bahwa silikon merupakan unsur
kimia yang bersimbol Si dengan nomor atom 14. Silikon merupakan unsur kedua paling
melimpah setelah oksigen. Silikon terdapat dalam kuartza dan pasir, kebanyakan dalam
bentuk silikon oksida, dan silikat.
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan
nomor atom 14. Silikon merupakan elemen terbanyak kedelapan di alam semesta dari segi
massanya, tapi sangat jarang ditemukan dalam bentuk murni di alam. Silikon paling banyak
terdistribusi pada debu, pasir, planetoid, dan planet dalam berbagai bentuk seperti silikon
dioksida atau silikat. Lebih dari 90% kerak bumi terdiri dari mineral silikat, menjadikan
silikon sebagai unsur kedua paling melimpah di kerak bumi (sekitar 28% massa) setelah
oksigen.
Silikon bukan termasuk benda yang awam bagi masyarakat. Silikon sering digunakan
untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh
pasien dalam bentuk silikon. Unsur silikon juga berperan besar terhadap ekonomi modern dan
silikon juga merupakan elemen esensial pada biologi, meskipun hanya dibutuhkan hewan
dalam jumlah amat kecil.
Banyak masyarakat dengan ekonomi tinggi menggunakan silikon yang memiliki harga
yang tidak murah itu, tetapi mereka tidak mengetahui bagaimana sifat dari silikon itu, apakah
berdampak positif atau negatif.
Oleh karena itu, penulis tertarik membuat makalah yang membahas tentang sifat kimia,
sifat fisika, bagaimana cara ekstraksi silikon, persenyawaan silikon, dan kegunaan dan
silikon.
1.2 Tujuan
Pada makalah ini, terdapat berbagai tujuan penulisan, diantaranya :
1. Menjelaskan sifat fisis dan sifat kimia dari unsur Silikon
2. Menjelaskan kelimpahan unsur Silikon di alam
3. Menjelaskan persenyawaan unsur Silikon
4. Menjelaskan proses ekstraksi unsur Silikon
5. Mengetahui kegunaan, peranan terhadap tanaman serta bahaya dari unsur Silikon
1.3 Rumusan Masalah
Pada makalah ini, terdapat beberapa rumusan masalah yang akan dijawab dan dibahas,
diantaranya :
1. Bagaimana Sifat Fisis dan sifat kimia dari unsur Silikon?
2. Bagaimana Kelimpahan unsur silikon di alam?
3. Bagaimana persenyawaan unsur silikon?
4. Bagaimana cara mengekstraksi unsur Silikon?
5. Apa kegunaan, peranan bagi tumbuhan dan bahaya dari unsur Silikon?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sifat fisis dan sifat kimia dari unsur Silikon


Silikon tidak terdapat bebas di alam, tetapi ditemukan dalam sebagaian besar batu, pasir,
dan tanah liat. Silikon bersifat elektropositif sehingga bertindak seperti metalloid atau
semikonduktor. Dalam beberapa bentuk silikon dapat bersifat menyerupai logam dan non
logam. Pada beberapa senyawa yang disebut polimer, silikon akan berkonjugasi dengan
oksigen, dalam kasus ini silikon bersifat sebagai non logam (Krebs, 2006).
Terdapat dua jenis alotrop dari silikon, diantaranya adalah pasir (silikon dioksida), dan
kristal dengan sebuah logam kelabu yang dikenal sebagai semikonduktor dalam industry
elektronik. Kristal Silikon ditumbuh kembangkan dengan sendirinya melalui metode yang
dikenal dengan Proses Czochralski (Krebs, 2006).
Sebagian besar silikon mengandung 28Si (92.23%) bersama dengan 4,67% 29Si dan 3,10%

30 1
Si. Tak ada lagi isotop lain yang stabil. 29Si memiliki spin inti I = , dan banyak digunakan
2

1
dalam spektrofotometri NMR. 31Si dibentuk melalui radiasi neutron 30Si, memiliki t selama
2
2,62 h; hal ini dapat dideteksi oleh karakterisasi aktivitas β, dan ini sangat bermanfaat untuk
analisis kuantitatif dari Si oleh aktivitas neutron. Pada area ‘ground state’, Si memiliki
konfigurasi electron [Ne] 3s23p2. Sifat fisis dari unsur Silikon diantaranya adalah lebih volatil
dibanding dengan unsur C. Pada dasarnya energi uap jualebih rendah, oleh karenanya
mencerminkan energy ikatan Si – Si lebih rendah. Berikut ini adalah sifat fisis dari unsur silikon
adalah (Greenwood, 1997) :

Titik leleh 1,420 0C


Titik didih 3,265 0C
MP/0C 3280
BP/0C 2.53259
Densitas (200C)/gr cm-3 50.6 ±1.7
∆ H fus/ kJ mol-1 383±10
∆ H vap/kJ mol-1 454 ± 12
∆ H f (gas monoatomik)/ kJ 543.10204
mol-1 117.59
α 0/pm 26
r (kovalen)/pm 1.8
r (ionik)/pm
Elektronegatif Pauling
Silikon yang berukuran besar relative tidak reaktif kecuali pada suhu tinggi. Silikon juga
tidak reaktif terhadap air asam, namun mudah larut dalam cairan alkali panas, adapun reaksi
yang terjadi
Si + 4 OH- SiO44-
Silikon tidak dapat membentuk senyawa biner dengan unsur dari kelompok (Ge, Sn, Pb)
tetapi persenyawaannya dapat terjalin dengan karbon, SiC. Unsur ini terkenal digunakan dalam
skala industry. Mayoritas persenyawaan Silikon membentuk struktur tetrahedral, tetapi struktur
dengan koordinasi enam juga dapat terjadi. Contoh terbaru dari persenyawaan Si yang
berkoordinasi-3 dengan struktur piramida adalah anion Si44- (isoelektronik dengan molekul
tetrahedral P4, yang seringkali ditemukan dalam ‘Silicide’ CsSi. Terdapat banyak diskusi terkait
kebolehjadian Si dalam ester ortosilikat dari pyrocatechol yang membentuk bilangan koordinasi
4 dengan struktur planar. Si dapat memiliki bilangan koordiansi 5 dengan struktur trigonal
bipiramid atau square pyramid. Banyak contoh dari Si yang berbilangan koordinasi 6 dengan
struktur oktahendral. Sebuah contoh dari Si yang memiliki bilangan koordinasi 7 telah
teridentifikasi. Dan kadang – kadang terdapat contoh dari Si yang memiliki bilangan koordinasi
lebih tinggi.
Berikut adalah tabel geometri koordinasi dari silikon (Greenwood, 1997) :

Tabel 2.1.1
Tabel geometri koordinasi dari Silikon
2.2 Kelimpahan unsur Silikon di alam
Silikon merupakan unsur kedua paling melimpah dialam setelah oksigen. Silikon banyak
ditemukan dalam persenyawaannya bersama oksigen dalam berbagai bentuk silika dan silikat.
Silikat mengandung unsur Si dan O dengan rumus senyawa SiO4 dan struktur tetrahedral, yang
termasuk dalam sejumlah logam. Sekitar 90% kerak bumi terbentuk dari silika dan terjadi
secara alamiah dalam bentuk silikat. Silikon tak pernah ditemukan di alam dalam bentuk unsur
bebas. Diantara semua elemen, unsur silikon merupakan unsur terbanyak ketiga setelah
hidrogen dan karbon. Terdapat lebih dari 1000 silikat yang terkandung dalam tanah liat, mika,
feldspar, granit, asbes, dan hornblende. Silikat alami memiliki struktur ortosilikat SiO44-,
pirosilikat Si2O76- dan struktur kompleks lainnya, seperti (SiO3)n2n- yang memiliki cincin
heksagonal, atau Piroxene (SiO32-)n dan amphibole (Si4O116-) yang memiliki rantai tak hingga.
Beberapa silikat alami terkandung dalam umumnya mineral seperti tremolite,
Ca2Mg5(OH)2Si8O22; diopside CaMg(SiO3)2; Kaolin, H8Al4Si4O18; montmorilonit, H2Al2Si4O12;
talc, Mg3[(OH)2 SiO10]; muskovit H2KAl3(SiO4)3; Hemimorfit, Zn4(OH)2Si2O7.H2O; zircon
ZrSiO4; beril Be3Al2Si6O18; feldspar KAlSi3O8, ensatite (MgSiO3)n; tourmaline, topaz, zeolite,
Jadeit (Greenwood, 1997).
Terdapat banyak gamestone yang terbuat dari silikat, diantaranya adalah beril, emerald,
aquamarine, morganit, topaz, tourmaline, zircon, batu amazon dan moonstone. Diyakini bahwa
silikon adalah produk dari reaksi nuklir kosmik di mana partikel alpha
diserap pada suhu 109 Kelvin ke dalam inti karbon-12, oksigen-16, dan neon-20. Silikon unsur
murni terlalu reaktif ditemukan bebas di alam, tetapi tidak membentuk banyak senyawa di
Bumi, terutama oksida kristal (kuarsa, kristobalit, dan tridimit) dan mineral amorf (batu akik,
opal, dan kalsedon). Silikon Elemental diproduksi dengan mengurangi silika (SiO2) dalam
tanur listrik suhu tinggi, dengan menggunakan kokas sebagai reduktor.
Hal ini kemudian disempurnakan. Kristal silikon yang digunakan dalam perangkat elektronik
yang "ditanam" dengan menghapus kristal pemula sekumpulan silikon yang meleleh (Patnaik,
2002).

2.3 Persenyawaan Unsur Silikon


Persenyawaan unsur silikon terdapat beberapa macam, diantaranya (Krebs, 2006):
 SiO2 (Silikon dioksida)
Terdapat dalam kerak bumi, terdapat dalam pasir pada umumnya, terdapat pada kuarsit,
yang banyak digunakan pada skala insdustri
 NaSiO3(Sodium silikat)
Seringkali disebut dengan gelas air, ini salah satu campuran atau senyawa silikon yang
larut dalam air dan digunakan untuk membuat sabun dst.
 Si3N4 ( Silikon nitrit)
Tahan terhadap oksidasi, pembuatan logam sehingga dapat digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan wadah nikel. Senyawa ini digunakan pada wadah peleburan logam
dengan suhu tinggi.
 SiC (Silikon karbida)
Umunya keras layaknya intan, digunakan sebagai penggosok roda gerinda, alat potong
logam. Dan sebagai refraktori dalam produksi
 SiCl4 (Silikon tetraklorida)
Diproduksi dari silikon dan klor yang dicampurkan pada suhu tinggi. Ketika senyawa ini
bereaksi dengan uap air diudara, akan menghasilkan awan padat pada atmosfer.

2.4 Proses ekstraksi unsur Silikon


Silikon (96 – 99% murni) dibuat dengan cara mereduksi kuarsit atau pasir dengan tingkat
kemurnian kokas yang tinggi dalam tanur listrik. SiO 2 disimpan secara rapat untuk menghindari
terkumpulnya SiC (Greenwood, 1997).
SiO2 + 2C = Si + 2CO
2SiC + SiO2 = 3Si + 2 CO
Reaksi ini seringkali dilakukan menggunakan besi scrap (dengan kandungan S dan kadar P
rendah) untuk menghasilkan paduan ferosilikon ; hal ini digunakan dalam industry metalurgi
untuk mendeoksidasi oksigen baja, sehingga dapat memproduksi Si dengan kadar tinggi dan
tahan korosi terhadap Fe. Silikon dalam skala industry biasanya dimurnikan hingga 98 %
dengan mencuci bahan silikon yang kemurniannya 96 – 97 % menggunakan air. Si yang sangat
murni yang digunakan untuk aplikasi semikonduktor diperoleh dari SiCl 4 (terbuat dari
bongkahan Si) atau dari SiHCl3. Ini merupakan senyawa volatile yang dimurnikan dengan
distilasi fraksional yang lengkap dan kemudian direduksi dengan Zn atau Mg murni, sehingga
menghasilkan lelehan Si yang menyerupai sepon. Kemudian dibawa atau ditumbuhkan menjadi
Kristal silider tungga yang kemudian dimurnikan dengan penyulingan. Cara alternatif adalah
dapat dengan menggunakan dekomposisi termal dari SaI 4/H2 diatas sebuah filament tungsten
yang panas atau pertumbuhan epitaxial dari permukaan Kristal tunggal oleh dekomposisi dari
SiH4. Satu tahap proses juga data dikembangkan untuk memproduksi Si dengan tingkat
kemurnian tinggi untuk keperluan solar sel pada perbanding harga saing 1-10. Pada proses ini,
Na2SiF6 direduksi menggunakan logam Na, reaksi ini sangat eksotermik dan spontan tanpa
membutuhkan bahan bakar eksternal (Greenwood, 1997).
Selain itu, menurut Yilmaz, 2013, untuk mengekstraksi Si dapat dilakukan dengan teknik
fusi bahan alkali dari ‘slurry tailing’. Slurry merupakan suatu bahan yang mengandung banyak
kuarsit dan alumunium, dan sedikit mengandung K2O, CaO, TiO2, MnO, Fe2O3, MoO3 dan BaO.
Seperti yang tergambar pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.4.1
Tabel komposisi slurry (Yilmaz, 2013)

Adapun tahapan ekstrasi adalah deawali dengan membrikan sejumlah campuran slurry
dengan NaOH untuk memperoleh campuran homogeny. Kemudian campuran ditempatkan
dalam wadah nikel dan diperlakukan pemanasan hingga 5500C dalam sebuah oven dengan
kondisi udara pada atmosfer 1h. Rasio berat pada pemberian NaOH / slurry adalah (0.8, 1 dan
1,5) hal ini dibuat bervariasi untuk menentukan parameter dalam teknik fusi (Yilmaz, 2013).
Kemudian, produk dari proses camuran tersebut dipisahkan dengan cara distilasi
menggunakan air, selama 16 dan 24 jam pada suhu 25 0C. setelah 24 jam, larutan dipisahkan
dari campurannya dengan proses filtrasi. Konsentrasi bahan (Si, Al, dan Na) yang terdapat pada
larutan terekstraksi dapat ditentukan menggunakan analisis ICP-OES. Adapun prosedur
ekstraksi menggunakan slurry ini tergambar dalam gambar dibawah ini :
Flow chart prosedur ekstraksi Si.
(Yilmaz, 2013)

2.5 Kegunaan, peranan dan bahaya dari unsur Silikon


 Kegunaan Silikon dan perannya pada tumbuhan
Struktur Kristal tetravalent piramida dari silikon mirip dengan struktur tetravalent dari
karbon, hal ini menghasilkan banyak variasi senyawa yang memiliki banyak manfaat. Kristal
silikon yang terkontaminasi dengan bahan pengotor (arsen dan boron) digunakan untuk
semikonduktor pada elemen komputer dan industri elektronik. Silikon dapat digunakan untuk
membuat sel surya untuk menyediakan listrik dalam menghitung cahaya teraktifkan,
sehingga dapat mengkonversi cahaya menjadi energy listrik. Silika yang dicampurkan
dengan sodium karbonat dan kalsium karbonat kemudian dipanaskan hingga meleleh, dapat
digunakan untuk membentuk gelas kimia ketika didinginkan (Krebs, 2006)
Selain itu, silikon diketahui dapat meningkatkan hasil atau rendemen tebu sehingga
bermanfaat bagi tanaman tebu, unsur ini berperan dalam pembentukan, pernyimpanan dan
mempertahankan kandungan sukrosa dalam tebu. Unsur Si diketahui dapat meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap kekeringan, Liang (2008) menjelaskan beberapa mekanisme Si
dalam membantu tanaman dalam dalam menghadapi kekeringan adalah dengan memperkuat
pertumbuhan tanaman melalui peningkatan fotosintesis dan aktivitas akar. Selain itu, unsur
ini juga dapat meningkatkan ketahanan beberapa tanaman terhadap cekaman biotik dan
abiotik (Djajdi, 2013).
 Bahaya Silikon
Debu oksida silikon (silikat) dapat terbakar atau meledak dan sangat berbahaya jika terhirup.
Hidrida silikon sangat stabil dan secara spontan terbakar diudara pada suhu kamar. Selain itu,
penggunaan silikon sebagai bahan implamntasi payudara seringkali menimbulkan berbagai
permasalahn, sehingga penggunaan silikon sebagai bahan implantasi bolwh digunakan sesuai
dengan prosedur yang tepat (Krebs, 2006)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Silikon (Si) merupakan unsur ke-2 paling berlimpah di bumi setelah oksigenyaitu
mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi. Silikon (Si) tidak ditemukan bebas di alam,
tetapi muncul sebagian besardi kulit bumi dalam bentuk silikat dan silikon dioksida (silika).
Bentuk silikon dioksida dapat ditemukan pada  pasir, kuarsa dan serbuk batuan.
Mineral silika yang telah dimasukkan ke dalam larutan kalsium klorida (CaCl)
dipanaskan hingga suhu 850o Celsius. Atom oksigen yang ada di dalam silika akan berubah
menjadi ion oksida. Akibatnya, secara perlahan silika akan menjadi silikon. Sifat kimianya
adalah sangat reaktif, sifat logamnya bertambah (dari atas ke bawah dalam tabel periodik);
bereaksi dengan oksigen, unsur halogen, air, asam encer,dan amonia.Sifat fisika silikon murni
berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam
berbagai bentuk silikat
Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan
bangunan seperti batu bata dan banyak lagi seperti alat-alat banguanan.Silikon juga berfungsi
sebagai pencegah oesteoporosis pada manusia,silikon juga unsur yang menguntungkan bagi
tanaman.

B. Saran
Silikon merupakan unsur di alam yang mengandung banyak kegunaan bagi mahkluk
hidup. Jadi pergunakan lah silikon secara baik karena silikon juga dapat membahayakan
penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
Djaji, 2013, Silika (Si): Unsur Hara Penting Dan Menguntungkan Bagi Tanaman Tebu
(Saccharum Officinarum L.), Balai PenelitianTanaman Pemanis dan Serat, volume 12 no
1

Greenwood, N.N, and A.Earneshaw, 1997, Chemistry of Elements Second Edition, Reed
Educational and professional Publishing Ltd., Britian

Krebs, Robert E., 2006, The History and Use Of Our Earth’s Chemical Elements : A Reference
Guid, Greenwood Press, United Stated of America

Patnaik, Praydot, 2002, Handbook of Inorganic Chemical, McGraw-Hill Companies, Newyork

Yilmaz, Muge san, and Sabriye Piskin, 2013, Extraction od Silicon from Tailing Slurry of Gold
Mine Treatment Plant by Alkali Fission Technique, IJCEBS, Volume 1 no 2
.

Anda mungkin juga menyukai