MINERAL SILIKAT
Oleh :
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2017
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................
1.3 Rumusan Masalah ..........................................................................................
i
BAB I
PENDAHULUAN
Silikat yang terbesar, yang paling menarik, dan kelas paling rumit
mineral jauh.Sekitar 30% dari semua mineral silikat dan beberapa ahli
geologi memperkirakan bahwa 90% dari kerak bumi terdiri dari
silikat.Dengan oksigen dan silikon dua elemen yang paling melimpah di
kerak bumi, kelimpahan silikat ada kejutan nyata. Unit kimia dasar silikat
adalah (SiO4) kelompok tetrahedron berbentuk anionik dengan muatan empat
negatif (-4). Silikon pusat ion memiliki muatan positif sementara empat tiap
oksigen memiliki muatan negatif dua (-2) dan dengan demikian masing-
masing ikatan silikon-oksigen adalah sama dengan satu setengah (1 / 2)
energi total ikatan oksigen. Kondisi ini meninggalkan oksigen dengan pilihan
ikatan menjadi satu ion silikon dan oleh karena menghubungkan satu (SiO4)
tetrahedron yang lain dan yang lain, dll.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari makalah ini adalah mengharapkan para pembaca untuk mengetahui
tentang mineral silikat, sifat fisik mineral silikat, struktur dan klasifikasi silikat,
kelas serta kegunaannya dari mineral silikat. Sedangkan tujuannya adalah sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas lab mineralogi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Mineral-mineral pada golongan ini adalah mineral yang terbanyak yang
menjadi mineral pembentuk batuan (rock forming).Silikat merupakan
komponen dari batuan utama yang terbentuk akibat pembekuan atau
pendininan magma, dan juga mineral-mineral pada golongan ini yang
terbentuk akibat metamorfosa thermal. Kadang-kadang pembentukannya
juga sebagai akibat lelehan magma akibat aktifitas gunung api.
Pendeskripsian:
a) Kwarsa (SiO2)
1. Warna (Colour) : Colourless
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Kilap kaca
4. Perawakan (Habit) : Meniang
5. Belahan (Cleavage) : Buruk
6. Pecahan (Fructure) : Choncoidal
7. Kekerasan (Hardness) : 7
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,653 2,660
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : SiO2
a. Klas: Silikates
b.Group : Quarts group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Galena Untuk bahan pembuatan kaca.
4
6. Pecahan (Fructure) : Even
7. Kekerasan (Hardness) : 6
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,0 3,4
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : (Ca,Na)2-3(Mg, Fe+2,
Fe+3, Al)5 (AlSi)8O22(OH)2
a. Klas : Silikates
b. Group : Amphibole group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan magnetite dan
limonite Untuk penelitian dan koleksi
d) Orthoclase (KAlSi3O8)
1. Warna (Colour) : Putih
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Non metallic (pearly luster)
4. Perawakan (Habit) : Flanttened habits (bladed)
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Uneven
7. Kekerasan (Hardness) : 6
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,56
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : KAlSi3O8
a. Klas : Silikates
b. Group : Feldspar group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan kwarsa, plagioklas
12. Untuk industri collector dan penelitian
5
e) Olivine (MgFe) SiO4
1. Warna (Colour) : Coklat kehitaman
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Non metallic luster (vitreous luster)
4. Perawakan (Habit) : Rounded habits (granular)
5. Belahan (Cleavage) : Buruk
6. Pecahan (Fructure) : Choncoidal
7. Kekerasan (Hardness) : 6,5 7
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Ductile
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,27 4,20
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : (MgFe) SiO4
a. Klas : Silikates
b. Group : Olivene group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan serpentite
12. Untuk bahan permata dan untuk koleksi
1. Nesosilikates
6
b. Gambar struktur
2. Sorosilikate
a. Pengertian dan ciri
Dua tetrahedral saling berikatan membentuk satu unit, pada setiap
tetrahedron satu O dipakai bersama dengan tetrahedron lainnya
membentuk struktur menyerupai ikatan dasi kupu-kupu.
Perbandingan ion silika (SiO4)4- terhadap ion oksigen (O2-) adalah 2
: 7, mencerminkan rumus dasar sorosilikat yang selalu mengandung
unsur (Si2O7)-6.
b. Gambar struktur
c. Contoh mineral
Kelompok Epidot terdiri dari lima mineral, yaitu epidot, klinozoisit,
alanit, piemontit dan zoisit.
3. Siklosilikate
a. Pengertian dan ciri
Kikos = lingkaran, bila dua atau lebih tetrahedral silika berikatan
dengan menggunakan 2 atom O nya dan membentuk struktur tertutup
seperti lingkaran. Perbandingan ion silika (Si4+) terhadap ion (O2-)
adalah 1 : 3. Dalam siklosilikat, struktur yang terbentuk adalah
7
cincin, dengan tiga bentuk dasar, yaitu: segitiga, segiempat Si4O12,
dan heksagonal Si6O18.
b. Gambar struktur
c. Contoh mineral
Benitoit (BaTiSi3O9), Aksinit (Ca,Fe,Mn)3Al2(BO3)(Si4O12)(OH),
Beril (Be3Al2Si6O18)
4. Inosilikate
a. Pengertian dan ciri
Ino = benang, dalam inosilikat tetrahedral dalam jumlah tak
terhingga atau terhingga dihubungkan melalui ion oksigen yang
dipergunakan bersama membentuk struktur rantai.
Ada 2 tipe utama struktur rantai inosilikat, yaitu :
1. Struktur rantai tunggal, di mana tetrahedral single berikatan
dengan single tetrahedral lainnya melalui oksigen. Struktur
rantai tunggal ini diwakili oleh kelompok mineral
terpenting pembentuk batuan yaitu kelompok Piroxen
2. Struktur rantai ganda, di mana 2 rantai single tetrahedral
berikatan satu sama lain. Dan diwakili oleh kelompok
mineral terpenting pembentuk batuan yaitu kelompok
Amphibole
b. Gambar struktur
Rantai tunggal
8
Rantai ganda
c. Contoh mineral
Rantai tunggal : Kelompok piroksen (Si2O6) contoh: Enstatit,
Diopsid, Augit, Aegirin, Jedeit.
Rantai ganda : Kelompok amfibol (Si8O22), terbagi menjadi 5 seri
yaitu : Tremolit-Aktinolit, Hornblende, Anthofilit, Cummingtonit,
dan Alkali Amfibol.
5. Filosilikat
a. Pengertian dan ciri
Phillon = daun, ketika beberapa rantai tetrahedra silika
dihubungkan melalui ion oksigen bersama. 3 atom O dipakai
bersama oleh satu tetrahedral dengan tetrahedral lain. Rantai-rantai
tersebut akan membentuk lembaran dalam dua dimensi, yang
merupakan penciri mineral filosilikat. Silikat ini lazim disebut silikat
lembaran, memiliki rasio Si/O 2 : 5 atau 4 : 10.
b. Gambar struktur
9
Dalam subkelas filosilikat terdapat :
Mika Group : terdiri dari mineral Muskovit, Biotit, Lepidolit,
Glaukonit, flogopit, apofilit.
c. Contoh mineral
Mineral filosilikat yang banyak dijumpai adalah serpentin, talk,
klorit, mika, biotit, muskovit dan lempung.Mineral filosilikat lainnya
yang tidak begitu melimpah adalah apofilit, prehnit, dan
stilpnomelan.
6. Tektosilikat
a. Pengertian
Mineral tectosilikat tersusun oleh tetrahedra silika yang
terhubungkan melalui seluruh anion oksigen kepada tetrahedra di
dekatnya dalam bentuk struktur kerangka tiga-dimensi. Mineral
tektosilikat, seringkali disebut silikat kerangka, memiliki rasio Si/O 1
: 2. Dua kelompok utama mineral tektosilikat adalah kelompok silika
SiO2 dan kelompok silikat aluminium feldspar. Kelompok
tektosilikat penting lainnya mencakup: kelompok feldspatoid yang
miskin silika namun kaya aluminium, dan kelompok zeolit yang
kaya aluminium terhidrasi.
b. Gambar struktur
10
Ketentuan :
a) Kelompok feldspar potasium mencakup polimorf
ortoklas, mikroklin, dan sanidin, yang semuanya ditulis
dengan rumus KAlSi3O8.
11
c. Identifikasi mineral :
12
2.4 Kegunaan Mineral Silikat Dalam Petrologi
13
Pasir kuarsa pada pembuatan semen berfungsi sebagai pelengkap
kandungan silika untuk semen yang dihasilkan. Kandungan silika untuk
pabrik semen berkisar 21,3% SiO2. Apabila komposisi SiO2 belum tercapai
ditambahkan pasir kuarsa. Pemakain pasir kuarsa di industri ini bervariasi
tergantung kandungan silika bahan baku lainnya, biasanya berkisar antara 6
- 7 % . Pada industri keramik, pasir kuarsa merupakan pembentuk badan
keramik bersama dengan bahan baku lain, seperti kaolin, lempung, felspar,
dan bahan pewarna. Pasir kuarsa ini umumnya pembentuk sifat glazur pada
badan keramik, sehingga berbentuk licin dan mudah untuk dibersihkan.
Selain itu, pasir kuarsa mempunyai sifat sebagai bahan pengurus yang dapat
mempermudah proses pengeringan, pengontrolan, penyusutan, dan memberi
kerangka pada badan keramik. Proses akhir pengolahan pasir kuarsa menjadi
gelas dan kaca, yaitu dengan jalan meleburkannya bersama bahan-bahan lain
seperti soda dan kapur dalam tungku peleburan. Sebagai bahan pembentuk
gelas kontribusi silika (SiO2) sangat dominan. Unsur lain seperti soda
(Na2O) dimanfaatkan dalam proses pencairan, sedangkan kapur (CaO dan
MgO) berfungsi sebagai stabilisator ketika proses pencairan dan
pembentukan kembali gelas dan kaca tersebut. Biasanya, pada saat
pengolahan ditambahkan belerang untuk membantu pelunakan gelas ketika
dicairkan. Untuk proses pembuatan gelas yang berkualitas tinggi perlu
ditambahkan aluminium oksida (Al2O3)dan B2O3 untuk menambah
ketahanan gelas.
14
property) dan meningkatkan daya tahan (durability). Selama ini kebutuhan
mikrosilika dalam negeri dipenuhi oleh produk impor. Ukuran lainnya yang
lebih kecil adalah nanosilika bnyak digunakan pada aplikasi di industri ban,
karet, cat, kosmetik, elektronik, dan keramik. Sebagai salah satu contoh
adalah pada produk ban dan karet secara umum. Manfaat dari penambahan
nanosilika pada ban akan membuat ban memiiki daya lekat yang lebih baik
terlebih pada jalan salju, mereduksi kebisingan yang ditimbulkan dan usia
ban lebih pajang daripada produk ban tanpa penambahan nanosilika. Untuk
memperoleh ukuran silika sampai pada ukuran nano/ mikrosilika perlu
perlakuan khusus pada prosesnya. Untuk mikrosilika biasanya dapat
diperoleh dengan metode special milling, yaitu metode milling biasa yang
sudah dimodifikasi khusus sehingga kemampuan untuk menghancurkannya
jauh lebih efektif, dengan metode ini bahkan dimungkinkan juga
memperoleh silika sampai pada skala nano.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Di harapkan kepada para pembaca makalah ini, untuk lebih mendalami
ilmu tentang mineral silikat/ silikat terutama sifat fisik serta klasifikasinya,.
Untuk para mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam/banyak tentang
makalah ini, di sarankan untuk mencari buku yang lebih khusus di
perpustakaan atau website yang relevan dan terpercaya di internet.
16
DAFTAR PUSTAKA
17