Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MINERALOGI

MINERAL SILIKAT

Oleh :

ANISA RIZKI F {0720016000}

GRACE KHATERINE M {0720016000}

KAFI AKBAR {0720016000}

KEMAL HARRIS {072001600019}

MARTUA RESA DONY {072001600025}

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2017

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................
1.3 Rumusan Masalah ..........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Silikat ............................................................................................
2.2 Deskripsi Sifat Fisik Silikat ............................................................................
2.3 Struktur dan Klasifikasi Silikat ...................................................................
2.4 Kegunaan Mineral Silikat dalam Petrologi.....................................................
2.5 Kegunaan Mineral Silikat dalam Bidang Industri ..........................................

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan.......................................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Silika merupakan senyawa logam oksida yang banyak terdapat di alam,


namun keberadaannya di alam tidak dalam kondisi bebas melainkan terikat
dengan senyawa lain baik secara fisik maupun kimia. Silika memiliki sifat
hidrofilik atau hidrofobik sesuai dengan struktur atau
morfologinya.Umumnya silika banyak digunakan pada industri-industri
strategis seperti pasta gigi, perawatan kulit, bir (pemrosesan bir), pelapisan
kertas (paper coating), desikant, pendukung katalis, katalis polyolefin,
antibloking agent, dan farmasi.Sodium Silikat (Na2SO3) atau yang lebih
lazim dikenal dengan istilah water-glass merupakan salah satu senyawa
turunan silika yang terbilang cukup melimpah di Indonesia. Bahan baku
pembuatan sodium silikat pada umumnya menggunakan pasir kuarsa. Saat ini
sudah mulai berkembang pembuatan sodium silikat melalui abu Bagasse
yang merupakan sisa hasil pembakaran batang tebu ataupun limbah
geothermal yang umumnya diambil dari dari pegunungan berapi seperti
pegunungan Dieng di Jawa Tengah.

Silikat yang terbesar, yang paling menarik, dan kelas paling rumit
mineral jauh.Sekitar 30% dari semua mineral silikat dan beberapa ahli
geologi memperkirakan bahwa 90% dari kerak bumi terdiri dari
silikat.Dengan oksigen dan silikon dua elemen yang paling melimpah di
kerak bumi, kelimpahan silikat ada kejutan nyata. Unit kimia dasar silikat
adalah (SiO4) kelompok tetrahedron berbentuk anionik dengan muatan empat
negatif (-4). Silikon pusat ion memiliki muatan positif sementara empat tiap
oksigen memiliki muatan negatif dua (-2) dan dengan demikian masing-
masing ikatan silikon-oksigen adalah sama dengan satu setengah (1 / 2)
energi total ikatan oksigen. Kondisi ini meninggalkan oksigen dengan pilihan
ikatan menjadi satu ion silikon dan oleh karena menghubungkan satu (SiO4)
tetrahedron yang lain dan yang lain, dll.

Struktur yang rumit bahwa bentuk silikat tetrahedrons benar-benar


menakjubkan.Mereka dapat terbentuk sebagai unit tunggal, unit ganda, rantai,
lembaran, cincin dan struktur kerangka. Cara yang berbeda bahwa
tetrahedrons silikat menggabungkan adalah apa yang membuat Kelas silikat
yang terbesar, yang paling menarik dan paling rumit kelas mineral.

1
1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari makalah ini adalah mengharapkan para pembaca untuk mengetahui
tentang mineral silikat, sifat fisik mineral silikat, struktur dan klasifikasi silikat,
kelas serta kegunaannya dari mineral silikat. Sedangkan tujuannya adalah sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas lab mineralogi.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Apa yang dimaksud dengan silikat ?


1.3.2 Bagaimana pendeskripsian mineral silikat?
1.3.3 Bagaimana Struktur Dan Klasifikasi Silikat ?
1.3.4 Apa kegunaan mineral silikat dalam petrologi?
1.3.5 Apa kegunaan mineral silikat dalam industri ?

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Silikat


Mineral silikat adalah mineral yang paling mendominasi permukaan
bumi. Hampir 95 persen mineral yang pernah ditemukan di kerak bumi
merupakan mineral silikat yang terdiri dari feldspar dan kuarsa.
Kehadirannya yang melimpah menyebabkan mineral silikat menjadi
kelompok mineral paling utama dari mineral-mineral pembentuk batuan.
Silikat adalah mineral yang tersusun atas silika dan alumunium silika.
Melimpahnya mineral ini sebagai dampak akibat melimbahnya unsure
oksigen, silicon dan alumunium di kerak bumi ( O= 47 persen, Si=28 persen
dan Al=8 persen). Ion silika (Si+4) dan ion oksigen (O-2) saling berikatan
membentuk tetrahedral silika (SiO4)-4 . Dalam penggabungannya, ikatan
yang terjadi dalam tetrahedral silikat anatara ion silika dan oksigen adalah
ikatan setengah kovalen, dan setengah ionik.
Mineral silikat dikelompokkan berdasarkan pada cara penggabungan
tetrahedra silika dan pola penggunaan bersama ion oksigen dalam struktur
kristal. Tetrahedra dapat terbentuk independen tunggal dalam beberapa
mineral, namun pada beberapa mineral lain mereka dapat pula bergabung
dengan tetrahedra lain dengan cara berbagi satu, dua, tiga, atau keseluruhan
empat anion oksigen. Kemungkinan penggabungan tersebut memberikan
berbagai bentuk struktur mineral silikat.Struktur silikat semakin kompleks
bila jumlah oksigen yang dipergunakan bersama unit SiO4-di dekatnya juga
bertambah.Ketika jumlah oksigen bersama bertambah, struktur semakin
terbuka dan semakin berkurang densitasnya, semakin banyak tempat untuk
masuknya ion-ion besar, seperti kation Na+dan K+serta anion (OH)-.

2.2 Deskripsi Sifat Fisik Silikat


Mineral golongan ini dibagi menjadi tiga group, conto yang termasuk
golongan mineral silikat ini antara lain adalah :
Mineral-mineral yang termasuk pada golongan silikates ini adalah mineral
dengan jenis dan jumlah yang terbanyak yaitu sekitar 73%.Mineral-mineral
pada golongan silikates sangat banyak dijumpai baik didalam kerak bumi
ataupun diatas permukaan bumi.

3
Mineral-mineral pada golongan ini adalah mineral yang terbanyak yang
menjadi mineral pembentuk batuan (rock forming).Silikat merupakan
komponen dari batuan utama yang terbentuk akibat pembekuan atau
pendininan magma, dan juga mineral-mineral pada golongan ini yang
terbentuk akibat metamorfosa thermal. Kadang-kadang pembentukannya
juga sebagai akibat lelehan magma akibat aktifitas gunung api.

Pada umumnya mineral-mineral pada golongan silikat ini mempunyai


senyawa-senyawa (unsur) kimia yang kompleks.Salah satu cirri khas dari
mineral golongan ini adalah silikat yang terdapat didalamnya (SiO4) dengan
ion oksigen pada aspek-aspek dan satu ion silicon pada titik pusatnya.Pada
silikat tetrahedron (SiO4) saling berhubungan pada aspek-aspeknya
membentuk cicin, rantai dan pita.Sistem tetrahedron seperti diatas
tergantung pada komposisi kimianya dan ketentuan dari sifat fisika
mineralnya.

Silikat yang berbeda jaringan ionnya (silikon) digantikan oleh ion


alumunium disebut dengan alumusilikat.Sifat dari silikaterosrock forming
yaitu terdapat pada mineral olivine, augit hornblende, muskovit, dan lain-
lain.Sedangkan kegunaan dari mineral-mineral silikat berguna mulai dari
keperluan industri kimia, untuk obat-obatan, keperluan industri bangunan,
dan untuk perhiasan.

Pendeskripsian:
a) Kwarsa (SiO2)
1. Warna (Colour) : Colourless
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Kilap kaca
4. Perawakan (Habit) : Meniang
5. Belahan (Cleavage) : Buruk
6. Pecahan (Fructure) : Choncoidal
7. Kekerasan (Hardness) : 7
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,653 2,660
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : SiO2
a. Klas: Silikates
b.Group : Quarts group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Galena Untuk bahan pembuatan kaca.

b) Hornblende (Ca,Na)2-3(Mg, Fe+2, Fe+3, Al)5 (AlSi)8O22(OH)2


1. Warna (Colour) : Hitam kehijauan
2. Cerat (Streak) : Abu-abu
3. Kilap (Luster) : Non metallic luster (Viterous luster)
4. Perawakan (Habit) : Rounded habits (granular)
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna

4
6. Pecahan (Fructure) : Even
7. Kekerasan (Hardness) : 6
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,0 3,4
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : (Ca,Na)2-3(Mg, Fe+2,
Fe+3, Al)5 (AlSi)8O22(OH)2
a. Klas : Silikates
b. Group : Amphibole group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan magnetite dan
limonite Untuk penelitian dan koleksi

c) Muscovite KAl2 (AlSi3)O10(OH)2


1. Warna (Colour) : Coklat ke putih-putihan
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Non metallic luster (Viterous luster)
4. Perawakan (Habit) : Flanttened habits (bladed)
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Even
7. Kekerasan (Hardness) : 2,5 4
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Elastic
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,8 2,9
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : KAl2 (AlSi3)O10(OH)2
a. Klas : Silikates
b. Group : Mica group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan kyanite, kwarsa dan
orthoclase
12. Untuk industri semen, karet dan kertas

d) Orthoclase (KAlSi3O8)
1. Warna (Colour) : Putih
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Non metallic (pearly luster)
4. Perawakan (Habit) : Flanttened habits (bladed)
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Uneven
7. Kekerasan (Hardness) : 6
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,56
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : KAlSi3O8
a. Klas : Silikates
b. Group : Feldspar group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan kwarsa, plagioklas
12. Untuk industri collector dan penelitian

5
e) Olivine (MgFe) SiO4
1. Warna (Colour) : Coklat kehitaman
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Non metallic luster (vitreous luster)
4. Perawakan (Habit) : Rounded habits (granular)
5. Belahan (Cleavage) : Buruk
6. Pecahan (Fructure) : Choncoidal
7. Kekerasan (Hardness) : 6,5 7
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Ductile
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,27 4,20
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : (MgFe) SiO4
a. Klas : Silikates
b. Group : Olivene group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan serpentite
12. Untuk bahan permata dan untuk koleksi

2.3 Struktur Dan Klasifikasi Silikat

Berdasarkan cara penggabungan tetrahedral silika dan pola penggunaan


bersama ion oksigen, silikat dibedakan dalam 6 kelompok, yaitu:

1. Nesosilikates

a. Pengertian dan ciri

Neso= pulau, adalah mineral silikat yang dicirkan oleh tetrahedra


silika tunggal yang tidak saling membagi ion oksigen dengan
tetrahedra silika lainnya. Dengan kata lain tetrahedral silika yang
belum bergabung satu sama lain, hanya berupa gugus-gugus silika
yang terdiri dari 1 atom oksigen, dikelilingi 4 atom Si. Perbandingan
ion silika (Si4+) terhadap ion oksigen (O2-) dalam bangun tetrahedral
adalah 1 : 4. Perbandingan ini mencerminkan rumus mineral
nesosilikat, yang selalu tersusun oleh komponen (SiO4)4- sebagai
tetrahedra tunggal.(SiO4)4- tidak berikatan dengan (SiO4)4- secara
langsung, dihubungkan oleh ikatan ionik dari kation-kation
terrestrial.

6
b. Gambar struktur

lingkaran merah merupakan kation-kation terestrial


c. Contoh mineral
Olivine, Fayalite, Forsterit, Kelompok Garnet , Topaz

2. Sorosilikate
a. Pengertian dan ciri
Dua tetrahedral saling berikatan membentuk satu unit, pada setiap
tetrahedron satu O dipakai bersama dengan tetrahedron lainnya
membentuk struktur menyerupai ikatan dasi kupu-kupu.
Perbandingan ion silika (SiO4)4- terhadap ion oksigen (O2-) adalah 2
: 7, mencerminkan rumus dasar sorosilikat yang selalu mengandung
unsur (Si2O7)-6.

b. Gambar struktur

c. Contoh mineral
Kelompok Epidot terdiri dari lima mineral, yaitu epidot, klinozoisit,
alanit, piemontit dan zoisit.

3. Siklosilikate
a. Pengertian dan ciri
Kikos = lingkaran, bila dua atau lebih tetrahedral silika berikatan
dengan menggunakan 2 atom O nya dan membentuk struktur tertutup
seperti lingkaran. Perbandingan ion silika (Si4+) terhadap ion (O2-)
adalah 1 : 3. Dalam siklosilikat, struktur yang terbentuk adalah

7
cincin, dengan tiga bentuk dasar, yaitu: segitiga, segiempat Si4O12,
dan heksagonal Si6O18.

b. Gambar struktur

c. Contoh mineral
Benitoit (BaTiSi3O9), Aksinit (Ca,Fe,Mn)3Al2(BO3)(Si4O12)(OH),
Beril (Be3Al2Si6O18)

4. Inosilikate
a. Pengertian dan ciri
Ino = benang, dalam inosilikat tetrahedral dalam jumlah tak
terhingga atau terhingga dihubungkan melalui ion oksigen yang
dipergunakan bersama membentuk struktur rantai.
Ada 2 tipe utama struktur rantai inosilikat, yaitu :
1. Struktur rantai tunggal, di mana tetrahedral single berikatan
dengan single tetrahedral lainnya melalui oksigen. Struktur
rantai tunggal ini diwakili oleh kelompok mineral
terpenting pembentuk batuan yaitu kelompok Piroxen
2. Struktur rantai ganda, di mana 2 rantai single tetrahedral
berikatan satu sama lain. Dan diwakili oleh kelompok
mineral terpenting pembentuk batuan yaitu kelompok
Amphibole

b. Gambar struktur
Rantai tunggal

8
Rantai ganda

c. Contoh mineral
Rantai tunggal : Kelompok piroksen (Si2O6) contoh: Enstatit,
Diopsid, Augit, Aegirin, Jedeit.
Rantai ganda : Kelompok amfibol (Si8O22), terbagi menjadi 5 seri
yaitu : Tremolit-Aktinolit, Hornblende, Anthofilit, Cummingtonit,
dan Alkali Amfibol.

Dalam inosilikat terdapat satu kelompok lagi yaitu kelompok


Piroxenoid. Struktur kelompok piroxenoid hampir sama dengan
kelompok piroxen, akan tetapi rantai pada struktur piroxenoid lebih
tidak teratur, membelit, dan hampir seperti skrup. Strukturnya yang
tidak teratur menyebabkan bentuknya memiliki tingkat simetrisan
yang rendah.Dan hampir semua system kristalnya adalah triklinik.
Contoh mineral : Wolastonit, Rodhonit, dan Pektolit.

5. Filosilikat
a. Pengertian dan ciri
Phillon = daun, ketika beberapa rantai tetrahedra silika
dihubungkan melalui ion oksigen bersama. 3 atom O dipakai
bersama oleh satu tetrahedral dengan tetrahedral lain. Rantai-rantai
tersebut akan membentuk lembaran dalam dua dimensi, yang
merupakan penciri mineral filosilikat. Silikat ini lazim disebut silikat
lembaran, memiliki rasio Si/O 2 : 5 atau 4 : 10.

Karena dominasi (SiO4) tak terhingga dalam struktur, maka pola


serpihan mineralnya cukup datar dan ada celah nyata, lembut dan
memiliki spesifik graviti yang rendah, fleksibel dan elastis.

b. Gambar struktur

9
Dalam subkelas filosilikat terdapat :
Mika Group : terdiri dari mineral Muskovit, Biotit, Lepidolit,
Glaukonit, flogopit, apofilit.
c. Contoh mineral
Mineral filosilikat yang banyak dijumpai adalah serpentin, talk,
klorit, mika, biotit, muskovit dan lempung.Mineral filosilikat lainnya
yang tidak begitu melimpah adalah apofilit, prehnit, dan
stilpnomelan.

6. Tektosilikat
a. Pengertian
Mineral tectosilikat tersusun oleh tetrahedra silika yang
terhubungkan melalui seluruh anion oksigen kepada tetrahedra di
dekatnya dalam bentuk struktur kerangka tiga-dimensi. Mineral
tektosilikat, seringkali disebut silikat kerangka, memiliki rasio Si/O 1
: 2. Dua kelompok utama mineral tektosilikat adalah kelompok silika
SiO2 dan kelompok silikat aluminium feldspar. Kelompok
tektosilikat penting lainnya mencakup: kelompok feldspatoid yang
miskin silika namun kaya aluminium, dan kelompok zeolit yang
kaya aluminium terhidrasi.

b. Gambar struktur

Dalam subklas tektosilikat terdapat :


1. Silikat Group : terdiri dari 5 mineral yang berbeda yaitu kuarsa,
tridimit, kristobalit, opal, dan lekatelierit.
Kuarsa sangat mudah ditemukan, tridimit dan kristobalit
tersebar pada batuan vulkanik tapi termasuk jarang, opal
merupakan mineral yang tidak biasa dan lekatelierit merupakan
mineral yang tergolong sangat jarang.
2. Feldspar Group : merupakan mineral paling penting karena
kelimpahannya sangat melimpah di permukaan bumi, terutama
mudah ditemuai pada batuan vulkanik. terdiri dari dua sub-
kelompok utama, yaitu feldspar potasium dan plagioklas.

10
Ketentuan :
a) Kelompok feldspar potasium mencakup polimorf
ortoklas, mikroklin, dan sanidin, yang semuanya ditulis
dengan rumus KAlSi3O8.

b) Kelompok plagioklas, dengan rumus kimia


(Ca,Na)(AlSi)AlSi2O8.
Rumusan tersebut mencerminkan pergantian ion antara
mineral albit (NaAlSi3O8) dan anortit (CaAl2Si2O8)
yang menjadi cirri kelompok plagioklas. Sehingga
komposisi plagioklas dinyatakan dalam proporsi anortit
(%An), dimana komponen albit dinyatakan sebagai
(100% %An), menghasilkan enam varian plagioklas.
Yaitu: Albite Asam
Ologoklas
Andesin
Intermediet
Labradorit
Bitownit
Anortit
Basa

3. Kelompok Feldspatoid :Sebagaimana feldspar, feldspatoid


adalah tektosilikat pembawa aluminium. Namun feldspatoid
memiliki kandungan silika lebih rendah dan kandungan
aluminium lebih tinggi. Akibatnya, lebih banyak kation alkali
(potasium, sodium, dan kalsium) yang diperlukan untuk
menetralkan feldspatoid.

11
c. Identifikasi mineral :

Kebiasaan : prismatik diakhiri oleh dua sisi


rhombohedral.
Pembelahan dan fraktur : Umumnya tidak ada, concoidal.
Kekerasan :7
Warna : biasanya berwarna atau putih
Belahan : putih
kilau : seperti kaca di macrocrystalin, dan lilin

Kuarsa dibagi atas 2 varietas, yaitu makrokristalin


dan kriptokristalin:
Makrokristalin : milky quartz, amethyst, rose quartz, smoky quartz,
citrine.
Kriptokristalin : Agate, jasper, karnelian, chert, tiger eye.

Muscovite and biotit

Sistem Kristal : monoklinik


Kebiasaan : biasanya dalam lameral, keledai atau serpihan kecil
Pembelahan : 1 arah
Kekerasan : 2,5 (pada pembelahan), 4 (di belahan dada)
Warna : tak berwarna atau cokelat pucat, abu-abu
(muskovit), hijau tua, coklat, atau hitam (biotit
dengan kandungan besi)
Belahan : Putih
Kilau : seperti kaca terkadang seperti mutiara.

12
2.4 Kegunaan Mineral Silikat Dalam Petrologi

Petrologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan geologi yang


mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, mencakup aspek pemerian
(deskripsi) dan aspek genesa-interpretasi.Pengertian luas dari petrologi
adalah mempelajari batuan secara mata telanjang, secara optik/ mikroskopis,
secara kimia dan radio isotop.Studi petrologi secara kimia sering disebut
petrokimia yang dapat dipandang sebagai bagian dari ilmu geokimia.
Aspek pemerian antara lain meliputi warna, tekstur, struktur, komposisi,
berat jenis, kekerasan, kesarangan (porositas), kelulusan (permebilitas) dan
klasifikasi atau penamaan batuan. Aspek genesa interpretasi mencakup
tentang sumber asal (source) hingga proses atau cara terbentuknya batuan.
Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak (kulit)
bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah
menghablur (mengkristal).
Mineral silikat merupakan mineral paling dominan pada kerak dan
mantel atas bumi, karena tersusun oleh oksigen dan silika yang merupakan
unsur yang paling melimpah pada bagian bumi tersebut.Hal ini
menyebabkan mineral ini menjadi mineral pembentuk batuan paling penting.
Karena oksigen dan silika merupakan dua unsur paling melimpah di
kerak dan matel bumi, maka mineral silika tersebar di berbagai tempat,
menyusun lebih dari 92% dari sekitar 3500 mineral yang pernah ditemukan.
Maka dari itu menral silikat sangat berperan penting dalam petrologi
karena kandungan silika dan oksigen yang dapat membantu dalam aspek
pemerian(deskripsi) dan aspek ganesa-interpretasi.

2.5 Kegunaan Mineral Silikat Dalam Bidang Industri


Salah satu istilah yang terkait dengan silika adalah pasir karena terdapat
kandungan yang tinggi didalamnya meliputi kandungan silika.Pasir atau
pasir silika ini terdiri dari beberapa butiran partikel mineral dan
bebatuan.Meskipun beberapa butiran pasir ini terdiri dari beberapa
komponen yang lainnya seperti laumunium, fielsper dan mineral besi, Pasir
silika dengan kandungansilika yang tinggi dapat dipakai untuk beberapa
tujuan.

Pasir silika sangat cocok untuk pembuatan gelas/kaca.Tetapi memiliki


persyaratan agar kandungan mineral non silika minim sekali. Ukuran Pasir
silika yang di butuhkan konsumen ialah silika yang berukuran seragam.Cara
dan pengaplikasian pasir silika yang beragam menuntut adanya berbagai
ukuran pasir silika yang harus disediakan oleh para produsen pasir silika.
Namun proses perubahan ukuran ini harus melalui pengayakan yang baik.

13
Pasir kuarsa pada pembuatan semen berfungsi sebagai pelengkap
kandungan silika untuk semen yang dihasilkan. Kandungan silika untuk
pabrik semen berkisar 21,3% SiO2. Apabila komposisi SiO2 belum tercapai
ditambahkan pasir kuarsa. Pemakain pasir kuarsa di industri ini bervariasi
tergantung kandungan silika bahan baku lainnya, biasanya berkisar antara 6
- 7 % . Pada industri keramik, pasir kuarsa merupakan pembentuk badan
keramik bersama dengan bahan baku lain, seperti kaolin, lempung, felspar,
dan bahan pewarna. Pasir kuarsa ini umumnya pembentuk sifat glazur pada
badan keramik, sehingga berbentuk licin dan mudah untuk dibersihkan.
Selain itu, pasir kuarsa mempunyai sifat sebagai bahan pengurus yang dapat
mempermudah proses pengeringan, pengontrolan, penyusutan, dan memberi
kerangka pada badan keramik. Proses akhir pengolahan pasir kuarsa menjadi
gelas dan kaca, yaitu dengan jalan meleburkannya bersama bahan-bahan lain
seperti soda dan kapur dalam tungku peleburan. Sebagai bahan pembentuk
gelas kontribusi silika (SiO2) sangat dominan. Unsur lain seperti soda
(Na2O) dimanfaatkan dalam proses pencairan, sedangkan kapur (CaO dan
MgO) berfungsi sebagai stabilisator ketika proses pencairan dan
pembentukan kembali gelas dan kaca tersebut. Biasanya, pada saat
pengolahan ditambahkan belerang untuk membantu pelunakan gelas ketika
dicairkan. Untuk proses pembuatan gelas yang berkualitas tinggi perlu
ditambahkan aluminium oksida (Al2O3)dan B2O3 untuk menambah
ketahanan gelas.

Pemanfaatan pasir kuarsa dalam industri pengecoran, karena memiliki


titik leleh lebih tinggi dari logam.Fungsi pasir kuarsa di industri ini adalah
sebagai pasir cetak dan foundry. Kondisi pasir kuarsa untuk pasir cetak perlu
kriteria khusus, seperti penyebaran dan kehalusan butir, bentuk butir, bulk
density, base permeability dan titik mensinter, kadar lempung, tempering
water, kuat tekan, kuat geser, dan permeabilitas.Pasir kuarsa pada industri
bata tahan api dipakai untuk pembentuk konstruksi bata.

Pemakaian pasir kuarsa pada industri lainnya, yaitu sebagai bahan


pengeras pada pengolahan karet, bahan pengisi (industri cat), bahan ampelas
(industri gerinda), bahan penghilang karat (industri logam), bahan penyaring
(industri penjernihan air), bahan baku dalam pembuatan ferro silicon
carbide, dan lainnya, seperti dalam industri microchip (elektronika).

Saat ini dengan perkembangan teknologi mulai banyak aplikasi


penggunaan silika pada industri semakin meningkat terutama dalam
penggunaan silika pada ukuran partikel yang kecil sampai skala mikron atau
bahkan nanosilika. Kondisi ukuran partikel bahan baku yang diperkecil
membuat produk memiliki sifat yang berbeda yang dapat meningkatkan
kualitas. Sebagai salah satu contoh silika dengan ukuran mikron banyak
diaplikasikan dalam material building, yaitu sebagai bahan campuran pada
beton. Rongga yang kosong di antara partikel semen akan diisi oleh
mikrosilika sehingga berfungsi sebagai bahan penguat beton (mechanical

14
property) dan meningkatkan daya tahan (durability). Selama ini kebutuhan
mikrosilika dalam negeri dipenuhi oleh produk impor. Ukuran lainnya yang
lebih kecil adalah nanosilika bnyak digunakan pada aplikasi di industri ban,
karet, cat, kosmetik, elektronik, dan keramik. Sebagai salah satu contoh
adalah pada produk ban dan karet secara umum. Manfaat dari penambahan
nanosilika pada ban akan membuat ban memiiki daya lekat yang lebih baik
terlebih pada jalan salju, mereduksi kebisingan yang ditimbulkan dan usia
ban lebih pajang daripada produk ban tanpa penambahan nanosilika. Untuk
memperoleh ukuran silika sampai pada ukuran nano/ mikrosilika perlu
perlakuan khusus pada prosesnya. Untuk mikrosilika biasanya dapat
diperoleh dengan metode special milling, yaitu metode milling biasa yang
sudah dimodifikasi khusus sehingga kemampuan untuk menghancurkannya
jauh lebih efektif, dengan metode ini bahkan dimungkinkan juga
memperoleh silika sampai pada skala nano.

Sedangkan untuk nanosilika bisa diperoleh dengan metode-metode


tertentu yang sekarang telah banyak diteliti diantaranya adalah sol-gel
process, gas phase process, chemical precipitation, emulsion techniques, dan
plasma spraying & foging proses (Polimerisasi silika terlarut menjadi organo
silika). Sebagai tambahan adalah bahwa utilisasi kapasitas produksi industri
silika lokal belum maksimal, baru 50% dari kapasitas maksimal yang ada.
Hal ini disebabkan karena produk silika lokal yang dihasilkan belum
memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh pasar yaitu silika dengan ukuran
sub mikron, sementara hasil produksi silika lokal berukuran = 30 m.
Dengan cadangan bahan baku silika yang melimpah dan potensi pasar
yang masih terbuka lebar maka perlu dicarikan solusi agar sumber daya
yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal bagi perkembangan industri
menggunakan bahan baku pasir silika.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran
Di harapkan kepada para pembaca makalah ini, untuk lebih mendalami
ilmu tentang mineral silikat/ silikat terutama sifat fisik serta klasifikasinya,.
Untuk para mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam/banyak tentang
makalah ini, di sarankan untuk mencari buku yang lebih khusus di
perpustakaan atau website yang relevan dan terpercaya di internet.

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai