JAUH
Visual
(b)
Piktorial
Kuantitatif
(c)
Numerik (f) (g)
(e)
(h)
(a). Sinar matahari sebagai sumber tenaga
(b). Perjalanan tenaga di atmosfer
(c). Pengiriman kenampakan permukaan bumi
(d). Penerimaan tenaga oleh pesawat pembawa kamera
(e). Pengolahan kenampakan bumi oleh sistem inderaja
(f). Proses pengolahan kenampakan bumi dalam gambar
(g). Interpretasi gambar kenampakan bumi
(h). Penggunaan gambar
Prinsip dalam penginderaan jauh :
• Pembedaan spektrum : untuk mendeteksi perbedaan spektrum yang
dibiaskan maupun yang diserap oleh benda yang diamati
dengan warna sebagai pembedanya
• Pembedaan radiometrik : dilakukan berdasarkan perbedaan kecerahan
citra
• Pembedaan spasial : memungkinkan citra dapat membaca daerah
berukuran kecil dalam bentuk “ pixel “
• Transformasi geometrik : ditunjukkan oleh adanya hubungan
geometrik yang konsisten antara titik di
lokasi dengan hasil pembacaan gambar
• Penginderaan jauh sebagai suatu sistem : terdiri dari komponen
terpisah yang memungkinkan proses optikal, mekanikal,
elektronik dan kimia membentuk gambar permukaan bumi.
Komponen ini harus didukung oleh kemampuan interpreter
dalam membaca citra.
• Hasil dari penerimaan tenaga oleh sistem inderaja berupa CITRA
• Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu obyek
yang sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu
alat pemantau.
• Ada beberapa pengertian citra :
- Hornby (1974) : gambaran yang terekam oleh kamera atau
alat sensor lain.
- Simonett, dkk (1983) : gambar rekaman suatu obyek
(biasanya berupa gambaran pada
foto) yang didapat dengan cara optik,
electrooptik, optik-mekanik, atau
electromekanik.
• Di dalam bahasa Inggris terdapat dua istilah yang berarti citra dalam
bahasa Indonesia, yaitu “image” dan “imagery”, akan tetapi
imagery dirasa lebih tepat penggunaannya (Sutanto, 1986).
• Agar dapat dimanfaatkan maka citra tersebut harus diinterprestasikan
atau diterjemahkan/ ditafsirkan terlebih dahulu
• Citra terbagi menjadi 2 yaitu citra foto dan citra non foto
Citra Foto
• Berdasarkan wahananya, citra dibagi menjadi :
a. foto udara b. foto darat
c. foto satelit/orbital
• Wahana adalah kendaraan yang membawa alat pemantau.
• Berdasarkan ketinggian peredaran wahana, tempat pemantauan atau pemotretan
dari angkasa ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Pesawat terbang rendah sampai medium (Low to medium altitude
aircraft)
- ketinggian antara 1000 - 9000 m dari permukaan bumi.
- citra yang dihasilkan adalah citra foto (foto udara).
b. Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft)
- ketinggian sekitar 18.000 meter dari permukaan bumi.
- citra yang dihasilkan ialah foto udara dan Multispectral Scanner
Data.
c. Satelit
- ketinggian antara 400 - 900 km dari permukaan bumi.
- citra yang dihasilkan adalah citra satelit.
FOTO UDARA
Berdasarkan warna terbagi menjadi :
a. foto udara pankromatik berwarna (foto udara warna asli)
b. foto udara false colour (foto udara warna semu)
disebut juga foto udara inframerah berwarna
c. foto udara hitam putih
FOTOGRAMETRI
• merupakan suatu cara memperoleh foto udara dengan cara merekam
target dengan menggunakan lensa yang terdiri dari kotak gelap.
• sistem yang berlaku dalam fotogrametri :
- jarak ~
- gambar yang diperoleh nyata, terbalik diproses ulang
dicetak sesuai dengan kenyataan seperti di lapangan
• cirinya : pada hasilnya dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang
diperlukan dalam pengukuran
film a (bidang negatif)
b
f
f
a b (bidang positif
fotogram)
A B
Hasil fotogrametri
Dalam membuat citra / foto udara untuk suatu daerah, bisa membutuhkan lebih
dari satu foto udara.
Ada beberapa istilah :
• Jalur terbang : titik tengah pada foto udara yang berurutan/berpasangan
(stereopairs)
• Titik terbang absolut (H) : tinggi terbang pesawat sewaktu melakukan
pemotretan diukur dari permukaan laut
• Tinggi terbang relatif (H’) : tinggi terbang pesawat sewaktu melakukan
pemotretan diukur dari permukaan tanah/daratan