Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah “Kimia Anorganik I” ini
dengan tepat waktu.
Makalah ini berisi tentang informasi kelimpahan silikon,sifat fisika dan
sifat kimia dari silikon,pembuatan silikon, kegunaan dari silikon,dan senyawa-
senyawa dari silikon. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang silikon.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan dari makalah kami ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Pekanbaru , 22 Agustus 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................3
1.2 Rumuan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kelimpahan Silikon di alam....................................................... 5
2.2 Sifat Kimia dan Sifat Fisika Silikon............................................6
2.3 Cara pembuatan Silikon............................................................. 7
2.4 Kegunaan unsur silikon........................................................ .......8
2.5 Reaksi dan Senyawa yang terbentuk dari Silikon.........................16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................. ..............17
3.2 Saran ............................................................................... ........17
DAFTAR PUSTAKA......................................................... ............18

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Davy pada tahun 1800 menganggap silikon sebagai senyawa, daripada suatu
unsur. Sebelas tahun kemudian pada tahun 1811, Gay Lussac dan Thenard
berpendapat bahwa Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang
mempunyai simbol Si dan nomor atom 14. Silikon merupakan unsur kedua paling
berlimpah setelah oksigen, di dalam kerak Bumi Silikon mencapai hampir 25,7% .
Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Silikon di
alam terdapat dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir, kebanyakan
dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet,
hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon yaitu : tak
berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses
oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat menghantarkan listrik.
Sebagian besar silikon berfungsi sebagai komponen batu silikat dan unsur
bebasnya tidak ditemukan di alam. Oleh karena itu, silikon dihasilkan dengan
mereduksi kuarsa dan pasir dengan karbon berkualitas tinggi dengan
menggunakan alat tungku listrik dengan menggunakan elektroda
karbon. Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur
ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat
dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan untuk
memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk peralatan
semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi
termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan dengan
proses vacuum floatzo.
Silikon dengan kemurnian tinggi dihasilkan dengan reduksi SiHCl3 dengan
menggunakan hidrogen. SiHCl3 dihasilkan dengan melakukan
hidrokhlorasi.Silikon berkemurnian rendah diikuti dengan pemurnian.
Pada tahun 1824 Berzelius, yang dianggap sebagai penemu pertama silikon,
dengan mempersiapkan amorphous silikon dan dengan metode yang sama dan

3
kemudian memurnikannya dengan membuang fluosilika dengan
membersihkannya berulang kali. Deville pada tahun 1854 pertama kali
mempersiapkan silikon kristal, bentuk alotropik kedua unsur ini.
Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen
utama satu kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites.Silikon juga
merupakan komponen tektites, gelas alami yang tidak diketahui asalnya.
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya
sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunan
seperti batu bata. Silikon juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam
bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah
liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas. Gelas dapat dibuat
dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator,
dan aplikasi-aplikasi lainnya.
Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize. Silikon super murni
dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi
silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-
alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang
elektronik dan industri antariksa. Hydrogenated amorphous silicone memiliki
potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk mengkonversi energi solar ke
energi listrik.
Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam
air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-
dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang
manusia.
Silikon merupakan bahan penting dalam pembuatan baja dan silikon karbida
digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang
gelombang 4560A. Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna
abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi
dapat terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik
tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95%
gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer.Banyak orang

4
bekerja di tempat-tempat dimana debu-debu silikon terhirup dan sering
mengalami gangguan penyakit paru-paru dengan nama silikosis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kelimpahan silikon di alam?
2. Apa sajakah sifat kimia dan fisika silikon?
3. Bagaimana cara pembuatan silikon?
4. Apa sajakah kegunaan dari silikon?
5. Apa saja senyawa senyawa silikon?

1.3 Tujuan Masalah


1. Kelimpahan silikon di alam
2. Sifat kimia dan fisika silikon
3. Cara pembuatan silikon
4. Kegunaan dari silikon
5. Senyawa senyawa silikon

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelimpahan Silikon di Alam

Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14. Silikon merupakan unsur periode ketiga yang
paling banyak terdapat di alam. 28% dari massa kulit bumi mengandung
silikon. Silikon adalah unsur kedua yang paling berlimpah di kerak bumi,
setelah oksigen.

Silikon merupakan elemen terbanyak kedelapan di alam semesta dari segi


massanya, tapi sangat jarang ditemukan dalam bentuk murni di alam.Silikon
paling banyak terdistribusi pada debu, pasir, planetoid, dan planet dalam berbagai
bentuk seperti silikon dioksida atau silikat.Lebih dari 90% kerak bumi terdiri dari
mineral silikat, menjadikan silikon sebagai unsur kedua paling melimpah di kerak
bumi (sekitar 28% massa) setelah oksigen. Silikon dalam bentuk mineral dikenal
pula sebagai zat kersik.

Sebagian besar silikon digunakan secara komersial tanpa dipisahkan,


terkadang dengan sedikit pemerosesan dari senyawanya di alam. Contohnya
adalah pemakaian langsung batuan, pasir silika, dan tanah liat dalam
pembangunan gedung. Silika juga terdapat pada keramik. Banyak senyawa silikon
modern seperti silikonkarbida yang dipakai dalam pembuatan keramik berdaya
tahan tinggi. Silikon juga dipakai sebagai monomer dalam pembuatan
polimersintetik silikone.

6
Unsur silikon juga berperan besar terhadap ekonomi modern. Meski banyak
silikon digunakan pada proses penyulingan baja, pengecoran aluminium, dan
beberapa proses industri kimia lainnya, sebagian silikon juga digunakan sebagai
bahan semikonduktor pada elektronik-elektronik. Karena penggunaannya yang
besar pada sirkuit terintegrasi, dasar dari komputer, maka kelangsungan teknologi
modern bergantung pada silikon.

Silikon juga merupakan elemen esensial pada biologi, meskipun hanya


dibutuhkan hewan dalam jumlah amat kecil.Beberapa jenis makhluk hidup yang
membutuhkannya antara lain jenis porifera dan mikroorganisme jenis diatom.
Silikon digunakan untuk membuat struktur tubuh mereka.

Silikon dalam mineral (silikat) yang melimpah di alam terdapat dalam


berbagai bentuk mineral yaitu :
1. Feldsfar : KAlSi3O8 (ortoklase), NaAlSi3O8 (albit), CaAl2Si2O8 (anortit);
2. Kuarsa: SiO2 (silica);
3.Amfibol atau piroksena: CaSiO3 (wolastronit), NaAlSi2 (jadeit),
CaMg5Si8O22(OH)2 (tremolit/asbes);
4.Mika: KAl2Si3AlO10(OH)2 (muskonit).

Rumus dan nama beberapa komponen mineral yang lebih melimpah


mengandung silikon, terdapat pada tabel berikut.

Persentase
Rumus Representatif dan
Grup Mineral dalam
Struktur Khas nama umum
Mineral Kerak Bumi
KAlSi3O8, ortoklase
Kristal besar dalam
NaAlSi3O8, albit
49 tiga dimensi
CaAl2Si2O8,anortit
Feldspar (seperti kotak)
Na4Al3Si3O12Cl,sodalit
Kuarsa 21 Sama seperti di atas SiO2, silika
Kristal besar dalam CaSiO3, wolastonit
15
Amfibol tiga dimensi NaAlSi2, jadeit

7
atau Ca2Mg5Si8O22, termolit (suatu
piroksena asbes)
KAl2Si3AlO10(OH)12,
Kristal besar dalam
muskovit
8 dua dimensi (sepeti
Mika K2Li3Al4Si7O21(OH,F)3,
lapisan)
lepidolit

2.2 Sifat Kimia dan Sifat Fisika Silikon


Silikon adalah unsur elektropositif yang paling melimpah di kerak bumi,
bersifat metalloid dengan kilap logam, dan sangat rapuh. Silikon biasanya
membentuk senyawa tetravalen meskipun kadang-kadang bivalen. Selain itu,
senyawa silikon pentacoordinated dan hexacoordinated juga umum dikenal.

 Silikon alami terdiri dari 92,2% isotop silikon 28; 4,7% silikon 29; dan
3,1% silikon 30.

Silikon merupakan semikonduktor intrinsik dalam bentuknya yang paling


murni, meskipun intensitas semikonduktor bisa ditingkatkan dengan sejumlah
kecil pengotor. Silikon mirip dengan logam dalam perilaku kimianya. Unsur ini
hampir sama elektropositif seperti timah dan jauh lebih positif daripada
germanium atau timbal. Silikon membentuk berbagai hidrida, berbagai halida, dan
banyak seri senyawa yang mengandung oksigen, yang dapat memiliki sifat ionik
atau kovalen. Unsur ini memiliki kelimpahan jauh lebih banyak daripada unsur
lainnya, selain dari oksigen. Silikon merupakan penyusun 27,72% kerak bumi,
sementara oksigen menyumbang 46,6%

Sifat Fisika

Konfigurasi : [Ne] 3s2 3p2

Fase (suhu kamar) : Solid

Massa Jenis : 2,33 g/cm3

8
Titik leleh : 1687 0K (1410 0C, 5909 0F)

Titik didih : 3538 0K (2355 0C, 5909 0F)

Kalor Lebur : 50,21 kJ/mol

Kalor Penguapan : 359 kJ/mol

Energi Pengionan : 8,2 eV/atm

Jari-jari kovalen atom : 790 (1,17A)

Jari-jari ion : 0,41 A (Si4+)

Keelektronegatifan : 1,8

Berat atom standar : 28,085 g.mol-1

Silikon berbentuk padat pada suhu ruangan, dengan titik lebur dan titik
didih masing-masing 1.400 dan 2.800 derajat celsius. Yang menarik, silikon
mempunyai massa jenis yang lebih besar ketika dalam bentuk cair dibanding
dalam bentuk padatannya,tapi seperti kebanyakan substansi lainnya, silikon tidak
akan bercampur ketika dalam fase padatnya, tapi hanya meluas, sama seperti es
yang memiliki massa jenis lebih kecil daripada air. Karena mempunyai
konduktivitas thermal yang tinggi (149 W·m−1·K−1), silikon bersifat mengalirkan
panas sehingga tidak pernah dipakai untuk menginsulasi benda panas.

Dalam bentuk kristalnya, silikon murni berwarna abu-abu metalik. Seperti


germanium, silikon agak kuat tapi sangat rapuh dan mudah mengelupas. Seperti
karbon dan germanium, silikon mengkristal dalam struktur kristalkubus berlian,
dengan jarak kisi 0,5430710 nm (5.430710 Å).Orbital elektron terluar dari silikon
mempunyai 4 elektron valensi. Kulit atom 1s,2s,2p, dan 3s terisi penuh,
sedangkan kulit atom 3p hanya terisi 2 dari jumlah maksimumnya 6. Silikon
bersifat semikonduktor.

Unsur Si bersifat nonlogam, tetapi keras dan mengkilap seperti logam,


karena itu disebut metaloid. Unsur Si merupakan unsur ringan, titik leburnya

9
tinggi, dan daya hantar listriknya menengah. Oleh karena itu unsur Si banyak di
gunakan sebagai bahan semikonduktor, misalnya transistor.

Sifat Kimia

Silikon merupakan metaloid, siap untuk memberikan atau berbagi 4 atom


terluarnya, sehingga memungkinkan banyak ikatan kimia. Meski silikon bersifat
relatif inert seperti karbon, silikon masih dapat bereaksi dengan halogen dan alkali
encer. Kebanyakan asam (kecuali asam nitrat dan asam hidrofluorat) tidak
bereaksi dengan silikon. Silikon dengan 4 elektron valensinya mempunyai
kemungkinan untuk bergabung dengan elemen atau senyawa kimia lainnya pada
kondisi yang sesuai.

Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 1410 0C.
silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon
dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat
dalam pasir, melalui reaksi:

SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)

Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan
tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti
alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit
menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan, elektronik,
seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon merupakan zat yang
sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang
kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:

SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)

Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk
ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu
silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat
bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.

10
Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)

Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida,
dan dengan halogen membentuk halide, seperti:

Si(s) + 2H2 → SiH4

Si(s) + 2Cl2 → SiCl4

Silikon bereaksi dengan halogen; jika dipanaskan membentuk oksida;


membentuk garam dari asam oksi dan membentuk molekul-molekul dan ion-ion
raksasa dengan atom oksigen.

Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 1410 0C.
silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon
dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat
dalam pasir, melalui reaksi:

SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)

Karakteristik:
1. Silikon adalah logam metalik yang keras dan relatif inert dan dalam bentuk
kristal sangat rapuh dengan kilau logam yang terang.

2. Silikon terjadi terutama di alam sebagai oksida dan sebagai silikat.

3. Bentuk padat silikon tidak bereaksi dengan oksigen, air dan sebagian besar
asam.

4. Silikon bereaksi dengan halogen atau mencairkan alkali.

5. Silikon juga memiliki sifat yang tidak biasa (seperti air) yang mengembang saat
membeku.

6. Empat elemen lainnya meluas ketika mereka membeku antara lain ; galium,
bismut, antimon, dan germanium

11
2.3 Cara Pembuatan Silikon

Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga
dengan silika ataupun silikon dioksida dengan kokas (C). Proses reduksi ini
dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu 3000 °C. Reaksi yang terjadi
adalah:

SiO2(l) + 2C(s) –––→ Si(l) + 2CO2

Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan dengan


cara pemurnian zona (zona refining), seperti pada gambar pemurnian zona
silikon. Pada pemurnian zona batangan silikon tidak murni secara perlahan
dilewatkan ke bawah melalui kumparan listrik pemanas yang terdapat pada zona
lebur. Karena pemanasan maka batang silikon tidak murni akan mengalami
peleburan.

Seperti pada sifat koligatif larutan tentang pemurnian titik lebur larutan
dimana titik lebut larutan adalah lebih rendah dibandingkan titik lebur pelarut
murni. Pemurnian silikon anolog dengan hal tersebut, silikon murni di anggap
sebagai pelarut sedangkan leburan silikon yang mengandung pengotor dianggap
sebagai larutan. Berdasarkan sifat koligatif larutan maka titik lebur silikon murni
akan akan lebih tinggi dibanding titik lebur silikon yang tidak murni (bagian yang
mengandung pengotor).

12
Hal ini menyebabkan pengotor cenderung mengumpul disilikon yang
mengandung pengotor (bagian atas pada zona peleburan). Selama permurnian
zona berlangsung maka bagian bawah yang merupakan silikon murni akan
bertambah banyak sedangkan bagian atas semakin sedikit. Pengotor yang ada
akan terkonsentrasi pada bagian yang sedikit tersebut.

Setelah leburan mengalami pembekuan maka akan diperoleh suatu batangan


dimana salah satu ujung merupakan silikon paling murni sedangkan silikon yang
lain merupakan silikon yang dipenuhi dengan pengotor atau bagian silikon yang
paling tidak murni. Walaupun demikian terkadang bagian yang paling murni dari
silikon ada pada bagian atas sedangkan bagian yang paling tidak murni berada
pada bagian bawah. Bagian yang tidak murni dan tidak murni dapat dipisahkan
dengan cara pemotongan.

Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan


silikon. Namun silikon yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan
murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni diawali dengan mereaksikan
padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas direaksikan dengan gas klorin
(Cl2), sesuai reaksi berikut:
Si(s) + Cl2(g) –––→ SiCl4(g)
Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 °C. Uap yang terbentuk kemudian
dilewatkan melalui sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si,
berikut reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2(g) –––→ Si(s) + 4HCl(g)

Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan lebih lanjut
dengan cara pemurnian zona (zona refining).

2.4 Kegunaan Silikon


Ada banyak manfaat silikon, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

13
1. Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips,
komputer dan sel surya. Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni.
Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis alloy dengan besi (baja).
Sedangkan senyawa silikon digunakan dalam industri.
2. Silika dan silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin dan
semen.
3. Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3), suatu zat padat amorf yang tidak
berwarna, yang disebut water glass, digunakan untuk pengawetan telur dan
sebagai perekat, juga sebagai bahan pengisi (fillir) dalam detergen.
4. Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras digunakan
untuk ampelas (abrasive) dan pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap
suhu yang tinggi sewaktu kembali ke bumi.
5. Silika gel, suatu zat padat amorf yang sangat berfori, dibuat dengan
melepas sebagian air dari asam silikat (H2SiO3) atau (SiO2.H2O). Silika gel
bersifat higroskopis (mengikat air) sehingga digunakan sebagai pengering
dalam berbagai macam produk.

Selain itu kita dapa mengelompokkan kegunaan silikon bagi makhluk


hidup sebagai berikut:
1.Bagi Manusia
a.Segi Industri
Segi Industri Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi
manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan
untuk membuat bahan bangunan seperti batu bata. Ia juga berguna sebagai
bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk
membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai
pasir merupakan bahan utama gelas. Gelas dapat dibuat dalam berbagai
macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator, dan
aplikasi-aplikasi lainnya. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman
dan tulang belulang manusia. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai
gelas iridize.
Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor
dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor,
sel-sel solar,penyulingan, dan alat-alat
solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang
elektronik dan industri antariksa. Silikon bahan penting pembuatan baja
dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya
koheren dengan panjang gelombang 4560 A.
Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan
transistor, chips,komputer dan sel surya. Untuk tujuan itu diperlukan
silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis
alise dengan besi (baja). Sedangkan senyawa silikon digunakan dalam
industri. Silica dan silikat digunakan untuk membuatgelas, keramik,
porselin dan semen.

14
Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3), suatu zat padat amorf
yang tidak berwarna, yang disebut water glass, digunakan untuk
pengawetan telur dan sebagai perekat, juga sebagai bahan pengisi (fillir)
dalam detergent. Silikonkarbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat
keras digunakan untuk ampelas(abrasive) dan pelindung untuk pesawat
ulang alik terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali ke bumi. Silica gel,
suatu zat padat amorf yang sangat berfori,dibuat dengan melepas sebagian
air dari asam silikat (H2SiO3) atau (SiO2H2O).
Silica gel bersifat higroskopis (mengikat air) sehingga digunakan
sebagai pengering dalam berbagai macam produk.

b.Kesehatan (Pencegah Osteoporosis)


Kecepatan pergantian tulang sangatlah penting. Jika keluar dari
keseimbangannya maka akan menghasilkan kehilangan massa tulang dan
osteoporosis. Banyak peneliti saat ini mengacu kepada kecepatan
pergantian tulang pasien wanita sebagai indikator dari osteoporosis. Ketika
pengukuran dilakukan pada volume total tulang trabecular tikus, para
peneliti menemukan bahwa tikus yang indung telurnya diangkat dan tidak
diterapi apa-apa memiliki kehilangan massa tulang sebesar 50%,
dibandingkan dengan tikus-tikus yang menjalani operasi gadungan. Pada
kelompok lain yang indung telurnya diangkat namun diberi estradiol,
kehilangan massa tulang sebesar 8%, dan ketika silicon diberikan pada 1
mcg untuk setiap gram berat badan, menghasilkan kehilangan massa
tulang sebesar 42%. Walaupun suplementasi silicon tidaklah mengurangi
kehilangan massa tulang secara berarti, namun dapat dipertimbangkan
untuk menggunakan suplementasi silicon bersamaan dengan terapi sulih
hormon untuk mencegah osteoporosis.
Silikon juga terkonsentrasi di dalam jaringan penghubung
pembuluh darah,tulang rawan, rambut dan kulit. Oleh karena itu, para
peneliti percaya bahwa silikon memainkan peran penting dalam jalinan
struktur dinding pembuluh darah dan tulang. Atherosclerosis
(Penyumbatan dan pengerasan arteri yang disebabkanoleh plak kolesterol
dan pertumbuhan jaringan arteri yang abnormal) secara signifikan
menurunkan tingkat silicon didalam dinding arteri. Tingkat silikon
berkurang persis sebelum plak terbentuk, dimana hal ini menunjukkan
bahwa defisiensi silikon tidak bisa dipisahkan dari kelemahan dinding
pembuluh darah. Ada begitu banyak faktor, termasuk nutrisi, hormon,
olah raga, merokok,minum alkohol dan genetik yang berperan didalam
penyakit osteoporosis dan penyakit cardiovaskular pada manusia.
Pencegahan terhadap penyakit-penyakit kronis ini membutuhkan nutrisi,
termasuk silikon. Daftar makanan dan nutrisi yang direkomendasikan bagi
penderita osteoporosis secara mencolok menyerupai apa yang
direkomendasikan bagi penderita penyakit cardiovaskular. Hal ini
bukanlah suatu hal yang mengejutkan, karena tulang dan arteri, keduanya

15
merupakan jaringan penghubung (connective tissues). Secara
keseluruhan,informasi ini memperkuat argumentasi bahwa kebutuhan
nutrisi manusia didasari pada diet Paleolitik. Penyakit osteoporosis dan
kardiovaskular keduanya merupakan penyakit yang diakibatkan oleh
penggunaan nutrisi modern barat.

2.Bagi Tumbuhan
Unsur bermanfaat merupakan unsur yang berguna bagi pertumbuhan
tanaman tetapi tidak memenuhi kaidah unsur hara esensial karena jika unsur
ini tidak ada, pertumbuhan tanaman tidak akan terganggu. Unsur-
unsur yang termasuk menguntungkan bagi tanaman adalah Natrium (Na),
Cobalt (Co), Chlor(Cl), dan Silikon (Si).
Silikon (Si) merupakan unsur kedua terbanyak setelah oksigen (O) dalam
kerak bumi dan Silikon juga berada dalam jumlah yang banyak pada setiap
tanah. Beberapa kajian menjelaskan bahwa Silikon memiliki beberapa peran
penting terhadap tanaman tertentu seperti padi (Oryza sativa), jagung (Zea
mays),dan tebu (Saccharum officinarum). Tebu merupakan salah satu
monokotilakumulator Si yaitu tanaman yang serapan Si-nya melebihi
serapannya terhadap air. Selama pertumbuhan (1 tahun), tebu menyerap Si
sekitar 500-700 kg per hari lebih tinggi dibanding unsur-unsur lainnya.
Silikon dapat memberikan efek positif bagi tanaman tebu
melalui dua hal yaitu pengaruh tak langsung pada tanah dengan
meningkatkan ketersediaan P dan pengaruh langsung pada tanaman, seperti
meningkatkan efisiensi fotosintesa,menginduksi ketahanan terhadap cekaman
biotik dan abiotik seperti hama dan penyakit, keracunan Fe, Al, dan Mn,
mengurangi kerobohan dan memperbaikierectness (ketegakan) daun dan
batang, serta memperbaiki efisiensi penggunaan air. Untuk kedepannya,
diharapkan pengetahuan tentang peranan unsur-unsur bermanfaat lainnya,
seperti Natrium (Na), Cobalt (Co), Selenium (Se), dan V a n a d i u m ( V a ) ,
perlu dikembangkan dan disebarluaskan agar dapat
meningkatkan produksi tanaman pertanian.

3.Bagi Hewan
Percobaan laboraturium pada anak ayam dan anak tikus menunjukkan
bahwa silikon sangatlah penting bagi pertumbuhan kerangka tubuh yang
normal. Tulang adalah sebuah materi yang fleksibel yang terbuat dari kristal
apatite (Mineral Kalsium-Fosfor) yang tertanam di dalam matriks protein yang
mengandung Kolagen dan Glycosaminoglycans. Silikon berperan penting
didalam pengembangan awal tulang ketika matriks protein dibangun.
Substansi ini juga meningkatkan mineralisasi tulang dan deposit kalsium di
dalam tulang, yang berarti tulang akan bertumbuh dengan cepat dan kuat.

16
2.5 Senyawa-Senyawa Silikon
Senyawa silikat dan silikon adalah silana (SiH 4), asam salisik
(H4SiO4),silikon karbida (SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon tetraklorida(SiCl),
silikontetrafluorida (SiF4), dan tetraklora silana(HSiCl3). Keramik yang sudah
biasa ditemui yaitu, aluminium oksida (alumina,AlO3), silikon dioksida (atau
silika,SiO2), silikon karbida(SiC), silikon nitrida (SiN3) dan, sebagai tambahan,
yang biasa disebut sebagai ”keramik tradisional” yang tersusun atas mineral dari
t a n a h , yaitu porselen,semen dan gelas. Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi
dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan halogen membentuk
halide,seperti:

Si(s)+ 2H2→ SiH4

Si(s)+ 2Cl2→ SiCl4

Silikon bereaksi dengan halogen; jika dipanaskan membentuk oksida;


membentuk garam dari asam oksi dan membentuk molekul-molekul dan
ion-ion raksasa dengan atom oksigen. Silikon murni berwujud padat seperti
logam dengan titik lebur 1410 0C. Silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai
bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat
dari silikon dioksida (SiO 2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s)+ 2C(s)→ Si(s)+ 2CO(g)
Silikon sangat cenderung bersenyawa dengan Oksigen membentuk ikatan
yang kuat dan stabil. Kenyataannya, senyawa silikon di alam berupa oksida dalam
berbagai mineral. Silikon adalah unsur elektronegatif, tetapi tidak dapa
tmembentuk ikatan (ikatan rangkap) baik sesamanya maupun dengan atom
Oksigen. Akibatnya, satu atom Silikon harus berikatan tunggal dengan empat
atom Oksigen. Satu atom Oksigen harus menerima dua elektron untuk
berpasangan, satu dengan Silikon dan satu lagi dengan yang lain misalnya H, atau
menerima elektron bebas sehingga membantuk ion negatif. Asam ortosilikat tidak
dapat diisolasi, sehingga oksida silikat yang stabil dalam bentuk ion negatif
(anion).
Secara umum persenyawaan silikon adalah:
1. Silikon membentuk senyawa biner yang disebut dengan silisida dengan
banyak elemen logam yang nantinya menghasilkan senyawa dengan sifat yang
beragam, misalnya magnesium silisida, Mg2Si yang sangat reaktif sampai
senyawa tahan panas seperti molibdenum disilisida, MoSi2.
2. Silikon karbida, SiC (karborundum) adalah padatan keras, tahan panas.

17
3. Silana, SiH4, adalah gas firoforik dengan struktur tetrahedral mirip dengan
metana, CH4. Senyawa murninya sendiri tidak bereaksi dengan air ataupun asam
lemah, tapi jika bereaksi dengan alkali maka langsung akan terjadi hidrolisis. Ada
kelompok silikon hidrida terkatenasi yang membentuk senyawa yang homolog.
Semua senyawa ini mudah terhidrolisis dan tidak stabil, terutama pada senyawa
suhu tinggi.
4. Disilena, senyawa yang berisi ikatan rangkap dua silikon-silikon (mirip
alkena) dan secara umum sangat reaktif, memerlukan gugus subtituen yang besar
untuk menstabilkannya. Disilena, senyawa dengan silikon-silikon rangkap tiga
pertama kali didapatkan tahun 2004, meski senyawanya berbentuk non-linear,
ikatannya tidak sama dengan alkuna.
5. Tetrahalida, adalah senyawa yang dapat dibentuk dengan semua halogen.
Silikon tetraklorida, misalnya, dapat bereaksi dengan air, tak sama dengan
homolognya, karbon tetraklorida Silikon dihalida dapat dibentuk dengan reaksi
dengan suhu tinggi antara silikon dan tetrahalida; dengan struktur yang serupa
dengan karbena sehingga senyawa ini adalah senyawa reaktif. Silikon difluorida
terkondensasi untuk membentuk senyawa polimer(SiF2)n.
6. Silikon doksida adalah padatan tahan panas berbentuk kristal; mineral yang
paling umum adalah quartz. Pada mineral quartz, setiap atom silikon dikelilingi
oleh empat atom oksigen yang menjembatani atom silikon lainnya untuk
membentuk kisi tiga dimensi. Silika dapat larut dalam air pada suhu tinggi untuk
membentuk senyawa asam monosilikat, Si(OH)4.

18
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
1.Silikon ditemukan oleh Jons Jakob Berzeliuspada tahun 1824.
Silikon dialam terdapat dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir,
kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam
bentuk silikat.
2 . Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14. Unsur Silikon terdapat
pada golongan IVA periode ketiga dalam tabel periodik. Atom unsur silikon
mempunyai konfigurasi elektron: (Ne) 3s23p3.Senyawa yang dibentuk bersifat
paramagnetik.
3.Atom Silikon (Si) mempunyai 14 buah elektron, yang terdiri dari
2 elektron pada lintasan pertama, 8 elektron pada lintasan kedua, dan 4 elektron
pada lintasan ketiga atau terakhir. Jadi, atom Silikon memiliki 10 elektron yang
terikat kuat kepada inti atom,dan 4 elektron valensi yang ikatannya
kepada inti atom tidak kuat dan mudah lepas dengan sedikit energi
tertentu.
4.silikon adalah unsur elektropositif yang paling melimpah di kerak
bumi,bersifat metaloid dengan kilap logam dan sangat rapuh.
5.Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan
komponen utama satu kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites.Silikon
juga merupakan komponen tektites, gelas alami yang tidak diketahui asalnya.
6.Teknik pembuatan silikon terbilang sederhana. Mineral silika
yang telah dimasukkan ke dalam larutan kalsium klorida (CaCl) dipanaskan
hingga suhu 850 derajat Celsius. Atom oksigen yang ada di dalam silika akan
berubah menjadi ion oksida. Akibatnya, secara perlahan silika akan menjadi
silikon. "Ini cara terbaik dan termurah untuk membuat silikon,".
3.2 SARAN
Silikon merupakan unsur di alam yang mengandung banyak kegunaan
bagi mahkluk hidup. Jadi pergunakanlah silikon secara baik karena
silikon juga dapat membahayakan penggunanya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Cotton, Wilkinson.1989. Kimia Anorganik Dasar.Jakarta: Penerbit


Universita sIndonesia.
Shriver, Atkins. 2010. Inorganic Chemistry. Great Britin: Oxford
University Press.
Taro, Saito.1996. Buku Kimia Anorganik Online. Tokyo: Iwanami
Publishing Company.
Sowel, Ilhami. 2013. Makalah Silikon Kimia
Anorganik.[Online]coretansowel.blogspot.co.id. Diakses pada 18
September 2017.
http://duniakimiaku.blogspot.com/2009/06/silikon.html
http://coretansowel.blogspot.com/2013/02/silikon.html
https://sainskimia.com/sifat-pembuatan-kegunaan-dan-sumber-dari-
unsur-kimia-silikon/

20

Anda mungkin juga menyukai