Anda di halaman 1dari 7

1.

Perbedaan antara true color dan


apperent color

3.1 Warna sejati (true color)


Warna yang yang berasal dari penguraian zat organik alami
yaitu zat humus (asam humus dan asam flufik), lignin,
dimana merupakan sekelompok senyawa yang mempunyai
sifat-sifat yang mirip. Senyawa ini menyebabkan warna
didalam air yang sukar dihilangkan terutama jika
konsentrasinya tinggi dan memerlukan pengolahan dengan
kondisi operasional yang khusus/berbeda dengan
penghilangan warna semu.
Karakteristik warna sejati pada air adalah:
1.
Air berwarna kuning terang sampai coklat-merah
2.
Air relatif jernih.
3.
pH air relatif rendah , dibawah 6 (rata-rata 3 5)
oleh karena itu air dengan pH < 4,5 tidak mengandung
alkalinitas.
Sifat-sifat zat humus yang terutama dan penting dalam
pegolahan air dapat dilihat sebagai berikut:
1.
Berat molekul adalah 800 50.000
2.
Ukuran partikel 90% kurang dari 10 nm, partikel
koloid.
3.
Partikel warna terdiri dari zat humus yang secara
dominan berukuran negatif
4.
Sifat-sifat seperti ukuran partikel yang kecil dan
mengandung muatan negatif yang kuat menentukan
mekanisme penghilangan warna yang secara keseluruhan
berbeda dari penghilangan kekeruhan.
Karakteristik air berwarna dan sifat-sifat zat humus
menyebabkan air berwarna jenis ini sukar untuk diolah.
3.2 Warna semu (Apparent color)
Warna semu adalah warna yang disebabkan oleh :
1.
Partikel partikel penyebab kekeruhan (tanah, pasir
dll.)

Zat ini lebih mudah dihilangkan dibandingkan dengan


penyebab warna lainnya, biasanya didalam air berbentuk
koloid.
2.
Partikel/dispersi halus besi dan mangan
Zat-zat ini pada konsentrasi yang sangat rendah, tidak dapat
diterima didalam penyediaan air untuk perumahan maupun
industri. Sedikit besi dan mangan dapat menyebabkan warna
kecoklatan dalam air yang diproduksi.
3.
Partikel-partikel mikroorganisme (algae/lumut)
Warna didalam air yang disebabkan oleh mikroorganisme
seperti algae pembentuk warna (seperti blue green algae),
Trichodesmium erythraeum, Oscillatoria rubescens, golongan
Cyanobacteria seperti Hammatoidea, Heterohormogonium,
Albrightia, Scytonematopsis, Thalopophila, Myxocarcina dan
Colteronem, golongan nitrat (nitrisomonas sp. ), bakteri besi
(Crenothrix dan Sphaerotilus), bakteri belerang (Chromatium
dan Thiobacillus).
4.
Warna yang berasal dari pemakaian zat warna
oleh industri (tekstil, pengrajin batik, pabrik kertas, dll.),
seperti bahan pencelup, cat, pewarna makanan dll.

Ada 2 (dua) macam warna pada air yaitu apparent color dan true color.
Apparent color, ditimbulkan karena adanya benda-benda zat tersuspensi dari bahan
organik. Hal ini lebih mudah diatasi dibanding dengan jenis true color. True color
adalah warna yang ditimbulkan oleh zat-zat bukan zat organik.

2. Apa itu bau pada air, penyebab dan bagaimana cara


mengatasi?
Sumber bau
Bau yang dihasilkan dari suatu limbah dapat terjadi karena
peristiwa oksidasi reduksi dari senyawa-senyawa yang
terkandung di dalamnya, serta dapat juga terjadi karena
aktivitas mikrobia, baik dalam kondisi aerob maupun

anaerob. Bau terjadi akibat lepasnya gas-gas dari dalam air


ke udara.
2.
Karakteristik Bau
Untuk mengukur seberapa besar konsentrasi bau sangat
sulit, karena sukarnya mendeteksi bau dengan alat,
sehingga bau hanya dapat dirasakan oleh suatu alat
penciuman manusia. Hal ini akan mempunyai nilai yang
berbeda untuk masing-masing orang. Kesulitan lain yang
dapat diterangkan bahwa adanya bau yang berbeda pada
susunan senyawa yang sama, sebaliknya adanya bau yang
sama pada senyawa yang berbeda.
3.
Pengaruh Bau
Bau busuk ini tidak bisa diterima oleh manusia dalam
intensitas dan konsentrasi yang tinggi karena akan
berdampak psikologis pada seseorang, dalam konsentrasi
rendah dalam kehidupan manusia dapat menimbulkan
dampak psikologikal yaitu stress, dalam paparan yang
berkelanjutan dapat menyebabkan berkurangnya nafsu
makan, rendahnya konsumsi air, melemahkan pernafasan,
rasa mual, muntah, gangguan mental selain itu, juga
mempengaruhi hubungan antar manusia (sosial) serta dapat
menurunkan harga diri dari kelompok orang yang dekat
dengan sumber bau. Jadi pengaruh bau tidak baik terhadap
manusia, pada tingkat sosial dan ekonomi masyarakat,
bahkan pada tingkat sumber daya suatu daerah. Penyebaran
bau yang ada di suatu daerah dipengaruhi oleh iklim daerah
tersebut, yaitu arah angin.
Menghilangkan bau air sumur
Penyebab bau pada air sumur karena sumber mata air di
sumur tercampur unsur yang mengandung logam besi (fe)
yang tinggi sehingga air berbau amis dan sebagainya, air
sumur yang berbau karena penyebab fisikal seperti ini

biasanya bersifat permanen, karena unsur logam besi


membutuhkan waktu yang lama hilangnya.
Penyebab lain adalah air sumur tercemar dengan bahan atau
limbah industri di sekitar sumur, atau abkteri pembusuk
yang berasal dari sekitar sumur, penyebab ini biasanya
bersifat sementara, terkecuali sumber penyebabnya terus
menerus masuk ke dalam sumur.

Untuk menghilangkan bau sumur anda bisa memasukkan


larutan sodium Hipochlorit, di pasaran larutan Hipochlorit ini
terkadang disebut dengan kaporit cair. Larutan Sodium
hipochlorit berfungsi sebagai oksidator kuat yang akan
membunuh dan menghentikan aktivitas bakteri dalam air
sumur. Sesungguhnya di pasaran ada banyak jenis larutan
untuk membunuh bakteri dalam air seperti: kaporit,
peroksida dan sebagainya.
Cara penggunaannya larutan sodium hipochlorit dimasukkan
ke dalam sumur dengan dosis sebanyak 0,2 % dari volume
air sumur, setelah larutan dimasukkan ke dalam sumur,
diamkan beberapa hari yaitu 3 - 7 hari, biarkan agar larutan
mengoksidasi bakteri dengan optimal. Setelah bau sumur
betul-betul sudah hilang bisa anda gunakan untuk keperluan
mandi, cuci dan sebagainya tetapi jangan digunakan dulu
untuk kepentingan konsumsi. Jika bau masih membandel
ulangi sekali lagi dengan menaikkan dosisnya 2 kali lipat... See more at:
http://tabloidrumahidaman.blogspot.co.id/2015/09/hilangkan
-bau-dan-jernihkan-air-jitu.html#sthash.guIgbI8r.dpuf
3. Apa itu kesadahan, penyebab dan cara mengatasi
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di
dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg)

dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras


adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi,
sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang
rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab
kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun
garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling
sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan
sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang
banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan
busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Kesadahan air
total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v)
dari CaCO3..
Efek Air Sadah[sunting | sunting sumber]
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun
dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat
menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat
saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan
pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang
bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi
malah membentuk gumpalan soap scum (sampah sabun)
yang sukar dihilangkan. Efek ini timbul karena ion 2+
menghancurkan sifat surfaktan dari sabun dengan
membentuk endapan padat (sampah sabun tersebut).
Komponen utama dari sampah tersebut adalah kalsium
stearat, yang muncul dari stearat natrium, komponen utama
dari sabun:
2 C17H35COO- + Ca2+ (C17H35COO)2Ca
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi
dengan ketat untuk mencegah kerugian. Pada industri yang
menggunakan ketel uap, air yang digunakan harus terbebas
dari kesadahan. Hal ini dikarenakan kalsium dan magnesium
karbonat cenderung mengendap pada permukaan pipa dan
permukaan penukar panas. Presipitasi (pembentukan

padatan tak larut) ini terutama disebabkan oleh dekomposisi


termal ion bikarbonat, tetapi bisa juga terjadi sampai batas
tertentu walaupun tanpa adanya ion tersebut. Penumpukan
endapan ini dapat mengakibatkan terhambatnya aliran air di
dalam pipa. Dalam ketel uap, endapan mengganggu aliran
panas ke dalam air, mengurangi efisiensi pemanasan dan
memungkinkan komponen logam ketel uap terlalu panas.
Dalam sistem bertekanan, panas berlebih ini dapat
menyebabkan kegagalan ketel uap. Kerusakan yang
disebabkan oleh endapan kalsium karbonat bervariasi
tergantung pada bentuk kristal, misalnya, kalsit atau
aragonit.

Jenis Air Sadah[sunting | sunting sumber]


Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau
Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.

Air sadah sementara[sunting | sunting sumber]


Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO 3-), atau boleh jadi air
tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat
(Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah
sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut
terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan
mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah:
Ca(HCO3)2 (aq) > CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

Air sadah tetap[sunting | sunting sumber]


Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat
berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida
(CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2),
magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawasenyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya

dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan
dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq).
Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.
CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) > CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) > MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas
dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas dari
kesadahan.

Kesadahan air tersebut disebabkan adanya garam kalsium


dan magnesium berupa:
Ca(HCO3)2
CaSO4
CaCl2
Mg(HCO3)2
MgSO4
MgCl2

Anda mungkin juga menyukai