Anda di halaman 1dari 7

A.

Definisi Plywood
Kayu lapis (plywood) adalah produk komposit yang terbuat dari lembaran-lembaran
papan vinir (veneer) yang direkat bersama dengan susunan bersilangan tegak lurus. Papan
vinir yang direkatkan biasanya berjumlah ganjil (3, 5, 7 lembar) sehingga sering disebut
dengan istilah triplex atau multiplex. Namun ada sejumlah kayu lapis yang diproduksi dengan
jumlah papan vinir yang genap (4 atau 6 lembar) seperti yang dibuat dari jenis soft wood.
Kayu lapis memiliki keunggulan dibandingkan kayu solid di antaranya adalah
dimensinya lebih stabil, tidak pecah atau retak pada bagian sisinya apabila dipaku, kekuatan
tarik tegak lurus serat lebih besar, ringan dibandingkan luas permukaannya, bidang yang luas
dapat ditutup dalam waktu singkat, warna tekstur dan serat dapat diseragamkan sehingga
corak atau polanya bisa simetris.

B. Golongan Plywood
Berdasarkan penggunaannya, kayu lapis dikelompokkan menjadi dua yaitu
1. Kayu lapis konstruksi dan industrial

2. Kayu lapis hardwood dan dekoratif

Berdasarkan jenis perekat yang digunakan, kayu lapis dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Kayu lapis interior, yaitu kayu lapis yang penggunaannya ada di dalam ruangan atau
dengan kata lain kayu lapis tidak langsung terpapar oleh kondisi luar ruangan. Perekat
yang digunakan adalah perekat interior seperti UF, MF, dan MUF
2. Kayu lapis eksterior, yaitu kayu lapis yang penggunaannya di luar ruangan yang
terpapar langsung dengan kondisi luar ruangan. Perekat yang digunakan adalah
perekat eksterior seperti PF

Berdasarkan veneer permukaannya, kayu lapis digolongkan menjadi dua yaitu


1. Ordinary plywood, yaitu kayu lapis yang veneer permukaannya dihasilkan dari
proses rotary cutting
2. Fancy plywood, yaitu kayu lapis yang veneer permukaannya dihasilkan dari
proses slice cutting atau half-rotary cutting

C. Jenis-Jenis Plywood
Kayu lapis memiliki beberapa jenis yang berbeda serta untuk tujuan penggunaan yang
berbeda pula. Jenis-jenis kayu lapis tersebut adalah :
1. Soft Plywood, yaitu panel kayu lapis yang lunak yang terbuat dari kayu cedar, cemara,
pinus, atau redwood (pohon jarum/konifer). Kayu lapis jenis ini biasanya digunakan
untuk konstruksi dan keperluan industri
2. Hardwood Plywood, yaitu kayu lapis yang terbuat dari kelompok pohon angiosperma.
Kayu lapis jenis ini ditandai dengan kekuatan yang sangat baik, kekakuan kayu, dan
ketahanannya terhadap rayap. Cocok untuk lantai dengan beban yang berat serta
struktur dinding
3. Tropical Plywood, yaitu kayu lapis yang dibuat dari berbagai spesies kayu tropis.
Receiving log Log grading
Pada awalnya kayu lapis tropis banyak diproduksi di kawasan Asia seperti Indonesia
dan Malaysia, namun saat ini Afrika juga sudah mulai memproduksi kayu lapis tropis
4. Aircraft Plywood, yaitu Log
kayucutting
lapis yang berkekuatan tinggi. Kayu lapis jenis ini
banyak dibuat dari kayu mahoni dan menggunakan Block grading
perekat dengan peningkatan
Peeling
ketahanan terhadap panas dan lembab
5. Marine Plywood, yaitu kayu lapis yang diproduksi dari face dan core veneer yang
lebih tahan lama sehingga Dryer
dapat berfungsi dalam waktu lebih lama pada kondisi
lembab dan basah, serta tahan terhadap delaminasi (pegelupasan permukaan kayu)
dan serangan jamur (fungi).
VeneerKayu lapis
selection & jenis ini banyak dibuat dari kayu keras tropis
6. Other Plywood, yaitu berbagai jenis
repairing kayu lapis yang dirancang untuk memenuhi
standar industri. Misalkan ketahanan kayu lapis terhadap apiresin
Receiving yang ditingkatkan
dengan penggunaan bahan kimia
LAY UP
Glue mixing
D. Jumlah produksi Plywood
Pada area proses produksi, Glue
total spreading
lead time untuk proses adalah sebesar 158,6 menit atau
0,11 hari. Rata-rata hasil produksi plywood adalah sebesar 11.090 m3 per bulan atau sebesar
Repairing
Cold rata-rata
443,6 m3 setiap harinya. Sedangkan press raw material atau log kayu yang digunakan
untuk produksi setiap harinya adalah sebesar 450 m3.
Hot press
Spray / catcher
Cutting

Sanding

Sorting
Laboratory test
Grading

Marking
Packing

Shipping
Gambar 1. Alur proses produksi kayu lapis PT. Kutai Timber Indonesia

UNIT PRODUKSI PT KTI PROBOLINGGO

Proses Produksi Kayu Lapis (Plywood)


1. Penyimpanan log
Kayu yang tersimpan dalam log pond atau log yard disusun berdasarkan jenis,
kualitas, dan kelas kuatnya. log pond atau log yard merupkan tempat penampungan
log, ada dua cara yaitu berbentuk kolam perendaman dan lahan kering untuk
menampung log dengan sifat kayu yang mudah tenggelam (sinker). Adapun jenis
kayu yang digunakan dalam produksi kayu lapis di PT. Kutai Timber Indonesia
adalah meranti, kapur, palapi, mersawa, nyatoh, kenari, jelutung, agathis, matoa,
medang, dua bunga, sengon, pinus, dan terentang.
2. Pemotongan log
Log cutting atau pemotongan log adalah proses pemotongan log kayu menjadi
potongan-potongan tag diinginkan sesuai dengan kebutuhan untuk produksi
plywood. Setelah log diambil dari tempat penyimpanan, log dipotong
menggunakan chainsaw.
3. Pengulitan log
Log dikuliti menggunakan mesin barker. Log yang dikuliti harus bersih dari benda-
benda keras seperti kerang, pasir,dan lainnya. Pengulitan log sangat penting agar
produksi kayu lapis lebih ekonomis. Proses selanjutnya adalah masuk ke dalam
kolam untuk dibersihkan dan di cek manual apakah bebas dari beerbagai macam
kotoran yang menempel pada batang kau seperti paku, besi dan batu
4. Pembuatan Veneer Menggunakan Rotary Lathe
Rotary adalah proses konversi atau mengubah log kayu menjadi lembaran core
menggunakan mesin. Sesudah log cutting, tahap selanjutnya masuk ke dalam
mesin rotary dengan digeser menggunakan alat hose dan/atau forklift. Di dalam
mesin ini, kayu yang terkategori baik langsung mengalami proses sehingga
dihasilkan kayu irisan yang diseut veneer. Sedangkan kayu yang terkategori kurang
baik, masuk ke mesin clipper untuk diluruskan dan diiris. Terdapat 6 mesin rotary
pada PT. Kutai Timber Indonesia Probolinggo dengan lebar 5 dan 9 kaki. Bagian
rotary merupakan faktor yang sangat menentukan mutu permukaan baik dalam
bentuk veneer face, veneer back, veneer core, dan veneer center core.

5. Pemotongan veneer menggunakan clipper


Pemotongan veneer bertujuan untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan, selain
itu pada tahap ini juga dilakukan seleksi terhadap veneer. Veneer yang tidak
terpakai dapat digunakan untuk bahan baku boiler.
6. Pengeringan
Pada bagian ini, kayu dipotong-potong agar masuk mesin dryer dengan mudah, di
dalam mesin ini venner yang didapat kemudian dipanaskan antara suhu 170oC-
200oC dengan veneer rata-rata 40m. apabila veneer yang keluar masih basah, maka
veneer tersebut dimasukkan kembali ke mesin dryer sehingga didapatkan veneer
kering. Terdapat 4 mesin pengering yang dimiliki oleh PT. Kutai Timber Indonesia
dengan 2 tipe, yaitu continous dryer dan roll dryer. Kedua mesin tersebut
mengeringkan veneer dengan kadar air dan ketebalan yang berbeda. Continous
dryer digunakan untuk mengeringkan veneer yang tipis, sementara roll dryer untuk
mengeringkan veneer yang lebih tebal. Veneer face dan back dikeringkan hingga
mencapai kadar air maksimal 12-17% dan kadar air maksimal 10% untuk veneer
core.
7. Penyambungan atau perbaikan veneer (Arrangement)
Arrangement adalah proses repair, seperti penutupan lubang, bercak dan noda pada
core dan face/back sesuai standart yang ada. Veneer yang terputus-putus dapat
disambung kembali menggunakan mesin jointer. Terdapat 3 jenis mesin jointer
yaitu face composser, core builder, dan scarf veneer composser. Mesin jointer ini
digunakan untuk menyambung veneer dengan arah serat tertentu. Di dalam mesin
ini dilakukan pemilihan antara yang bagus dan kurang bagus. Veneer yang
terkategori baik langsung menuju proses selanjutnya sedangkan yang kurang baik
dilakukan perbaikan secara manual.
8. Pelaburan perekat
Veneer kemudian saling direkatkan menggunakan perekat yang disesuaikan dengan
tujuan penggunaan kayu lapis. Perekat dilaburkan ke 12 kedua sisi veneer core
menggunakan mesin spreader. Terdapat 5 unit mesin spreader.
9. Pengempaan
Terdapat 2 tahap pengempaan, yaitu kempa dingin dan dilanjutkan dengan kempa
panas. Kempa dingin bertujuan untuk meratakan perekat dan membantu penetrasi
perekat ke dalam pori-pori kayu. Kempa panas bertujuan untuk menyatukan antar
veneer dan membantu pengerasan perekat. Terdapat 10 unit mesin kempa dingin
dan 4 unit mesin kempa panas dengan jumlah opening 30, 35, dan 40. Kayu lapis
yang terbentuk kemudian dilewatkan ke mesin roll catcher untuk mengurangi emisi
formaldehid.
10. Finishing
Finishing terdiri dari:
a. Meratakan ukuran kayu lapis dengan double saw.
b. Pendempulan, dilakukan secara manual untuk menutupi kerusakan pada veneer
c. Pengampelasan menggunakan mesin sander guna meratakan permukaan kayu
lapis. Pengampelasan dilakukan sebanyak tiga kali, yakni dengan menarik,
mundur dan menarik lagi sampai halus.
d. Pemilihan mutu (grading)
e. Pengemasan, dilakukan setelah pengujian mutu kayu lapis.

Source :

Indiani, D. 2014. Efisiensi Pemanfaatan Bahan Baku Kayu Lapis Di Pt. Kutai Timber
Indonesia, Probolinggo-Jawa Timur. Skripsi. Departemen Hasil Hutan Fakultas
Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rahman, Nur Muhammad Azizur. 2015. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat) Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Kutai Timber Indonesia
Probolinggo. Skripsi. Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan
Kerja. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Jember. Jember.

Margianti, Yulia. 2015. Optimalisasi Total Quality Excellence pada PT. Kutai Timber
Indonesia (KTI) melalui Perbaikan Proses Produksi menggunakan Metode Valisat.
Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Jember. Jember.

Sumber :

djpen.kemendag.go.id/.../data/.../38068-market-brief-plywood.pdf

jurnal ilmiah

judul : penerapan lean menufacturing dengan metode VSM dan FMEA


untuk mengurangi waste pada produk plywood
peneliti : Rahmad Hidayat, Ishardita Pambudi Tama, Remba Yanuar Efranto Uiversitas
Brawijaya

tahun : tidak diketahui

kota : Malang

Anda mungkin juga menyukai