Pengertian Plywood
Konstruksi/komposisi Plywood
Dalam satu plywood itu terdiri dari beberapa jenis veneer yang disusun zig-
zag, kemudian direkatkan. Veneer-veneer tersebut terdiri dari Face veneer,
Short Core Veneer, Long Core Veneer, dan Back veneer
Face veneer yaitu Veneer yang berada di bagian atas. Veneer ini memiliki
permukaan yang halus dan tidak terdapat cacat sedikitpun, veneer ini
dikupas dengan serat kayu memanjang.
Short Core Veneer yaitu veneer yang berada di bagian tengah plywood,
memiliki permukaan kasar, dan jika terdapat mata kayu busuk, maka akan
di patching dengan veneer yang utuh. Veneer ini dikupas dengan serat
kayu melebar.
Long Core Veneer yaitu veneer yang berada di tengah-tengah plywood,
Veneer ini sama dengan Short Core Veneer namun dikupas dengan serat
kayu memanjang.
Back veneer yaitu Veneer yang berada di bagian belakang plywood,
memiliki permukaan halus sana dengan Face veneer namun terdapat
patching akibat mata kayu busuk.
Pembagian Grade/Kelas menurut kualitas
Pemilihan bahan baku kayu atau sering disebut log dan jenis lem yang
digunakan menjadi salah satu penentu dalam menentukan Grade suatu
plywood. Jenis log yang biasa digunakan untuk pembuatan bahan baku
plywood yaitu Albasia/Sengon/Falcata, jabon, meranti, dan lain sebagainya.
Kayu-kayu tersebut dipilih karena memiliki sifat yang ringan namun kuat.
Plywood terbagi dalam beberapa Grade yaitu LOKAL dan EKSPORT. Grade
lokal biasanya dipasarkan di dalam negeri saja seperti, Surabaya,
Kalimantan, Sumatera, Jakarta, dan lain-lain. Sedangkan Grade eksport
dipasarkan ke mancanegara seperti, Jepang, Taiwan, China, Singapura, dan
lain-lain.
1. Grade lokal
Grade ini biasanya memiliki kualitas yang kurang baik. Pada umumnya
ukuran Plywoodnya yaitu 122 cm x 244 cm tergantung dari permintaan
buyer/konsumen. Proses perekatan pada Plywood jenis ini menggunakan lem
atau Glue type T2MR atau dibawahnya yang khusus dibuat untuk Plywood
kualitas rendah. Tebal dari Plywood jenis lokal ini relatif tipis yaitu sekitar 2,5
mm - 5,0 mm tergantung dari permintaan buyer.
2. Grade eksport
Plywood dengan Grade eksport memiliki kualitas yang sangat baik, dan juga
memiliki pengawasan yang sangat ketat saat proses produksi dan Quality
Control juga diperketat. Pemilihan log dengan kualitas yang baik akan
menghasilkan produk plywood yang berkualitas, karena jika salah dalam
pemilihan log maka plywood yang dihasilkan juga akan menurun kualitasnya,
dan otomatis akan turun pula harga jualnya.
Plywood ini menggunakan glue type T2*4 atau diatasnya yang memang
berkualitas baik. Sebuah pabrik industry plywood tidak bisa sembarangan
mengolah produknya menjadi produk ekspor, karena untuk bisa memproduksi
bahan ekspor dibutuhkan SERTIFIKAT MUTU AGUNG dari JAS (Japanese
Agricultural Standard), dan untuk mendapatkannya, sebuah perusahaan
harus lulus dalam pengujian kualitas produk dalam Sertifikasi JAS
Grade eksport sendiri masih terbagi menjadi beberapa Grade yaitu, G1, G2,
UTY, UTY BTR, dan BB/CC. Setiap pabrik memiliki sebutan berbeda untuk
grade plywood tersebut, sebagian ada juga yang memberi grade dengan
angka 1, 2, 3, dan 4.
Ada juga Grade FLOOR BASE yang biasanya diaplikasikan untuk lantai,
grade ini memiliki keistimewaan tersendiri karena tidak boleh ada cacat
sedikitpun baik tampilan luar maupun dalamnya, dalam proses pembuatannya
pun harus diawasi oleh beberapa ahli yang berpengalaman dibidangnya.
Untuk ukurannya tergantung dari permintaan buyer/konsumen, dan biasanya
untuk produk ekspor yaitu 91 cm x 182 cm, namun ada juga yang 122 cm x
244 cm dengan tebal 2,5 mm - 15,0 mm..
Plain sawn
Log dibelah mengikuti arah yang selalu sama. metode paling efisien untuk
kayu log yang berbentuk penampang bundar. Hasil permukaan arah serat
bervariasi dari serat lurus ke serat berbunga.
Riftsawn
Sangat sulit dan lama dalam pelaksanaannya. Log dibelah dulu pada
bagian tengah menjadi papan (ini bagian paling tinggi kualitasnya) lalu
empat potongan lainnya dibelah ke arah radial log (ke pusat radius). Besar
sekali limbah yang dihasilkan tapi hasil kayu gergajian akan memiliki serat
yang selalu lurus dan sangat kecil kemungkinan perubahan bentuk karena
penyusutan.
Quartersawn
Diawali pembelahan menjadi empat bagian ke arah pusat radius, lalu
masing-masing bagian dibelah searah dengan radius kayu log. memiliki
nilai ekonomis tinggi dan efisiensi lebih baik.
Gluing
Aplikasi bahan lem menggunakan roller coater sistem dan lem yang
digunakan adalah jenis urea resin atau phenol-Formaldehyde. Jenis lem
yang mengandung formaldehyde diketahui kurang baik untuk kesehatan
dan lingkungan yang mana bahan kimia yang digunakan untuk membuat
lem ini bisa mengakibatkan penyakit kanker.
Oleh karena itulah beberapa konsumen besar saat ini mensyaratkan pabrik
furniture mereka untuk menggunakan papan buatan yang bebas dari
kandungan formaldehyde dengan cara melakukan test secara berkala.
Pressing
Lapisan-lapisan vinir diatur di bawah mesin press dengan tekanan tinggi
hingga ketebalan yang diinginkan. Sebuah mesin press plywood bisa
memuat sekaligus untuk 50 lembar plywood dalam sekali tekan selama 3-4
menit.
Dengan jenis lem yang berbeda, pressing bisa dilakukan dengan 2 metode
yang berbeda, hot press dan cold press.
Hot Press : Lazim dilakukan untuk plywood dengan bahan baku softwood
dengan suhu mencapai 120 °C selama hampir 10 menit. Akurasi waktu
pengepressan, tingginya tekanan dan temperatur sangat penting pada
proses ini.
Cold Press : Dilakukan dengan alat tekan hidrolik atau putar. Jenis lem
yang digunakan biasanya adalah resin atau urea-formaldehyde yang
memiliki proses pengeringan lebih lama. Pengepresan dilakukan selama 4-
24 jam.
Hot Press Machine :
Cutting, Sanding
Lembaran-lembaran plywood yang telah kering kemudian di potong sesuai
dengan ukuran standar arah panjang dan lebar. Permukaan plywood
dihaluskan dengan mesin amplas dan cacat-cacat produksi dibersihkan
atau diperbaiki.
Quality Control dan Packing
Terdapat grade kualitas pada plywood yang dikenal dengan standar
kualitas A hingga C. A mewakili kualitas paling tinggi dan C kualitas paling
rendah. Standar kualitas untuk plywood antara lain: tidak terdapat 'overlap'
vinir atau terkelupas, warna dan serat kayu dan akurasi ketebalan plywood.
Cacat Plywood :
Cacat adalah suatu kelainan yang terdapat pada kayu lapis yang dapat
mempengaruhi mutu kayu lapis tersebut. Tipe cacat pada kayu lapis
terbagi atas beberapa yaitu:
• Cacat alami adalah cacat yang terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang
disebabkan oleh faktor alami.
• Cacat teknis adalah cacat yang terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang
disebabkan oleh faktor teknis atau proses pengolahan.
• Cacat amplas adalah cacat yang terjadi pada saat pengamplasan.
• Cacat kempa adalah cacat yang terjadi pada saat pengempaan.
• Cacat pisau adalah cacat yang terjadi pada saat pengupasan.
• Celah adalah cacat terbuka (alur) yang terjadi akibat kurang rapatnya
sambungan venir. Pecah adalah terpisahnya serat kayu.
1. AB Grade
2. C Grade
3. D Grade
4. E Grade