Anda di halaman 1dari 10

PlyWood

Pengertian Plywood

Secara bahasa Plywood berarti kayu lapis. Sedangkan menurut istilah


yangdiambil dari Wikipedia Indonesia, Plywood atau sering disebut
Tripleks atauMultipleks adalah sejenis papan pabrikan yang terdiri dari
lapisan kayu(Veneer) yang direkatkan bersama-sama dengan
menggunakan lem (glue).Plywood sering digunakan sebagai alternatif
bahan bangunan yang dinilaiekonomis dan juga tahan terhadap lekukan
dan perubahan cuaca. Biasanyadaerah dengan iklim tropis
menggunakan Plywood sebagai material bangunan,karena lebih tahan
terhadap perubahan cuaca dan gempa. Selain ekonomis dantahan
terhadap perubahan cuaca, bahan ini juga mudah untuk diaplikasikan
dantidak membutuhkan keahlian khusus dalam menggunakannya

Konstruksi/komposisi Plywood
Dalam satu plywood itu terdiri dari beberapa jenis veneer yang disusun zig-
zag, kemudian direkatkan. Veneer-veneer tersebut terdiri dari Face veneer,
Short Core Veneer, Long Core Veneer, dan Back veneer

 Face veneer yaitu Veneer yang berada di bagian atas. Veneer ini memiliki
permukaan yang halus dan tidak terdapat cacat sedikitpun, veneer ini
dikupas dengan serat kayu memanjang.
 Short Core Veneer yaitu veneer yang berada di bagian tengah plywood,
memiliki permukaan kasar, dan jika terdapat mata kayu busuk, maka akan
di patching dengan veneer yang utuh. Veneer ini dikupas dengan serat
kayu melebar.
 Long Core Veneer yaitu veneer yang berada di tengah-tengah plywood,
Veneer ini sama dengan Short Core Veneer namun dikupas dengan serat
kayu memanjang.
 Back veneer yaitu Veneer yang berada di bagian belakang plywood,
memiliki permukaan halus sana dengan Face veneer namun terdapat
patching akibat mata kayu busuk.
Pembagian Grade/Kelas menurut kualitas
Pemilihan bahan baku kayu atau sering disebut log dan jenis lem yang
digunakan menjadi salah satu penentu dalam menentukan Grade suatu
plywood. Jenis log yang biasa digunakan untuk pembuatan bahan baku
plywood yaitu Albasia/Sengon/Falcata, jabon, meranti, dan lain sebagainya.
Kayu-kayu tersebut dipilih karena memiliki sifat yang ringan namun kuat.

Plywood terbagi dalam beberapa Grade yaitu LOKAL dan EKSPORT. Grade
lokal biasanya dipasarkan di dalam negeri saja seperti, Surabaya,
Kalimantan, Sumatera, Jakarta, dan lain-lain. Sedangkan Grade eksport
dipasarkan ke mancanegara seperti, Jepang, Taiwan, China, Singapura, dan
lain-lain.

1. Grade lokal
Grade ini biasanya memiliki kualitas yang kurang baik. Pada umumnya
ukuran Plywoodnya yaitu 122 cm x 244 cm tergantung dari permintaan
buyer/konsumen. Proses perekatan pada Plywood jenis ini menggunakan lem
atau Glue type T2MR atau dibawahnya yang khusus dibuat untuk Plywood
kualitas rendah. Tebal dari Plywood jenis lokal ini relatif tipis yaitu sekitar 2,5
mm - 5,0 mm tergantung dari permintaan buyer.

2. Grade eksport
Plywood dengan Grade eksport memiliki kualitas yang sangat baik, dan juga
memiliki pengawasan yang sangat ketat saat proses produksi dan Quality
Control juga diperketat. Pemilihan log dengan kualitas yang baik akan
menghasilkan produk plywood yang berkualitas, karena jika salah dalam
pemilihan log maka plywood yang dihasilkan juga akan menurun kualitasnya,
dan otomatis akan turun pula harga jualnya.

Plywood ini menggunakan glue type T2*4 atau diatasnya yang memang
berkualitas baik. Sebuah pabrik industry plywood tidak bisa sembarangan
mengolah produknya menjadi produk ekspor, karena untuk bisa memproduksi
bahan ekspor dibutuhkan SERTIFIKAT MUTU AGUNG dari JAS (Japanese
Agricultural Standard), dan untuk mendapatkannya, sebuah perusahaan
harus lulus dalam pengujian kualitas produk dalam Sertifikasi JAS

Grade eksport sendiri masih terbagi menjadi beberapa Grade yaitu, G1, G2,
UTY, UTY BTR, dan BB/CC. Setiap pabrik memiliki sebutan berbeda untuk
grade plywood tersebut, sebagian ada juga yang memberi grade dengan
angka 1, 2, 3, dan 4.

Ada juga Grade FLOOR BASE yang biasanya diaplikasikan untuk lantai,
grade ini memiliki keistimewaan tersendiri karena tidak boleh ada cacat
sedikitpun baik tampilan luar maupun dalamnya, dalam proses pembuatannya
pun harus diawasi oleh beberapa ahli yang berpengalaman dibidangnya.
Untuk ukurannya tergantung dari permintaan buyer/konsumen, dan biasanya
untuk produk ekspor yaitu 91 cm x 182 cm, namun ada juga yang 122 cm x
244 cm dengan tebal 2,5 mm - 15,0 mm..

Harga Multiplek Plywood :


Spesifikasi Barang Satuan Harga (Rp)

Triplek 2mm 122×244 lembar Rp. 32.850,-


Triplek 3mm 122×244 lembar Rp. 44.850,-
Triplek 4mm 122×244 lembar Rp. 55.850,-
Triplek 6mm 122×244 lembar Rp. 69.850,-

Triplek 9mm 122×244 lembar Rp. 98.850,-


Triplek 12mm 122×244 lembar Rp. 144.850,-

Triplek 15mm 122×244 lembar Rp. 179.850,-


Triplek 18mm 122×244 lembar Rp. 205.850,-
Beberapa metode pembelahan kayu log sebelum dibuat plywood :

Plain sawn
Log dibelah mengikuti arah yang selalu sama. metode paling efisien untuk
kayu log yang berbentuk penampang bundar. Hasil permukaan arah serat
bervariasi dari serat lurus ke serat berbunga.

Riftsawn
Sangat sulit dan lama dalam pelaksanaannya. Log dibelah dulu pada
bagian tengah menjadi papan (ini bagian paling tinggi kualitasnya) lalu
empat potongan lainnya dibelah ke arah radial log (ke pusat radius). Besar
sekali limbah yang dihasilkan tapi hasil kayu gergajian akan memiliki serat
yang selalu lurus dan sangat kecil kemungkinan perubahan bentuk karena
penyusutan.

Quartersawn
Diawali pembelahan menjadi empat bagian ke arah pusat radius, lalu
masing-masing bagian dibelah searah dengan radius kayu log. memiliki
nilai ekonomis tinggi dan efisiensi lebih baik.

Proses Pengerjaan Plywood


Memilih Log
Langkah pertama dalam pembuatan papan buatan adalah memilih log. Log
dipilih berdasarkan kelurusan dan diameternya bundar atau tidak. Log yang
baik untuk pembuatan plywood adalah yang bebas dari mata kayu.

Debarking hingga Vinir Drying


Proses ini persis seperti yang dijelaskan pada proses pembuatan vinir. Dari
Proses Pembersihan kulit dan benda asing ( Paku, Batu, dll ) sampai
proses pengupasan di Rotary dan akhirnya masuk dalam Drying Machine.

Gluing
Aplikasi bahan lem menggunakan roller coater sistem dan lem yang
digunakan adalah jenis urea resin atau phenol-Formaldehyde. Jenis lem
yang mengandung formaldehyde diketahui kurang baik untuk kesehatan
dan lingkungan yang mana bahan kimia yang digunakan untuk membuat
lem ini bisa mengakibatkan penyakit kanker.
Oleh karena itulah beberapa konsumen besar saat ini mensyaratkan pabrik
furniture mereka untuk menggunakan papan buatan yang bebas dari
kandungan formaldehyde dengan cara melakukan test secara berkala.

Terdapat beberapa standar ukuran dan metode pengetesan untuk bahan


kimia ini. Grade paling tinggi adalah E0 yang berarti NOL emisi. Kemudian
terdapat grade E1, E2 san seterusnya.
Glue Mixer :

Pressing
Lapisan-lapisan vinir diatur di bawah mesin press dengan tekanan tinggi
hingga ketebalan yang diinginkan. Sebuah mesin press plywood bisa
memuat sekaligus untuk 50 lembar plywood dalam sekali tekan selama 3-4
menit.
Dengan jenis lem yang berbeda, pressing bisa dilakukan dengan 2 metode
yang berbeda, hot press dan cold press.

Hot Press : Lazim dilakukan untuk plywood dengan bahan baku softwood
dengan suhu mencapai 120 °C selama hampir 10 menit. Akurasi waktu
pengepressan, tingginya tekanan dan temperatur sangat penting pada
proses ini.

Cold Press : Dilakukan dengan alat tekan hidrolik atau putar. Jenis lem
yang digunakan biasanya adalah resin atau urea-formaldehyde yang
memiliki proses pengeringan lebih lama. Pengepresan dilakukan selama 4-
24 jam.
Hot Press Machine :

Cold Press Machine :

Cutting, Sanding
Lembaran-lembaran plywood yang telah kering kemudian di potong sesuai
dengan ukuran standar arah panjang dan lebar. Permukaan plywood
dihaluskan dengan mesin amplas dan cacat-cacat produksi dibersihkan
atau diperbaiki.
Quality Control dan Packing
Terdapat grade kualitas pada plywood yang dikenal dengan standar
kualitas A hingga C. A mewakili kualitas paling tinggi dan C kualitas paling
rendah. Standar kualitas untuk plywood antara lain: tidak terdapat 'overlap'
vinir atau terkelupas, warna dan serat kayu dan akurasi ketebalan plywood.

Cacat Plywood :
Cacat adalah suatu kelainan yang terdapat pada kayu lapis yang dapat
mempengaruhi mutu kayu lapis tersebut. Tipe cacat pada kayu lapis
terbagi atas beberapa yaitu:
• Cacat alami adalah cacat yang terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang
disebabkan oleh faktor alami.
• Cacat teknis adalah cacat yang terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang
disebabkan oleh faktor teknis atau proses pengolahan.
• Cacat amplas adalah cacat yang terjadi pada saat pengamplasan.
• Cacat kempa adalah cacat yang terjadi pada saat pengempaan.
• Cacat pisau adalah cacat yang terjadi pada saat pengupasan.
• Celah adalah cacat terbuka (alur) yang terjadi akibat kurang rapatnya
sambungan venir. Pecah adalah terpisahnya serat kayu.

Klasifikasi Grade Plywood :

1. AB Grade

Penumpukan ( Staggering ) Max 25.4mm Diagonal


Retakan Tertutup ( Closed Splits ) Max 305mm dan 1 per lembar
Retakan Terbuka ( Open Splits ) Tidak ada
Sambungan yang terbuka (Open Joint) Tidak ada
Mata kayu yang sangat kecil Jarang
Mata kayu yang kecil Tidak ada
Perbedaan warna Tidak ada
Lubang mata kayu Tidak ada
Tambalan Tidak ada

2. C Grade

Penumpukan ( Staggering ) Max 25.4mm Diagonal


Retakan Tertutup ( Closed Splits ) Max 455mm dan 2 per lembar
Retakan Terbuka ( Open Splits ) 1.6mm x max 255mm, 1 per lembar
Sambungan yang terbuka (Open Joint) 1.6mm x max 305mm, 1 per lembar
Mata kayu yang sangat kecil Jarang dan Menyebar
Mata kayu yang kecil Tidak ada
Perbedaan warna Tidak Sangat Sedikit
Lubang mata kayu Tidak ada
Tambalan Tidak ada

3. D Grade

Penumpukan ( Staggering ) Max 25.4mm Diagonal


Retakan Tertutup ( Closed Splits ) Max 610mm dan 3 per lembar
Retakan Terbuka ( Open Splits ) 1.6mm x max 355mm, 1 per lembar
Sambungan yang terbuka (Open Joint) 1.6mm x max 455mm, 1 per lembar
Mata kayu yang sangat kecil Jarang dan Mencolok
Mata kayu yang kecil ada
Perbedaan warna ada
Lubang mata kayu Tidak ada
Tambalan Tidak ada

4. E Grade

Penumpukan ( Staggering ) Max 25.4mm Diagonal


Retakan Tertutup ( Closed Splits ) Max 800mm dan 4 per lembar
Retakan Terbuka ( Open Splits ) 1.6mm x max 800mm, 1 per lembar
Sambungan yang terbuka (Open Joint) 1.6mm x max 800mm, 1 per lembar
Mata kayu yang sangat kecil Tidak terbatas
Mata kayu yang kecil ada
Perbedaan warna ada
Lubang mata kayu Max 30mm Diameter
Tambalan ada

Keuntungan menggunakan Plywood


Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan kayu lapis jika
dibandingkan dengan penggunaan kayu lain adalah :
1. Kembang susut pada arah memanjang dan melebar jauh lebih kecil,
sehingga merupakan bahan yang memiliki stabilitas dimensi yang lebih
baik
2. Mempunyai ketahanan lebar besar terhadap belahan dan retak.
3. Memungkinkan penggunaaan lembaran-lembaran papan yang lebih
besar.
4. Memungkinkan penggunaan lembaran-lembaran papan berbentuk
kurva.
5. Memunkinklan kayu lapis digunakan lebih efisien
6. Ringannya kayu lapis hinga memudahkan perlakuan kayu lapis pada
pembuatan-pembuatan barang tertentu.
7. Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas
8. Mampu menahan paku dan sekrup lebih baik.

kelemahan menggunakan Plywood


Daya tahan yang dimiliki oleh triplek terhadap cuaca yang ekstrim secara
terus-menerus tidak lebih bagus daripada kayu solid.
Triplek tidak cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat dan
perabotan rumah tangga yang bersifat outdoor.
Pengangkutan triplek dari tempat pembelian ke lokasi pengerjaan harus
dilakukan dengan hati-hati mengingat ukuran ketebalannya yang tipis.
Kadang-kadang ditemukan triplek yang mempunyai permukaan kurang
halus dan bergelombang.
Penggabungan beberapa lembaran triplek harus memakai paku tembak
agar hasilnya lebih maksimal dan rapi.
Tingkat presisi pada sisi ketebalannya kurang bagus, khususnya apabila
permukaan triplek sudah bergelombang.
Dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi untuk melakukan finishing pada
triplek supaya hasilnya sesuai keinginan.

Anda mungkin juga menyukai