Anda di halaman 1dari 14

KAYU LAMINASI

KELOMPOK III
SAIFULLAH AHSAN F11217046
HAMZAH HASANUDDIN F11217048
DWI SISWANTO F11217042
RINALDY R MANGKONA F11217043
ADHE INDRAYANA F11217044
SEJARAH TEKNOLOGI LAMINASI KAYU

• Wood lamination pertama kali diaplikasikan di benua Eropa sebagai


bagian dari konstruksi auditorium di Basel, Swiss pada 1893. Pada
masa tersebut, teknologi yang diaplikasikan masih sangat
sederhana. Bahkan lem yang digunakan bukan lem waterproof.
Sehingga, kayu laminasi hanya dapat bertahan pada kondisi indoor
yang kering.
• Perkembangan teknologi lem di Amerika pasca Perang Dunia I lah
yang kemudian ikut meningkatkan teknologi laminasi untuk
kayu.Salah satu lengkung laminasi pertama yang dibuat dapat
ditemukan pada gedung USDA Forest Service, Forest Product
Laboratory, Madison. Semenjak itu, teknologi laminasi kayu makin
berkembang hingga memasuki dekade 1950 dengan dibuatnya
jembatan kayu memanfaatkan teknologi laminasi.
KAYU LAMINASI
Laminasi kayu atau dalam istilah Inggris
disebut structural glued laminated timber
merupakan teknologi pengolahan kayu yang
telah lama dikenal. Teknologi ini dilakukan
dengan prinsip menyatukan beberapa lapis
kayu dengan bahan perekat dan tekanan.
Structural glued laminated timber dilakukan
searah panjang kayu untuk hasil dengan
bentuk sesuai keinginan. Ketebalan kayu
yang umum digunakan adalah 25-50 mm
(meski ada yang lebih tipis lagi). Teknologi
ini biasa diterapkan pada multipleks hingga
wood panneling (panel kayu).
SIFAT-SIFAT KAYU SECARA KIMIAWI

- Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-


macam

- Semua kayu bersifat anisotropik

- Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis

- Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat


terbakar terutama dalam keadaan kering.
• Bahan Alami yang dapat • Kayu mudah diserang
diperbaharui oleh serangga pemakan
kayu seperti rayap atau
• Dapat dibuat dengan serangga lainnya
berbagai macam desain • Mengandung air dan
dan warna berpengaruh besar
• Memberi efek hangat terhadap bentuk kayu
• Terbatasnya diameter
• Bahan penyekat yang
kayu menjadikan sulit
baik pada perubahan untuk mendapatkan
suhu di luar rumah bahan baku yang lebar
• Dapat meredam suara • Kayu mudah terbakar
terutama dalam keadaan
kering
Syarat Kayu sebagai Bahan Bangunan:
• Mampu menahan bermacam-macam beban yang
bekerja dengan
• Aman dalam jangka waktu yang direncanakan;
• Mempunyai ketahanan dan keawetan yang
memadai melebihi umur pakainya;
• Serta mempunyai ukuran penampang dan
panjang yang sesuai dengan pemakainnya dalam
konstruksi.
JENIS KAYU LAMINASI
Struktur Lentur Struktur Tekan
Merupakan laminasi untuk Merupakan teknologi laminasi
komponen yang terpasang untuk menahan tekanan
horizontal. Jenis laminasi ini sekaligus gaya lentur yang
tersusun dari kayu dengan searah dengan lebar laminasi.
kualitas berlainan untuk menahan
Aplikasinya biasa digunakan
gaya lentur tapi tetap ekonomis.
Kayu berkualitas ditempatkan di pada komponen vertikal.
bagian sisi luar terutama atas dan Kualitas kayu yang digunakan
bawahnya. seragam.
JENIS KAYU LAMINASI
Struktur Lengkung Struktur Runcing
Kombinasi kualitas material Balok kayu laminasi
kayu yang efisien pada jenis diruncingkan. Tujuannya untuk
laminasi struktur lengkung memenuhi kebutuhan
hampir sama dengan kayu pad arsitektur, mempermudah
struktur horizontal. Tegangan pengeringan, menyediakan
serta tekanan dianalisa atap lengkung, serta untuk
sebagai gaya tangensial yang memenuhi persyaratan dinding
bekerja di bagian lengkung yang harus lebih rendah di
struktur. ujung tiangnya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KAYU LAMINASI

Keunggulan
• Ukuran kayu dapat dibuat sesuai keinginan
• Tidak tergantung besar pohon
• Dapat membuat penampang lengkung
• Material mudah didapat
• Harga terjangkau
• Me-recycle material bekas/sisa

Kekurangan
• Biaya yang besar untuk pembuatan kayu berlapis banyak
• Diperlukan alat khusus dan juga tenaga ahli
PROSES DALAM PEMBUATAN KAYU LAMINASI

Untuk menghasilkan kayu laminasi yang panjang, dapat dilakukan penyambungan


Penyambungan kayu. Salah satunya dengan metode finger joint. Pengawasan yang ketat perlu
dilakukan agar memenuhi syarat kekuatan serta daya tahan laminasi kayu.

Tahapnya:
Pengeleman  Pengamplasan kayu
 Pemberian lem atau perekat
 Penekanan
 Pengujian
Pengawetan Jika kayu akan diawetkan disarankan menggunakan
Kayu bahan pengawetan pada kayu laminasi yang sudah
jadi. Baik pengawet water based maupun solvent

Proses lain yang harus diperhatikan adalah saat


Pembentukan pembentukan laminasi kayu, pembuatan lubang,
pemberian alat sambung, segel dan plastik
pembungkus, dll.
Sebelum proses finishing dilakukan, sisa-sisa
Finishing pengeleman harus dihilangkan terlebih dahulu.
Kualitas finishing yang dipersyaratkan sendiri
berbeda-beda dari mulai kriteria untuk industri,
arsitektural, maupun kualitas tinggi.
Proses Pembuatan Kayu Laminasi
Standard
ANSI/AITC A190.1
Merupakan standar Amerika Serikat yang mencakup peraturan
produksi, pengujian, hingga sertifikasi laminasi.

ASTM D3737 (ASTM 1997b)


Merupakan standar yang mencakup prosedur menentukan
design value untuk kayu laminasi struktural.

Untuk memenuhi kebutuhan pabrikasi dari laminasi struktural


kanada mengeluarkan CAN/CSA O122(CSA 1989).
Asal Design Value
ASTM D3737 (ASTM 1997b) mencakup prosedur menentukan
design value untukkayu laminasi struktural.
PENERAPAN KAYU LAMINASI DALAM DUNIA KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai