Anda di halaman 1dari 13

PANEL WOOD

1. Plywood

a. Kayu lapis atau plywood merupakan hasil perekatan/press dari beberapa lembaran
kayu/triplek/multiplek dengan tekanan tinggi.
b. Plywood biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga da furniture
c. Jumlah lapisan plywood (biasanya ganjil) yang berfungsi menambahkan kekuatan
sehingga terhindar dari penyusutan, pengembangan, maupun pelintir atau pecah.
d. Kayu lapis yang terdiri dari 3 lambar kayu disebut tripleks
e. Kayu lapis yang terdiri lebih dari 3 lembar kayu disebut multipleks
f. Ukuran plywood :
 Panjang : 1120 mm
 Lebar : 2440 mm
 Tebal : 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm
g. Karakteristik plywood :
 Mudah dibentuk
 Fleksibel
 Mudah Didaur ulang
 Murah
h. Kelebihan penggunaan plywood :
 Penggunaannya sangat praktis dan gampang dibentuk daripada produk-
produk sejenis.
 Mempunyai tingkat ketahanan yang tinggi terhadap penyusutan sehingga
bentuk dan ukurannya tidak gampang berubah.
 Tersedia dalam berbagai pilihan ukuran dan ketebalan yang lebih
bervariasi
 Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap perubahan cuaca yang ekstrim
serta daya tekuk yang dimiliki lebih bagus dibandingkan produk kayu
lainnya.
 Mempunyai struktur yang kokoh sehingga cocok sekali digunakan untuk
rangka utama pembuatan furniture.
 Bersifat anti air atau setidaknya lebih tahan terhadap air ketimbang jenis-
jenis kayu yang lain berkat adanya lapisan keras yang menyelubungi
permukaannya.
 Dibuat dengan ukuran yang presisi dan seragam, serta tekstur pada lapisan
permukaannya pun sangat halus.
i. Kekurangan penggunaan plywood :
 Daya tahan yang dimiliki oleh plywood terhadap cuaca yang ekstrim
secara terus-menerus tidak lebih bagus daripada kayu solid.
 Tidak cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat dan perabotan
rumah tangga yang bersifat outdoor.
 Pengangkutan plywood dari tempat pembelian ke lokasi pengerjaan harus
dilakukan dengan hati-hati mengingat ukuran ketebalannya yang tipis.
 Kadang-kadang ditemukan plywood yang mempunyai permukaan kurang
halus dan bergelombang.
 Penggabungan beberapa lembaran plywood harus memakai paku tembak
agar hasilnya lebih maksimal dan rapi.
 Tingkat presisi pada sisi ketebalannya kurang bagus, khususnya apabila
permukaan plywood sudah bergelombang.
 Dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi untuk melakukan finishing pada
plywood agar hasilnya sesuai keinginan.
j. Proses Produksi plywood :
 Pemilihan kayu/Log
Harus menggunakan log dengan kualitas ekspor dengan kualitas yang
sangan bagus, kemudian direndam kedalam air untuk mencegah log agar
tidak pecah akibat kering dan juga agar hasil veneer lebih halus
 Pengupasan log menjadi veneer
Menggunakan mesin Rotary (peeling atau spindles)
 Drying (pengeringan)
Menggunakan mesin dryer yang menghasilkan panas dari mesin boiler,
ada 2 jenis mesin Dryer yaitu, Press Dryer untuk veneer jenis S/C (short
core), dan Continous Dryer untuk veneer jenis F/B (face back) ddan L/C
(long core)
 Perbaikan dan setting veneer
Terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu Repair core dan Repair F/B. Dalam
tahap ini veneer yang terdapat cacat seperti mata kayu busuk, press mark,
kerak plat, dll. akan dilakukan patching dengan membuang cacat veneer
tersebut dan diganti dengan veneer yang utuh dengan pola berbentuk daun.
Jika terdapat veneer yang panjang atau lebarnya kurang dari standar, maka
akan dilakukan join dengan menyambungkan dengan veneer lain hingga
ukurannya memenuhi standar. Setelah di repair, veneer memasuki tahap
setting pada tahap ini veneer akan disusun dengan zig-zag untuk
mempermudah saat proses selanjutnya, dan ini juga bertujuan untuk
menyeleksi kembali jika terdapat cacat veneer yang belum direpair.
 Perakitan
Pada tahap ini, veneer yang sudah disetting akan dilakukan perakitan
dengan mesin Roller Glue. Veneer akan dirakit mulai dari 3 lapis, 5 lapis,
7 lapis, dan 9 lapis.
 Finishing
Pada tahap ini plywood memasuki beberapa proses yaitu Double Saw,
pada tahap ini plywood akan dipotong sesuai sisi rata kiri dan kanan.
Kemudian tahap Putty atau dempul, pada tahap ini plywood yang sudah
dipotong akan didempul dengan bahan khusus untuk menutupi celah yang
ada akibat proses repair yang kurang maksimal. Kemudian tahap
selanjutnya yaitu tahap Sanding, pada tahap ini plywood akan diamplas
menggunakan mesin Sander. Setelah itu plywood akan dimasukkan ke
mesin Sander Kalibrasi, ini untuk mengamplas plywood agar ketebalannya
sama rata.
 Grading
Beberapa produsen triplek melakukan proses grading untuk menentukan
level kualitas kayu yang akan berdampak pada harga plywood di pasaran.
Proses grading ini dilakukan menggunakan beberapa standar seperti
ukuran luas dan ketebalan, rata kanan-kiri, kehalusan permukaan kayu
hingga kualitas kayu.
 Packaging
Tahap ini plywood yang sudah lulus dari semua tahap uji kualitas pada
tahap sebelumnya akan dikemas, kemudian di stock di tempat yang telah
disediakan sebelum dikirim ke konsumen.
k. Finishing Plywood
Plywood biasanya menggunakan finising cat duco, melamik, natural wax, veneer,
HPL, Tacon, PVC.

2. MDF
a. MDF (Medium Density Fiberboard) merupakan jenis kayu olahan yang dibuat
dari serpihan kayu halus keras dan lunak yang dipadatkan. serbuk kayu halus
biasanya diambil dari sisa perkebunan atau bambu.
b. Dilihat dari kepadatannya kayu MDF lebih unggul dibandingkan kayu olahan
lain, seperti HDF (lebih mudah patah)dan Particle Board (mudah bengkok dan
rusak karena terlalu lentur).
c. Kayu MDF sering dimanfaatkan untuk furniture rumah rakitan sendiri (Diy),
kusen jendela, pintu, dan lainnya.
d. Ukuran MDF :
 Panjang : 1220 mm
 Lebar : 2440 mm
 Tebal : 3mm, 4mm, 6mm, 9mm, 12mm, 15mm, 18mm
e. Karakteristik MDF
 Tidak berpori
 Menggunakan bahan perekat dan lem untuk merekatkan dan membentuk
panel MDF
 Kuat dan padat
f. Kelebihan MDF
 Tekstur lebih halus
 Ringan
 Dapat menyerap suara
 Mudah dibentuk
 Tidak mudah patah
 Harganya terjangkau
g. Kekurangan MDF
 Sulit mengikat sekrup dan paku
 Tidak cocok untuk desain klasik, karena serat kayunya tidak terlihat
 Mudah lapuk dan rentan terhadap serangan jamur dan rayap
 Mudah rusak jika terkena air, karena menyerap air (tidak cocok di tempat
lembab)
h. Proses Pembuatan MDF
 Pertama, balok kayu harus dikupas kulitnya, lalu dipotong jadi ukuran 20
cm – 100 cm per bagian.
 Setelah itu balok tadi melewati proses screening untuk memisahkan balok
dengan paku dan logam.
 Selanjutnya balok akan diproses dan dibentuk jadi chips atau serpihan
kayu.
 Kemudian cuci dan rebus hingga lunak untuk memudahkan proses
pressing.
 Selanjutnya chips akan diberi campuran wax dan lem untuk meningkatkan
kualitas dan kekuatan jenis triplek ini.
 Lalu proses pembuatan MDF ini dilanjutkan dengan proses pressing.
Proses ini dilakukan menggunakan mesin pressing dengan tekanan dan
suhu yang tinggi. Proses ini juga melibatkan roll yang berguna untuk
menghaluskan dan mempercantik permukaan kayu.
 Setelah masuk proses pressing, tahap selanjutnya adalah pemotongan.
Untuk tahap ini, beberapa perusahaan atau pabrik akan memotong kayu
olahan ini dengan standar internasional, atau sekitar 1220 mm – 2440 mm.
i. Finishing MDF
Biasanya menggunakan HPL atau taconsheet sebagai finishing, dan juga bisa
dengan cat duco atau dengan top coat.

3. HDF

a. HDF atau High Density Fibreboard adalah serat kayu dengan kepadatan tinggi.
b. HDF terbuat dari kayu alami 80-85% dan sisanya adalah zat aditif untuk membuat
kekrasan dan pengikat kayu.
c. HDF biasanya digunakan untuk pembuatan panel lantai, papan display dan pintu.
d. Ukuran HDF
 Panjang : 1120 mm
 Lebar : 2440 mm
 Tebal : 3mm, 4.8 mm, 5.5mm
e. Karakteristik HDF
 Warna kayu (kuning, coklat) adalah warna khas kayu industri HDF
standar.
 Kepadatan rata-rata papan HDF adalah dari 800 - 1040kg / m3.
 Papan HDF relatif berat karena kepadatannya yang tinggi.
f. Kelebihan HDF
 Kayu industri HDF tahan terhadap goresan dan kelembaban, juga
mengatasi kerugian dari kayu alami.
 Kemampuan insulasi suara dan panas kayu juga sangat terhormat. Oleh
karena itu banyak digunakan di ruang kelas, kantor, hotel, rumah.
 Kekakuan kayu tinggi, mampu menahan beban yang cukup besar.
 Kemampuan mengencangkan sekrup HDF cukup baik, sehingga produk
furnitur selalu awet.
 Permukaan dekoratif yang mudah dicat atau ditekan seperti veneer,
laminasi, melamin, Karena permukaannya halus, halus dan homogen.
 Permukaan Papan HDF dapat menghasilkan serat dan vena hampir kayu
asli. Sementara papan aslinya berwarna kuning seperti kertas karton.
 Lebih dari 80% terbuat dari kayu alami sehingga ramah bagi kesehatan
manusia dan lingkungan.
 Ini adalah solusi yang berguna untuk furnitur dalam dan luar ruangan
seperti panel sekolah, furnitur, partisi ruangan atau pintu.
g. Kekurangan HDF
 Harganya lebih mahal dibandingkan MDF
 Mudah rusak jika terlalu sering terkena air
h. Proses Pembuatan HDF
 Kayu alami monolitik direbus dan dikeringkan dalam lingkungan bersuhu
tinggi (1.000-2.000°C)
 Setelah diolah menjadi bubur kayu, akan ditambahkan aditif untuk
meningkatkan kekerasan kayu dan mencegah rayap
 Bubur kayu yang telah ditambahkan aditif ditekan dengan mesin dan
dibentuk menjadi papan HDF
 Papan HDF yang telah di tekan dipotong sesuai bentuk yang dirancang
 Papan yang telah dipotong sesuai ukuran akan dilapisi dengan veneer dan
top coat (terbuat dari resin melamin yang ditambahkan serat kaca)
i. Finishing kayu HDF
Biasanya menggunakan HPL atau taconsheet sebagai finishing, dan juga bisa
dengan cat duco atau dengan top coat.

4. Block Board

a. Block Board adalah kayu olahan yang terdiri dari tiga lapisan, di mana lapisan
atas dan lapisan bawah terbuat dari serbuk kayu, sedangkan lapisan tengahnya
dari potongan-potongan kayu yang disusun sedemikian rupa.
b. Block Board biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan furniture kayu lunak,
kayunya kaku dan tebal sering kali digunakan meja, rak buku, tempat tidur dan
lainnya.
c. Ukuran Block Board
 Panjang : 1220 mm
 Lebar : 2440 mm
 Tebal : 16mm, 19mm, 25mm
d. Karakteristik Block Board
 Harga terjangkau
 Permukaan halus
 Kuat dan ringan
e. Kelebihan Block Board
 Papan jenis ini memiliki tingkat kestabilan kualitas yang sangat baik. Oleh
karena itulah, papan ini bisa digunakan dengan baik pada daerah dengan
kelembaban yang tinggi sekalipun.
 Harga dari blockboard juga tidaklah mahal, sehingga siapapun bisa
membeli dan menggunakannya dengan mudah tanpa harus mengeluarkan
budget yang mahal.
 Kayu yang sudah dikeringkan memiliki ketahanan lebih tinggi, sehingga
lebih kecil kemungkinan untuk bisa terjadinya pemuaian hingga membuat
kayu menjadi bengkok bahkan patah.
 Papan ini juga tidak akan mudah rusak atau hancur apabila dimasukkan
baut, sekrup dan rel untuk proses pemasangannya. Konstruksinya yang
padat dan tidak ringkih membuat proses pemasangan menjadi lebih mudah
dilakukan.
 Bobotnya yang ringan juga akan semakin mempermudah Anda untuk
memasang dan membuat furniture sendiri di rumah tanpa membutuhkan
bantuan orang lain.
f. Kekurangan Block Board
 Karena bobotnya yang ringan, otomatis kemampuan papan ini untuk
menahan beban menjadi lebih berkurang. Furniture yang dibuat dengan
menggunakan blockboard tidak bisa digunakan untuk menahan beban
yang terlalu berat.
 Secara struktural, papan jenis ini tidak bisa digunakan dalam waktu yang
lama karena bisa menjadi rusak secara perlahan dari akumulasi beban
yang sudah dikumpulkan.
 Proses pemasangan sekrup dan baut harus dilakukan secara perlahan dan
berhati-hati untuk menghindari papan menjadi jebol dan hancur.
 Apabila proses pemadatan dan pengeleman dari kayu dilakukan secara
kurang tepat maka akan terjadi kemungkinan papan menjadi mudah
terkelupas dan rusak.
 Jika kayu yang digunakan memiliki kualitas yang rendah, maka serangga
seperti rayap akan dengan mudahnya menyerang dan merusak papan kayu
tersebut.
g. Proses Pembuatan Block Board1
1. Pengadaan bahan baku ideal
kegiatan mempersiapkan konstruksi untuk pembuatan block board.
Pengadaan bahan baku block board ini merupakan bahan baku yang sudah
siap pakai berupa settingan veneer face back, settingan veneer short core
dan settingan bare core sehingga pada proses ini tinggal melakukan
pekerjaan pelapisan sampai dengan finishingnya saja
2. Pembuatan core block board ideal
tahapan proses yang dilakukan pada pembuatan block board secara
lengkap setelah proses persediaan bahan baku pembuatannya tersedia
semua yang terdiri dari veneer face back, veneer short core dan bare core.
Prosesnya dimulai dari tahapan glueing core block board ideal sampai
dengan pengemasan block board ideal.Tujuan proses block board ini
dilakukan adalah untuk mendapatkan lapisan block board yang lengkap
dengan konstruksi penyusunnya sesuai tata cara pembuatan block board
ideal
3. Finishing core block board ideal
kegiatan penyelesaian pada pembuatan core block board ideal. Tujuannya
adalah untuk memperoleh lapisan core block board yang dipersiapkan
pada proses pelapisan face back pada pembuatan block board ideal.
4. Pembuatan block board
5. Finishing block board ideal
kegiatan penyelesaian tahapan akhir pada pembuatan block board ideal
dimana hanya tinggal menyelesaikan babarapa langkah saja sudah
didapatkan lapisan block board yang siap di kemas
h. Finishing Block Board
Dibeli pelapis jati (teak) atau pelapis sungkai karena block board terlalu polos.
5. Particle Board

a. Particle Board atau disebut juga sebagai LDF (Low Density Fiberboard) dibuat


dari kumpulan potongan-potongan kecil kayu, serutan kayu, bubuk dan serat kayu

1
https://www.mbakmamik.com/2020/03/block-board.html
yang dicampurkan menjadi satu dengan resin sintetis serta bahan pengikat lainnya
dan kemudian ditekan dan diekstrusi menjadi lembaran-lembaran.
b. Penggunaan particle board untuk pembuatan furniture dan dekorasi interior tetapi
tidak di area-area yang rentan basah. Untuk konstruksi particle board banyak
digunakan untuk proyek interior, misalnya sebagai flooring, panel dinding, dan
plafon rumah. Karena particle board memiliki fitur insulasi thermo-akustik, maka
penggunaan particle board juga awan ditemukan pada produk speaker atau langit-
langit tambahan di auditorium, teater dan sebagainya.
c. Ukuran Particle Board
 Panjang : 1.830 mm dan 2.440 mm
 Lebar : 1.220 mm
 Tebal : 12mm, 15mm, 18 mm, 25mm, 36mm
d. Karakteristik Particle Board
 Particle board adalah salah satu jenis kayu pabrikan yang paling
terjangkau dibandingkan dengan produk kayu lainnya.
 Lapisan particle board lebih padat dan seragam dibandingkan dengan kayu
pabrikan konvensional lainnya.
 Walaupun lebih padat, particle board punya karakteristik ringan dan tidak
sangat tangguh dibandingkan dengan kayu pabrikan fiber lainnya,
misalnya HDF atau MDF.
 Particle board bisa dicat atau dilapisi dengan ekstra veneer pada
permukaan untuk menambah keindahannya.
 Semakin padat particle board, maka semakin dibutuhkan tenaga dan
resistensi saat memasang bor atau sekrup.
e. Kelebihan Particle Board
 Berat material lebih ringan
 Harga lebih murah dibandingkan Plywood dan MDF
 Mudah di bongkar pasang (memudahkan dalam memindahkan perabot
besar)
f. Kekurangan Particle Board
 Tidak tahan air dan kelembaban
 Permukaan kurang halus
 Lebih sukar dalam finishing cat
 Kekuatannya rendah
 Mudah keropos dan mudah untuk hancur
g. Proses Pembuatan Particle Board
 Pembuatan Serpihan (Flake)
Tahapan awal proses produksi pembuatan papan partikel adalah dengan
membuat flake atau serpihan yang berasal dari bahan baku kayu (log)
dengan menggunakan mesin flaker. Ukuran flake yang dihasilkan biasanya
memiliki dimensi lebar ± 2 – 3 cm, serta tebal 2 – 4 mm. flake tersebut
akan masuk ke dalam drum penampung(wet silo).
 Pengeringan (Drying)
Tujuan Utama dari kegiatan pengeringan adalah untuk menurunkan kadar
air flake. Faktor kunci keberhasilan proses pengeringan adalah Suhu,
Suplai bahan bakar, dan suplai flake yang masuk kedalam mesin. biasanya
kadar air yang dituju adalah sebesar 2 - 6 % (tergantung ketetapan dari
perusahaan). setelah dikeringkan flake tersebut dpotong kembali oleh
mesin hammer mill.
 Pemisahan Partikel (Screening)
pada bagian ini flake disaring dan akan terpisah menjadi 3 bagian yaitu :
Surface Layer (SL), Core Layer (CL), dan Debu.
 Pencampuran Dengan Perekat
Masing-masing bagian flake (kecuali debu) akan dicampurkan dengan
perekat pada mesin blender. biasanya perekat yang digunakan adalah
perekat tipe UF (Urea Formaldehyde).
 Penaburan (Stroying)
Flake yang telah tercampur dengan perekat akan ditaburkan melalui mesin
stroyer. jumlah lapisan yang digunakan bisa 3 lapis dan 5 lapis. bagian
atas dan bawah kayu lapis menggunakan bahan SL dan bagian inti kayu
lapis menggunakan bahan CL.
 Pengempaan Awal (Pre press)
Tahap pengempaan awal ini bertujuan agar hasil taburan menjadi lebih
kompak atau padat. kempa awal ini dilakukan pada suhu kamar dengan
tekanan biasanya 150 kg/cm2.
 Pengempaan Panas (Main Press)
Kunci keberhasilan dalam prosen pengempaan panas ini adalah suhu,
waktu pengempaan, dan tekanan. pengempaan lembaran ini dapat
dibedakan menjadi dua kategori yaitu discontinous production dan
continous production.
 Pemotongan (Trimming)
Tahapan ini bertujuan untuk memotong papan yang telah di kempa
menjadi ukuran yang diinginkan. terdapat 2 gergaji yang digunakan untuk
memotong papan yaitu longitudinal trim saw dan cross trim saw.
 Pengamplasan (Sanding)
proses ini bertujuan agar ketebalan papan partikel sesuai dengan yang
diinginkan.
h. Finishing Particle Board
Biasanya menggunakan HPL atau taconsheet sebagai finishing, dan juga bisa
dengan cat duco atau dengan top coat.

Finishing Pada Kayu :


A. Finishing Kayu Transparan
1. Melamik
Finishing jenis transparan atau clear finish, memberikan tampilan akhir mewah dan
rapi pada kayu. Cara pengaplikasiannya adalah dengan teknik spray. Biasanya
digunakan di meja, kursi, pintu dan partisi. Kelebihan penggunaan cat melamik antara
lain, dapat menampilkan keindahan serat kayu, menghasilkan permukaan kayu yang
sangat halus karena pori-pori kayu tertutup, memberikan kesan akhir mewah.
Kekurangan penggunaan cat melamik adalah tidak bisa diaplikasikan pada furniture
ekterior, furniture yang sudah pernah meggunakan finishing melamik tidak bisa
dilapisi ulang, setelah diaplikasikan finishing melamik furniture akan menimbulkan
bau yang menyengat dan perih dimata. Finishing dari cat ini ada doff, semi glossy,
dan glossy.
2. Pernis
Merupakan pelapis kayu secara transparan atau berwarna keras. Pernis merupakan
larutan zat resin yang jernih dan pucat serta minyak terpetin atau alcohol. Dengan
menggunakan teknik peapisan ini kita bisa mendapatkan perabotan kayu dengan
warna natural dan tetap terlihat bagus. Setelah dipalisi pernis permukaan kayu akan
menjadi glossy atau semi glossy. Tujuan dari peggunaan pernis agar kayu lebih tahan
lama dan tahan dalam berbagai jenis cuaca. Teknik pelapisannya adalah dengan cara
dioleskan ke permukaan kayu dengan menggunakan kain.
3. Natural wax
Biasanya digunakan jika ingin menampilkan warna asli kayu. Natural wax biasanya
berupa pasta yang kekentalannya diformulasikan untuk mempertahankan warna serat
asli kayu.
4. Finishing Warna Semi Transparan
Finishingnya mirip dengan pernis, karena berbasis air jadi kandungan kimia yang
terdapat pada finishing ini lebih ramah lingkungan dan tidak mudah terbakar.
5. Nitro Cellulose (NC)
Terbuat dai bahan resin NC dan tiner. Bahan ini akan membentuk lapisan film yang
tahan air, namun belum kuat untuk menahan goresan maupun benturan fisik. NC di
aplikasikan dengan cara semprot (spray) bertekanan udara atau memakai kuas.
6. Polyurethane (PU)
Merupakan jenis finishing yang paling tebal lapisan filmnya. Tampilannya
menyerupai lapisan plastik sehingga membuat kayu tidak alami. Daya tahannya
terhadap panas dan air sangat baik, membuat PU cocok untuk furnitur eksterior.
7. Waterbased Lacquer
Menggunakan pencair air murni dan resin yang tertinggal dipermukaan kayu.
Lapisannya tahan air dan goresan. Bahan ini lebih disukai oleh para konsumen dari
Eropa.
8. Minyak Kayu Jati
Bekerja dengan meresap ke dalam pori-pori kayu dan tidak membentuk lapisan film.
Sayangnya, cairan pelapis kayu ini tidak tahan terhadap air dan goresan, serta lebih
cepat pudar sehingga pengguna harus melapisi kayu secara rutin.
9. Cat Lilin
Jika menginginkan kayu dengan warna doff atau tidak terlalu nengkilap bisa
menggunakan cat lilin. Cat lilin biasanya tersedia dalam bentuk cair, pasta, dan padat.
Cat ini terbuat dari berbagai sumber mineral dan organic. Cat ini kurang efektif falam
melindungi kayu dari goresan dan aus, karena cat ini hanya menempel pada bagian
perukaan kayu.
10. Cat Minyak
Jika menginginkan hasil akhir kayu yang mengkilat maka gunakanlah cat minyak. Cat
minyak tersedia dalam 2 jenis yaitu cat minyak kering dan cat minyak basah. Namun
yang biasanya digunakan dalam pengolahan kayu adalah cat minyak basah.
11. Wood Stain
Teknik ini digunakan jika warna kayu tidak konsisten. Dalam pengaplikasiannya
wood stain dicampur dengan minyak dan air. Setelah finishing kayu dengan cara ini,
warna serat kayu akan kabur dan kayu terlihat mulus.Hal ini dikarenakan wood stain
mengandung pigmen yang buram.
B. Finishing Non Transparan
1. Cat Duco
Efek warna yang diciptakan cat duco adalah warna solid yang berfungsi untuk menutupi
serat kayu yang kurang sempurna. Teknik pengaplikasiannya adalah dengan cara
disemprot atau dengan menggunakan kuas.
2. Veneer
Terbuat dari serat tipis kayu asli. Finishing dari penggunaan venner adalah mirip kayu
asli sehingga tampilannya benar-benar alami tetapi tidak clear. Biasanya djual dalam
bentuk gulungan dengan lebar 10-20cm dan hargaya relative mahal. Selain itu, lapisan
veneer yang sangat tipis membuat pengguna harus lebih hati-hati dalam menggunakannya
agar tidak merusak lapisan tersebut.
3. HPL
HPL atau High Pressure Laminate, terbuat dari campuran akrilik dan kayu. Biasa
digunakan sebagai pelapis kayu olahan untuk perabotan seperti MDF atau blockboard.
Jenis pelapis ini diaplikasikan pada bagian luar furniture dengan menempelkan langsung
menggunakan lem kayu. HPL dijual dengan harga relative murah dan bisa diaplikasikan
dengan cepat. HPL tersedia dalam berbagai jenis warna dan motif sehingga
meningkatkan estetika furniture. HPL biasanya berbentuk lembaran dengan ukuran
120x240cm dengan ketebalan 3mm.
4. Tacon/Tacosheet
Tacon terbuat dari plastic dengan panjang tak terbatas, tinggi 120 cm dan ketebalan 1mm.
Finishing ini sangat fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk furniture. Finishing kayu
ini tampak tidak alami dan mudah memudar karena terbuat dari plastik.
5. Decosheet
Terbuat dari bahan plastik, lebih tipis dari tacon. Berbentuk gulungan dengan tinggi 120
cm, tebal kurang dari 1 mm, sedang panjangnya tidak terbatas. Mempunyai variasi motif
cukup banyak. Harganya lebih murah dibanding jenis laminate lainnya.
6. PVC
Merupakan lapisan berbentuk lembaran dan terbuat dari plastik. Permukaannya lebih
halus dibanding bahan dari plastik lain, seperti tacon dan decosif. PVC berbentuk
lembaran ukuran 120 cm x 240 cm dan tebal 3 mmSalah satu finishing kayu yang paling
awet bahkan menyaingi kayu solid. PVC terbuat dari bahan kurang ramah lingkungan
dan tidak menampilkan tekstur kayu alami. Pilihan warna terbatas, hanya ada coklat dan
warna turunannya. Harganya relatif murah.
7. Laminate
Adalah metode finishing furnitur dengan merekatkan bahan pelapis di permukaan
furnitur. Proses pelapisan menggunakan lem khusus kayu, seperti lem kuning.

Cara Pengaplikasian Cat Untuk Finishing Kayu :


1. Alat Semprot,
salah satu cara finishing yang paling sering digunakan dalam industri woodworking
adalah menggunakan alat semprot atau spet (Spray gun). Kecepatan dan ketapatan waktu
dalam memenuhi kebutuhan konsumen adalah prioritas, sehingga dengan menggunakan
alat spray gun akan menghemat waktu dalam melakukan finishing.
2. Kuas,
Aplikasi kuas merupakan finishing secara manual dan paling sering digunakan sejak
zaman dahulu. Akan tetapi penggunaan kuas saat ini lebih sering untuk penggunaan
sendiri (DIY). Karena penggunaan kuas membutuhkan waktu yang lama tetapi mampu
menjangkau daerah yang sulit seperti siku.
3. Wipping
cara ini adalah menggunakan kain katun bersih kemudian dioleskan secara merata ke
seluruh permukaan. Cara ini akan menghasilkan permukaan yang rata dan warna cat
terlihat tajam.

Anda mungkin juga menyukai